• Call: +62 858-5656-9150
  • E-mail: [email protected]
Education Blog
  • Home
  • Artikel
    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Trending Tags

    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami
No Result
View All Result
Kampus Desa Indonesia
No Result
View All Result
Home Opini

“Matur Nuwun”, Ungkapan Sederhana Namun Bermakna

Repan Purba by Repan Purba
March 29, 2022
in Opini, Refleksi
220 14
0
“Matur Nuwun”, Ungkapan Sederhana Namun Bermakna
Share on FacebookShare on Twitter

Matur Nuwun adalah salah satu ungkapan yang sangat akrab di telinga masyarakat Jawa. Matur nuwun artinya adalah terima kasih. Ungkapan ini disampaikan oleh seseorang ketika merasa telah dibantu oleh orang lain. Ketika ada seseorang yang telah membantu dan memberikan manfaat untuk dirinya, sekecil sampai sebesar apapun, sebagai ungkapan kegembiraan, kebahagian dan penghormatan kepada sang pemberi, maka biasanya ungkapan matur nuwun inilah yang terucap.

Kampusdesa.or.id — Hari ini, kami warga dukuh Sukoanyar desa Wirotaman mendapat tamu istimewa. Mereka adalah relawan dari para pegawai PT. Otsuka Lawang Malang. Berdelapan mereka hadir untuk membantu warga terdampak gempa 2021.

Kehadiran mereka kali ini adalah kehadiran yang ketiga kali. Pertama mereka hadir minggu pertama pasca gempa. Kehadiran kedua pada awal bulan Mei. Dan yang ketiga sabtu ini mereka berkesempatan hadir kembali.

Dari tiga kali kehadiran mereka, mereka selalu memberikan beraneka ragam bantuan. Bantuan berupa paket sembako, kebutuhan penanganan gempa, dan material bangunan untuk warga dan tempat ibadah. Bahkan mereka juga membantu tenaga untuk pembuatan hunian sementara bagi warga yang sudah tidak punya rumah lagi.

Setiap mereka selesai membantu warga dan hendak pamit pulang, mereka menyampaikan ungkapan “matur nuwun” kepada kami.

Ada satu hal menarik yang dapat saya amati dari kerelawanan mereka. Setiap mereka selesai membantu warga dan hendak pamit pulang, mereka menyampaikan ungkapan “matur nuwun” kepada kami. Hal ini terutama sekali disampaikan oleh ketua relawan mereka, Bapak Susilo. Sambil memberi isyarat kedua tangan di atas dada dan membungkukkan badan, beliau menyampaikan ungkapan terima kasih itu.

Hal inilah yang membuat kami agak bingung, salah tingkah dan campur heran. Mengapa? Seharusnya kami warga yang telah dibantu yang menyampaikan terima kasih. Justru beliau dan mereka bersama selalu mendahului menyampaikan ungkapan itu.

Mereka berterima kasih kepada warga terdampak karena warga juga telah “membantu mereka”. Mereka merasa dibantu untuk berbuat kebaikan.

Setelah saya bantah ungkapan mereka itu, dengan menyampaikan bahwa kami yang seharusnya berterima kasih, mereka ternyata juga punya alasan lain. Mereka berterima kasih kepada warga terdampak karena warga juga telah “membantu mereka”. Mereka merasa dibantu untuk berbuat kebaikan. Mereka merasa dibantu berupa pemberian ijin untuk menyalurkan dan memberikan apa yang mereka punya. Subhanallah.

Seandainya warga terdampak tidak menerima segala bantuan mereka, mereka merasa salah satu “pintu kebaikan” mereka “tertutup”. Sehingga mereka merasa tidak akan mendapatkan kesempatan untuk berbuat kebaikan. Akhirnya setiap kali mereka pamit, ungkapan yang muncul dari mereka adalah “matur nuwun ingkang agung”, terima kasih banyak.

Ketika kita berbuat kebaikan kepada orang lain, sebenarnya, hakikatnya kita sendirilah yang berbuat kebaikan untuk diri kita sendiri.

Inilah yang menjadi pelajaran bagi kita bahwa ketika kita berbuat kebaikan kepada orang lain, sebenarnya, hakikatnya kita sendirilah yang berbuat kebaikan untuk diri kita sendiri. Dalam arti, kebaikan yang kita lakukan kepada orang lain itu kebaikannya juga akan kembali kepada kita. Hal ini juga telah diwartakan oleh Allah SWT. dalam Al-Qur’an :
“in ahsantum, ahsantum lianfusikum.” (Al-Isro’ ayat 7).

Artinya : “Jika kamu berbuat baik, berarti kamu berbuat baik kepada dirimu sendiri,…”.
“Tiadalah seorang manusia berbuat baik, kecuali kebaikan tersebut akan kembali kepada pelakunya.”
Dari uraian di atas, maka untuk memotivasi kita untuk senantiasa berbuat kebaikan kepada siapapun, kita harus yakin bahwa kebaikan itu akan kembali kepada diri kita. Oleh karena itu, selagi masih ada kesempatan berbuat baik, kita sebisa mungkin untuk terus berbuat kebaikan sesuai dengan apa yang kita miliki. Tepat sekali jika ahli hikmah menasihatkan : “Tiadalah seorang manusia berbuat baik, kecuali kebaikan tersebut akan kembali kepada pelakunya.”
Mengadopsi kutipan dari Titon Rahmawan, “Ada satu kebiasaan yang aku temukan pada orang-orang yang memiliki hidup yang berbahagia dan berkepenuhan, mereka selalu memulai hidupnya dengan ucapan terima kasih.”

“Maturnuwun”, ungkapan sederhana namun bermakna. Memberikan dampak yang luar biasa bagi yang mengucapkan, juga yang menerima.

Semoga kita bisa mengiringi setiap langkah kita dengan kebaikan. Amin.
Wallahu a’lam bishshowab.

Editor : Faatihatul Ghaybiyyah

PSIKOLOGI KITA | KUALITAS KEHIDUPAN : PETA KESADARAN

Tags: Jawakampus desa indonesiamasyarakat desaMaturnuwunmeisukoanyarTerimakasih
Previous Post

Politik Demokrasi Kita Tidak Baik-Baik Saja

Next Post

Literasi Demokrasi: Sebuah Ancangan Awal (Bagian 1)

Repan Purba

Repan Purba

RelatedPosts

Era Berperilaku Baik dalam Dunia Pendidikan
Opini

Era Berperilaku Baik dalam Dunia Pendidikan

by Astatik Bestari
November 24, 2022
0
24

Kampusdesa.or.id -- Pernahkan kita mendengar larangan begini, "jangan sering absen mengajar, nanti diiri guru yang lain!" Larangan ini sering  diperdengarkan...

Read more
Kawula muda  bijaklah dalam bermelodi, karena musik itu sugesti
Opini

Kawula muda bijaklah dalam bermelodi, karena musik itu sugesti

by Maulana Arif Muhibbin
March 30, 2022
0
212

Ini tentang musik, sifatnya yang universal terkadang mereduksi pemikiran rasional. Lantas bagaimana dengan hal yang bersifat emosional? Bisa dibilang musik...

Read more
Apakah Olimpiade Tokyo 2020 Paling Ramah Gender ? Simak Fakta Berikut
Lifestyle

Apakah Olimpiade Tokyo 2020 Paling Ramah Gender ? Simak Fakta Berikut

by Nur Aisyah Maullidah
March 25, 2022
0
204

SOBAT! YUK FLASHBACK SEJENAK KE GELARAN OLIMPIADE OLAHRAGA DUNIA TAHUN 2020. PADA MOMENT ITU TOKYO MENJADI TUAN RUMAH YANG MENYELENGGARAKAN...

Read more

Discussion about this post

Archive Artikel

Most commented

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Waspadai Kandungan Boraks atau Garam Kuning

Balewiyata dan Gus Dur; Situs Toleransi Malang yang Perlu Dirawat

Rembug Komunitas; Gusdurian Malang Tawarkan Peluang Menjadi Aktifis Penggerak

Metode Pemberdayaan Imamah; Mengubah dari Sense of Budgeting ke Sense of Benefit

Kampus Desa Indonesia

Kampus Desa Indonesia

Jl. Raya Candi VI-C Gang Pukesmas No. 4 RT 09 RW 06 Karangbesuki, Sukun, Kota Malang

SK Menkumham No. AHU-01356.AH.02.01 Tahun 2016

Tags

Agenda (36) Aktual (7) Desa Giat (2) Desa Unggul (3) Dokter Rakyat (45) Gubuk Sastra (10) Hari ini (3) Indonesia Menulis COVID 19 (82) Kearifan Lokal (8) Kelas Ekoprinting (3) Kelas Motivasi (1) Kita Belajar Menulis (66) Kopipedia (5) Kuliah Desa (10) kuliah hari ini (2) Kuliah Terbuka (133) Layanan (9) Lifestyle (1) Magang (1) Ngaji Tani (18) Opini (317) Pendidikan Hari Ini (73) Produk (27) Psikologi Hari Ini (126) Refleksi (27) Sepak Bola (6) Uncategorized (147) Wacana (1) World (1)

Recent News

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

March 27, 2023
Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

March 8, 2023

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

No Result
View All Result
  • Home
  • Artikel
    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In