Mekanisme Sukses Otomatis dan Mekanisme Gagal Otomatis

327
SHARES
2.5k
VIEWS

Manusia memiliki sukses otomatis. Maksudnya setiap orang bisa memperoleh kesuksesannya tanpa harus menanggung kegagalan. Namun, bawah sadar seseorang lebih banyak dibentuk oleh cara yang dipenuhi mekanisme gagal. Itu yang salah kaprah sehingga selalu ada mekanisme gagal otomatis menghambat pencapaian sukses otomatis. 

Setiap makhluk di dunia diberi seperangkat alat yang disebut Mekanisme Sukses Otomatis. itu sebuah servomechanism seperti komputer di peluru kendali untuk mengejar sasarannya. Pada binatang, kebutuhannya hanyalah makan dan berkembang biak. Ikan Salmon pada usia 4-5 tahun, pada saat yang tepat akan berenang kembali ke tempat dilahirkan, di sana berpijak kemudian mati. Seekor tupai di Eropa yang lahir musim semi ini, secara otomatis menjelang musim dingin akan mengumpulkan biji bijian. padahal dia belum pernah mendapat contoh dari orang tuanya. Itu sudah tertanam di dalam dirinya.

Bagaimana dengan manusia ? Sama juga, manusia juga memiliki Mekanisme Sukses Otomatis di dalam dirinya, tertanam dalam perangkat yang kita sebut sebagai pikiran bawah sadar. Masalahnya, kebutuhan manusia itu bermacam macam, sasaran hidupnya juga bukan hanya berkembang biak meskipun itu masih menjadi hal yang utama. Sebagai makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna, manusia diberi hak untuk memilih sendiri masa depannya.

RelatedPosts

Mekanisme Sukses Otomatisnya harus diberi sasaran lagi oleh si manusia itu sendiri. Jika tidak, maka akan mengambil yang default yaitu yang sudah ada sejak lahir sampai usia 7 tahun, saat dia belum bisa memilih. Akibatnya, kita akan terus terikat dengan sasaran sasaran yang sudah ada kecuali kita bisa memberi sasaran baru.

Sebagai contoh di bidang keuangan, sasaran default yang tertanam sejak kecil adalah bekerja keras mencari uang, bukan memiliki uang banyak. Sejak kecil kita diberi contoh-contoh bahwa bekerja keras itu terhormat, uang tidak dibawa mati, uang itu banyak menyebabkan masalah, orang kaya itu penindas, memanfaatkan orang miskin dan sebagainya. Karena sasarannya itu, maka mekanisme sukses otomatis kita akan terus mendorong agar kita tidak memiliki uang. Supaya kita giat bekerja mencari uang, kalau perlu sampai akhir hayat.

Jika kita memiliki uang, tiba tiba dimunculkan ide ide brilian untuk menghabiskan uang itu. Lantai tiba tiba nampak kusam dan perlu diganti, rumah tiba tiba terasa sempit dan perlu dibesarkan, tiba tiba merasa butuh mobil, mobil kedua, mobil ketiga dan seterusnya. Pokoknya uangnya harus habis habis dan habis. Mereka yang memiliki program itu akan jatuh dalam salah satu dari dua kondisi. Sudah bekerja keras bertahun-tahun penghasilannya segitu gitu saja (miskin tipe 1) , atau seperti saya dulu, sudah berpenghasilan besar bertahun-tahun, tabungannya segitu-gitu saja (miskin tipe 2). Semakin banyak kita mendapat uang, semakin besar hutangnya, tujuannya supaya kita terus bekerja keras.

Sampai kapan ? sampai Anda mengganti sasaran di pikiran bawah sadar Anda dengan program baru, yaitu hidup nyaman dengan memiliki uang banyak. Jika programnya tidak diganti, maka sampai akhir hayat kita akan terus seperti sekarang ini. Yang ambisinya rendah ya hidup tenang dalam kesederhanaan yang dipaksakan. Yang ambisinya tinggi, berusaha membangun bisnis ini bisnis itu, hidupnya akan seperti roller coaster.

Tuhan tidak memberi apa yang kita inginkan, Tuhan memberi apa yang kita butuhkan. Sayangnya, kebutuhan Anda saat ini yang dibaca Tuhan adalah bekerja keras mencari uang. Sedang keinginan Anda adalah memiliki banyak uang.

Naik turun bikin mual penumpangnya yaitu anak dan isteri. Naik sedikit, diturunkan lagi oleh mekanisme gagal otomatis. Yang sebenarnya adalah mekanisme sukses otomatis yang mengejar sasaran yang berbeda dengan yang kita inginkan. Tuhan tidak memberi apa yang kita inginkan, Tuhan memberi apa yang kita butuhkan. Sayangnya, kebutuhan Anda saat ini yang dibaca Tuhan adalah bekerja keras mencari uang. Sedang keinginan Anda adalah memiliki banyak uang.

Selamat mengubah sasaran default Anda

Arsip Terpilih

Related Posts

Welcome Back!

Login to your account below

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.