• Call: +62 858-5656-9150
  • E-mail: [email protected]
Education Blog
  • Home
  • Artikel
    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Trending Tags

    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami
No Result
View All Result
Kampus Desa Indonesia
No Result
View All Result
Home Pendidikan Hari Ini

Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

Sigit Priatmoko by Sigit Priatmoko
March 25, 2022
in Pendidikan Hari Ini
269 14
0
Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern
Share on FacebookShare on Twitter

Munculnya revolusi industri pertama abad 18 silam hingga tahap keempat hari ini telah mempengaruhi secara masif dunia pendidikan. Tujuan pendidikan yang semula ingin mendewasakan manusia baik secara jasmani maupun ruhani, beralih ingin menjadikan manusia compatible dengan kebutuhan industri. Pendidikan menjadi kian profan dan mulai kering dari sentuhan cahaya ketuhanan.

Kampusdesa.or.id-Termasuk efek dari kemunculan revolusi industri adalah tumbuhnya pola pikir dan gaya hidup yang menyokong dan berorientasi pada pertumbuhan industri. Coba lihat saja, makin hari gaya hidup manusia makin konsumtif, matrealis, hedonis, profit oriented, dan kompetitif. Ukuran-ukuran kebaikan juga mengalami pergeseran menjadi lebih profan. Semua ini merupakan tonggak penyokong pertumbuhan industri. Ironisnya, pendidikan ternyata tak bisa menghindarkan diri dari efek ini.

Paradigma pendidikan modern yang mengusung slogan humanisme, secara kasat mata memang menjadi angin segar bagi masa depan manusia. Martabat manusia sebagai makhluk yang berpikir, berkehendak, dan berhati nurani sangat dihargai. Karakteristik dan keunikan manusia mendapatkan tempat yang layak. Oleh karenanya, pembelajaran yang diselenggarakan di kelas-kelas ditekankan supaya memposisikan peserta didik sebagai pusatnya (student centered). Mereka difasilitasi untuk mengkonstruksi pengetahuan sendiri.

Paradigma lama dimana guru sebagai aktor utama di kelas dikritik keras. Akibatnya, metode ceramah yang dulu menjadi andalan, kini dinilai tak lagi efektif dan relevan (benarkah?)

Peran dan fungsi pendidik juga sedikit digeser (atau ditambah?) menjadi fasilitator bagi peserta didiknya. Harapannya, peserta didik mampu mengalami pembelajaran yang lebih bermakna, karena proses belajar lebih banyak memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengalami (learning by doing). Paradigma lama dimana guru sebagai aktor utama di kelas dikritik keras. Akibatnya, metode ceramah yang dulu menjadi andalan, kini dinilai tak lagi efektif dan relevan (benarkah?).

Sampai di sini tidak ada hal yang aneh atau patut dipertanyakan (debateble). Namun, bila kita berlanjut menyorot visi yang diusung pendidikan modern yang terus menerus ditanamkan ke dalam diri peserta didik sepanjang waktu, kita akan mengerutkan dahi. Terlebih jika kita pertemukan dengan visi utama pendidikan menurut Islam.

Paradigma pendidikan modern, di samping humanis, juga industrialis. Hal ini tampak pada sistem pembelajaran yang mengarahkan peserta didik menjadi pasokan modal bagi industri (human resource)

Mari sejenak kita telisik. Paradigma pendidikan modern, di samping humanis, juga industrialis. Hal ini tampak pada sistem pembelajaran yang mengarahkan peserta didik menjadi pasokan modal bagi industri (human resource). Para orang tua, guru, dan sekolah berharap anak-anak yang sekarang sedang belajar kelak tidak akan kesulitan mencari kerja. Mereka diharapkan mempunyai daya saing yang kuat, sebab persaingan di dunia kerja kini makin ketat dan global.

Peserta didik didorong untuk menjadi kontestan kompetisi yang mempunyai sederet keunggulan dibanding lawannya. Jam belajar bertambah, jam bermain berkurang.

Guna memacu motivasi peserta didik supaya belajar sungguh-sungguh, iklim kompetitif pun dibangun sedemikian rupa. Peserta didik didorong untuk menjadi kontestan kompetisi yang mempunyai sederet keunggulan dibanding lawannya. Jam belajar bertambah, jam bermain berkurang. Sepulang sekolah, anak-anak masih disuruh mengikuti les di lembaga bimbingan belajar atau secara privat. Tujuannya, jelas, supaya mereka menjadi pemenang. Mindset yang dibangun, hanya mereka yang pandai, cerdas, dan terampillah yang akan memenangkan kompetisi di dunia kerja.

Tapi, apakah sesepele itu hakikat tujuan pendidikan?

Pendidikan dalam Islam bertujuan membentuk manusia menjadi insan kamil, yaitu manusia yang memahami status kemanusiaannya, baik sebagai hamba, maupun khalifah.

Bila kita arahkan pandangan pada konsep pendidikan dalam Islam. Kita akan dapati bahwa tujuan pendidikan pada hakikatnya jauh lebih mulia dibandingkan itu. Pendidikan dalam Islam bertujuan membentuk manusia menjadi insan kamil, yaitu manusia yang memahami status kemanusiaannya, baik sebagai hamba, maupun khalifah. Insan kamil adalah mereka yang mampu bersyukur atas karunia Allah, beriman, bertakwa, dan senantiasa mendekatkan diri kepada-Nya.

Baca Juga:
Infinity Education: Wajah Baru Pendidikan di Era 4.0
Mengembangkan Pendidikan Segar Rasa
Benarkah Sekolah Mengerdilkan Belajar?

Jadi, orientasi pendidikan semestinya tidak hanya memprioritaskan pada penguasaan kompetensi industrialistik tadi, tapi jauh menyentuh wilayah spiritual. Sebab, pada akhirnya, yang dibawa menghadap ke hadirat Tuhan adalah hasil olah spiritual. Proses pembelajaran yang dilakukan harus dirancang sedemikian rupa supaya dapat mendorong tumbuh-kembangnya spiritualitas peserta didik. Olah rasa dan olah jiwa menjadi prioritas utama di samping olah raga.

Pengabaian terhadap spiritualitas, akan berdampak pada keringnya hati peserta didik dari sentuhan cahaya ilahiah.

Kedalaman spiritual akan menyokong perkembangan domain afektif peserta didik. Tertanamnya iman, takwa, dan tawakal secara kuat dalam diri peserta didik akan menjaga mereka dari perilaku negatif atau menyimpang. Hati nurani mereka menjadi jernih, sehingga memudahkan guru memberikan teladan bagaimana hidup dengan akhlak yang mulia. Pengabaian terhadap spiritualitas, akan berdampak pada keringnya hati peserta didik dari sentuhan cahaya ilahiah. Pada akhirnya, mereka akan menjadi manusia yang hanya mempedulikan urusan duniawi dan lupa pada urusan ukhrawi.

Pendidikan modern semestinya menjadi model pendidikan yang memadukan secara seimbang pengembangan domain kognitif, efektif, psikomotorik dan juga spiritualitas.

Tags: Orientasi Pendidikanpembaruan pendidikanpendidikan 4.0pendidikan karakterPendidikan Memanusiakanpendidikan nilai
Previous Post

Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

Next Post

Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Sigit Priatmoko

Sigit Priatmoko

RelatedPosts

6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak
Pendidikan Hari Ini

6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

by Siti Fatimah
March 28, 2022
0
239

6 jenis konsentrasi mempunyai pengaruhnya masing-masing bagi keberhasilan belajar anak. Apa saja dan bagaimana pengaruh dari setiap konsentrasi? Kampusdesa.or.id --...

Read more
Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar
Opini

Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

by Mohammad Mahpur
March 27, 2022
0
221

Hari guru pada 25 November ini mengingatkan saya tentang merdeka belajar. Saat banyak orang, bahkan siswa bisa mengembangkan diri tanpa...

Read more
Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?
Opini

Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

by Sigit Priatmoko
March 25, 2022
0
239

Media sosial hari ini telah menjadi realitas yang sulit dipisahkan dari keseharian peserta didik kita. Hampir setiap saat mereka ditemani...

Read more

Discussion about this post

Archive Artikel

Most commented

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Waspadai Kandungan Boraks atau Garam Kuning

Balewiyata dan Gus Dur; Situs Toleransi Malang yang Perlu Dirawat

Rembug Komunitas; Gusdurian Malang Tawarkan Peluang Menjadi Aktifis Penggerak

Metode Pemberdayaan Imamah; Mengubah dari Sense of Budgeting ke Sense of Benefit

Kampus Desa Indonesia

Kampus Desa Indonesia

Jl. Raya Candi VI-C Gang Pukesmas No. 4 RT 09 RW 06 Karangbesuki, Sukun, Kota Malang

SK Menkumham No. AHU-01356.AH.02.01 Tahun 2016

Tags

Agenda (36) Aktual (7) Desa Giat (2) Desa Unggul (3) Dokter Rakyat (45) Gubuk Sastra (10) Hari ini (3) Indonesia Menulis COVID 19 (82) Kearifan Lokal (8) Kelas Ekoprinting (3) Kelas Motivasi (1) Kita Belajar Menulis (66) Kopipedia (5) Kuliah Desa (10) kuliah hari ini (2) Kuliah Terbuka (133) Layanan (9) Lifestyle (1) Magang (1) Ngaji Tani (18) Opini (317) Pendidikan Hari Ini (73) Produk (27) Psikologi Hari Ini (126) Refleksi (27) Sepak Bola (6) Uncategorized (147) Wacana (1) World (1)

Recent News

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

March 27, 2023
Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

March 8, 2023

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

No Result
View All Result
  • Home
  • Artikel
    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In