12 Ciri Anak dengan Autism yang Wajib Anda Ketahui

329
SHARES
2.5k
VIEWS

Anggapan negatif masih sering disematkan kepada anak dengan autism. Anggapan tersebut muncul lantaran minimnya pemahaman terhadap ciri-ciri autism. Setali tiga uang, penanganan kerap terlambat juga disebabkan oleh hal ini. Pengenalan terhadap ciri autism sedini mungkin sangat dibutuhkan, supaya anak tidak mengalami keterlambatan tumbuh kembang.

Kampusdesa.or.id-Mengenali ciri-ciri autism menjadi salah satu subtema yang dibahas oleh Tri Gunadi dalam webinar (website seminar) yang diprakarsai oleh Asah Pena. Tri Gunadi merupakan dosen vokasi di Universitas Indonesia, konsultan program anak berkebutuhan khusus, yang juga menjadi CEO Yamet Child Development Center dan Yamet School.  Pemaparannya yang runtut dan jelas, disampaikan dengan menarik, dapat dengan mudah dipahami.

“Anak autis merupakan anak yang senang dengan kesendirian atau cuek, sehingga tidak peduli dengan lingkungannya”

Webinar dimulai dengan perkenalan diri, dilanjutkan dengan mendefinisikan yang dimaksud dengan autism. Istilah ini berasal dari kata auto yang berarti sendiri dan isme yang berarti aliran atau senang. Anak autis merupakan anak yang senang dengan kesendirian atau cuek, sehingga tidak peduli dengan lingkungannya. Jadi, Autis berarti gangguan perkembangan pada anak yang menyebabkan gangguan komunikasi dan sosialisasi anak terganggu sebelum berusia 3 tahun.

RelatedPosts

Autis bukanlah penyakit, maka tidak selayaknya disebut “penderita autis”, sebut saja “anak dengan autis”. Maka, sebaiknya tidak bertanya “Kapan anak saya akan sembuh?”. Tetapi, gantilah dengan kalimat tanya “Kapan anak saya mampu mengejar ketertinggalan perkembangannya?”

Baca Juga:

Salah Persepsi Tentang Anak Berkebutuhan Khusus
Stereotip Salah Kaprah terhadap Orang Tua ABK

Perkembangan anak autis sendiri ada dua macam. Pertama, anak sudah tampak ciri-ciri autistiknya setelah dia lahir. Kedua, anak berkembang normal hingga usia 2-3 tahun, lalu mulai muncul ciri-ciri autistiknya. Bila tanda-tanda autistiknya sudah tampak sejak bayi, jangan menunggu sampai anak berusia usia 3 tahun. Karena, semakin dini ditangani semakin cepat pula gangguan perkembangannya diatasi.

Menurut Tri Gunadi, ciri-ciri ASD meliputi; pertama, anak tidak ada atau minim dalam hal kontak mata. Ciri sangat umum yang menandai anak dengan autisme. Kedua, tidak mampu berkomunikasi dua arah. Anak mungkin bisa berbicara, tetapi tidak digunakan untuk berkomunikasi, tidak merespon saat ditanya dan sebagainya. Ketiga, tidak mau kontak dengan orang lain. Anak biasanya tidak mau dipeluk, tidak mau digandeng, tidak mau bonding meski dengan orang tuanya sendiri.

Ciri yang keempat adalah tidak bermain sebagaimana mestinya. Misalnya mobil-mobilan tidak dijalankan sebagaimana biasanya, namun dibalik dan diputar-putar rodanya. Ciri berikutnya, anak tiba-tiba tertawa pada situasi yang tidak tepat. Misalnya tertawa sendiri tanpa sebab yang jelas. Ciri keenam, komunikasi yang dilakukan anak bukan bahasa verbal. Bila anak membutuhkan bantuan, dia akan menarik tangan orang lain dan mengarahkan pada benda yang diinginkanya. Ciri ketujuh, anak tidak mampu bersosialisasi dengan orang lain, bahkan dengan teman yang sebaya dengannya. Tidak mengerti peraturan dalam permainan berkelompok.

Baca Juga:

Ini Lima Sikap Orangtua yang Menentukan Tumbuhkembang Anak Autisnya

Ciri selanjutnya, anak mengulang-ulang kata tertentu. Alih-alih menjawab pertanyaan, dia justru mengulangi pertanyaan yang ditujukan kepadanya. Fenomena seperti ini disebut membeo atau ekolalia. Ciri kesembilan, anak hanya mau bergabung dengan kelompok bila didesak atau didorong. Dia lebih suka menyendiri dan asyik dengan dunianya sendiri.

Ciri khas lain dari ASD adalah kesukaannya pada benda yang berputar atau senang memutar benda. Dia bisa lekat dengan benda berputar seperti kipas angin, roda, dan sejenisnya. Anak dengan ASD yang hiperaktif bisa berhenti dan fokus saat melihat benda yang berputar, meski tidak semua anak autis mempunyai ciri ini.

Tambahan lagi, anak autis mempunyai ciri kemauan tetap. Semisal, tidak mau ganti pakaian kesukaannya. Dia juga rigid atau kaku. Kebiasaan lainnya adalah suka menjejer benda. Mainan tidak digunakan sesuai fungsinya, tetapi hanya dijejer-jejer saja. Selain itu dia benci dengan perubahan. Misalnya ada guru yang tidak hadir karena sakit, dia akan marah bahkan tantrum karena adanya perubahan jadwal kegiatan pembelajaran.

Ciri terakhir dari ASD adalah adanya pengucapan kata berulang dan itu-itu saja, baik itu kata yang mengandung arti ataupun kata yang tidak mengandung arti. Kata yang diucapkan kadang kedengaran aneh sehingga banyak yang menyebutnya sebagai ‘bahasa planet’. Tak jarang juga mengucapkan kata-kata jorok berulang-ulang tanpa sanggup untuk mengontrolnya.

Bila anak Anda memiliki ciri-ciri di atas, maka jangan menunggu berkonsultasi dengan ahli tumbuh kembang anak. Semakin cepat Anda mengetahui dan semakin cepat anak ditangani, ketertinggalannya diharapkan akan cepat terkejar. Sering kali kejadian, ada orang tua menundanya karena mendengarkan komentar orang-orang yang tidak berkompeten dalam bidang tumbuh kembang anak. Akibatnya anak dengan autism tersebut menjadi terlambat dan sulit mengejar ketertinggalannya.

Arsip Terpilih

Related Posts

Welcome Back!

Login to your account below

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.