• Call: +62 858-5656-9150
  • E-mail: [email protected]
Education Blog
  • Home
  • Artikel
    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Trending Tags

    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami
No Result
View All Result
Kampus Desa Indonesia
No Result
View All Result
Home Kearifan Lokal

Kemajuan Desa, Kuncinya di SDM Kreatif dan Partisipatif

SDM desa menjadi tonggak bagi pembangunan desa. Jika tidak dikelola dengan baik, maka akan menjadikan desa kehilangan peran

Nurani Soyomukti by Nurani Soyomukti
October 31, 2022
in Kearifan Lokal
0 0
0
Desa Wisata Pujon Kidul
Share on FacebookShare on Twitter

Ada desa-desa yang maju karena memiliki alam yang memang mendukungnya. Selain itu karena sumber daya manusianya. Sebab, percuma juga ada potensi alam, jika SDM-nya tidak mau dan tak mampu memanfaatkannya. Percuma ada potensi alam jika pemerintah desa selaku pemegang kebijakan dan punya anggaran (dana desa) tidak mau dan tidak mampu mengelolanya.

Kata “mau” di sini tergantung pada “political will” pimpinan desa. Ada pimpinan pemerintah desa yang memang hanya ingin fokus memikirkan nasib pribadinya saja, tidak mau memikirkan kemajuan desanya. Bahkan ada juga pemimpin desa (kepala desa) yang hanya sibuk mengenbalikan modal yang ia gunakan untuk menyogok pemilih saat Pilkades. Saking sibuknya mengembalikan modal, sebab setelah Pilkades uangnya habis dan terjerat utang, akhirnya iapun tak bisa mikir apa-apa kecuali bagaimana caranya sibuk “mengembalikan modal” yang bahkan ditempuh dengan “mencuri”uang negara (dana desa) dengan berbagai modus, mulai mark up anggaran hingga kegiatan fisik.

Artinya, kesibukan memikirkan diri sendiri pada akhirnya membuat kepala desa tidak fokus pada memikirkan hal lain, termasuk bagaimana menjalankan pemerintahan yang baik di desa dan memajukan desa dengan merangkul SDM-SDM yang berpotensi yang ada di sekitarnya. Bahkan karena upaya untuk “mencuri” dana desa harus dilakukan secara sembunyi-sembunyi, maka akhirnya upaya yang dilakukan adalah meminimkan—bahkan menghilangkan—partisipasi masyarakat. Logikanya, pencuri akan main sembunyi-sembunyi, dan menghindar dari keramaian orang-orang, tak mau banyak orang yang mendekat, dan kalau perlu menjauhkan orang-orang yang mendekat.

Di sinilah upaya main sembunyi-sembunyi berjalan seiring dengan upaya memangkas partisipasi masyarakat—baik pada Lembaga-lembaga resmi di desa (BPD dan LKD), mengupayakan orang-orang cerdas dan kritis terhadap kebijakan tidak mendekat dengan pemerintahan dan dijauhkan dari pembahasan tentang perencanaan pembangunan, evaluasi dan pemantauan kegiatan pembangunan. Mengamankan tindakan “mencuri” anggaran publik di desa, dengan demikian, dilakukan dengan menyingkirkan dan menjauh dari orang-orang yang kritis terhadap desa.

Memilih SDM Unggul

Memajukan desa dari perspektif SDM itu sebenarnya rumusnya simpel: Masukkan orang-orang cerdas, kritis, suka kegiatan pada Lembaga-lembaga resmi dan tidak resmi di desa. Sebab merekalah nantinya yang akan memunculkan ide-ide kreatif dan membuat terobosan-terobosan kegiatan pembangunan. Bahkan orang-orang dan anak-anak muda yang suka kegiatan itu dengan sendirinya akan menyukai kegiatan-kegiatan sesuai bidang mereka tanpa mengharapkan dapat materi.

Dengan memberikan anggaran Desa pada anak-anak muda, merekapun bisa memanfaatkannya untuk kegiatan-kegiatan yang berdampak besar bagi dinamika keramaian desa

Artinya, memasukkan anak-anak muda untuk mendekat dengan desa, akan meramaikan suasana desa, menghasilkan obrolan-obrolan tentang kegiatan yang inovatif untuk memajukan desa. Dengan memberikan anggaran Desa pada anak-anak muda, merekapun bisa memanfaatkannya untuk kegiatan-kegiatan yang berdampak besar bagi dinamika keramaian desa dan melahirkan motivasi-motivasi memajukan desa dari anak-anak muda dan kemudian akan menularkan motivasi dan rasa bangga pada desa di seluruh masyarakat.

Jadi, kalau ingin memilih segmen dari SDM yang paling baik harus diperhatikan dalam memajukan desa, maka anak-anak muda adalah pilihan terbaik. Merekalah yang punya pikiran cerdas, kritis, kreatif, dan punya mobilitas tinggi—dan ketika membuat kegiatan akan memikirkan seberapa keuntungan material yang mereka dapat. Pokok ada kegiatan dan bisa berkumpul sesama anak-anak muda dalam sebuah kegiatan, mereka pasti akan senang sekali.

Tapi sekali lagi, hal itu tak akan terjadi ketika pihak pemerintah desa sudah punya perasaan tidak suka pada partisipasi aktif dan anak-anak muda yang kritis terhadap desa. Ketika ada ketakutan bahwa munculnya banyak anak-anak muda dan tokoh-tokoh cerdas dan kritis yang mendekat pada desa akan “mengancam” tindakan-tindakan sembunyi yang dilakukan, maka di sinilah terjadi pertentangan antara upaya memajukan desa melalui partisipasi dengan upaya mencari keuntungan pribadi dengan cara ingin main sembunyi-sembunyi.

Tags: desa mandirikearifan lokal
Previous Post

Gerakan Literasi Desa Wujudkan Desa Tangguh dan Sejahtera

Next Post

Siswa SLB; Berkarya Gerakkan Komoditas Lokal Ecoprint

Nurani Soyomukti

Nurani Soyomukti

RelatedPosts

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang
Kearifan Lokal

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

by Mohammad Mahpur
March 8, 2023
0
230

Kampusdesa.or.id--Kebutuhan mengkaji Islam untuk menguatkan pemahaman lintas agama pada studi Islamologi menghubungkan Balewiyata dengan Pesantren Ainul Yakin Unisma Malang. Tak...

Read more
Balewiyata dan Gus Dur; Situs Toleransi Malang yang Perlu Dirawat
Kearifan Lokal

Balewiyata dan Gus Dur; Situs Toleransi Malang yang Perlu Dirawat

by Mohammad Mahpur
January 22, 2023
0
135

Kampusdesa.or.id--Studi Intensif Kristen Islam (SIKI), menjadi wadah dialog lintas iman di Malang yang sudah lahir era 1990-an. SIKI merupakan program...

Read more
Metode Pemberdayaan Imamah; Mengubah dari Sense of Budgeting ke Sense of Benefit
Kearifan Lokal

Metode Pemberdayaan Imamah; Mengubah dari Sense of Budgeting ke Sense of Benefit

by Mohammad Mahpur
December 29, 2022
0
1k

Kampusdesa.or.id--Siti Nur Imamah menjadi katalisator penghijauan kelor (moringa oleifera) Nganjuk. Saat pemerintah Nganjuk mengalami beberapa kendala melakukan penghijauan dengan anggaran...

Read more

Discussion about this post

Archive Artikel

Most commented

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Waspadai Kandungan Boraks atau Garam Kuning

Balewiyata dan Gus Dur; Situs Toleransi Malang yang Perlu Dirawat

Rembug Komunitas; Gusdurian Malang Tawarkan Peluang Menjadi Aktifis Penggerak

Metode Pemberdayaan Imamah; Mengubah dari Sense of Budgeting ke Sense of Benefit

Kampus Desa Indonesia

Kampus Desa Indonesia

Jl. Raya Candi VI-C Gang Pukesmas No. 4 RT 09 RW 06 Karangbesuki, Sukun, Kota Malang

SK Menkumham No. AHU-01356.AH.02.01 Tahun 2016

Tags

Agenda (36) Aktual (7) Desa Giat (2) Desa Unggul (3) Dokter Rakyat (45) Gubuk Sastra (10) Hari ini (3) Indonesia Menulis COVID 19 (82) Kearifan Lokal (8) Kelas Ekoprinting (3) Kelas Motivasi (1) Kita Belajar Menulis (66) Kopipedia (5) Kuliah Desa (10) kuliah hari ini (2) Kuliah Terbuka (133) Layanan (9) Lifestyle (1) Magang (1) Ngaji Tani (18) Opini (317) Pendidikan Hari Ini (73) Produk (27) Psikologi Hari Ini (126) Refleksi (27) Sepak Bola (6) Uncategorized (147) Wacana (1) World (1)

Recent News

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

March 27, 2023
Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

March 8, 2023

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

No Result
View All Result
  • Home
  • Artikel
    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In