• Call: +62 858-5656-9150
  • E-mail: [email protected]
Education Blog
  • Home
  • Artikel
    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Trending Tags

    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami
No Result
View All Result
Kampus Desa Indonesia
No Result
View All Result
Home Dokter Rakyat

Kisah Persahabatan Santri dan Tokoh PKI

Ahmad Z. El-Hamdi by Ahmad Z. El-Hamdi
March 25, 2022
in Dokter Rakyat, Indonesia Menulis COVID 19, Opini
224 14
0
Kisah Persahabatan Santri dan Tokoh PKI
Share on FacebookShare on Twitter

Sahabat sejati layaknya kekasih yang tidak terpisahkan oleh apapun. Sebagaimana mutiara kata dari Ellen Hubbard bahwa “seorang sahabat adalah seseorang yang mengetahui tentang dirimu dan tetap mencintaimu”. Hal ini dibuktikan oleh persahabatan antara dua insan yang saling menjaga satu sama lain. Meskipun mempunyai perbedaan dalam pandangan politik, keduanya tetap berusaha melindungi keselamatan sahabatnya di tengah badai yang tengah menerjang.

KampusDesa–Waktu sudah hampir tengah malam. Kami berdua masih duduk di teras rumah sambil menikmati secangkir kopi. Hawa dingin lereng Lawu Ngawi membuat malam itu menjadi terasa hening.

Jagongan malam ini sebetulnya seperti biasa yang kami lakukan saat kami bertemu. Tapi, malam ini ada yang mendesir di hati. Bukan semata-mata karena hembusan angin malam yang membawa sisa-sisa air hujan. Saya seperti masuk ke dalam sebuah lorong yang tidak terlukiskan saat dia berkisah tentang sebuah persahabatan yang mendalam antara dua orang sahabat. Kisah ini terjadi di sebuah desa di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Kisahnya terjadi pada pertengahan tahun 60-an, saat geger politik menyapu seluruh negeri, di mana nyaris tidak ada satu pun desa yang luput dari prahara.

Persahabatan yang kuat ini membuat mereka terikat nyaris seperti dua saudara yang saling melindungi.

Ia berkisah tentang persahabatan mendalam antara dua pemuda desa: IS dan S. Sejak kecil mereka bersahabat. Ngaji bersama, sekolah bersama, main bersama. Ketika usia keduanya beranjak remaja, mereka berdua berangkat nyantri di sebuah pesantren. Persahabatan yang kuat ini membuat mereka terikat nyaris seperti dua saudara yang saling melindungi.

Saat mereka kembali pulang ke desa, mereka menempuh jalan politik yang berbeda. IS menjadi tokoh NU (saat itu NU adalah partai politik), sedang S memilih PKI sebagai kendaraannya dalam berjuang di dunia politik. Sebagai tokoh yang berbeda politik, mereka berdua tidak terelakkan sering berhadapan sebagai rival. Sekalipun demikian, rivalitas politik itu tidak pernah sanggup meluruhkan persahabatan yang telah terjalin begitu lama dan indah.

IS yang seorang haji dan lurah desa adalah juga tuan tanah yang menguasai lahan pertanian berhektar-hektar luasnya. Di mata PKI, IS jelas adalah salah satu dari tujuh setan desa yang harus dimusnahkan. Sejak Ketua PKI DN Aidit menyerukan pengganyangan tujuh setan desa pada April 1964, IS tentu menjadi incaran dari para tokoh dan pengikut PKI lokal.

Sekalipun demikian, S sama sekali tidak berniat mencelakai IS. Tak pernah! IS adalah sahabatnya, saudaranya. Bahkan, setiap ada situasi genting yang menyangkut keselamatan IS, S selalu memberi tahu agar IS bisa menyelamatkan diri.

Apa yang dilakukan S ini jelas menunjukkan kedalaman persahabatan yang indah ini. Dia mempertaruhkan karir dan keselamatannya untuk menyelamatkan sahabatnya yang secara politik berhadapan dan bersaing dengannya. Di mata IS, apa yang dilakukan S atas dirinya adalah sebuah budi yang bagaimanapun juga harus dibalas.

Saat pecah G30S yang di bulan-bulan berikutnya diikuti dengan pembunuhan para tokoh dan pengikut PKI di seluruh pelosok negeri, gantian S menjadi pihak yang terancam. Ancaman ini tidak lagi menjadi kabar burung saat tentara mulai masuk ke desanya.

IS dikenal sebagai seorang lurah desa yang sangat berwibawa. Dia tidak hanya menggenggam otoritas politis sebagai seorang lurah, dia juga tokoh Islam yang sangat disegani. Dengan kewibawaannya, dia berhasil menyelamatkan banyak warganya yang menjadi pengikut PKI dari incaran para tentara. Akan tetapi, nyaris tak mungkin untuk menyelamatkan S dari sapuan militer yang telah masuk ke desa-desa.

Persahabatan yang tulus harus tetap dijaga.

Tapi, hutang itu harus dibalas; persahabatan yang tulus harus tetap dijaga. Diam-diam, IS meminta S untuk melarikan diri saat masih ada waktu. IS akan mengamankannya sejauh yang dia bisa. Ketika akhirnya S lari dari desanya dan selamat dari korban tragedi politik ’65, IS bersyukur bahwa di saat yang paling menentukan, dia masih bisa menunjukkan makna persahabatan yang telah terjalin sejak usia bocah.

Tahun berganti tahun. Waktu akhirnya menunjukkan bahwa S betul-betul selamat. Sekalipun sejarah tidak lagi bisa memberi kesempatan dua sahabat ini untuk saling melompat riang bersama seperti saat masih bocah, namun kebahagiaan IS tak mungkin disembunyikan saat melihat sahabatnya selamat pulang kembali ke kampung halaman.

Akhirnya kedua sahabat ini sampai di ujung usianya. Saat IS dipanggil Allah lebih dahulu, S datang menghormati jenazahnya dengan air mata yang meleleh di pipi. Saat beberapa tahun kemudian S hendak menyusul sahabatnya ke alam baka, dia meminta agar dia didampingi putra IS untuk menemui Allah. Dia akhirnya meninggal dalam damai setelah dibacakan surah Yasin tiga kali oleh putra sahabatnya itu.

“Yang lebih penting dari politik adalah kemanusiaan”. Gus Dur

Malam telah melampaui batasnya. Cangkir tinggal menyisakan endapan kopi yang tidak mungkin disesap lagi. Saya berpamit untuk pulang. Tapi sesampai di rumah, saya tidak bisa tidur. Hati saya bercampur antara kesedihan dan keteduhan. Sebenarnya, saya tidak bisa dengan tepat melukiskan kecamuk hati saya. Berputar-putar di otak saya perkataan Gus Dur bahwa “yang lebih penting dari politik adalah kemanusiaan”.

Untuk memaksa mata saya agar terlelap, saya mengambil novel lama karya Ignazio Silone, “Roti dan Anggur”, yang mengisahkan “persahabatan” antara seorang pastor dengan muridnya yang menjadi aktifis gerakan kiri di era fasisme Italia. Saya membacanya hingga tidak sadar saya telah tertidur. Ketika saya terbangun karena azan subuh yang menggema dari masjid dekat rumah, saya mendapati Ignazio Silone masih terdekap di dada.[]

Editor : Faatihatul Ghaybiyyah

Tags: kebahagiaanketulusanpersahabatanPKIsantri
Previous Post

Membangkitkan Kesadaran Sains Sejak Dini

Next Post

Pengalaman dan Pengetahuan (Being and Knowing)

Ahmad Z. El-Hamdi

Ahmad Z. El-Hamdi

RelatedPosts

Era Berperilaku Baik dalam Dunia Pendidikan
Opini

Era Berperilaku Baik dalam Dunia Pendidikan

by Astatik Bestari
November 24, 2022
0
24

Kampusdesa.or.id -- Pernahkan kita mendengar larangan begini, "jangan sering absen mengajar, nanti diiri guru yang lain!" Larangan ini sering  diperdengarkan...

Read more
Sehat dengan Hemat Menggunakan VCO Buatan Sendiri
Dokter Rakyat

Sehat dengan Hemat Menggunakan VCO Buatan Sendiri

by Ulil Fitriyah
November 22, 2022
0
80

Kampusdesa.or.id--Tidak perlu menunggu sakit untuk hidup sehat. Pernyataan seperti ini mudah diucapkan, tetapi berat untuk dilakukan bagi sebagian orang. Bagaimana...

Read more
Bunga Kenanga berpadu VCO Bermanfaat untuk Kecantikan Kulit dan Rambut
Dokter Rakyat

Bunga Kenanga berpadu VCO Bermanfaat untuk Kecantikan Kulit dan Rambut

by Eny Yulianti
November 21, 2022
0
90

Kampusdesa.or.id--Bunga Kenanga sangat dikenal di masyarakat Indonesia. Masyarakat luas menggunakannya sebagai tabur bunga di makam atau digunakan saat tabur kematian....

Read more

Discussion about this post

Archive Artikel

Most commented

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Waspadai Kandungan Boraks atau Garam Kuning

Balewiyata dan Gus Dur; Situs Toleransi Malang yang Perlu Dirawat

Rembug Komunitas; Gusdurian Malang Tawarkan Peluang Menjadi Aktifis Penggerak

Metode Pemberdayaan Imamah; Mengubah dari Sense of Budgeting ke Sense of Benefit

Kampus Desa Indonesia

Kampus Desa Indonesia

Jl. Raya Candi VI-C Gang Pukesmas No. 4 RT 09 RW 06 Karangbesuki, Sukun, Kota Malang

SK Menkumham No. AHU-01356.AH.02.01 Tahun 2016

Tags

Agenda (36) Aktual (7) Desa Giat (2) Desa Unggul (3) Dokter Rakyat (45) Gubuk Sastra (10) Hari ini (3) Indonesia Menulis COVID 19 (82) Kearifan Lokal (8) Kelas Ekoprinting (3) Kelas Motivasi (1) Kita Belajar Menulis (66) Kopipedia (5) Kuliah Desa (10) kuliah hari ini (2) Kuliah Terbuka (133) Layanan (9) Lifestyle (1) Magang (1) Ngaji Tani (18) Opini (317) Pendidikan Hari Ini (73) Produk (27) Psikologi Hari Ini (126) Refleksi (27) Sepak Bola (6) Uncategorized (147) Wacana (1) World (1)

Recent News

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

March 27, 2023
Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

March 8, 2023

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

No Result
View All Result
  • Home
  • Artikel
    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In