Siswa SLB; Berkarya Gerakkan Komoditas Lokal Ecoprint

Baju ecoprint ini menjadi bukti rangkaian panjang produksi karya yang diikuti oleh siswa SLB dari Yayasan Disabilitas Bina Mandiri Bendoagung, Kampak, Kab. Trenggalek, Jawa Timur. Karya itu dimulai dari teknik perendaman kain, pengukusan, penjemuran, mendesain dan terakhir menjadikan baju yang bercorak batik ecoprint. Beberapa yang terlibat antara lain siswa, guru dan orang tua murid.

Ternyata lingkungan desa bisa memberikan nilai lebih dalam suatu karya. Selama ini, pandangan orang mengenai dedaunan sebatas bisa untuk pakanan ternak. Ternyata teknik ecoprint, dedaunan tersebut menjadi kreasi yang menarik. Semoga dari baju-baju ini bisa menginspirasi dan timbulnya kolaborasi antar penduduk desa untuk melahirkan karya kerajinan tangan yang dapat memunculkan komoditas alternatif bagi orang-orang desa.

RelatedPosts

Sekilas Perjalanan Pembelajaran Karya Ecoprint

Proses penataan daun dilakukan oleh para siswa didampingi guru. Mereka juga dilibatkan dalam pencarian bahan pewarna alam yang tersebar luas di lingkungan mereka. Kami juga mengajari mereka mengenal beberapa jenis tanaman yang bisa dijadikan ecoprint.

Baca juga: Pengenalan Ecoprint bagi Siswa Disabilitas

Workshop mini ini sangat berguna bagi mereka di masa depan sebagai bekal pengetahuan tentang ecoprint. Selain itu beberapa wali murid mulai tersulut daya tarik dan ingin mengetahui lebih jauh tentang ecoprint dan bagaimana memanfaatkan lingkungan alam desa sehingga dapat dijadikan bahan produksi karya baju batik yang diukir dari kontur daun sedemikian membentuk pola yang alamiah.

Ecoprint. Siswa SLB Membatik dengan dedaunan

Potensi Bisnis Desa yang Menjanjikan

Para guru muda di SLB tersebut juga antusias menanggapi pengembangan ketrampilan membuat ecoprint menjadi baju. Mereka berharap kegiatan ini bisa dikembangkan menjadi peluang produk atau karya unggulan bagi sekolahnya.

Baca juga: Ecoprint Fabric as a New Business

Bagaimana dengan potensi pasar dari baju ecoprint ini? Mereka sudah mempunyai wacana agar kegiatan semacam ini dapat menumbuhkan kewirausahaan di desa. Menurut para guru, guna mewujudkan peluang kewirausahaan ini membutuhkan usaha keras karena perlu ditopang sebuah kerja tim yang solid. Jika itu tersedia, peluang ini bisa dikembangkan.

Oleh karena itu, workshop semacam ini, yang berusaha mengembangkan peluang potensi alam desa sebagai pengetahuan bagi siswa dapat menjadi pemantik usaha untuk orang tua siswa, bahkan siswa dan sekolah juga dapat berkolaborasi untuk meningkatkan kemauan mereka bergerak dalam menciptakan usaha-usaha kreatif. Bahkan eco print sudah menjangkau pameran-pameran internasional, baik yang ada di Indonesia sendiri dan mancanegara. Baru-baru ini, eco print telah dipamerkan di ajang internasional di The Jakarta International Handicraft Fair (Inacraft) yang berlangsung sejak 23 hingga 27 Maret 2022 di Jakarta Convention Center (JCC).

Anda tertarik menyelenggarakan workshop ini di sekolah atau komunitas Anda, silahkan hubungi kami melalui pesan pada kanal ponsel dan media sosial kami.

Editor: Mohammad Mahpur
Picture of Dhenny Setiawan

Dhenny Setiawan

Seniman. Independent learner. Designer of ecoprint and scrapbook. Owner free English course for kids socialpreneur

Arsip Terpilih

Related Posts

Welcome Back!

Login to your account below

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.