Bunga Kenanga berpadu VCO Bermanfaat untuk Kecantikan Kulit dan Rambut

Kampusdesa.or.id–Bunga Kenanga sangat dikenal di masyarakat Indonesia. Masyarakat luas menggunakannya sebagai tabur bunga di makam atau digunakan saat tabur kematian. Bunga kenanga disebut dalam bahas Latin cananga odorata atau dikenal di Asia Tenggara sebagai Ylang-ylang. Banyak jurnal riset menyebutkan, bunga ini merupakan salah satu tanaman yang istimewa karena dimanfaatkan secara besar-besaran untuk minyak atsirinya yang merupakan bahan baku penting untuk industri wewangian, industri kosmetik dan industri makanan, termasuk kecantikan kulit dan rambut.

Minyak esensial atau minyak kenanga digunakan dalam aromaterapi dan diyakini efektif dalam mengobati depresi, tekanan darah tinggi, dan kecemasan.

Secara tradisional bunga kenanga digunakan untuk mengobati malaria, penyakit perut, asma, asam urat, dan rematik. Minyak esensial atau minyak kenanga digunakan dalam aromaterapi dan diyakini efektif dalam mengobati depresi, tekanan darah tinggi, dan kecemasan. Siapa sangka bunga kenangan yang kita kenal sebagai kelengkapan ziarah kubur ternyata mempunyai berbagai manfaat kesehatan yang banyak/

RelatedPosts

Di Indonesia, minyak kenanga juga dapat digunakan untuk meningkatkan keharmonisan bersama pasangan.

Studi terbaru menunjukkan berbagai macam bioaktivitas dari bunga kenanga, antara lain antimikroba, antiinflamasi, anti serangga, antidiabetes, dan antifertilitas. Bunga kenanga tidak hanya merupakan bahan baku penting untuk industri parfum tetapi juga dianggap sebagai tanaman prospektif yang berguna untuk pertanian dan obat-obatan. Di Indonesia, minyak kenanga digunakan untuk meningkatkan keharmonisan bersama pasangan. Bunga kenanga juga untuk mengobati depresi, kegelisahan, dan hipertensi.

Baca juga: 6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

Penggunaan secara tradisional telah dilaporkan digunakan untuk meningkatkan aroma minyak kelapa yang digunakan untuk pijat oleh masyarakat Polinesia. Di Jawa dan juga Vietnam, bunga kenanga digunakan untuk mengobati malaria. Di Vietnam bunga kenanga yang ditumbuk digunakan untuk mengobati asma. Masyarakat Kepulauan Mariana Utara, memanfaatkan bunga dan kulit kayunya untuk radang paru-paru dan sakit perut. Di India, bunga kenanga, digunakan untuk mengobati ketombe, mengobati sakit kepala, radang mata dan asam urat. Papua Nugini memanfaatkan rebusan kulit kayu kenanga untuk mengobati asam urat.

Memadukan Bunga Kenanga dengan VCO

Setelah mengenal manfaat bunga kenanga, yuk kita kenali bunga ini bersinergi dengan VCO (Virgin Coconut Oil).

VCO (Virgin Coconut Oil) merupakan minyak kelapa murni yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan seperti antifungi, antibakteri, antivirus. VCO banyak digunakan sebagai bahan utama di industri farmasi, makanan, dan kosmetika. VCO yang kaya manfaat sering dikombinasikan sebagai pelarut tanaman lainnya yang juga kaya manfaat.

Baca juga: Melanjutkan Ramadhan, Menjadi Sehat dan Sembuh dengan Rawfood

VCO yang digunakan mengekstrak sari kenanga akan mempunyai banyak keunggulan, karena tidak menggunakan pelarut kimia. Umumnya proses ekstraksi menggunakan pelarut yang berasal dari minyak bumi, seperti pelarut nheksan dan petroleum eter. Hal ini tentu tidak sehat karena residunya dan uap dari pelarut ini mempunyai toksisitas tinggi sehingga tidak ramah terhadap lingkungan.

Keuntungan VCO sebagai pelarut bahan alami yaitu mudah diuraikan oleh lingkungan dan juga berasal dari bahan yang terbarukan

Keuntungan lainnya dari penggunaan VCO sebagai pelarut bahan alami yaitu mudah diuraikan oleh lingkungan dan juga berasal dari bahan yang terbarukan. Penambahan bunga kenanga pada VCO, juga memperbaiki sifat dari VCO antara lain, melindungi VCO dari ketengikan. Hal ini disebabkan kandungan antioksidan bunga kenanga, akan menghambat proses oksidasi penyebab ketengikan dari VCO.

VCO aman dikonsumsi, hal ini sangat efisin karena proses ekstraksi dengan VCO menjadi lebih sederhana, yaitu tidak diperlukan proses pemisahan pelarut. Hal yang berbeda tentunya jika digunakan pelarut yang mudah menguap dan tidak edible seperti nheksan, yang memerlukan tahapan pemisahan nheksan dari produk sediaan. Selain itu penggunakan VCO sebagai pelarut akan meningkatkan kinerja pelarutan dan mencegah terjadinya kerusakan komponen antioksidan yang terdapat didalam bunga kenanga.

Bagaimana membuat minyak kenanga dan VCO

Sediakan minyak VCO-kenanga. Siapkan sebanyak 20-30 kuntum bunga kenanga yang telah dikeringkan, ditambahkan dengan 200 ml VCO. Campuran dimasukkan dalam wadah tertutup, campuran dikukus dengan api kecil selama 4 jam. Pastikan wadah tertutup rapat agar tidak ada bagian uap air yang masuk kedalam campuran VCO-kenanga. Angkat dan dinginkan pada suhu ruang.

Aroma bunga kenanga akan tercium dalam minyak. VCO yang awalnya putih jernih, berubah warna menjadi kuning agak hijau yang menandakan sari bunga kenanga telah terekstrak kedalam VCO. Nah minyak VCO-kenanga sudah dapat digunakan tanpa memisahkan bagian kuntum bunga kering dari bagian minyak.

Minyak ini dapat dimanfaatkan untuk merawat rambut, mengolesi kulit yang gatal, ataupun untuk merawat kehalusan dan kelembapan kulit.

Selamat mencoba.

Bahan bacaan

Pramitha, D. A. I., Suantari, P. A., Gmelina, P. D., Suradnyana, I. G. M., & Yuda, P. E. S. K. (2022b). Kualitas minyak oles yang diproduksi dari virgin coconut oil (vco) dan bunga cengkeh dengan variasi suhu pemanasan. Jurnal Kimia, 149. https://doi.org/10.24843/JCHEM.2022.v16.i02.p04

Tan, L. T. H., Lee, L. H., Yin, W. F., Chan, C. K., Abdul Kadir, H., Chan, K. G., & Goh, B. H. (2015b). Traditional Uses, Phytochemistry, and Bioactivities of Cananga odorata (Ylang-Ylang). Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine, 2015, 1–30. https://doi.org/10.1155/2015/896314

Yara-Varón, E., Li, Y., Balcells, M., Canela-Garayoa, R., Fabiano-Tixier, A.-S., & Chemat, F. (2017). Vegetable Oils as Alternative Solvents for Green Oleo-Extraction, Purification and Formulation of Food and Natural Products. Molecules, 22(9), 1474. https://doi.org/10.3390/molecules22091474

Picture of Eny Yulianti

Eny Yulianti

Peneliti dan pengembang makanan mentah. Dosen kimia di Program Studi Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Aktif dalam penelitian dan pengembangan daun kelor sebagai makanan mentah yang bernilai tinggi. Beliau menjadi bagian dari kolaborator Kampus Desa Indonesia di bidang pendidikan untuk semua bidang makanan mentah sehat

Arsip Terpilih

Related Posts

Welcome Back!

Login to your account below

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.