• Call: +62 858-5656-9150
  • E-mail: [email protected]
Education Blog
  • Home
  • Artikel
    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Trending Tags

    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami
No Result
View All Result
Kampus Desa Indonesia
No Result
View All Result
Home Opini

Sibuk Kerja Bukan Kendala Menjalin Hubungan Baik Dengan Anak

Nangimatur Rofingah by Nangimatur Rofingah
March 25, 2022
in Opini, Psikologi Hari Ini
204 2
0
Sibuk Kerja Bukan Kendala Menjalin Hubungan Baik Dengan Anak
Share on FacebookShare on Twitter

IMPIAN TERBESAR dari setiap laki-laki dan perempuan adalah menjadi ayah atau bunda, satu harapan yang menjadi salah satu titik kesuksesan bagi setiap manusia adalah menjadi orang tua. Namun pada kenyataannya apa yang menjadi harapan besar tidak dapat dipertahankan untuk jangka waktu yang panjang. Ketika telah menjadi ayah dan bunda tetapi menjadi lupa dengan bagian dari kewajibannya.

Menjadi orang tua selain merupakan tugas yang besar juga dapat diartikan untuk menguji kemampuan, melihat sangat tidak mudah untuk dapat menjalankan semua tugas sebagai orang tua, merawat, melindungi, mendidik dan mengajarkan semua yang seharusnya diberikan dan menjadi hak sang anak. Ketika belum menjadi orang tua memang belum dapat memandang semua hal itu namun ketika kita sudah menjadi bagian dari itu akan mampu merasakannya.

Orang tua adalah kebutuhan dasar bagi anak, adanya orang tua merupakan satu jalan keberhasilan bagi kehidupan anak nantinya. Namun apakah yang harus orang tua lakukan untuk menjadi super model bagi semua anak-anak? Banyak orang tua yang belum memahami untuk memposisikan dirinya sebagai orang tua.

Apalagi saat ini, fenomena yang ada, orang tua sering menelantarkan anak-anaknya. Belum banyak yang meyadari kalau pada kenyataannya mereka melakukan hal tersebut. Banyak anak-anak yang secara psikologis berjuang untuk menata kehidupannya sendiri, hasilnya tidak selalu seperti yang para orang tua inginkan. Ketika semua problem yang datang pada diri anak yang paling utama bertanggung jawab adalah orang tua, karena pada dasarnya yang membentuk kepribadian anak sebagian besar diletakkan pada pengasuhan yang anak dapatkan dari orang tuanya.

Orang tua sering tidak paham untuk merawat anak-anak mereka, karena pada realitasnya saat ini banyak orang tua yang menghabiskan waktunya dengan dunia kerjanya dibandingkan dengan anak-anaknya sehingga ketika  problem besar terjadi pada anak di kemudian hari, orang tualah yang perlu bertanggungjawab pertama kalinya. Peran aktif orang tua sangat diharapkan dan dibutuhkan oleh anak. Jangan mudah menyalahkan ketika sesuatu hal besar sering disembunyikan oleh anak, karena mereka kurang  mendapatkan kepedulian dari orang tuanya.

Kesibukan yang dihadapi oleh para orang tua membuat mereka untuk mempercayakan pengasuhan anaknya pada orang lain, ataupun dengan sekolah tanpa memantau jauh lebih dalam perkembangannya. Yang terpenting bagi mereka kebutuhan anaknya tercukupi, soal apa yang sedang terjadi pada anak mereka terkadang menjadi tanggung jawab pengasuh atau sekolah. Hal ini cukup membantu meringankan beban orang tua dalam pengasuhan namun apa yang terjadi ketika orang tua salah memilih pengasuh atau sekolah? Akankah anak akan mampu berkembang dengan baik dilingkungannya? Hal ini perlu diperhatikan lebih lagi oleh para orang tua.

Memang kebutuhan ekonomi yang para orang tua usahakan akan kembali juga pada diri anak,  bukan hal tersebut yang paling utama yang dibutuhkan oleh anak, akan tetapi ketika orang tua mampu menciptakan suasana yang penuh kasih sayang dan kenyamanan pada anak akan jauh lebih membantu anak untuk kehidupannya. Orang tua sering tidak menyadari hal ini, kebutuhan asih (kasih sayang yang lebih) merupakan kebutuhan paling urgen, dan kebutuhan inilah yang tidak memerlukan banyak materi namun menjadi terlupakan karena hal yang terfikir oleh orang tua adalah memenuhi kebahagiaan anak dengan membuat semua anak hidup secara berkecukupan secara materi, yang sebenarnya cara ini dianggap kurang tepat.

Saat ini banyak orang tua demi mencukupi kebahagiaan anaknya rela mengorbankan waktu yang sangat berharga yang seharusnya itu adalah waktu untuk anaknya. Mereka mengatakan tidak menginginkan anak-anaknya hidup kekurangan, dengan inilah mereka berjuang meskipun harus rela terpisah jauh dari anak-anak mereka. Akan tetapi apa yang setelah itu terjadi? Anak menjadi lebih tidak terkontrol perilakunya karena sikap sebagai orang tua juga kurang mengontrol aktivitas anak-anaknya, fenomenanya jelas terlihat pada anak zaman now. Orang tua juga mengatakan sering kesulitan untuk menasehati anak-anak mereka, terkadang cara-cara yang tidak diharapkan sering terjadi meskipun tujuannya untuk kebaikan anak-anaknya.

https://kampusdesa.or.id/si-kecil-batas-pertumbuhan-anak-anak-desa-dan-kota/

Sulit untuk mengubah karakter anak kalau tidak terbentuk baik sedini mungkin. Faktor terpenting dalam pembentukan pribadi anak adalah peran aktif dari orang tua. Dengan adanya peran aktif akan dapat membantu anak berkembang secara positif. Memang kebutuhan materi juga penting selain mampu menunjang kecukupan kebutuhan pertumbuhan mereka tetapi tidak diberengi juga dengan menelantarkan kebutuhan psikologis sang anak.

Kesibukan pekerjaan bukan merupakan hal yang patut dipersalahkan sepenuhnya, jika orang tua mampu menyadari untuk membuat waktu yang seimbang dengan anak. Jauh dari anak juga bukan merupakan masalah tertinggi yang menyumbang kepribadian kurang baik pada anak ketika komunikasi tetap terjaga didalamnya. Saat hubungan tidak baik antara orang tua dengan anak terjadi kemungkinan disebabkan karena adanya waktu yang sering tidak dipedulikan oleh para orang tua.

Komunikasi inilah yang menjadi solusi lebih tepat pada orang tua yang sibuk bekerja namun ingin tetap menjaga hubungan yang baik dengan anak-anaknya. Komunikasi mampu memperbaiki segala kekosongan yang terjadi pada sebuah hubungan.

Komunikasi inilah yang menjadi solusi lebih tepat pada orang tua yang sibuk bekerja namun ingin tetap menjaga hubungan yang baik dengan anak-anaknya. Komunikasi mampu memperbaiki segala kekosongan yang terjadi pada sebuah hubungan. Tapi kesibukan kerja kembali membuat orang tua juga belum memahami bagaimana cara berkomunikasi yang baik pada anaknya. Banyak yang melakukan komunikasi hanya karena anak mereka melakukan sebuah kesalahan atau ketika ada hal yang perlu untuk dibicarakan saja. Cara berkomunikasi juga belum sepenuhnya diperhatikan. Orang tua masih menggunakan bahasa-bahasa yang kemungkinan belum dipahami oleh sang anak seluruhnya.

Komunikasi merupakan langkah awal untuk lebih dekat dengan anak-anak, bukan seberapa sering komunikasi itu dilakukan namun lebih kepada bagaimana komunikasi itu dilakukan, bukan seberapa banyak kata yang dikeluarkan namun lebih kepada apa yang dikatakan itu akan lebih membantu memperbaiki hubungan yang positif, bukan juga berapa banyak waktu yang dihabiskan dengan anak-anak namun juga lebih kepada bagaimana waktu itu digunakan dengan anak.

Tags: komunikasipengasuhanpengasuhan anaksibuk bekerja
Previous Post

Memaksimalkan Kekuatan Pesan dalam Pembelajaran (2)

Next Post

Mengapa Usaha Tidak Linier dengan Hasil ?

Nangimatur Rofingah

Nangimatur Rofingah

RelatedPosts

Era Berperilaku Baik dalam Dunia Pendidikan
Opini

Era Berperilaku Baik dalam Dunia Pendidikan

by Astatik Bestari
November 24, 2022
0
23

Kampusdesa.or.id -- Pernahkan kita mendengar larangan begini, "jangan sering absen mengajar, nanti diiri guru yang lain!" Larangan ini sering  diperdengarkan...

Read more
Gulat dengan Sang Profesor
Kuliah Desa

Gulat dengan Sang Profesor

by Mohammad Mahpur
October 1, 2022
0
168

KAMPUSDESA.OR.ID--Gulat dengan sang profesor kecil menjadi pengalaman bermain menarik waktu itu di sepah (sampah tebu hasil penggilingan). Masa kecil yang...

Read more
Keluar dari Efek Lampu Sorot
Psikologi Hari Ini

Keluar dari Efek Lampu Sorot

by Redaksi
April 8, 2022
0
93

Jiwa sosial itu layaknya sudah menjadi keterampilan “bertahan hidup” tingkat dasar yang perlu dilatih sebagai modal bagi manusia untuk disebut...

Read more

Discussion about this post

Archive Artikel

Most commented

Balewiyata dan Gus Dur; Situs Toleransi Malang yang Perlu Dirawat

Rembug Komunitas; Gusdurian Malang Tawarkan Peluang Menjadi Aktifis Penggerak

Metode Pemberdayaan Imamah; Mengubah dari Sense of Budgeting ke Sense of Benefit

Era Berperilaku Baik dalam Dunia Pendidikan

Sehat dengan Hemat Menggunakan VCO Buatan Sendiri

Bunga Kenanga berpadu VCO Bermanfaat untuk Kecantikan Kulit dan Rambut

Kampus Desa Indonesia

Kampus Desa Indonesia

Jl. Raya Candi VI-C Gang Pukesmas No. 4 RT 09 RW 06 Karangbesuki, Sukun, Kota Malang

SK Menkumham No. AHU-01356.AH.02.01 Tahun 2016

Tags

Agenda (36) Aktual (7) Desa Giat (2) Desa Unggul (3) Dokter Rakyat (45) Gubuk Sastra (10) Hari ini (3) Indonesia Menulis COVID 19 (82) Kearifan Lokal (7) Kelas Ekoprinting (3) Kelas Motivasi (1) Kita Belajar Menulis (66) Kopipedia (5) Kuliah Desa (9) kuliah hari ini (2) Kuliah Terbuka (131) Layanan (9) Lifestyle (1) Magang (1) Ngaji Tani (18) Opini (317) Pendidikan Hari Ini (73) Produk (27) Psikologi Hari Ini (126) Refleksi (27) Sepak Bola (6) Uncategorized (146) Wacana (1) World (1)

Recent News

Balewiyata dan Gus Dur; Situs Toleransi Malang yang Perlu Dirawat

Balewiyata dan Gus Dur; Situs Toleransi Malang yang Perlu Dirawat

January 22, 2023
Rembug Komunitas; Gusdurian Malang Tawarkan Peluang Menjadi Aktifis Penggerak

Rembug Komunitas; Gusdurian Malang Tawarkan Peluang Menjadi Aktifis Penggerak

January 9, 2023

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

No Result
View All Result
  • Home
  • Artikel
    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In