Melanjutkan Ramadhan, Menjadi Sehat dan Sembuh dengan Rawfood

335
SHARES
2.6k
VIEWS

Ramadhan adalah saat yang tepat untuk meningkatkan rasa kebersamaan dalam keluarga, karena merasakan lapar bersama sama, menahan haus seharian bersama sama dan menikmati berbuka dan sahur hendaknya bersama sama pula. Bagi anak anak yang masih belajar berpuasa kehadiran keluarga berupa dukungan anggota keluarga lainnya sangat berharga agar dapat menjalani puasa dengan baik.

Rasulullah SAW mengajarkan kita agar selektif terhadap apa saja yang kita dan keluarga kita makan. Beliau menyampaikan agar memenuhi syarat halal dan thayyib. Halal cara memperolehnya dan halal prosesnya. Sedangkan thayyib berkaitan dengan bermanfaat bagi Kesehatan. Agama Islam melarang keras makan makanan yang tidak toyyib, yaitu makanan yang membawa keburukan.

RelatedPosts

Bagaimana Keluarga Berperan?

Keluarga mempunyai peran yang sangat penting agar memastikan makanan yang dikonsumsi anggota keluarga lainnya halal dan toyyib. Godaan makanan siap saji, cemilan superfood dari luar rumah sangatlah besar, karena itu keluarga harus memberikan perlindungan dan membuat strategi agar anggota keluarga lainnya senang dan menikmati sajian makanan sehat di rumah.

Orang tua harus memberikan contoh makan makanan yang sehat, karena akan menjadi panutan bagi anak-anak. Kegiatan mulai menyiapkan mulai berbelanja, memasak dan mengkreasikan makanan halal dan toyyib sangat bagus bila dilakukan bersama-sama dengan anggota keluarga. Anak-anak tidak hanya tinggal makan di atas meja tetapi mendapatkan pengalaman berharga bagaimana makanan atau minuman sehat tersebut dibuat atau disiapkan.

Berbelanja bahan untuk berbuka bersama anak anak, ini akan memberikan edukasi kepada anak anak tentang makanan yang sehat. Kebersamaan juga bisa dilakukan dengan memasak, menyiapkan berbuka dan sahur bersama-sama, dengan menu menu makanan yang halal dan tayyib.

Selanjutnya menikmati berbuka dan sahur bersama keluarga. Hal yang menarik lainnya dari puasa Ramadhan adalah Ramadhan menjadi sarana sehat dan sembuh bagi seluruh anggota keluarga.

Belajar Sehat dan Sembuh dari Puasa Ramadhan

Pola makan kita sehari-hari umumnya tidak beraturan. Kita seringkali makan bukan berdasarkan kebutuhan tubuh, bukan pada saat kita lapar yang sesungguhnya, kita sering lapar mata, bukan lapar-lapar badan, atau bahkan sebaliknya saat kita sudah laparpun kita melewatkannya karena tidak sempat, dan makan dengan porsi yang luar biasa saat jam lapar sudah kita terlewati.

Hal ini akan memicu resistensi tubuh kita terhadap kata LAPAR. Dengan menjalani puasa kita akan membentuk pola makan yang lebih sehat, karena tubuh akan memkasimalkan penggunaan cadangan makanannya, dan tubuh hanya makan saat benar benar lapar.

Eny Yulianti. Seral raw-food (makanan mentah) yang sehat dapat diikuti pada channel youtube Kampus Desa Indonesia

Bahkan banyak riset menyebutkan kebiasaan makan sebelum tidur, sangat tidak menyehatkan, karena tubuh terutama sistem pencernaan yang seharusnya istirahat justru diberikan pekerjaan mengolah makanan yang masuk

Dengan tidak memberikan beban kepada sistem pencernaan secara berlebihan (ngemil akan memberikan beban kepada sistem pencernaan bekerja terus menerus tanpa istirahat). Bahkan banyak riset menyebutkan kebiasaan makan sebelum tidur, sangat tidak menyehatkan, karena tubuh terutama sistem pencernaan yang seharusnya istirahat justru diberikan pekerjaan mengolah makanan yang masuk.

Metode puasa ini diakui di banyak riset dapat membentuk ketahanan tubuh, karena organ (selain sistem pencernaan) akan dilatih menjalankan fungsinya walaupun sedang tidak mengkonsumsi makanan dalam durasi tertentu. Hal ini akan meremajakan sistem organ kita, menghindarkan dari kerusakan yang tentunya meningkatkan kebugaran tubuh secara keseluruhan.

Kegiatan ngemil akan memicu pankreas mengeluarkan insulin terus menerus, hal ini akan memicu pancreas menjadi tidak lagi peka

Saat tidak puasa, kegiatan ngemil akan memicu pankreas mengeluarkan insulin terus menerus, hal ini akan memicu pancreas menjadi tidak lagi peka. Dia bisa tak mengeluarkan insulin sesuai makanan yang masuk atau bahkan mengeluarkan insulin berlebihan dari jumlah makanan yang masuk, beberapa ahli menyebutnya sebagai resistensi insulin, pancreas tak lagi sensitif. Pankreas akan kebablasan mengeluarkan insulin tanpa kontrol (hal ini berakibat menurunkan gula darah).

Banyak riset mengakui puasa akan melatih pankreas agar lebih sensitif terhadap makanan

Bahkan yang banyak terjadi menjadi pelit terhadap insulin yang harus dikeluarkan saat makanan masuk. Kondisi ini akan menaikkan gula darah. Banyak riset mengakui puasa akan melatih pankreas agar lebih sensitif terhadap makanan yang masuk dengan dikeluarkan insulin di saat dan jumlah yang tepat.

Salah satu manfaat puasa adalah efek autophagy yang terjadi pada tubuh secara alami. Mekanisme autophagy pada orang yang berpuasa ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang ilmuwan Jepang, Yoshinori Ohsumi. Pada saat kita puasa, tubuh akan mengalami autophaghy.

Setiap waktu sel tubuh kita akan beregenerasi, ada yang rusak kemudian digantikan oleh yang baru. Bahan bakar untuk regenerasi sel itu adalah makanan yang kita makan.

Saat kita puasa, saat kita lapar, sel-sel di tubuh kita juga mengalami lapar. Hal ini akan memicu sel ini saling kanibal sesame sel, hingga sel yang kuat/sehat akan makan sel yang lemah. Sel yang kuat adalah sel yang sehat dan sel lemah adalah sel yang sedang sakit. Kerja demikian memicu regenerasi sel sat puasa menjadi lebih efektif dibanding saat tak puasa. Hal ini tentu akan membawa perbaikan tubuh secara menyeluruh disemua bagian.

Proses autophagy ini dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan, meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan cara membersihkan racun sehingga akan mengembalikan metabolism tubuh menjadi lebih baik. Proses metabolisme demikian akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi dari luar.

Belajar dari Berbuka dan Sahur Bernutrisi?

Saat terjadi autofhagy seharian, maka makanan kita saat berbuka sangat menentukan upaya sehat kita seharian. Rasulullah mengajarkan berbuka dengan 3 kurma dan air putih, Rosullulloh juga mengajarkan dengan minum air madu.

Pelajaran apakah yang dapat kita petik? Rasulullah mengajarkan kita berbuka dengan makanan yang mudah dicerna, makanan yang sederhana. Makanan kategori ini ada pada makanan rawfood (makanan mentah) bukan makanan olahan ataupun tawaran-tawaran superfood yang menggiurkan dari luar rumah.

Berikanlah raw food karena super food ada pada rawfood

Raw food adalah makanan mentah atau hanya melalui sedikit proses pemanasan, misalnya tidak dipanaskan suhu kompor. Sehat dengan makanan mentah atau lalapan ini sebenarnya sudah ada sejak tahun 1800-an, dan kini populer kembali lebih lebih dengan maraknya gerakan back to nature.

Gerakan ini muncul dengan keprihatinan kondisi masyarakat yang banyak mengalami sakit degeneratif dan kecenderungan angka tersebut terus meningkat. Penyakit ini oleh banyak ahli disampaikan karena pola makanan yang salah, yaitu makanan yang sangat minim nutrisi yaitu makanan olahan dengan pemanasan suhu tinggi maupun makanan yang melalui proses memasak yang panjang.

Proses pemanasan tinggi akan merusak enzim alami yang terkandung dalam makanan. Enzim ini sangat dibutuhkan dalam sistem pencernaan kita, proses pemanasan suhu tinggi dan lama, akan merusak kandungan kebaikan makanan khususnya antioksidan.

Rawfood yang dimaksud adalah makanan dari golongan tumbuhan tentu di sini termasuk buah buahan. Semua makanan yang umumnya dapat dikonsumsi saat sudah dimasak, saat mentahnya akan menjadi superfood. Contohnya, melalap bayam, pokcoy, wortel, timun, dan daun kemangi.

Jika tidak terbiasa kunyah kunyah sayuran mentah atau melalap, maka menyiapkan menu berbuka dan sahur rawfood yang dapat dipilih adalah infusa (infuse water). Infusa water, adalah cara menyiapkan minuman dengan merendam dedaunan atau tumbuhan yang bernutrisi selama 6 jam. Adapuan sejumlah bahan infuse water dapat diambil dari dedaunan. Misalnya kita dapat membuat infusa dari daun pandan, kayu manis dengan aneka buah didalamnya akan menjadi tawaran berbuka yang segar dan sehat.

Setelah itu dilanjutkan dengan mengkonsumsi buah. Setelah jeda sholat magrib bahkan sholat tarawih dilanjutkan makan menu lengkap seperti umumnya. Memilih rawfood saat awal berbuka dan sahur adalah pilihan tepat menyehatkan dan menyembuhkan semua anggota keluarga.

Jika sudah tidak berada di bulan ramadhan, kita dapat mengulang demikian di jam siang. Mulai dari sarapan sampai sore hari. Sementara untuk malam hari kita meneparkan model puasa, yakni tidak mengonsumsi makanan yang memaksa kerja metabolisme bertambah berat dan memicu pengurasan insulin. Jika kita tidak puasa, maka di malam hari menjadi sangat baik kalau kita berpuasa alias tidak menambah konsumsi.

Eny Yulianti

Eny Yulianti

Peneliti dan pengembang makanan mentah. Dosen kimia di Program Studi Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Aktif dalam penelitian dan pengembangan daun kelor sebagai makanan mentah yang bernilai tinggi. Beliau menjadi bagian dari kolaborator Kampus Desa Indonesia di bidang pendidikan untuk semua bidang makanan mentah sehat

Arsip Terpilih

Related Posts

Welcome Back!

Login to your account below

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.