• Call: +62 858-5656-9150
  • E-mail: [email protected]
Education Blog
  • Home
  • Artikel
    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Trending Tags

    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • About Us
No Result
View All Result
Kampus Desa Indonesia
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Potensi Pengembangan Medical Tourism di Indonesia

Dwiarti Rahma Utami by Dwiarti Rahma Utami
March 27, 2022
in Uncategorized
0
Potensi Pengembangan Medical Tourism di Indonesia
Share on FacebookShare on Twitter

Enam puluh ribu warga Indonesia, setiap tahunnya berobat ke luar negeri demi mendapat pelayanan dan jaminan medis yang lebih baik. Thailand, di tahun 2016 lalu, pencapaian medical tourism mencapai 6,9 miliar dollar AS. Negara-negara Asean lainnya, seperti Singapura, dan Malaysia juga telah mengembangkan destinasi wisata medis. Lantas bagaimana dengan Indonesia sendiri.

Kampusdesa.or.id—Pariwisata medis nampaknya berpotensi dijadikan sebagai sebagian icon wisata di Indonesia.Mengutip dalam website resmi awmi.co.id, maksud dan tujuan medical tourism Secara definisi bahasa adalah suatu perjalanan karena alasan kesehatan yang lebih cenderung menyangkut tindakan medis pengobatan (cure), operasi atau tindakan medis lainnya, yang dilakukan terhadap penderita suatu penyakit atau kelainan kondisi kesehatannya.

Berbeda dengan health/wellness tourism, yang merupakan suatu pariwisata kesehatan bertujuan untuk pemeliharaan atau pemulihan kesehatan, dilakukan oleh orang yang sehat, tidak menderita suatu penyakit, atau orang yang baru sembuh. Wisata medis secara umum merupakan bentuk baru pariwisata (Heung et al. 2011), atau suatu perjalanan yang terorganisir ke luar lingkungan lokal individu untuk pemeliharaan, peningkatan, dan pemulihan kesehatan dengan melakukan intervensi medis (Carl dan Carrera, 2010).

Pada kesempatan kali ini, School of life Institute berkolaborasi dengan Kampus Desa Indonesia dan juga Asosiasi Wisata Medis Indonesia dengan menyelenggarakan sebuah web-seminar atau webinar mengenai Medical Tourism yang di hadiri oleh 37 peserta pada Sabtu, 17 Juli 2021, 15.00 WIB yang merupakan kegiatan pertama dari School of life institute. Acara ini di moderatori oleh dr. Dito Anurogo, M. Sc yang juga sebagai founder dari School of life Institute dan diisi materi oleh DR. dr. Taufik Jamaan, SpOG yang menjabat juga sebagai Ketua Asosiasi Wisata Medis Indonesia.

Medical tourism merupakan salah satu potensi di bidang business development, wisata medis masa depan Indonesia. Indonesia memiliki banyak sekali potensi terlebih dari sektor pariwisata maupun sektor kesehatan. Beberapa tujuan dan keuntungan dari medical tourism ini seperti mendapatkan perawatan yang jauh lebih privat dari layanan rumah sakit umumnya, namun dengan standar fasilitas Rumah Sakit di negara Eropa dan USA.

Sebagai target pasar, medical tourism, pasien dapat menghabiskan waktu penyembuhan dengan bersantai dan suasana di lingkungan di luar rumah sakit sekaligus mendapat pengobatan dan paket perjalanan wisata. Ada empat aspek utama dalam medical tourism, diantara sebagai berikut, rumah sakit, klinik spesialis, klinik kesehatan/kebugaran, dan pelayanan pendukung.

Medical Tourism adalah satu topik yang penting. Mengapa? Because tourism is a leading sector. Terbukti bahwa perubahan dan minat mengenai wisata mengalami kenaikan tiap tahunnya dan di masa depan tentu saja akan terjadi peningkatan wisatawan baik lokal maupun interlokal nantinya.

Medical tourism tidak hanya berkontribusi dalam bidang medis, melainkan juga meningkatkan sektor lain seperti travel agency. Saat ini sudah ada banyak negara yang berlomba-lomba untuk mempromosikan medical tourism seperti Singapore, Thailand, Malaysia, dll.

Baca juga: Pereda demam anak tanpa obat dari dokter

Sebelumnya, Healthcare tourism memiliki dampak yang besar terhadap Indonesia. Jika sebelumnya banyak orang dari kalangan atas yang harus memilih medical and beauty treatment di negara tetangga akan lebih baik jika Indonesia membangun sendiri dan mengembangkan potensi rumah sakit yang dapat bersaing dengan negara lain baik dari segi fasilitas maupun tenaga kesehatan.

Dengan meng’upgrade’ lagi rumah sakit dari mulai layanan, fasilitas dengan meningkatkan potensi tenaga kesehatan, teknologi kesehatan dll bukan hanya menjadikan rumah sakit sebagai salah satu medical tourism, namun juga dapat menjawab tantangan dan menjadikan Indonesia sebagai medical tourism destination yang dapat bersaing dengan negara tetangga lainnya. Karena terbukti, Indonesia memiliki banyak sekali tempat wisata yang bisa di explore lebih jauh dan masih banyak yang bisa di kembangkan.

Mengutip dalam kompas.com, berdasarkan data yang dirilis PwC, “Indonesia merupakan negara asal wisatawan medis dengan jumlah 600.000 orang di tahun 2015, terbesar di dunia.” Umumnya pasien memilih perawatan medis ke luar negeri dengan alasan kurang mampunyai layanan medis domestik untuk menyembuhkan penyakit-penyakit khusus,” kata Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi melalui keterangan tertulis, Selasa (18/8/2020).

Baca juga: Inhalasi Rumahan; Mengatasi Sesak Nafas secara Mandiri

Diketahui, beberapa tahun terakhir, negara di Asia seperti Thailand, Singapura, India, Malaysia, dan Korea Selatan sedang mengembangkan wisata medis. Pada 2016, Thailand mencatatkan jumlah wisatawan medis mencapai 2,29 juta orang dengan nilai pasar mencapai 6,9 miliar dollar AS.

Ada banyak orang yang mengeluarkan biaya fantastis untuk mendapatkan layanan kesehatan di Luar negeri. Berbagai alasan mulai dari brand Rumah sakit, fasilitas, tenaga medis, dll menjadikan orang-orang lebih memilih berobat di negara lain bandingkan dengan di Indonesia.

Jika Medical Tourism lebih diperhatikan, lebih dikembangkan di Indonesia, tentunya tidak hanya menaikan keuntungan bagi sektor kesehatan tapi juga dapat menguntungkan pasien dan juga dapat memberikan dampak ekonomi terhadap negara tersebut, seperti menaikan sektor pariwisata dan menambah pemasukan visa bagi turis negara lain yang ingin berobat di Indonesia.

Tags: Medical tourismpariwisatawisata medis
Previous Post

Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

Next Post

Literasi Anak Bagian dari Belanja Keluarga, Sudahkah Demikian?

Dwiarti Rahma Utami

Dwiarti Rahma Utami

Discussion about this post

Archive

Most commented

The Art of Writing 5.0 : Strategi Menulis Buku Ajar dan Referensi

Menjaga Tradisi dan Budaya tanpa Melukai Keimanan

Melanjutkan Ramadhan, Menjadi Sehat dan Sembuh dengan Rawfood

Belajar dari Petani Milenial, Penggerak Ekonomi Pedesaan

Siswa SLB; Berkarya Gerakkan Komoditas Lokal Ecoprint

Gerakan Literasi Desa Wujudkan Desa Tangguh dan Sejahtera

Kampus Desa Indonesia

Kampus Desa Indonesia

Jl. Raya Candi VI-C Gang Pukesmas No. 4 RT 09 RW 06 Karangbesuki, Sukun, Kota Malang

SK Menkumham No. AHU-01356.AH.02.01 Tahun 2016

Tags

Agenda (36) Aktual (2) Desa Giat (2) Desa Unggul (2) Dokter Rakyat (41) Gubuk Sastra (10) Hari ini (1) Indonesia Menulis COVID 19 (82) Kearifan Lokal (2) Kelas Ekoprinting (3) Kelas Motivasi (1) Kita Belajar Menulis (65) Kopipedia (5) Kuliah Desa (4) kuliah hari ini (2) Kuliah Terbuka (126) Layanan (9) Lifestyle (1) Magang (1) Ngaji Tani (16) Opini (316) Pendidikan Hari Ini (73) Produk (27) Psikologi Hari Ini (125) Refleksi (27) Sepak Bola (6) Uncategorized (145) Wacana (1) World (1)

Recent News

Hari Buku dan Minat Baca Pemuda Hari Ini

The Art of Writing 5.0 : Strategi Menulis Buku Ajar dan Referensi

July 1, 2022
Beras. Foto diambil dari sonora.id

Menjaga Tradisi dan Budaya tanpa Melukai Keimanan

June 5, 2022

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

No Result
View All Result
  • Home
  • Artikel
    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • About Us

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.