Tips Cerdas dalam Bergaul

327
SHARES
2.5k
VIEWS

Bergaul dan berteman merupakan dua kata yang memiliki makna yang berbeda. Apabila kita analogikan “teman” merupakan seorang individu yang menjalin hubungan relasi setelah berkenalan. Sementara, “gaul” merupakan sebuah bagian dari proses aktivitas pertemanan. Maka dari itu, kita harus memiliki beberapa kriteria sebelum mengizinkan seseorang untuk masuk ke dalam lingkungan pergaulan kita.

Kampusdesa.or.id — Kita tentu paham bahwa pergaulan dapat menentukan masa depan kita kelak. Maka dari itu, kita harus lebih selektif dalam memilih dengan siapa kita bergaul pergaulan. Tetapi, bukan berarti kita pilih-pilih teman. Karena jika pilih-pilih teman, maka tentunya akan disebut sombong. 

Pilih-pilih teman memang tidak boleh. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa kita tidak boleh membeda-bedakan seseorang baik berdasarkan suku, ras, maupun agamanya. Namun, kita harus pintar dan selektif dalam bergaul. 

Perlu dipahami bahwa bergaul dan berteman merupakan dua kata yang memiliki makna yang berbeda. Apabila kita analogikan “teman” merupakan seorang individu yang menjalin hubungan relasi setelah berkenalan. Sementara, “gaul” merupakan sebuah bagian dari proses aktivitas pertemanan. 

RelatedPosts

Maka dari itu, dalam siklus kehidupan ada yang namanya inner circle. Di mana dalam 100% pertemuan, hanya akan ada 50% orang yang akan menjadi kenalanmu. Dan dari 50% kenalanmu itu, hanya akan ada 20% orang yang menjadi temanmu. Kemudian, dari 20% pertemanan itu, hanya ada 2% yang menjadi bagian dari pergaulan atau inner circle kita (Tampenawas, 2019).

Dalam inner circle yang menjadi bagian dari 2% ini, kita harus benar-benar memilah dan memilih siapa saja yang boleh masuk ke dalamnya. Karena golongan 2% inilah yang akan menjadi lingkaran pergaulanmu dan menentukan masa depanmu di masa mendatang, agar golongan 2% ini dapat menunjang masa depan kita menjadi orang yang sukses. 

Maka, kita harus memiliki beberapa kriteria sebelum mengizinkan seseorang untuk masuk ke dalam lingkungan pergaulan tersebut. Hal ini pun dijelaskan dalam sebuah Hadist Rasulullah saw., yang artinya “Pemisalan teman yang baik dan yang buruk ibarat penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, ataupun engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asap yang tidak sedap.” (H.R Bukhari-Muslim). 

Dari hadits tersebut bisa kita pahami bahwa dalam menentukan pergaulan kita harus lebih berhati-hati. Oleh karenanya, sebelum mengizinkan seseorang masuk ke dalam pergaulan kita, maka kita harus menentukan beberapa kriteria seperti, orang yang memiliki frekuensi ritme hidup yang sama. Maksudnya, kita harus mengizinkan orang-orang yang dapat menunjang keberhasilan kita di masa mendatang untuk masuk kedalam lingkaran pergaulan kita.

Kriteria lain adalah orang yang memiliki visi dan tujuan hidup yang jelas. Orang-orang inilah yang akan membantu kita untuk terus termotivasi mewujudkan tujuan dan meningkatkan kualitas hidup. Selain itu, kita juga harus memasukan kriteria orang yang memiliki pemikiran yang positif. Dalam kriteria ini kita harus benar-benar memperhatikannya. Sebagai contoh kita harus bisa mencari orang yang memiliki pemikiran positif akan dirinya, lingkungan juga masa depannya. 

Carilah orang yang pembahasannya berbobot dan berkualitas ketika berdiskusi. Ini tentunya akan membantu mengasah kemampuan intelektual kita. Selanjutnhya, hindari orangorang yang suka membicarakan orang lain atau istilahnya ngegosip atau gibah. Kita tentu tidak ingin berada di lingkungan orang-orang seperti ini. Karena bisa jadi kita yang akan mereka jadikan bahan gosip, ketika tidak ada diantara mereka.

Dengan adanya kriteria tersebut harapannya akan berguna untuk menghindari kalian dari toxic relationship. Dan tentunya akan berpengaruh pula pada kehidupan kita. Sehingga dengan kita memiliki lingkaran pergaulan yang positif dan suportif, maka akan membantu kita menjadi pribadi yang positif, suportif, dan tangguh dalam menjalani hidup. 

Oleh karenanya, mulai sekarang kita harus cerdas dan selektif dalam bergaul. Menyaring pertemanan kita sebelum menjadikannya lingkaran pergaulan. Kemudian, mulailah untuk membangun lingkaran pergaulan yang akan membantu kalian untuk mewujudkan mimpi kita dengan tidak mengesampingkan nilai-nilai persatuan, moral, dan agama demi masa depan kita yang gemilang. 

Editor : Faatihatul Ghaybiyyah

Arsip Terpilih

Related Posts

Welcome Back!

Login to your account below

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.