• Call: +62 858-5656-9150
  • E-mail: [email protected]
Education Blog
  • Home
  • Artikel
    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Trending Tags

    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami
No Result
View All Result
Kampus Desa Indonesia
No Result
View All Result
Home Opini

Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

Sigit Priatmoko by Sigit Priatmoko
March 25, 2022
in Opini, Pendidikan Hari Ini
222 17
0
Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?
Share on FacebookShare on Twitter

Media sosial hari ini telah menjadi realitas yang sulit dipisahkan dari keseharian peserta didik kita. Hampir setiap saat mereka ditemani oleh media sosial. Terlepas banyaknya dampak negatif yang menyertai, kehadiran media sosial sesungguhnya juga menyimpan segudang manfaat. Banyak inovasi-inovasi pembelajaran yang bisa kita lakukan melalui media sosial.

Kampusdesa.or.id-Sampai dengan hari ini, masih banyak di antara kita yang bersikap resisten terhadap media sosial. Label negatif menjadi dinding penghalang yang kukuh, tinggi, dan tebal bagi kita untuk dapat melihat sisi positif kehadirannya. Umumnya, kita beranggapan bahwa media sosial itu main-main atau buang-buang waktu, membuat anak bodoh karena lupa belajar, menjerumuskan anak ke hal-hal negatif, dan sebagainya. Intinya, media sosial berdampak buruk bagi anak. 

Berbekal anggapan tersebutlah, alih-alih pendidik memanfaatkan media sosial untuk mendukung kegiatan pembelajaran, mereka justru membentengi peserta didik agar tidak sampai bersentuhan dengannya. Jadilah di sekolah muncul peraturan dilarang membawa HP. Jika pun boleh, peserta didik dilarang membukanya di kelas pada saat jam pelajaran. Meskipun peraturan seperti ini belakangan sudah mulai agak berkurang, tapi tetap saja belum banyak pendidik yang mau memanfaatkan HP dalam kegiatan pembelajaran, termasuk media sosial.

Baca Juga: Kenapa Hoax Covid-19 Cepat Viral di Media Sosial?

Media sosial dapat mendukung orang tua, peserta didik, dan guru untuk menggunakan cara-cara baru dalam berbagi informasi dan membangun komunitas yang produktif

Manfaat Media Sosial dalam Pembelajaran

Berkaitan dengan hal ini, ada tulisan menarik dari Lori Wade berjudul How Social Media Reshaping Today’s Education System. Dalam tulisan ini Wade menegaskan tidak ikut larut dalam debat berkepanjangan tentang dampak positif dan negatif media sosial dalam kehidupan, ia fokus menyoroti begitu banyaknya cara media sosial mempengaruhi sistem pendidikan. Menurutnya, media sosial dapat mendukung orang tua, peserta didik, dan guru untuk menggunakan cara-cara baru dalam berbagi informasi dan membangun komunitas yang produktif.

Silakan coba Anda telusuri, dari semua peserta didik Anda, berapakah yang menjadi pengguna internet? lalu, berapakah di antaranya yang menjadi pengguna media sosial? Asumsi saya, hampir semua peserta didik Anda merupakan pengguna internet dan paling tidak menjadi pengguna satu media sosial.

Berdasarkan survei APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) dan BPS (Badan Pusat Statistik) tahun 2020, pengguna internet di Indonesia telah mencapai 73,7 persen atau setara dengan 196,7 juta pengguna. Dari jumlah tersebut, sebanyak 95,4 persen terhubung dengan internet melalui HP atau smartphone. Sebanyak 51,5 persen menggunakan internet untuk mengakses media sosial.

Baca Juga: Selamat Tinggal Televisi, Selamat Datang Media Sosial

Angka tersebut tentu akan terus merangkak naik. Untuk melihat sejauh mana penggunaan media sosial oleh anak, kita dapat dengan mudah melakukannya. Cukup berjalan-jalan saja melewati tempat-tempat yang biasa dijadikan anak bermain, kita akan menemukan mereka sedang asyik menatap layar HP masing-masing. Nah, coba bayangkan jika kita bisa memanfaatkan dengan maksimal media sosial untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan. Tentu banyak sekali manfaat yang bisa kita peroleh. Bukankah lebih baik menyalakan lilin daripada sibuk mengutuk kegelapan?

Misalnya, guru bisa memberikan tugas kepada peserta didik untuk melakukan studi kasus melalui media sosial. Mereka disuruh mengamati bagaimana netizen merespons berita-berita yang tengah beredar. Bisa juga misalnya, guru menyuruh peserta didik membuat semacam flyer, poster, atau video pendek berisi ajakan melakukan hal-hal positif seperti donasi, anjuran hidup sehat, atau sekadar tips dan trik lalu mengunggah di akun media sosial. Penilaian bisa dilakukan dengan mengamati seberapa banyak respons netizen (like, comment, share) terhadap unggahan mereka.

Baca Juga: Membangun Critical Thinking dalam Bermedia Sosial

Peserta didik akan lebih merasa senang dan tertantang dengan model tugas seperti ini daripada hanya menjawab soal di lembar-lembar jawaban. Apalagi jika mereka merupakan pengguna aktif media sosial. Lumayan bisa menambah konten dan follower. Selain itu, dari segi kemanfaatan, bayangkan berapa orang yang bisa mereka jangkau dan mendapat manfaat dari konten positif mereka. Berdasarkan survei BPS dan APJII, konten hiburan yang paling banyak dikunjungi pengguna internet Indonesia adalah video online, yaitu sebanyak 49,3 persen.

Model kurikulum kita sendiri juga menekankan kontekstualisasi pembelajaran. Salah satu bentuknya adalah dengan melibatkan penggunaan teknologi dan media digital dalam pembelajaran. Peserta didik kita telah terbiasa berinteraksi dengan teknologi dan media digital. Dari bangun tidur, hingga tidur lagi mereka tidak lepas dari dua hal ini. Sehingga, memisahkan keduanya dari proses pembelajaran sama dengan kita memisahkan peserta didik dari dunia nyata. Kelas pun tak ubahnya seperti penjara.

Pada level satuan pendidikan, media sosial juga bisa menjadi sarana komunikasi yang cukup efektif kepada para pelanggan

Sarana Promosi Satuan Pendidikan

Pada level satuan pendidikan, media sosial juga bisa menjadi sarana komunikasi yang cukup efektif kepada para pelanggan. Misalnya, informasi-informasi penting diunggah di media sosial, sehingga orang tua, peserta didik, dan masyarakat umum dapat dengan mudah mengaksesnya. Saat ini, sudah banyak sekolah-sekolah yang melek literasi media. Mereka melakukan promosi melalui Facebook, Instagram, Twitter, Youtube, dan lain sebagainya.Ucapan Carla Dawson–Digital Marketing Professor at the Catholic University of Cordoba–yang dikutip Wade dalam tulisannya di atas menarik untuk kita perhatikan. Dawson berkata, “We live in a digital ecosystem, and it is vital that educational institutions adapt”.

Seberapapun kita menolak, laju perkembangan teknologi tidak akan bisa kita bendung. Upaya yang bisa kita lakukan bukanlah menolaknya, tapi bagaimana kita beradaptasi, sehingga bisa menggunakannya dengan baik. Ibarat pisau, ia akan berguna jika si pemiliknya bisa memanfaatkannya dengan baik. Namun, jika tidak, maka pisau akan menjadi alat yang berbahaya dan melukai pemiliknya. Demikianlah hendaknya kita menempatkan perkembangan teknologi, termasuk penggunaan media sosial dalam proses pembelajaran.

Tags: mediamedia sosialpembelajaran digitalPendidikan
Previous Post

Milenial, Kampanyekan Moderasi Beragama Di Ruang Digital

Next Post

Potensi Pengembangan Medical Tourism di Indonesia

Sigit Priatmoko

Sigit Priatmoko

RelatedPosts

Era Berperilaku Baik dalam Dunia Pendidikan
Opini

Era Berperilaku Baik dalam Dunia Pendidikan

by Astatik Bestari
November 24, 2022
0
24

Kampusdesa.or.id -- Pernahkan kita mendengar larangan begini, "jangan sering absen mengajar, nanti diiri guru yang lain!" Larangan ini sering  diperdengarkan...

Read more
Kawula muda  bijaklah dalam bermelodi, karena musik itu sugesti
Opini

Kawula muda bijaklah dalam bermelodi, karena musik itu sugesti

by Maulana Arif Muhibbin
March 30, 2022
0
212

Ini tentang musik, sifatnya yang universal terkadang mereduksi pemikiran rasional. Lantas bagaimana dengan hal yang bersifat emosional? Bisa dibilang musik...

Read more
Apakah Olimpiade Tokyo 2020 Paling Ramah Gender ? Simak Fakta Berikut
Lifestyle

Apakah Olimpiade Tokyo 2020 Paling Ramah Gender ? Simak Fakta Berikut

by Nur Aisyah Maullidah
March 25, 2022
0
204

SOBAT! YUK FLASHBACK SEJENAK KE GELARAN OLIMPIADE OLAHRAGA DUNIA TAHUN 2020. PADA MOMENT ITU TOKYO MENJADI TUAN RUMAH YANG MENYELENGGARAKAN...

Read more

Discussion about this post

Archive Artikel

Most commented

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Waspadai Kandungan Boraks atau Garam Kuning

Balewiyata dan Gus Dur; Situs Toleransi Malang yang Perlu Dirawat

Rembug Komunitas; Gusdurian Malang Tawarkan Peluang Menjadi Aktifis Penggerak

Metode Pemberdayaan Imamah; Mengubah dari Sense of Budgeting ke Sense of Benefit

Kampus Desa Indonesia

Kampus Desa Indonesia

Jl. Raya Candi VI-C Gang Pukesmas No. 4 RT 09 RW 06 Karangbesuki, Sukun, Kota Malang

SK Menkumham No. AHU-01356.AH.02.01 Tahun 2016

Tags

Agenda (36) Aktual (7) Desa Giat (2) Desa Unggul (3) Dokter Rakyat (45) Gubuk Sastra (10) Hari ini (3) Indonesia Menulis COVID 19 (82) Kearifan Lokal (8) Kelas Ekoprinting (3) Kelas Motivasi (1) Kita Belajar Menulis (66) Kopipedia (5) Kuliah Desa (10) kuliah hari ini (2) Kuliah Terbuka (133) Layanan (9) Lifestyle (1) Magang (1) Ngaji Tani (18) Opini (317) Pendidikan Hari Ini (73) Produk (27) Psikologi Hari Ini (126) Refleksi (27) Sepak Bola (6) Uncategorized (147) Wacana (1) World (1)

Recent News

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

March 27, 2023
Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

March 8, 2023

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

No Result
View All Result
  • Home
  • Artikel
    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In