• Call: +62 858-5656-9150
  • E-mail: [email protected]
Education Blog
  • Home
  • Artikel
    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Trending Tags

    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami
No Result
View All Result
Kampus Desa Indonesia
No Result
View All Result
Home Uncategorized

REMAJA, PEMUDA, DAN AREK NOM

Mohammad Mahpur by Mohammad Mahpur
March 28, 2022
in Uncategorized
194 10
0
REMAJA, PEMUDA, DAN AREK NOM
Share on FacebookShare on Twitter

Tiga kata di atas boleh jadi membingungkan kita. Apa bedanya ? Ketiganya bisa dibedakan tetapi juga tipis bedanya. Saya ingin menguraikan itu berdasarkan pengetahuan saya dari hasil internalisasi diksi tersebut melalui pemahaman psikologi dan budaya sehari-hari. Remaja dan pemuda adalah padanan yang secara usia kronologis dalam psikologi dimasukkan pada rentang usia 12 sampai dengan 19 tahun. Remaja dan pemuda, menurut undang-undang perlindungan anak, ia termasuk kategori anak-anak yang belum sampai berusia 18 tahun.

Oleh karena itu, remaja dan pemuda boleh jadi masih membawa perkembangan mental anak-anak. Hal inilah yang kemudian sering diistilahkan remaja atau pemuda berada dalam usia transisi secara kepribadian. Usia remaja atau pemuda adalah masa dimana mereka berusaha menyempurnakan kematangan kepribadiannya yang telah dibangun sejak ia kecil. Dianggap transisi, masa remaja atau pemuda adalah masa dimana dua tarik ulur antara konsep internal diri seseorang dengan dinamika lingkungan sosial begitu kencang menjadi badai yang mengguncang apakah pemuda itu akan memilih berkembang secara produktif atau kontraproduktif.

Penyebutan pemuda, kadang yang kita lihat sosoknya melebihi usia 19 tahun. Begitu juga sebutan arek nom, tidak mengacu batasan usia itu. Sebutan itu mengisyaratkan api semangat maju (progresif), memiliki kekuatan pantang menyerah, bahkan mampu “menabrak” hambatan yang menghalangi kemajuan. Biasanya, sering ada orang yang mengatakan, “lek urusane sing abot-abot iku, ben urusane sing nom-nom ae.” Pemuda, arek nom bermakna mengemban amanat dan tanggungjawab terhadap urusan yang menantang, dan diyakini pemuda atau arek nom-lah yang berani mengambil peran progresif (maju). Pemuda, arek nom adalah pejuang bagi sebuah perubahan.

Makna demikian membutuhkan pribadi tangguh yang sudah dibibit sejak usia remaja untuk matang dimaknai sebagai pemuda atau arek nom. Bagaimana menyiapkan agar mereka menjadi tangguh, berdaya juang, dan sehat sehingga memiliki kemampuan menjadi pelaku di garda terdepan yang penuh percaya diri. Kesiapan ini tentunya berhadapan dengan aneka problematika remaja, pemuda atau arek nom yang pada akhirnya merusak, menjadi pribadi merugi, dan jatuh pada kejahatan dan perilaku kontraproduktif.

Pada rubrik selanjutnya, marilah kita mendiskusikan, mencurahkan pengalaman, berbagi pengetahuan dan mengembangkan nilai-nilai yang dapat diserap untuk membangkitkan daya dukung agar remaja, pemuda dan arek nom siap belajar menjadi lebih maju dan berkualitas. Silahkan para pembaca untuk bertanya, berkonsultasi dan berbagi pengalaman untuk saya ulas kembali agar bisa disajikan ke pembaca melalui artikel dalam rubrik psikologi remaja.

Tags: anak mudakepemimpinanpemudaRemaja
Previous Post

Kepemimpinan Paska Kolonial

Next Post

Menjadi Pemuda Inspiratif

Mohammad Mahpur

Mohammad Mahpur

Ilmuan Psikologi Sosial, Peace Activist and Gusdurian Advisor, Writer, Pemberdaya Masyarakat dan Komunitas. Founder Kampus Desa Indonesia. Memberikan beberapa pelatihan gender, moderasi beragama, dan metodologi penelitian kualitatif, khusus pendekatan PAR

RelatedPosts

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah
Uncategorized

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

by Sigit Priatmoko
March 27, 2023
0
204

Pemberian tugas menulis makalah kepada mahasiswa, apalagi dengan berkelompok, sepertinya harus dipikir ulang oleh dosen. Berdasarkan penelusuran saya di beberapa...

Read more
Kuliah Pakar, Kajian al-Qur’an dan Neurosains
Kuliah Terbuka

Kuliah Pakar, Kajian al-Qur’an dan Neurosains

by Kampus Desa Indonesia
September 22, 2022
0
224

Kampusdesa.or.id – Senin (1/8) telah hadir dilaksanakan Kuliah Pakar: Kajian Al-Qur’an dan Neurosains. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Universitas Al-Azhar Indonesia...

Read more
Perdamaian pun Bisa Dimulai dari Perempuan Muda
Uncategorized

Perdamaian pun Bisa Dimulai dari Perempuan Muda

by Nur Aisyah Maullidah
March 25, 2022
0
308

Apa jadinya jikalau perempuan angkat tangan dan kaki menjadi agen perdamaian untuk mencegah lahirnya generasi teroris dan radikal? Ya, tentu...

Read more

Discussion about this post

Archive Artikel

Most commented

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Waspadai Kandungan Boraks atau Garam Kuning

Balewiyata dan Gus Dur; Situs Toleransi Malang yang Perlu Dirawat

Rembug Komunitas; Gusdurian Malang Tawarkan Peluang Menjadi Aktifis Penggerak

Metode Pemberdayaan Imamah; Mengubah dari Sense of Budgeting ke Sense of Benefit

Kampus Desa Indonesia

Kampus Desa Indonesia

Jl. Raya Candi VI-C Gang Pukesmas No. 4 RT 09 RW 06 Karangbesuki, Sukun, Kota Malang

SK Menkumham No. AHU-01356.AH.02.01 Tahun 2016

Tags

Agenda (36) Aktual (7) Desa Giat (2) Desa Unggul (3) Dokter Rakyat (45) Gubuk Sastra (10) Hari ini (3) Indonesia Menulis COVID 19 (82) Kearifan Lokal (8) Kelas Ekoprinting (3) Kelas Motivasi (1) Kita Belajar Menulis (66) Kopipedia (5) Kuliah Desa (10) kuliah hari ini (2) Kuliah Terbuka (133) Layanan (9) Lifestyle (1) Magang (1) Ngaji Tani (18) Opini (317) Pendidikan Hari Ini (73) Produk (27) Psikologi Hari Ini (126) Refleksi (27) Sepak Bola (6) Uncategorized (147) Wacana (1) World (1)

Recent News

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

March 27, 2023
Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

March 8, 2023

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

No Result
View All Result
  • Home
  • Artikel
    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In