• Call: +62 858-5656-9150
  • E-mail: [email protected]
Education Blog
  • Home
  • Artikel
    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Trending Tags

    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami
No Result
View All Result
Kampus Desa Indonesia
No Result
View All Result
Home Indonesia Menulis COVID 19

Menerapkan Gotong Royong di Rumah

Humairah Samudra by Humairah Samudra
March 29, 2022
in Indonesia Menulis COVID 19, Psikologi Hari Ini
196 10
0
Menerapkan Gotong Royong di Rumah
Share on FacebookShare on Twitter

“Mas, bangun Maaas! Hari ini kan gotong royong?!” Begitulah Sajidan membangunkan kakaknya yang seusai shalat Subuh tadi tertidur lagi.

“Maaas, Ayo to Maaas? Nanti kita malah nggak bisa lihat air show, lho!”

Imbuhnya, setengah merajuk. Akhirnya, Mas Nafsin pun bangun dengan ringan hati, meski masih mengantuk, katanya.

Saya yang sedang asyik memilah-milah laundry pun terkikik geli, sekaligus senang. Bersyukur sekali, anak-anak bisa konsisten menjalankan konsep gotong royong yang sudah kami sepakati sejak lima tahun lalu. Ya, saya dan suami memang sudah berkomitmen untuk mengusung gotong royong ke dalam rumah. Artinya, menerapkan sikap saling membantu dan bekerjasama dalam keluarga. Yang besar membantu yang kecil, yang kecil mendukung yang besar. Saling mengingatkan dengan kebaikan dan kesabaran.

Jadi, setiap Sabtu kami mengadakan gotong royong di rumah. Mulai dari membersihkan kaca, langit-langit, halaman dan sekitar rumah, merapikan perpustakaan, sampai membersihkan kolam dan Mushalla. Anak-anak paling suka membersihkan kolam. Hehe. Sekalian memanfaatkan waktu untuk menangkap ikan. Kalau itu, saya juga suka. Lumayan lah, sedikit menghemat uang belanja.

Setelah semua itu selesai, kami lalu mengadakan evaluasi-sharing kegiatan di luar rumah selama sepekan. Anak-anak kami bebaskan untuk bercerita, apa saja. Teman bermain sekolah, guru, pelajaran sampai masalah-masalah yang mereka hadapi. Selain menyimak dengan baik, sabar dan bijak kami juga selalu memberikan tanggapan. Bersama mencari solusi atau bahkan membuat resolusi untuk waktu mendatang. Sssttt, bagian ini sangat menyenangkan, lho! Tidak percaya, buktikan sendiri saja, Ayah & Bunda. Jangan lupa diagendakan ya, dan jangan lupa dibuatkan catatan khususnya. Agar kelak bisa menjadi portfolio keluarga.

Mengapa anak harus diajarkan gotong royong? Banyak sekali manfaatnya, Ayah & Bunda. Di antaranya:

Memperkuat harga diri anak. Apa itu harga diri? Harga diri adalah nilai yang dibayangkan anak sehingga anak merasa menjadi lebih baik karena adanya pengakuan baik dalam diri sendiri atau di lingkungan sekitar. Harga diri menjadi gambaran bahwa anak semakin mendapatkan kualitas hidupnya. Nah, kerja sama dan saling membantu dalam keluarga yang dilakukan secara berkala akan membantu anak memperkuat harga dirinya.

Dengan harga diri yang kuat, anak akan memiliki simpati dan empati yang tajam sehingga akan memudahkan anak untuk bersosialisasi dengan baik dengan sekitar. Bukan hanya dengan keluarga tetapi juga dengan tetangga, teman bermain, masyarakat sekitar, teman di sekolah, guru maupun warga sekolah lainnya.

Gotong royong juga dapat membantu anak untuk meningkatkan kecerdasan emosionalnya. Anak akan terlatih untuk mengutamakan kepentingan bersama dan mengendalikan dirinya.

Nah, Ayah dan Bunda, berminat untuk menjadi pengusung gotong royong di rumah? Membiasakan anak untuk turut serta bergotong royong akan menjadi salah satu pendidikan yang dapat dipraktikkan di rumah sendiri dengan orang tua sebagai guru di rumah.

Sleman, 3 Maret 2018

Tags: gotong royongpendidikan karakterpengasuhan anakperentingtips pengasuhan
Previous Post

Perguruan Tinggi Keagamaan Islam 4.0

Next Post

Cukupkah Orang Tua Menyuruh Anaknya Belajar tanpa Mendampingi ?

Humairah Samudra

Humairah Samudra

RelatedPosts

Gulat dengan Sang Profesor
Kuliah Desa

Gulat dengan Sang Profesor

by Mohammad Mahpur
October 1, 2022
0
169

KAMPUSDESA.OR.ID--Gulat dengan sang profesor kecil menjadi pengalaman bermain menarik waktu itu di sepah (sampah tebu hasil penggilingan). Masa kecil yang...

Read more
Keluar dari Efek Lampu Sorot
Psikologi Hari Ini

Keluar dari Efek Lampu Sorot

by Redaksi
April 8, 2022
0
98

Jiwa sosial itu layaknya sudah menjadi keterampilan “bertahan hidup” tingkat dasar yang perlu dilatih sebagai modal bagi manusia untuk disebut...

Read more
Kawula muda  bijaklah dalam bermelodi, karena musik itu sugesti
Opini

Kawula muda bijaklah dalam bermelodi, karena musik itu sugesti

by Maulana Arif Muhibbin
March 30, 2022
0
212

Ini tentang musik, sifatnya yang universal terkadang mereduksi pemikiran rasional. Lantas bagaimana dengan hal yang bersifat emosional? Bisa dibilang musik...

Read more

Discussion about this post

Archive Artikel

Most commented

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Waspadai Kandungan Boraks atau Garam Kuning

Balewiyata dan Gus Dur; Situs Toleransi Malang yang Perlu Dirawat

Rembug Komunitas; Gusdurian Malang Tawarkan Peluang Menjadi Aktifis Penggerak

Metode Pemberdayaan Imamah; Mengubah dari Sense of Budgeting ke Sense of Benefit

Kampus Desa Indonesia

Kampus Desa Indonesia

Jl. Raya Candi VI-C Gang Pukesmas No. 4 RT 09 RW 06 Karangbesuki, Sukun, Kota Malang

SK Menkumham No. AHU-01356.AH.02.01 Tahun 2016

Tags

Agenda (36) Aktual (7) Desa Giat (2) Desa Unggul (3) Dokter Rakyat (45) Gubuk Sastra (10) Hari ini (3) Indonesia Menulis COVID 19 (82) Kearifan Lokal (8) Kelas Ekoprinting (3) Kelas Motivasi (1) Kita Belajar Menulis (66) Kopipedia (5) Kuliah Desa (10) kuliah hari ini (2) Kuliah Terbuka (133) Layanan (9) Lifestyle (1) Magang (1) Ngaji Tani (18) Opini (317) Pendidikan Hari Ini (73) Produk (27) Psikologi Hari Ini (126) Refleksi (27) Sepak Bola (6) Uncategorized (147) Wacana (1) World (1)

Recent News

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

March 27, 2023
Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

March 8, 2023

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

No Result
View All Result
  • Home
  • Artikel
    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In