• Call: +62 858-5656-9150
  • E-mail: [email protected]
Education Blog
  • Home
  • Artikel
    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Trending Tags

    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami
No Result
View All Result
Kampus Desa Indonesia
No Result
View All Result
Home Psikologi Hari Ini

Menghindari Lemah Fisik Anak dengan Mengontrol Gaya Hidup Kekinian.

Maulana Arif Muhibbin by Maulana Arif Muhibbin
March 30, 2022
in Psikologi Hari Ini
212 2
0
Tak Ada Rumus Tunggal dalam Mendidik Anak
Share on FacebookShare on Twitter

Kewajiban orangtua terhadap anak ialah menjamin keselamatan anak dengan tidak meninggalkan mereka dalam keadaan lemah. Lemah fisik pada anak merupakan  hal utama untuk dicegah melalui pola asuh yang telaten dan peka sesuai perkembangan zaman.

Kampusdesa.or.id-Setiap manusia akan mengalami proses tumbuh kembang yang berkelanjutan. Dimulai ketika sejak bayi hingga menjelang kematian, perubahan fisik pasti terjadi. Tumbuh kembang dalam diri meliputi perkembangan fisik , psikis dan emosi. Perkembangan fisik adalah hal yang paling nampak dan mudah terdeteksi baik atau buruk proses pertumbuhannya.

Pertumbuhan fisik lebih banyak dipengaruhi oleh asupan gizi yang diterima oleh anak. Bukan seberapa banyak makan, tapi sudah cukupkah nutrisi yang diperlukan oleh tubuh. Hal ini sering dilupakan oleh orangtua. Salah kaprah, banyak yang menganggap ukuran gizi yang cukup adalah ketika anak tidak merasa lapar, sehingga semua keinginan anak dituruti dan jadilah anak kelebihan berat badan.

Pertumbuhan fisik lebih banyak dipengaruhi oleh asupan gizi yang diterima oleh anak. Bukan seberapa banyak makan, tapi sudah cukupkah nutrisi yang diperlukan oleh tubuh.

Kebutuhan nutrisi pada tahap perkembangan anak berbeda, perempuan lebih membutuhkan zat besi karena ia mengalami menstruasi. Pada anak usia 11-15 tahun, protein sangat penting untuk percepatan tinggi. Remaja  membutuhkan kalsium dan mineral yang cukup, sebab kepadatan tulang akan mencapai sempurna pada anak usia 17 tahun. Untuk kebutuhan sistem reproduksi dan sitem imunologik, vitamin berperan penting.

Fisik adalah tampilan luar, ada kurus, ideal dan gemuk. Tubuh yang ideal atau proporsional antara tinggi dan berat badan  merupakan ukuran fisik yang sehat. Jika berbadan kurus, anak bisa dikaitkan ia mengalami gizi buruk. Anak yang mengalami malnutrisi dalam jangka panjang akan mengalami stunting, gagal tumbuh dan berfisik kerdil. Dalam kasus lain kekurangan protein yang extrim anak akan mengalami penurunan berat badan yang parah, kulit tipis, rambut rontok, serta kelelahan atau disebut marasmus. Malnutrisi tidak hanya berdampak pada fisik, namun juga akan mempengaruhi IQ anak. Anak yang mengalami gagal tumbuh berpotensi mengidap beberapa gangguan diantaranya ialah downsyndrome, gangguan organ tubuh, masalah pada saraf, otak, jantung dan paru paru.

Anak yang mengalami gagal tumbuh berpotensi mengidap beberapa gangguan diantaranya ialah downsyndrome, gangguan organ tubuh, masalah pada saraf, otak, jantung dan paru paru.

Kelebihan berat badan (obesitas) pada anak bukanlah hal yang baik. Penelitian membuktikan bahwa orang yang waktu kecil obesitas cenderung mengalami kondisi yang sama ketika beranjak dewasa. Mungkin nutrisi anak telah terpenuhi, namun kelebihan lemak juga tidak baik bagi peredaran darah. Anak akan lebih suka melakukan aktifitas fisik ringan atau males gerak, gaya hidup tanpa gerak tersebut justru akan memicu datangnya penyakit. Paras fisik anak yang mengalami obesitas dapat mempengaruhi sikap mental, rasa tidak nyaman karena merasa memiliki citra tubuh yang berbeda dari lingkungannya membuat anak menarik diri dari relasi sosial, hal ini disebtu dengan krisis percaya diri.

Paras fisik anak yang mengalami obesitas dapat mempengaruhi sikap mental, rasa tidak nyaman karena merasa memilki citra tubuh yang berbeda dari lingkungannya membuat anak menarik diri dari relasi sosial, hal ini disebut dengan krisis percaya diri.

Kewajiban utama orangtua  ialah memastikan anak mendapatkan pangan yang bergizi, bernutrisi, bersih dan bukan cepat saji. Makanan cepat saji mungkin higienis akan tetapi kita tidak bisa mengontrol kandungan kalori dan micin di dalamnya. Sayur mayur dan buah buahan perlu menjadi hidangan rutin keluarga demi tercukupnya gizi pada anak. Tidak sulit sebenarnya mengatur makan sehat, namun di zaman pencitraan saat ini gaya hidup kekinian dan perilaku makan sembrono menyebabkan anak defisit nutrisi, vitamin dan zat penting lainnya.

Tidak sulit sebenarnya mengatur makan sehat, namun di zaman pencitraan saat ini, gaya hidup kekinian dan perilaku makan sembrono menyebabkan anak defisit nutrisi, vitamin dan zat penting lainnya.

Screen Technology telah merubah gaya hidup manual menjadi otomatis atau serba isntan, membuat anak anak hingga orang dewasa males gerak. Game dan online entertainment yang diakses melalui smartphone membuat anak cenderung mengurung diri dalam kamarnya. Pada mahasiswa, Go food dan layanan tranportasi online memanjakan pemuda untuk tidak berjalan kaki meskipun lokasi ke tujuan begitu dekat, atau jarak antara warung dengan kos tak begitu jauh. Defisit gerak pada muda mudi saat ini sudah pasti melemahkan fisik tepatnya fungsi motorik pemuda. Hal ini diafirmasi oleh info riset kesehatan dasar (RISKESDAS) 2018, bahwa penduduk diatas usia 10 tahun yang kurang melakukan aktifitas fisik meningkat dari 26,1% menjadi 33,5% dalam kurun waktu lima tahun.

Quota internet lebih menarik daripada teman sebaya. Wifi lebih dicari daripada teman untuk berbagi. Kehadiran teknologi di zaman ini membuat anak anak tidak lagi merasakan manfaat permainan tradisional. Permainan kuno tahun 90 an justru merupakan mainan terbaik untuk melatih fisik anak. Bahkan untuk sekedar memanjat pohonpun anak zaman now pasti akan kesulitan. Padahal di UK dan Irlandia (Tree climbing competition) lomba memanjat pohon merupakan event bergengsi.

Mudah lelah termasuk dalam kelemahan fisik, anak yang mengalami hal ini sudah pasti jarang olahraga, sebab metabolisme tubuh tidak berjalan dengan baik. Biasanya, anak usia 12-17 tahun memiliki aktifitas fisik yang berat namun tidak diimbangi dengan pola makan yang cukup. Ketidakseimbangan energi yang keluar dan masuk menyebabkan anak bertubuh kurus.

Kelemahan fisik akan berpengaruh terhadap reproduktifitas kerja. Dalam konteks pendidikan, anak yang fisiknya memiliki gangguan cenderung memunculkan performance akademik yang buruk disebabkan kurangnya daya konsentrasi siswa. Dalam literature, ada korelasi antara pikiran dan tubuh, yaitu kekuatan fisik berkaitan erat dengan kesehatan mental. Kebugaran jasmani berkaitan dengan hasil belajar yang lebih tinggi. Kesehatan fisik melalui kegiatan extrakulikuler sekolah akan mendorong siswa untuk berprestasi tinggi, mendorong untuk bersaing dan beradaptasi dengan kedisplinan.

Kesehatan fisik melalui kegiatan extrakulikuler sekolah akan mendorong siswa untuk berprestasi tinggi, mendorong untuk bersaing dan beradaptasi dengan kedisplinan.

Bagian tubuh yang paling mudah diamati adalah tampilan fisik. Rupa tubuh bagian luar mencerminkan kesehatan organ dalam dan kebugaran tubuh. Malnutrisi dan obesitas merupakan hal buruk pada perkembangan anak, hal ini dapat dideteksi melalui bentuk tubuh anak. Upaya yang bisa dilakukan  oleh orangtua ialah mencukupi kebutuhan nutrisi anak. Ibu dan ayah dapat memonitoring aktifitas fisik yang seimbang antara energi yang dikeluarkan dengan asupan gizi anak. Gaya hidup online jangan sampai membuat anak kurang beraktifitas fisik. Kekuatan fisik manusia merupakan modal awal dalam beradaptasi di lingkungan. Bukan dihibernasi atau bahkan disia siakan mengikuti trend zaman yang tidak karuan.

Tags: anakanak desaanak didikanak lemahanak sehatgaya hidupgenerasi millenialgurukemah fisikkesehatankewajiban bagi orang tuaorang tua dan anakPendidikanperentingPerkembangan Anakperstasi belajarsiswa lemah
Previous Post

Mengapa Takut Salafi?

Next Post

Bedah Web Kampus Desa For Digital Literacy

Maulana Arif Muhibbin

Maulana Arif Muhibbin

RelatedPosts

Gulat dengan Sang Profesor
Kuliah Desa

Gulat dengan Sang Profesor

by Mohammad Mahpur
October 1, 2022
0
169

KAMPUSDESA.OR.ID--Gulat dengan sang profesor kecil menjadi pengalaman bermain menarik waktu itu di sepah (sampah tebu hasil penggilingan). Masa kecil yang...

Read more
Keluar dari Efek Lampu Sorot
Psikologi Hari Ini

Keluar dari Efek Lampu Sorot

by Redaksi
April 8, 2022
0
97

Jiwa sosial itu layaknya sudah menjadi keterampilan “bertahan hidup” tingkat dasar yang perlu dilatih sebagai modal bagi manusia untuk disebut...

Read more
Kawula muda  bijaklah dalam bermelodi, karena musik itu sugesti
Opini

Kawula muda bijaklah dalam bermelodi, karena musik itu sugesti

by Maulana Arif Muhibbin
March 30, 2022
0
212

Ini tentang musik, sifatnya yang universal terkadang mereduksi pemikiran rasional. Lantas bagaimana dengan hal yang bersifat emosional? Bisa dibilang musik...

Read more

Discussion about this post

Archive Artikel

Most commented

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Waspadai Kandungan Boraks atau Garam Kuning

Balewiyata dan Gus Dur; Situs Toleransi Malang yang Perlu Dirawat

Rembug Komunitas; Gusdurian Malang Tawarkan Peluang Menjadi Aktifis Penggerak

Metode Pemberdayaan Imamah; Mengubah dari Sense of Budgeting ke Sense of Benefit

Era Berperilaku Baik dalam Dunia Pendidikan

Kampus Desa Indonesia

Kampus Desa Indonesia

Jl. Raya Candi VI-C Gang Pukesmas No. 4 RT 09 RW 06 Karangbesuki, Sukun, Kota Malang

SK Menkumham No. AHU-01356.AH.02.01 Tahun 2016

Tags

Agenda (36) Aktual (7) Desa Giat (2) Desa Unggul (3) Dokter Rakyat (45) Gubuk Sastra (10) Hari ini (3) Indonesia Menulis COVID 19 (82) Kearifan Lokal (8) Kelas Ekoprinting (3) Kelas Motivasi (1) Kita Belajar Menulis (66) Kopipedia (5) Kuliah Desa (10) kuliah hari ini (2) Kuliah Terbuka (133) Layanan (9) Lifestyle (1) Magang (1) Ngaji Tani (18) Opini (317) Pendidikan Hari Ini (73) Produk (27) Psikologi Hari Ini (126) Refleksi (27) Sepak Bola (6) Uncategorized (146) Wacana (1) World (1)

Recent News

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

March 8, 2023
Sumber photo: https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/aparat-polsek-citeureup-mengamankan-bakso-daging-babi-_150201220228-436.jpg

Waspadai Kandungan Boraks atau Garam Kuning

February 15, 2023

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

No Result
View All Result
  • Home
  • Artikel
    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In