Menerapkan Gotong Royong di Rumah

326
SHARES
2.5k
VIEWS

“Mas, bangun Maaas! Hari ini kan gotong royong?!” Begitulah Sajidan membangunkan kakaknya yang seusai shalat Subuh tadi tertidur lagi.

“Maaas, Ayo to Maaas? Nanti kita malah nggak bisa lihat air show, lho!”

RelatedPosts

Imbuhnya, setengah merajuk. Akhirnya, Mas Nafsin pun bangun dengan ringan hati, meski masih mengantuk, katanya.

Saya yang sedang asyik memilah-milah laundry pun terkikik geli, sekaligus senang. Bersyukur sekali, anak-anak bisa konsisten menjalankan konsep gotong royong yang sudah kami sepakati sejak lima tahun lalu. Ya, saya dan suami memang sudah berkomitmen untuk mengusung gotong royong ke dalam rumah. Artinya, menerapkan sikap saling membantu dan bekerjasama dalam keluarga. Yang besar membantu yang kecil, yang kecil mendukung yang besar. Saling mengingatkan dengan kebaikan dan kesabaran.

Jadi, setiap Sabtu kami mengadakan gotong royong di rumah. Mulai dari membersihkan kaca, langit-langit, halaman dan sekitar rumah, merapikan perpustakaan, sampai membersihkan kolam dan Mushalla. Anak-anak paling suka membersihkan kolam. Hehe. Sekalian memanfaatkan waktu untuk menangkap ikan. Kalau itu, saya juga suka. Lumayan lah, sedikit menghemat uang belanja.

Setelah semua itu selesai, kami lalu mengadakan evaluasi-sharing kegiatan di luar rumah selama sepekan. Anak-anak kami bebaskan untuk bercerita, apa saja. Teman bermain sekolah, guru, pelajaran sampai masalah-masalah yang mereka hadapi. Selain menyimak dengan baik, sabar dan bijak kami juga selalu memberikan tanggapan. Bersama mencari solusi atau bahkan membuat resolusi untuk waktu mendatang. Sssttt, bagian ini sangat menyenangkan, lho! Tidak percaya, buktikan sendiri saja, Ayah & Bunda. Jangan lupa diagendakan ya, dan jangan lupa dibuatkan catatan khususnya. Agar kelak bisa menjadi portfolio keluarga.

Mengapa anak harus diajarkan gotong royong? Banyak sekali manfaatnya, Ayah & Bunda. Di antaranya:

Memperkuat harga diri anak. Apa itu harga diri? Harga diri adalah nilai yang dibayangkan anak sehingga anak merasa menjadi lebih baik karena adanya pengakuan baik dalam diri sendiri atau di lingkungan sekitar. Harga diri menjadi gambaran bahwa anak semakin mendapatkan kualitas hidupnya. Nah, kerja sama dan saling membantu dalam keluarga yang dilakukan secara berkala akan membantu anak memperkuat harga dirinya.

Dengan harga diri yang kuat, anak akan memiliki simpati dan empati yang tajam sehingga akan memudahkan anak untuk bersosialisasi dengan baik dengan sekitar. Bukan hanya dengan keluarga tetapi juga dengan tetangga, teman bermain, masyarakat sekitar, teman di sekolah, guru maupun warga sekolah lainnya.

Gotong royong juga dapat membantu anak untuk meningkatkan kecerdasan emosionalnya. Anak akan terlatih untuk mengutamakan kepentingan bersama dan mengendalikan dirinya.

Nah, Ayah dan Bunda, berminat untuk menjadi pengusung gotong royong di rumah? Membiasakan anak untuk turut serta bergotong royong akan menjadi salah satu pendidikan yang dapat dipraktikkan di rumah sendiri dengan orang tua sebagai guru di rumah.

Sleman, 3 Maret 2018

Arsip Terpilih

Related Posts

Welcome Back!

Login to your account below

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.