• Call: +62 858-5656-9150
  • E-mail: [email protected]
Education Blog
  • Home
  • Artikel
    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Trending Tags

    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami
No Result
View All Result
Kampus Desa Indonesia
No Result
View All Result
Home Opini

Tips Cerdas dalam Bergaul

Kampus Desa Indonesia by Kampus Desa Indonesia
March 28, 2022
in Opini
204 9
0
Tips Cerdas dalam Bergaul
Share on FacebookShare on Twitter

Bergaul dan berteman merupakan dua kata yang memiliki makna yang berbeda. Apabila kita analogikan “teman” merupakan seorang individu yang menjalin hubungan relasi setelah berkenalan. Sementara, “gaul” merupakan sebuah bagian dari proses aktivitas pertemanan. Maka dari itu, kita harus memiliki beberapa kriteria sebelum mengizinkan seseorang untuk masuk ke dalam lingkungan pergaulan kita.

Kampusdesa.or.id — Kita tentu paham bahwa pergaulan dapat menentukan masa depan kita kelak. Maka dari itu, kita harus lebih selektif dalam memilih dengan siapa kita bergaul pergaulan. Tetapi, bukan berarti kita pilih-pilih teman. Karena jika pilih-pilih teman, maka tentunya akan disebut sombong. 

Pilih-pilih teman memang tidak boleh. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa kita tidak boleh membeda-bedakan seseorang baik berdasarkan suku, ras, maupun agamanya. Namun, kita harus pintar dan selektif dalam bergaul. 

Perlu dipahami bahwa bergaul dan berteman merupakan dua kata yang memiliki makna yang berbeda. Apabila kita analogikan “teman” merupakan seorang individu yang menjalin hubungan relasi setelah berkenalan. Sementara, “gaul” merupakan sebuah bagian dari proses aktivitas pertemanan. 

Maka dari itu, dalam siklus kehidupan ada yang namanya inner circle. Di mana dalam 100% pertemuan, hanya akan ada 50% orang yang akan menjadi kenalanmu. Dan dari 50% kenalanmu itu, hanya akan ada 20% orang yang menjadi temanmu. Kemudian, dari 20% pertemanan itu, hanya ada 2% yang menjadi bagian dari pergaulan atau inner circle kita (Tampenawas, 2019).

Dalam inner circle yang menjadi bagian dari 2% ini, kita harus benar-benar memilah dan memilih siapa saja yang boleh masuk ke dalamnya. Karena golongan 2% inilah yang akan menjadi lingkaran pergaulanmu dan menentukan masa depanmu di masa mendatang, agar golongan 2% ini dapat menunjang masa depan kita menjadi orang yang sukses. 

Maka, kita harus memiliki beberapa kriteria sebelum mengizinkan seseorang untuk masuk ke dalam lingkungan pergaulan tersebut. Hal ini pun dijelaskan dalam sebuah Hadist Rasulullah saw., yang artinya “Pemisalan teman yang baik dan yang buruk ibarat penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, ataupun engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asap yang tidak sedap.” (H.R Bukhari-Muslim). 

Dari hadits tersebut bisa kita pahami bahwa dalam menentukan pergaulan kita harus lebih berhati-hati. Oleh karenanya, sebelum mengizinkan seseorang masuk ke dalam pergaulan kita, maka kita harus menentukan beberapa kriteria seperti, orang yang memiliki frekuensi ritme hidup yang sama. Maksudnya, kita harus mengizinkan orang-orang yang dapat menunjang keberhasilan kita di masa mendatang untuk masuk kedalam lingkaran pergaulan kita.

Kriteria lain adalah orang yang memiliki visi dan tujuan hidup yang jelas. Orang-orang inilah yang akan membantu kita untuk terus termotivasi mewujudkan tujuan dan meningkatkan kualitas hidup. Selain itu, kita juga harus memasukan kriteria orang yang memiliki pemikiran yang positif. Dalam kriteria ini kita harus benar-benar memperhatikannya. Sebagai contoh kita harus bisa mencari orang yang memiliki pemikiran positif akan dirinya, lingkungan juga masa depannya. 

Carilah orang yang pembahasannya berbobot dan berkualitas ketika berdiskusi. Ini tentunya akan membantu mengasah kemampuan intelektual kita. Selanjutnhya, hindari orangorang yang suka membicarakan orang lain atau istilahnya ngegosip atau gibah. Kita tentu tidak ingin berada di lingkungan orang-orang seperti ini. Karena bisa jadi kita yang akan mereka jadikan bahan gosip, ketika tidak ada diantara mereka.

Dengan adanya kriteria tersebut harapannya akan berguna untuk menghindari kalian dari toxic relationship. Dan tentunya akan berpengaruh pula pada kehidupan kita. Sehingga dengan kita memiliki lingkaran pergaulan yang positif dan suportif, maka akan membantu kita menjadi pribadi yang positif, suportif, dan tangguh dalam menjalani hidup. 

Oleh karenanya, mulai sekarang kita harus cerdas dan selektif dalam bergaul. Menyaring pertemanan kita sebelum menjadikannya lingkaran pergaulan. Kemudian, mulailah untuk membangun lingkaran pergaulan yang akan membantu kalian untuk mewujudkan mimpi kita dengan tidak mengesampingkan nilai-nilai persatuan, moral, dan agama demi masa depan kita yang gemilang. 

Editor : Faatihatul Ghaybiyyah

Tags: bergaulbertemancerdasinner circlekampus desa indonesiapergaulanselektiftips cerdas
Previous Post

Pengasuhan Anak Berbakat, Bisakah Menjanjikan Masa Depan Sesuai Cita-Cita Anak?

Next Post

Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

Kampus Desa Indonesia

Kampus Desa Indonesia

Platform informasi dan literasi seputar dunia ilmu pengetahuan yang dibangun dari kearifan lokal desa. Kami juga mengembangkan pendidikan dan pembelajaran terkait dengan pengembangan sumberdaya manusia untuk mandiri, berkarya, dan berilmu pengetahuan yang berperadaban

RelatedPosts

Era Berperilaku Baik dalam Dunia Pendidikan
Opini

Era Berperilaku Baik dalam Dunia Pendidikan

by Astatik Bestari
November 24, 2022
0
24

Kampusdesa.or.id -- Pernahkan kita mendengar larangan begini, "jangan sering absen mengajar, nanti diiri guru yang lain!" Larangan ini sering  diperdengarkan...

Read more
Kawula muda  bijaklah dalam bermelodi, karena musik itu sugesti
Opini

Kawula muda bijaklah dalam bermelodi, karena musik itu sugesti

by Maulana Arif Muhibbin
March 30, 2022
0
212

Ini tentang musik, sifatnya yang universal terkadang mereduksi pemikiran rasional. Lantas bagaimana dengan hal yang bersifat emosional? Bisa dibilang musik...

Read more
Apakah Olimpiade Tokyo 2020 Paling Ramah Gender ? Simak Fakta Berikut
Lifestyle

Apakah Olimpiade Tokyo 2020 Paling Ramah Gender ? Simak Fakta Berikut

by Nur Aisyah Maullidah
March 25, 2022
0
204

SOBAT! YUK FLASHBACK SEJENAK KE GELARAN OLIMPIADE OLAHRAGA DUNIA TAHUN 2020. PADA MOMENT ITU TOKYO MENJADI TUAN RUMAH YANG MENYELENGGARAKAN...

Read more

Discussion about this post

Archive Artikel

Most commented

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Waspadai Kandungan Boraks atau Garam Kuning

Balewiyata dan Gus Dur; Situs Toleransi Malang yang Perlu Dirawat

Rembug Komunitas; Gusdurian Malang Tawarkan Peluang Menjadi Aktifis Penggerak

Metode Pemberdayaan Imamah; Mengubah dari Sense of Budgeting ke Sense of Benefit

Era Berperilaku Baik dalam Dunia Pendidikan

Kampus Desa Indonesia

Kampus Desa Indonesia

Jl. Raya Candi VI-C Gang Pukesmas No. 4 RT 09 RW 06 Karangbesuki, Sukun, Kota Malang

SK Menkumham No. AHU-01356.AH.02.01 Tahun 2016

Tags

Agenda (36) Aktual (7) Desa Giat (2) Desa Unggul (3) Dokter Rakyat (45) Gubuk Sastra (10) Hari ini (3) Indonesia Menulis COVID 19 (82) Kearifan Lokal (8) Kelas Ekoprinting (3) Kelas Motivasi (1) Kita Belajar Menulis (66) Kopipedia (5) Kuliah Desa (10) kuliah hari ini (2) Kuliah Terbuka (133) Layanan (9) Lifestyle (1) Magang (1) Ngaji Tani (18) Opini (317) Pendidikan Hari Ini (73) Produk (27) Psikologi Hari Ini (126) Refleksi (27) Sepak Bola (6) Uncategorized (146) Wacana (1) World (1)

Recent News

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

March 8, 2023
Sumber photo: https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/aparat-polsek-citeureup-mengamankan-bakso-daging-babi-_150201220228-436.jpg

Waspadai Kandungan Boraks atau Garam Kuning

February 15, 2023

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

No Result
View All Result
  • Home
  • Artikel
    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In