Terimakasih Virus Corona

326
SHARES
2.5k
VIEWS

Kampusdesa.or.id–Virus Corona sampai hari ini masih menjadi perbincangan publik, meskipun menurut data google trend grafiknya melandai. Virus corona telah memaksa keadaan untuk beradaptasi kebiasan baru. Segala lini bidang dipaksa berubah demi menerapkan dan menyesuaikan situasi pandemi ini.

Pandemi banyak mengambil kebabasan kita, tapi sebenarnya kalau kita pikir-pikir banyak juga yang diberikan oleh pandemi. Seperti cara kerja baru, perubahan ekstrim di dunia pendidikan, dunia kerja, usaha, dan lain sebagainya yang ternyata jauh lebih efektif dan efisien. Lumayan dapat memangkas anggaran baik dari segi transportasi, konsumsi, dan uang sarana prasarana.

RelatedPosts

Pandemi seperti dua sisi mata uang, ia membawa sambat (keluh kesah) dan bejo (keberuntungan). Tentu, tidak lain dan tidak bukan semua ketentuan yang digariskan di dunia ini pasti ada baik buruknya. Meski begitu banyak batasan-batasan yang diakibatkan oleh pandemi, tapi tanpa kita sadari sesungguhnya banyak juga yang dapat kita ambil karena adanya pandemi.

Hal itu harus kita syukuri karena banyak peluang (opportunity) baru tercipta gegara ada pandemi Covid-19 ini. Beberapa peluang bisnis yang bikin cuan di tengah pandemi, semisal usaha pembuatan masker kain, jual beli via internet dan media sosial (online shop), bisnis makanan beku (frozen food), cemilan kering, atau menjadi reseller dan dropshipper barang-barang elektronik, pakaian maupun kosmetik.

Selain itu saat kesehatan menjadi prioritas dan orang-orang pada sadar bahwa kesehatan lebih penting dari segalanya. Bisnis jasa dan produk kesehatan menjadi mencuat. Terutama berjualan produk kesehatan dan perawatan tubuh untuk meningkatkan imunitas. Di desa-desa banyak yang menjajakan jamu, membuat home industry masker kain, hand sanitizer.

Di masa pandemi juga menjadi keberkahan tersendiri bagi dunia teknologi informasi (IT) dan jasa layanan pengantaran (delivery service). Kita sebagai bagian dari perubahan global tentu tidak boleh diam dan hanya membeli atau memanfaatkan karya orang. Harus muncul berbagai inovasi dan solusi. Seperti jasa pembuatan website sekaligus content writer nya, pengembangan UMKM menjadi aplikasi atau start up-start up baru.

Pandemi Covid-19 diprediksi akan berakhir 5-10 tahun lagi. Saat ini, Indonesia ikut serta melakukan riset vaksin yang diberi nama “vaksin merah putih”. Di ranah lain, teman-teman alumni UIN Malang mencoba untuk mengambil peluang lain di masa pandemi ini. Kita semua tahu aplikasi Ruangguru, Zenius, Quipper, Sekolahmu, dll. Namun masih kurang sana-sani.

Sehingga kami memiliki inisiatif menjawab tantangan dunia pendidikan di masa pandemi Covid-19 dengan meluncurkan sebuah platform sekolah maupun kuliah daring bernama Edmuku – Edukasi untukmu dan untukku. Pada tanggal 09 Februari 2020 lalu, kami mengekspansi lebih lebar mengajar mitra baru untuk berjejaring dan kerjasama dengan Edmuku. Salah satunya adalah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Seperti Prof. Abdul Haris bilang, “diam adalah mati”. Maka, kita tidak hanya diam ngaplo saat masa pandemi. Harus punya gebrakan solutif yang tutut serta menyumbang menyelesaikan permasalahan yang kita hadapi saat ini. []

Arsip Terpilih

Related Posts

Welcome Back!

Login to your account below

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.