• Call: +62 858-5656-9150
  • E-mail: [email protected]
Education Blog
  • Home
  • Artikel
    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Trending Tags

    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami
No Result
View All Result
Kampus Desa Indonesia
No Result
View All Result
Home Agenda

Membincang Pendidikan Kita, Antara FDS vs Madrasah Diniyah

Kampus Desa Indonesia by Kampus Desa Indonesia
March 30, 2022
in Agenda
203 2
0
Membincang Pendidikan Kita, Antara FDS vs Madrasah Diniyah
Share on FacebookShare on Twitter

Sebentar dulu ya, kok tambah melebar dalam menanggapi FDS (Full Day School). Awalnya menolak FDS karena alasan anak akan menghabiskan waktu di luar rumah dan memisahkannya dari meso-sistem (lingkungan luar rumah anak) selain sekolah adalah masyarakat yang awalnya diragukan. Anak yang banyak bergaul di luar sekolah dan juga di luar rumah, sementara tidak ada orang tua yang mengawasi karena menurut orang-orang kota, para orang tua lebih banyak waktunya dihabiskan untuk bekerja sehingga anak-anak tidak terawat dengan baik di rumah. Jadi FDS-lah jawabannya. FDS juga jawaban pendidikan karakter yang disodorkan pemerintah melalu Kemendikbud Muhajjir.

Sekolah akan menggaransi lebih lama anak tinggal di sekolah, itu berarti karakternya justru semakin baik. Harapan itu ya memang ideal bagi semua warga negara ini. Memang sekolah jadi bengkel manusia Indonesia untuk berkembang lebih baik. Semua orang berharap begitu ? Intinya ini tentang membentuk karakter anak ? Lalu jawabannya adalah anak diminta lebih lama di sekolah sehingga mereka terpantau dengan baik ?

Belum jelas pencarian formulasi bagaimana membangun karakter anak tuntas, FDS sebagian sudah diterapkan dan diujicoba di beberapa kota besar, termasuk Malang (informasi viral media sosial yang berkembang), padahal Presiden sudah mengingatkan Menteri untuk menunda keberlakuan FDS dan kebijakan itu bersifat lokalistik, tergantung kesiapan dan kebutuhan suatu wilayah. Masalah menjadi semakin santer ditambah munculkan penolakan FDS dari kalangan organisasi kemasyarakatan yang menaungi Madrasah Diniyah (Madin) karena anak-anak yang sore hari biasanya mengikuti pendidikan keagamaan yang diselenggarakan oleh masyarakat, tidak lagi pergi ke Madin.

Debatnya beralih dari FDS vs Madin. Lantas menyeruak klise media sosial. Ini sekularisasi, ini tentang Menteri Muhajir yang Muhammadiyah dan Madin yang kebanyakan dimiliki oleh masyarakat Nahdliyin.

Isu FD tidak lagi substansial tentang apakah sekolah telah menjadi pembentuk karakter yang baik ? Apakah jam sekolah yang ditambah-pun juga menjadi jaminan sekolah adalah garansi karakter anak bangsa sedangkan problematika mendasar bukan tentang berapa lama anak-anak tinggal di sekolah, tetapi bagaimana sebenarnya karakter anak dibentuk ? Lalu tugas orang tua seperti apa yang katanya Kak Seto, pendidik dan guru yang sebenarnya itu ya orang tua ?

Ok.. kalau bingung, kami mengundang Anda untuk hadir menjadi panelis untuk mendiskusikan tentang masalah sebenarnya yang perlu dicari jalan keluarnya bagi pendidikan dan karakter anak bangsa ada di mana ?

Lebih lengkap lihat di poster ya… atau hubungin nara-hubung di kegiatan ini

Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i yang berminat Jagongan dengan Para Pakar

Menghadapi isu terakhir terkait pendidikan, terutama tentang Full Day School dan benturan dengan Madrasah Diniyah, sepertinya banyak yang masih melupakan masalah sebenarnya pendidikan itu di mana ? Alih-alih sudah menemukan solusi atas berbagai kronik pendidikan hari ini, benturan FDS dan Madin nampaknya akan semakin menambah runyam ke mana arah sebenarnya pendidikan kita itu dibenahi.

Oleh karena itu, kami mewakili dari IKAPMII Kota Malang, Pesantren Rakyat, Gusdurian Malang dan https://kampusdesa.or.id mengajak Bapak/Ibu untuk berkenan menghadiri jagongan para pakar dengan tema Membincang Masalah Pendidikan Kita, Antara FDS versus Madin pada ;

Hari | Senin, 21 Agustus 2017 | Pukul 18.30 | Tempat di Jagong Maton Caffe Jl. Joyo Suko IV, Merjosari, Kec. Lowokwaru, Kota Malang.

Pemantik diskusi akan diisi pembicara ;
Ilhammudin Nukman | Ilmuan Psikologi Industri/Organisasi UB Malang
Nuruddin (Gus Din) | Kritisi Pendidikan dari Aliansi Petani Indonesia
Abdullah Syam | Praktisi Pendidikan Pesantren Rakyat
Mohammad Mahpur | Pemerhati Pendidikan dari kampusdesa.or.id

Dihadiri oleh Para Panelis ;
1) Angga Teguh Prasetyo, M. Pd | PC LTNU/Dosen FITK
2) Evi Widiya Sukmawati, SE | Kepala PlayGroup OBAMA Malang
3) W Sanavero | Kelompok Liberasi “Musik-Literasi
4) Zidni Chaniago | Kelompok Liberasi “Musik-Literasi”
5) Dedy Kusbiyanto | Dosen Polinema
6) Ahmad Makki Hasan | Lakpesdam NU Kab. Malang, Dosen UIN Malang

Atas berkenannya untuk hadir, kami mengucapkan terima kasih

An. Panitia
Hasan Abdillah

Bagi yang tidak bisa hadir, akan ada livestreaming di media sosial seperti FB @mohammad mahpur

Tags: FDSFull Day SchoolKarakterMadinMadrasah Diniyahpendidikan karakterSekolah
Previous Post

Korban Janji Kawin dan Integritas Tubuh Perempuan dalam Hukum

Next Post

Surga di Desa, Surga Tanpa Pesta Seks

Kampus Desa Indonesia

Kampus Desa Indonesia

Platform informasi dan literasi seputar dunia ilmu pengetahuan yang dibangun dari kearifan lokal desa. Kami juga mengembangkan pendidikan dan pembelajaran terkait dengan pengembangan sumberdaya manusia untuk mandiri, berkarya, dan berilmu pengetahuan yang berperadaban

RelatedPosts

Butuh Pemerataan Bantuan untuk Penyintas Gempa Malang
Agenda

Butuh Pemerataan Bantuan untuk Penyintas Gempa Malang

by Kampus Desa Indonesia
March 28, 2022
0
206

Pemerataan bantuan psikososial masih butuh diperluas karena beberapa titik terdampak gempa Malang belum tertangani secara menyeluruh bagi penyintas gempa Malang....

Read more
20 Relawan Psikososial Gempa Malang Perkuat Psikologi Penyintas
Agenda

20 Relawan Psikososial Gempa Malang Perkuat Psikologi Penyintas

by Kampus Desa Indonesia
March 28, 2022
0
215

Dua puluh relawan psikososial yang tergabung dalam TOPPENG (Task Force Psikososial Penyintas Gempa Malang) telah melakukan pendampingan psikologi terhadap penyintas...

Read more
I’M COVID-19 (Indonesia Menulis COVID-19): Membasmi Pandemi Melalui Publikasi
Agenda

I’M COVID-19 (Indonesia Menulis COVID-19): Membasmi Pandemi Melalui Publikasi

by Kampus Desa Indonesia
March 29, 2022
0
203

kampusdesa.or.id-Penyebaran Virus Corona yang begitu cepat, disertai terus bertambahnya korban jiwa cukup menjadi faktor pemicu kepanikan global. Ditambah lagi, jika...

Read more

Discussion about this post

Archive Artikel

Most commented

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Waspadai Kandungan Boraks atau Garam Kuning

Balewiyata dan Gus Dur; Situs Toleransi Malang yang Perlu Dirawat

Rembug Komunitas; Gusdurian Malang Tawarkan Peluang Menjadi Aktifis Penggerak

Metode Pemberdayaan Imamah; Mengubah dari Sense of Budgeting ke Sense of Benefit

Kampus Desa Indonesia

Kampus Desa Indonesia

Jl. Raya Candi VI-C Gang Pukesmas No. 4 RT 09 RW 06 Karangbesuki, Sukun, Kota Malang

SK Menkumham No. AHU-01356.AH.02.01 Tahun 2016

Tags

Agenda (36) Aktual (7) Desa Giat (2) Desa Unggul (3) Dokter Rakyat (45) Gubuk Sastra (10) Hari ini (3) Indonesia Menulis COVID 19 (82) Kearifan Lokal (8) Kelas Ekoprinting (3) Kelas Motivasi (1) Kita Belajar Menulis (66) Kopipedia (5) Kuliah Desa (10) kuliah hari ini (2) Kuliah Terbuka (133) Layanan (9) Lifestyle (1) Magang (1) Ngaji Tani (18) Opini (317) Pendidikan Hari Ini (73) Produk (27) Psikologi Hari Ini (126) Refleksi (27) Sepak Bola (6) Uncategorized (147) Wacana (1) World (1)

Recent News

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

March 27, 2023
Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

March 8, 2023

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

No Result
View All Result
  • Home
  • Artikel
    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In