• Call: +62 858-5656-9150
  • E-mail: [email protected]
Education Blog
  • Home
  • Artikel
    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Trending Tags

    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami
No Result
View All Result
Kampus Desa Indonesia
No Result
View All Result
Home Agenda

Manajemen Lembaga WOW, Oleh-oleh Konvensi

Yuli Wusthol by Yuli Wusthol
March 28, 2022
in Agenda, Indonesia Menulis COVID 19, Pendidikan Hari Ini
193 10
0
Manajemen Lembaga WOW, Oleh-oleh Konvensi
Share on FacebookShare on Twitter

“Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai dengan kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu.”
-Ki Hajar Dewantara-

kampusdesa.or.id–Mengingat semboyan tersebut, membawa kembali pada pendidikan Ki Hajar Dewantara mengenai nilai Kodrat Alam dalam panca darma. Pendidikan yang memanusiakan manusia, tanpa menghalangi tumbuh kembangnya bakat dan minat seseorang. Makna kodrat alam bisa masuk dalam ranah memahami masing-masing kecerdasan personal. Sehingga peserta didik, maupun pendidik memiliki kreativitas tanpa batas untuk menggapai impian pendidikan. Mereka bisa tumbuh merekah mengharumkan pendidikan dengan caranya masing-masing.

Namun, baru-baru ini pendidikan dihebohkan dengan permasalahan sistem Zonasi. Banyak hal yang menunjukkan bahwa para pelaku pendidikan dan masyarakat belum sampai memahami pada kodrat alam. Jika penanaman mindset, bahwa setiap pendidik bisa merawat benih, dan benih bisa disemai dimana saja. Maka tidak perlu di bingungkan dengan permasalahan Zonasi. Justru menanam benih di lingkungan sekitar dengan mendatangkan professional ahli di bidangnya, akan berdampak luar biasa bagi wilayah tersebut.

Sehingga dengan sistem mutasi guru, teacher mapping, diharapkan bisa memajukan satu titik ke titik lain supaya lebih bermartabat. Mengurai simpul permasalahan dengan beragam inovasi di tempat baru. Namun, Apakah permasalahannya semudah itu? apakah semua guru juga berkenan di tempatkan pada daerah-daerah tertentu bahkan terpencil? Meskipun sebelum menjabat sebagai ASN ada komitmen mau di tempatkan dimana saja. Tetap saja lembaga-lembaga menjadi kelabakan saat menerima beragam karakter dan tingkat kecerdasan peserta didik.

Dengan demikian Manajemen Lembaga WOW, tentu diperlukan oleh siapapun dan dimanapun, baik di sekolah favorit maupun sekolah yang diberi label kurang atau bahkan tidak favorit. Manajemen lembaga WOW diawali dengan membangun komitmen bersama orang tua siswa dan pengelola pendidikan di sekolah yang bersangkutan.

Harapannya dengan adanya komitmen diawal, akan mampu mengokohkan impian, dan arah pendidikan yang dicita citakan. Salah satu alternatifnya adalah Pembuatan kurikulum dengan saling bersinergi mendengar kebutuhan masyarakat, yang kemudian disempurnakan bersama guru atau pengelola pendidikan.

Oleh karena itu, alangkah baiknya jika suatu inisiatif berangkat dari lingkungan lembaga yang bersangkutan. Sehingga tidak harus menunggu bola datang dari kebijakan pemerintah, atupun surat perintah mengikuti suatu pelatihan, namun berangkat dari diri sendiri yang menjemput bola itu. Misalnya seperti mengikuti kegiatan Konvensi Pendidikan Indonesia yang di selenggarakan oleh komunitas OLDWA (Ojo Leren Dadi Wong Apik) secara Cuma-Cuma.

Kegiatan ini bertujuan untuk ikut serta mengangkat mutu pendidikan di Nusantara, dengan beragam menu sajian inovasi pendidikan baik formal, non formal maupun informal yang tersebar di lingkungan masyarakat. Dalam Acara ini Peserta tidak harus mendapatkan SPPD (Surat Perintah Perjalanan Dinas). Kegiatan yang berangkat dari hati, tanpa paksaan, akan jauh lebih berdampak dalam membenahi dan menyempurnakan lembaga yang dikelola. Sebab, untuk menghasilkan pengelolaan yang luar biasa, tentu membutuhkan strategi yang luar biasa pula.

Kegiatan yang berangkat dari hati, tanpa paksaan, akan jauh lebih berdampak dalam membenahi dan menyempurnakan lembaga pendidikan. Sebab, untuk menghasilkan pengelolaan yang luar biasa, tentu membutuhkan strategi yang luar biasa pula.

Misalnya dengan strategi MLBS yang dituturkan oleh Mr. Nafik Palil Yuniro, seorang konsultan dan assessor pendidikan di Jawa Timur. Beliau sudah berhasil menjembatani ratusan lembaga di Nusantara dengan sistem MLBS (Manajemen Lembaga Berkarakter dan Sistemik) dan SLC (Student Led Confrence). Dengan MLBS, beliau selalu menuturkan kita boleh idealis, namun harus ada sistem yang rasional tertata rapi misalnya dengan SOP.

Begitu pula dengan ide gemilangnya, yaitu model laporan hasil belajar siswa yang tidak lagi membosankan, beliau menggagas model SLC sebagai model laporan hasil belajar. Model SLC tidak hanya digandrungi lembaga dalam negeri, namun saat ini lembaga-lembaga di kancah Internsional pun sudah banyak yang menerapkannya.

SMP ISLAM TERPADU AL IMRON SUMENEP, TIRU DAN MODIFIKASI GAYA PARENTING COACH MR NAFIK PHALIL, SOSOK PENTING DI KONVENSI PENDIDIKAN.

Ulasan keilmuan MLBS dan SLC pada acara Konvensi Pendidikan dikemas rapi menjadi materi bertajuk “ Manajemen Lembaga WOW “. Penjabaran yang renyah tanpa paksaan namun langsung bisa diterima telah menghipnotis peserta menjadi sangat antusias. Pasalnya, beliau memberikan ilmu bukan dengan teori-teori yang panjang, namun langsung diajak mengambil secarik kertas untuk mengaplikasikan bersama. Dalam kerta putih itu, tergores “ Mind Maping Manajemen Lembaga WOW ”.

Konsep Mind Mapping memudahkan untuk selalu mengingat dengan cara kerja otak manusia. Diantara lima langkah membangun lembaga WOW yaitu dengan, Conditioning, Siapkan Konsep, Reward and Punishment, Monitoring and evaluating, serta Enjoy the result.

Lima pola tersebut dimulai dengan pola Conditioning. Mengawali setiap sesuatu dengan dipaksa. Jika mengetahui strategi memaksa, tidak dirasakan kalau hal itu sebenarnya dipaksa. Sehingga paksaan disini dalam artian mengarahkan dengan nyaman namun pasti. Sehingga suatu saat akan menjadi biasa, lebih terbiasa bahkan menjadi budaya dalam keseharian.

Pola yang kedua, dengan Menyiapkan Konsep, hal ini dilakukan agar arah tujuan suatu lembaga lebih terprediksi. Dengan membuat sistem dan Standar Operasional Prosedure akan menghasilkan tenaga yang bertanggung jawab di masing-masing project lembaga. Sehingga suatu saat, ketika pejabat  atau pegawai yang mendapatkan amanah tidak ada di lingkungan lembaga, sistem sudah bisa di jalankan.

Kemudian pola yang ketiga,  Menyiapkan Reward And Punishment dengan cara yang professional, konsisten, transparan dan adil. Akan memberikan suntikan semangat kepada setiap warga sekolah. Sehingga, ketika memasuki monitoring and evaluating sudah terbiasa rapi, secara berkelanjutan, dan menggunakan teknologi yang sesuai dengan perkembangan zaman.

MR. NAFIK PHALIL MEMAMERKAN BUKU “ SUCCES STORIES MANAJEMEN SUKSES “ YANG DI TULIS OLEH SYARIFAH, KEPALA SMP ISLAM TERPADU AL IMRON SUMENEP. BUAH SEMANGAT BELAJAR DARI KONVENSI PENDIDIKAN VII JOMBANG.

Langkah terakhir, yakni Enjoy The Result, saat warga sekolah melakukan sesuatu sudah menjadi budaya, menjalankan tanpa harus diperintah, kemudian mendapatkan reward ataupun punishment yang adil. Maka mereka akan menikmati hasil dengan senang, lapang dada, dan bahagia. Saat menerima dan memberikan laporan hasil akhir belajar, peserta didik dan orang tua saling berkomunikasi dengan cara santai seperti bercakap-cakap, namun sang anak memaparkan hasil laporannya. Begitu pula sebaliknya orang tua dan guru akan bisa lebih memahami tumbuh kembangnya, baik dari kelebihan maupun kekurangan masing-masing anak.

Lima langkah ini, meskipun terlihat sederhana namun berimplikasi luar biasa pada lembaga, sebagaimana yang sudah di terapkan oleh syarifah dari Sumenep, sebagai oleh-oleh hasil sinau dari Konvensi Pendidikan Indonesia ke VII di Jombang. Bu Syarifah tidak hanya mengaplikasikan di lembaganya, namun ia berinisiatif untuk menuliskan success story nya menjadi sebuah karya buku. Harapannya apa yang di bawakan oleh syarifah mampu menginspirasi peserta konvensi selanjutnya.

editor:Arif Maulana

Tags: dari desa untuk indonesiagenerasi millenialIndonesia Menulis Onlinekampus desa indonesiaKonvensi Pendidikanmetode pembelajaranparentingpembaruan pendidikanpemberdayaan masyarakat desapendidikan indonesiapendidikan karakter
Previous Post

Merawat yang Dirawat

Next Post

“Jajanan Sembarangan”, Sebuah Telaah Psikologis

Yuli Wusthol

Yuli Wusthol

RelatedPosts

6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak
Pendidikan Hari Ini

6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

by Siti Fatimah
March 28, 2022
0
239

6 jenis konsentrasi mempunyai pengaruhnya masing-masing bagi keberhasilan belajar anak. Apa saja dan bagaimana pengaruh dari setiap konsentrasi? Kampusdesa.or.id --...

Read more
Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar
Opini

Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

by Mohammad Mahpur
March 27, 2022
0
221

Hari guru pada 25 November ini mengingatkan saya tentang merdeka belajar. Saat banyak orang, bahkan siswa bisa mengembangkan diri tanpa...

Read more
Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?
Opini

Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

by Sigit Priatmoko
March 25, 2022
0
239

Media sosial hari ini telah menjadi realitas yang sulit dipisahkan dari keseharian peserta didik kita. Hampir setiap saat mereka ditemani...

Read more

Discussion about this post

Archive Artikel

Most commented

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Waspadai Kandungan Boraks atau Garam Kuning

Balewiyata dan Gus Dur; Situs Toleransi Malang yang Perlu Dirawat

Rembug Komunitas; Gusdurian Malang Tawarkan Peluang Menjadi Aktifis Penggerak

Metode Pemberdayaan Imamah; Mengubah dari Sense of Budgeting ke Sense of Benefit

Kampus Desa Indonesia

Kampus Desa Indonesia

Jl. Raya Candi VI-C Gang Pukesmas No. 4 RT 09 RW 06 Karangbesuki, Sukun, Kota Malang

SK Menkumham No. AHU-01356.AH.02.01 Tahun 2016

Tags

Agenda (36) Aktual (7) Desa Giat (2) Desa Unggul (3) Dokter Rakyat (45) Gubuk Sastra (10) Hari ini (3) Indonesia Menulis COVID 19 (82) Kearifan Lokal (8) Kelas Ekoprinting (3) Kelas Motivasi (1) Kita Belajar Menulis (66) Kopipedia (5) Kuliah Desa (10) kuliah hari ini (2) Kuliah Terbuka (133) Layanan (9) Lifestyle (1) Magang (1) Ngaji Tani (18) Opini (317) Pendidikan Hari Ini (73) Produk (27) Psikologi Hari Ini (126) Refleksi (27) Sepak Bola (6) Uncategorized (147) Wacana (1) World (1)

Recent News

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

March 27, 2023
Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

March 8, 2023

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

No Result
View All Result
  • Home
  • Artikel
    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In