• Call: +62 858-5656-9150
  • E-mail: [email protected]
Education Blog
  • Home
  • Artikel
    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Trending Tags

    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami
No Result
View All Result
Kampus Desa Indonesia
No Result
View All Result
Home Opini

Memoar Pesan Damai dan Cinta Seorang BJ. Habibie

Muhammad N. Hassan by Muhammad N. Hassan
March 30, 2022
in Opini
224 2
0
Memoar Pesan Damai dan Cinta Seorang BJ. Habibie
Share on FacebookShare on Twitter

Selamat jalan BJ. Habibie. Pesan-pesan yang engkau tinggalkan pada anak cucu bangsa Indonesia semoga selalu dapat kami ingat dan teladani. Tenanglah dalam kedamaian di sisi Allah SWT.

Kampusdesa.or.id–Indonesia telah kehilangan seorang tokoh, bapak bangsa, dan juga cendekiawan hebat yang pernah dimiliki negara ini. Beliau adalah Prof. Dr.Ing H. Bacharuddin Jusuf Habibie, FR.Eng. atau lebih akrab dipanggil BJ. Habibie. Presiden Indonesia ke-3 ini meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD), Jakarta pada pukul 18.05 Rabu (11/10).

Habibie merupakan peletak demokrasi moderen namun dalam kepakarannya sumbangsih terbesar diberikan pada teknologi pesawat terbang dunia lewat karya dan penemuannya. Salah satunya crack progression theory alias Teori Habibie. Teori ini memberi kontribusi besar di dunia penerbangan. Sehingga di dunia internasional, BJ. Habibie dikenal dengan julukan Mr. Crack.

Sepeninggal beliau, saya ingin mencoba menuliskan pesan-pesan sebagai memoar semasa beliau masih hidup. Pesan-pesan yang saya pilih adalah pesan damai dan pesan cinta. Karena keduanya saling berdekatan. Ketika ada kedamaian di situ pasti ada cinta dan begitu pula sebaliknya.

Pesan Damai

Selain jenius, Bacharuddin Jusuf Habibie benar-benar seorang negarawan. Bagaimana tidak, di saat kondisi beliau sedang sakit pun masih mengingat bangsa Indonesia. Ada beberapa pesan damai yang beliau sampaikan kepada para pendidik di Indonesia.

Saya membaca sebuah cerita dari salah seorang pakar pendidikan Arief Rachman di portal berita CNN Indonesia (11/9), yang menyebut bahwa mendiang BJ. Habibie sempat menitipkan pesan kepadanya sebelum meninggal dunia. Arief menyebut hingga detik-detik terakhir hidupnya, BJ. Habibie tetap peduli dengan pendidikan Indonesia.

Habibie meminta agar tenaga pendidik tak hanya mengajar, tetapi juga mempertahankan Indonesia dengan pendidikan yang baik agar bangsa tak tercerai berai. Tak hanya itu, BJ. Habibie juga berpesan agar tak ada yang melupakan Pancasila sebagai tioggak kehidupan bangsa Indonesia.

Di samping itu BJ. Habibie juga pernah menitipkan pesan damai terkait dengan pilpres 2019 kepada seluruh warga Indonesia. “Saya pesan, siapapun nanti yang dipilih, siapapun, dia adalah pimpinan kita, pilihan rakyat. Yang bersangkutan harus 100 persen pro rakyat. Tidak memihak yang memilihnya. Kalau sudah selesai, kita bergandengan menyukseskan pembangunan dan kita menyusun bersama bagaimana pembangunan,” kata BJ. Habibie dalam tayangan Fokus Pagi Indosiar, Sabtu (20/4).

Di lain kesempatan, semasa hidup Presiden ke-3 RI ini juga meminta semua pihak untuk berada dalam satu gelombang perdamaian yang sama demi mempertahankan keutuhan berbangsa dan tanah air.

Dalam hal ini kita sepakat bahwa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia serta stabilitas, proses pemerataan, dan masa depan bangsa Indonesa tidak ada tawar menawar. Itu kartu mati.

“Dalam hal ini kita sepakat bahwa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia serta stabilitas, proses pemerataan, dan masa depan bangsa Indonesa tidak ada tawar menawar. Itu kartu mati,” kata BJ. Habibie saat melakukan pertemuan tertutup dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta Jum’at (24/5).

Pesan Cinta

Yang kedua yakni mengambil pelajaran dan pesan cinta dari kisah cinta B.J. Habibie dan sang istri Hasri Ainun Besari. Kisah keduanya menjadi salah satu kisah cinta abadi yang dikagumi banyak orang. Cinta Habibie pada Ainun jelas dibuktikan sepanjang keduanya hidup bersama. Lebih dari 40 tahun saling mendampingi, hingga kisah cinta keduanya pun kemudian ditulis dalam novel “Habibie & Ainun” (PT. THC Mandiri, 2010) dan diangkat menjadi film layar lebar tahun 2012.

Saya termasuk orang yang nonton flmnya, lalu mengkhatamkan (membaca) versi novelnya. Sungguh sangat inspiratif, banyak pelajaran yang diambil terutama terkait perjuangan, kesetian dan cinta. Apalagi di bagian terakhir saat menceritakan kepergian Hasri Ainun Besari. Saya baru tahu dan dapat merasakan betapa cinta dan terpukulnya hati BJ. Habibie saat kehilangan separuh jiwanya.

Perasaan itu dapat tergambar dalam sajak puisi yang beliau tulis. Berikut sepenggalan bait terakhir dari puisi yang ditulis oleh Eyang Habibie saat ditinggal Bu Ainun meninggal. Puisi ini membuktikkan kedalaman dan ketulusan cintanya kepada Ainun Habibie.

…… Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang, tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik. Mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini. Selamat jalan, kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya, kau dulu tiada untukku dan sekarang kembali tiada. Selamat jalan sayang, cahaya mataku, penyejuk jiwaku, selamat jalan calon bidadari surgaku. -Bacharuddin Jusuf Habibie

Tak hanya itu, putra Presiden RI ke-3 BJ. Habibie, Ilham Akbar Habibie, mengenang ayahnya sebagai sosok yang penuh cinta. Habibie disebut menjadi teladan bagi keluarga tentang ketulusan cinta.

“Dan yang terakhir dari kacamata kami adalah memberikan contoh mengenai cinta. Cinta itu adalah cinta tentunya suami-istri, cinta kepada sanak saudara, kepada pekerjaan, negara dan bangsa, cinta kepada dunia ini, cinta seluas-luasnya. Itulah Bapak, Pak Habibie. Namanya adalah Habibie, yang mencintai yang dicintai,” kata Ilham –dikutip oleh Detik News (12/9)

Habibie semasa hidupnya punya jadwal rutin mengunjungi makam sang istri setiap hari Jumat. Sekali dalam sepekan, Habibie pasti menengok sang istri dan berdoa di dekatnya. Bunga di makam sang istri pun selalu diperbaharui dua kali dalam sepekan. Tak heran jika selalu ada bunga segar di sana.

Terakhir, saya ingin mengutip satu kalimat cinta dari BJ. Habibie yang sangat terkenal dan menyentuh hati, yaitu

Walaupun raga telah terpisahkan oleh kematian, namun cinta sejati tetap tersimpan abadi di relung hati.

Kini, BJ. Habibie telah menyusul sang istri tercinta pada Rabu (11/9). Setelah sembilan tahun terpisah, Habibie akan kembali ‘bersua’ dengan sang istri  dalam keabadian. Perjumpaan itu ada yang mengibaratkan seperti pengantin baru. Kisah cinta Habibie dan Ainun tak akan lagi terpisahkan, karena telah abadi di surga.

Selamat jalan BJ. Habibie. Pesan-pesan yang engkau tinggalkan pada anak cucu bangsa Indonesia semoga selalu dapat kami ingat dan teladani. Tenanglah dalam kedamaian di sisi Allah subhannallahu wa ta’ala. []

Tags: BJ HabibieHabibie & AinunHasri Ainun BesariMr. CrackPesan CintaPesan DamaiPilpres 2019Presiden ke-3 RI
Previous Post

Mencegah ‘Depresi Kolektif’ dengan Menguatkan ‘Aspek Spiritual’ dalam Diri

Next Post

Strategi Deschooling dalam Menghindari Dhurriyatan Dhi’afan

Muhammad N. Hassan

Muhammad N. Hassan

RelatedPosts

Era Berperilaku Baik dalam Dunia Pendidikan
Opini

Era Berperilaku Baik dalam Dunia Pendidikan

by Astatik Bestari
November 24, 2022
0
23

Kampusdesa.or.id -- Pernahkan kita mendengar larangan begini, "jangan sering absen mengajar, nanti diiri guru yang lain!" Larangan ini sering  diperdengarkan...

Read more
Kawula muda  bijaklah dalam bermelodi, karena musik itu sugesti
Opini

Kawula muda bijaklah dalam bermelodi, karena musik itu sugesti

by Maulana Arif Muhibbin
March 30, 2022
0
212

Ini tentang musik, sifatnya yang universal terkadang mereduksi pemikiran rasional. Lantas bagaimana dengan hal yang bersifat emosional? Bisa dibilang musik...

Read more
Apakah Olimpiade Tokyo 2020 Paling Ramah Gender ? Simak Fakta Berikut
Lifestyle

Apakah Olimpiade Tokyo 2020 Paling Ramah Gender ? Simak Fakta Berikut

by Nur Aisyah Maullidah
March 25, 2022
0
204

SOBAT! YUK FLASHBACK SEJENAK KE GELARAN OLIMPIADE OLAHRAGA DUNIA TAHUN 2020. PADA MOMENT ITU TOKYO MENJADI TUAN RUMAH YANG MENYELENGGARAKAN...

Read more

Discussion about this post

Archive Artikel

Most commented

Balewiyata dan Gus Dur; Situs Toleransi Malang yang Perlu Dirawat

Rembug Komunitas; Gusdurian Malang Tawarkan Peluang Menjadi Aktifis Penggerak

Metode Pemberdayaan Imamah; Mengubah dari Sense of Budgeting ke Sense of Benefit

Era Berperilaku Baik dalam Dunia Pendidikan

Sehat dengan Hemat Menggunakan VCO Buatan Sendiri

Bunga Kenanga berpadu VCO Bermanfaat untuk Kecantikan Kulit dan Rambut

Kampus Desa Indonesia

Kampus Desa Indonesia

Jl. Raya Candi VI-C Gang Pukesmas No. 4 RT 09 RW 06 Karangbesuki, Sukun, Kota Malang

SK Menkumham No. AHU-01356.AH.02.01 Tahun 2016

Tags

Agenda (36) Aktual (7) Desa Giat (2) Desa Unggul (3) Dokter Rakyat (45) Gubuk Sastra (10) Hari ini (3) Indonesia Menulis COVID 19 (82) Kearifan Lokal (7) Kelas Ekoprinting (3) Kelas Motivasi (1) Kita Belajar Menulis (66) Kopipedia (5) Kuliah Desa (9) kuliah hari ini (2) Kuliah Terbuka (131) Layanan (9) Lifestyle (1) Magang (1) Ngaji Tani (18) Opini (317) Pendidikan Hari Ini (73) Produk (27) Psikologi Hari Ini (126) Refleksi (27) Sepak Bola (6) Uncategorized (146) Wacana (1) World (1)

Recent News

Balewiyata dan Gus Dur; Situs Toleransi Malang yang Perlu Dirawat

Balewiyata dan Gus Dur; Situs Toleransi Malang yang Perlu Dirawat

January 22, 2023
Rembug Komunitas; Gusdurian Malang Tawarkan Peluang Menjadi Aktifis Penggerak

Rembug Komunitas; Gusdurian Malang Tawarkan Peluang Menjadi Aktifis Penggerak

January 9, 2023

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

No Result
View All Result
  • Home
  • Artikel
    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In