• Call: +62 858-5656-9150
  • E-mail: [email protected]
Education Blog
  • Home
  • Artikel
    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Trending Tags

    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami
No Result
View All Result
Kampus Desa Indonesia
No Result
View All Result
Home Opini

Desa dan Komunikasi

Nurani Soyomukti by Nurani Soyomukti
March 27, 2022
in Opini
201 6
0
Desa dan Komunikasi
Share on FacebookShare on Twitter

Komunikasi sangat penting … Diajak komunikasi yang intensif itu saja sudah membuat orang berbahagia. Merasa diajak ngomong saja orang sudah senang. Apalagi didengarkan pendapat dan curhatnya. Komunikasi berupa penyampaian pesan yang merupakan keinginan yang ingin dipenuhipun akan membuat si penyampai pesan akan bahagia bila ditanggapi—meskipun belum bisa dipenuhi keinginannya.

Rakyat butuh jalan, karena jalannya rusak itu iya. Tapi sudahkah rakyat menyampaikan keinginannya? Ataukah hanya “nggrundel” saja. Tiadanya komunikasi antara rakyat yang ingin dengan pihak yang diharap bisa menyelesaikan masalah, kadang juga menghasilkan suasana psikis tersendiri. Bisa salah paham, bisa marah dari jauh pada hal tak pernah mendapatkan informasi yang valid tentang kenapa sesuatu terjadi atau tidak terjadi dan kenapa suatu keinginan tidak tersampaikan.

Pemimpin seperti kepala desa, segenap perangkatnya, sebaiknya sering melakukan komunikasi terhadap masyarakat bawah. Karena tugas pemimpin dan pemerintah itu pada dasarnya adalah mendidik dan memintarkan rakyatnya. “Mencerdaskan kehidupan bangsa”—sebagaimana dalam preambule konstitusi kita yang dibacakan anak sekolah setiap hari senin itu harus menjadi tugas pemerintah (negara). Negara, salah satu tugasnya, adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.

Pemimpin sebagai representasi negara harus hadir dalam bidang ini. Kepala desa, misalnya, harus aktif komunikasi dengan siapa saja. Tanpa membeda-bedakan masyarakatnya baik tempatnya atau kedudukannya. Tak harus berkomunikasi saja dengan elit atas atau sesama elit tingkat kabupaten, kecamatan, atau tingkat desa saja. Dusun dan dukuh, juga di bawahnya RW dan RT, adalah teritori tempat masyarakat bawah berada.

Masyarakat bawah inilah yang harus dididik, diberi informasi, diajak bicara, didengar keluhan-keluhannya, didengar permintaannya. Jika permintaan tidak bisa dipenuhi, ya tinggal dijelaskan. Siapapun pasti paham kenapa sesuatu bisa dipenuhi dan kenapa tidak. Dengan dasar hukum dan analisa terhadap situasi dan kondisi yang ada (termasuk kemampuan ekonomi dan kapasitas kekuasaan pemerintah desa), tentu masyarakat akan paham.

Masalahnya adalah jika masyarakat tak pernah didekati dan diajak bicara. Maka lahirlah ketidakpuasan yang sering tak tidak njalur. Karena prasangka saja yang dikembangkan. Karena tak ada isian dari proses komunikasi yang menjembatani antara dua pihak yang seharusnya berkomunikasi. Saat jalan rusak sekian lama, dan tak punya penjelasan, yang muncul kadang hanya prasangka. Apalagi untuk dusun atau dukuh yang memang masyarakatnya masih tertinggal dan terpencil.

Jalinan komunikasi di desa, terutama antara pemimpin dan pemerintah desa, dengan rakyatnya ini amat penting. Untuk menghasilkan situasi yang kondusif bersama, untuk pembangunan demokrasi dan kebersamaan—bahkan juga situasi keamanan. Sudahkah jalinan komunikasi ini dipikirkan oleh pemerintah?

Undang-Undang tentang Desa menginginkan partisipasi masyarakat, juga transparansi. Ini sebenarnya adalah bidang kegiatan komunikasi. Bagaimana informasi dibuka dan muncul interaksi antara komunikator (penyampai pesan) dan komunikan (penerima pesan) itu dikelola dengan baik, sesungguhnya hal itu akan memberi kontribusi pada kemajuan.

Jamaknya yang paling mudah adalah strategi menghidupkan lembaga-lembaga dan organisasi-organisasi pada tingkat desa. Tetapi organisasi ini juga harus hidup, tidak hanya ada di atas kertas yang namanya muncul saat menyusun pertanggungjawaban (SPJ). Organisasi-organisasi ini harus mewadahi banyak orang. Semakin banyak komunitas dan organisasi yang tumbuh dan dekat dengan pemerintahan desa, maka desa akan maju. Misal, karangtaruna—tempat berkumpulnya anak-anak muda dalam kegiatan-kegiatan. Yang sebenarnya juga bukan sekedar kegiatan seni dan olahraga saja, tapi juga mekanisme organisasi yang sehat (tidak elitis, demokratis, partisipatif, dan punya daya untuk mengembangkan diri tiap anggotanya dalam berbagai bidang).

Selain itu juga ada forum tradisional semacam yasinan yang seharusnya bisa dimanfaatkan. Forum-forum seperti ini hanya jadi tempat rutin yang sejak jaman dulu sampai sekarang hanya jadi ajang ritual tanpa menumbuhkan kesadaran maju dan partisipasi. Kenapa? Sebab di dalamnya tak ada isian. Misalkan pemerintah desa mau masuk ke kelompok-kelompok yasinan ini, minimal sebulan sekali, digilir antar dusun atau RT/RW, tampaknya akan bisa menjadi wadah yang edukatif, informatif, dan tercipta respon-respon untuk mengetahui isu-isu apa yang terjadi di masyarakat bawah.

Media juga penting, terutama untuk kalangan anak muda yang melek media sosial. Beberapa terobosan pemerintah desa untuk bikin website, facebook, misalnya, akan bisa efektif untuk menjadi ajang komunikasi. Tetapi tentu saja, kalau bicara media, kembali lagi pada banyak hal, baik konten (isinya) maupun kualitas-kualitas yang lainnya.

Banyak hal yang perlu diperbaiki di desa dalam hal komunikasi ini. Mulai cara pemimpin berkomunikasi hingga bagaimana menciptakan strategi-taktik penyampaian dan interaksi informasi. Bukankah harapan dari komunikasi adalah menjelaskan masalah dan membuat kedua belah pihak yang saling komunikasi sama-sama menjadi termanusiakan?

Ketika masyarakat di sebuah dusun atau dukuh, misalnya, mulai merasa diabaikan (tidak diperhatikan), maka mereka butuh diajak komunikasi. Ketika mulai ada suara-suara begini, “Dari dulu dukuh sini itu selalu dianaktirikan dan gak pernah diperhatikan”, sebenarnya pihak pemerintah desa atau pemimpin desa memang harus mulai banyak memberikan perhatian.

Komunikasi intensif dan efektif adalah kunci kesuksesan bersama!***

(Kaki Gunung Jabung, Subuh-hari, 2017)

Tags: kepemimpinan desamasyarakat desamodel komunikasipengembangan desaundang undang desa
Previous Post

Surga di Desa, Surga Tanpa Pesta Seks

Next Post

BUMDesa (Membangun)kan Ekonomi Perdesaan?

Nurani Soyomukti

Nurani Soyomukti

RelatedPosts

Era Berperilaku Baik dalam Dunia Pendidikan
Opini

Era Berperilaku Baik dalam Dunia Pendidikan

by Astatik Bestari
November 24, 2022
0
24

Kampusdesa.or.id -- Pernahkan kita mendengar larangan begini, "jangan sering absen mengajar, nanti diiri guru yang lain!" Larangan ini sering  diperdengarkan...

Read more
Kawula muda  bijaklah dalam bermelodi, karena musik itu sugesti
Opini

Kawula muda bijaklah dalam bermelodi, karena musik itu sugesti

by Maulana Arif Muhibbin
March 30, 2022
0
212

Ini tentang musik, sifatnya yang universal terkadang mereduksi pemikiran rasional. Lantas bagaimana dengan hal yang bersifat emosional? Bisa dibilang musik...

Read more
Apakah Olimpiade Tokyo 2020 Paling Ramah Gender ? Simak Fakta Berikut
Lifestyle

Apakah Olimpiade Tokyo 2020 Paling Ramah Gender ? Simak Fakta Berikut

by Nur Aisyah Maullidah
March 25, 2022
0
204

SOBAT! YUK FLASHBACK SEJENAK KE GELARAN OLIMPIADE OLAHRAGA DUNIA TAHUN 2020. PADA MOMENT ITU TOKYO MENJADI TUAN RUMAH YANG MENYELENGGARAKAN...

Read more

Discussion about this post

Archive Artikel

Most commented

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Waspadai Kandungan Boraks atau Garam Kuning

Balewiyata dan Gus Dur; Situs Toleransi Malang yang Perlu Dirawat

Rembug Komunitas; Gusdurian Malang Tawarkan Peluang Menjadi Aktifis Penggerak

Metode Pemberdayaan Imamah; Mengubah dari Sense of Budgeting ke Sense of Benefit

Kampus Desa Indonesia

Kampus Desa Indonesia

Jl. Raya Candi VI-C Gang Pukesmas No. 4 RT 09 RW 06 Karangbesuki, Sukun, Kota Malang

SK Menkumham No. AHU-01356.AH.02.01 Tahun 2016

Tags

Agenda (36) Aktual (7) Desa Giat (2) Desa Unggul (3) Dokter Rakyat (45) Gubuk Sastra (10) Hari ini (3) Indonesia Menulis COVID 19 (82) Kearifan Lokal (8) Kelas Ekoprinting (3) Kelas Motivasi (1) Kita Belajar Menulis (66) Kopipedia (5) Kuliah Desa (10) kuliah hari ini (2) Kuliah Terbuka (133) Layanan (9) Lifestyle (1) Magang (1) Ngaji Tani (18) Opini (317) Pendidikan Hari Ini (73) Produk (27) Psikologi Hari Ini (126) Refleksi (27) Sepak Bola (6) Uncategorized (147) Wacana (1) World (1)

Recent News

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

March 27, 2023
Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

March 8, 2023

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

No Result
View All Result
  • Home
  • Artikel
    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In