• Call: +62 858-5656-9150
  • E-mail: [email protected]
Education Blog
  • Home
  • Artikel
    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Trending Tags

    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami
No Result
View All Result
Kampus Desa Indonesia
No Result
View All Result
Home Pendidikan Hari Ini

Lorong Gelap Itu Bernama Autis (Bagian 3)

Siti Fatimah by Siti Fatimah
March 28, 2022
in Pendidikan Hari Ini, Psikologi Hari Ini
190 12
0
Lorong Gelap Itu Bernama Autis (Bagian 3)
Share on FacebookShare on Twitter

Memiliki anugerah anak istimewa memang merupakan kenikmatan hidup tersendiri. Banyak hikmah hidup yang Allah ajarkan kepada kami. Kini buah hati kami telah tumbuh dewasa, ia telah keluar dari lorong gelap yang bernama autis itu. Proses panjang nan pahit yang kami lalui untuk merawat dan mendidiknya, kini telah berbuah manis.

Kampusdesa.or.id—Bagaimana dengan program terapi perilaku dan biomedis? Program terapi perilaku dilakukan sebanyak dua kali seminggu dengan durasi 2 jam persesi. Karena hanya itulah kemampuanku membayar biaya terapi. Sebagai gantinya aku memperhatikan bagaimana Bu Erna memberikan terapi ke Wildan, bagaimana caranya berkomunikasi, bagaimana cara mengajarinya keterampilan semacam menggunting, mencocok dan bantu diri, serta bagaimana cara mengajarinya calistung (membaca, menulis, dan berhitung). Untuk terapi biomedis ke dokter Sasanti tidak begitu lancar karena faktor biaya dan tenaga. Untuk faktor biaya dan suplemen yang diberikan sebenarnya masih terjangkau, tapi karena saraf rasa sakit Wildan tidak bekerja sebagaimana mestinya maka dia seringkali baru ketahuan kalau sakit saat penyakitnya sudah parah. Ke luar masuk rumah sakit sudah menjadi hal biasa.

“Di sekolah aku beberapa kali dilabrak oleh ibu-ibu wali siswa karena anakku dianggap tidak sopan dan mengganggu. Padahal Wildan tidak agresif asal tidak diganggu atau digoda”

Alhamdulillah perkembangan Wildan cukup bagus. Pada saat masuk ke RA, Wildan baru menjalani terapi selama 6 minggu. Di dalam kelas, dia tidak bisa duduk lama dan selalu bergerak ke sana kemari. Gurunya yang kebetulan adik kelas dan teman sekamar waktu sekolah di Kediri sangat sabar. Aku sering bertanya dan memberi masukan bila gurunya mengalami kesulitan. Aku betul-betul memantau perkembangannya: seberapa lama durasi konsentrasinya dan seberapa banyak perkembangan perbendaharaan kosa katanya. Di sekolah aku beberapa kali dilabrak oleh ibu-ibu wali siswa karena anakku dianggap tidak sopan dan mengganggu. Padahal Wildan tidak agresif asal tidak diganggu atau digoda.

Tahun 2005 Wildan masuk Madrasah Ibtidaiyah pada saat aku baru melahirkan anak ketiga. Aku tidak bisa mendampinginya di hari pertama masuk. Untungnya RA dan MI berada dalam satu lokasi sehingga guru-guru MI pun sudah tahu keadaan Wildan. Wildan digabungkan dengan teman-temannya di kelas yang jumlah muridnya sedikit sehingga sangat membantunya berkembang. Karena waktu itu terapisnya sudah membuka tempat terapi di Gogorante, Kediri maka Wildan harus ke sana untuk terapi. Terapi tetap dilakukan dua kali seminggu pada hari minggu dan hari lain menyesuaikan keadaan, maka dalam seminggu selalu ada bolos satu hari untuk menjalani terapi.

Puji syukur, semakin bertambah usia kemandiriannya juga semakin meningkat. Kelas dua Wildan sudah mampu sekolah sendiri dengan naik mobil jemputan sekolah. Suatu hari saat kelas 4 dia menyerahkan sebuah surat pemberitahuan,”Buk, jemputannya naik, aku sekarang naik sepeda saja biar irit”. Meski aku sangat kuatir karena jarak rumah dan sekolah yang cukup jauh sekitar 3 KM, aku meluluskan keinginannya. Beruntungnya Wildan memdapatkan perlakuan yang baik dari teman-temannya. Guru-gurunya juga komunikatif, bila ada masalah aku selalu diberitahu. Wildan juga beberapa kali diikutkan kegiatan memperingati kemerdekaan atau dipilih mengikuti upacara memperingati Hari Pramuka di tingkat kecamatan.

Tahun 2011, saat Wildan duduk di MTs, aku mengirimkan rambutnya ke sebuah laboratorium di California untuk mengetahui kadar toksin dalam tubuhnya. Kenapa baru tahun 2011 tes toksinnya? Karena saat awal terapi biaya tes toksin sangat mahal. Sebenarnya yang mahal bukan biaya labnya tapi lebih ke biaya kirim sebab tidak ada barengannya. Pada tahun tersebut biayanya cuma $ 100 karena biaya kirim ditanggung banyak orang.  Ternyata hasil lab yang kami terima cocok dengan perkiraan dokter, Wildan keracunan lead (timbal hitam). Dan kadarnya sangat tinggi yaitu tiga kali lipat dari ambang batas maksimal yang diperbolehkan. Darimana lead itu bisa masuk ke dalam tubuhnya? Entahlah aku tidak tahu, bahkan dokter pun tidak bisa memprediksi apakah racun itu memapari tubuhnya saat masih di dalam kandungan atau ketika sudah lahir.

“Setelah melalui berbagai terapi, berbagai peristiwa yang mengharu biru, kami bisa sampai pada keadaan ini. Dan Wildan mulai mewujudkan cita-citanya yang lain daripada yang lain, menjadi supir truk”

Kini Wildan sudah berusia 21 tahun, sudah lulus aliyah dan sedang belajar bekerja. Dia sudah bisa menyetir truk meski belum berani di jalan raya yang lalu lintasnya sibuk. Dia sangat tertarik dengan mesin mobil. Jenis truk merupakan kendaraan yang disukainya untuk diutik-utik. Puji syukur, setelah melalui berbagai terapi, berbagai peristiwa yang mengharu biru, kami bisa sampai pada keadaan ini. Dan Wildan mulai mewujudkan cita-citanya yang lain daripada yang lain, menjadi supir truk. Sebuah cita-cita yang mungkin tidak pernah ada di benak siapapun karena supir truk itu bukanlah cita-cita yang bergengsi.

“Intervensi sedini mungkin sangat dibutuhkan agar anak bisa berkembang dengan baik. Aku juga berencana mendirikan tempat terapi yang dapat membantu anak kebutuhan khusus berkembang”

Setelah melalui lorong gelap penuh perjuangan baik fisik maupun psikis rasanya seperti sebuah mukjizat yang kami terima dari Allah SWT, yang selalu memberi kekuatan dan jalan di setiap halangan yang kami hadapi. Sebagai rasa syukur, aku selalu berusaha mensosialisasikan kepedulian terhadap tumbuh kembang anak agar bisa segera didiagnosa bila ada gejala-gejala yang mengindikasikan anak mengalami gangguan perkembangan. Intervensi sedini mungkin sangat dibutuhkan agar anak bisa berkembang dengan baik. Aku juga berencana mendirikan tempat terapi yang dapat membantu anak kebutuhan khusus berkembang. Syukur-syukur bisa bersekolah di sekolah reguler dan menjalani kehidupan seperti kehidupan orang-orang pada umumnya. Semoga aku mampu melewati lorong kedua ini. Aamiin.

Tags: anak berbakatanak berkebutuhan khususanak desaautiskekerasan pada anakPerkembangan Anakpsikologi anakRamah Anak
Previous Post

Jadi Penulis itu Mudah, Tips Jitu Dr. Ngainun Naim

Next Post

Efek Gelembung Bagi Ojek Online

Siti Fatimah

Siti Fatimah

RelatedPosts

Gulat dengan Sang Profesor
Kuliah Desa

Gulat dengan Sang Profesor

by Mohammad Mahpur
October 1, 2022
0
169

KAMPUSDESA.OR.ID--Gulat dengan sang profesor kecil menjadi pengalaman bermain menarik waktu itu di sepah (sampah tebu hasil penggilingan). Masa kecil yang...

Read more
Keluar dari Efek Lampu Sorot
Psikologi Hari Ini

Keluar dari Efek Lampu Sorot

by Redaksi
April 8, 2022
0
98

Jiwa sosial itu layaknya sudah menjadi keterampilan “bertahan hidup” tingkat dasar yang perlu dilatih sebagai modal bagi manusia untuk disebut...

Read more
Kawula muda  bijaklah dalam bermelodi, karena musik itu sugesti
Opini

Kawula muda bijaklah dalam bermelodi, karena musik itu sugesti

by Maulana Arif Muhibbin
March 30, 2022
0
212

Ini tentang musik, sifatnya yang universal terkadang mereduksi pemikiran rasional. Lantas bagaimana dengan hal yang bersifat emosional? Bisa dibilang musik...

Read more

Discussion about this post

Archive Artikel

Most commented

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Waspadai Kandungan Boraks atau Garam Kuning

Balewiyata dan Gus Dur; Situs Toleransi Malang yang Perlu Dirawat

Rembug Komunitas; Gusdurian Malang Tawarkan Peluang Menjadi Aktifis Penggerak

Metode Pemberdayaan Imamah; Mengubah dari Sense of Budgeting ke Sense of Benefit

Kampus Desa Indonesia

Kampus Desa Indonesia

Jl. Raya Candi VI-C Gang Pukesmas No. 4 RT 09 RW 06 Karangbesuki, Sukun, Kota Malang

SK Menkumham No. AHU-01356.AH.02.01 Tahun 2016

Tags

Agenda (36) Aktual (7) Desa Giat (2) Desa Unggul (3) Dokter Rakyat (45) Gubuk Sastra (10) Hari ini (3) Indonesia Menulis COVID 19 (82) Kearifan Lokal (8) Kelas Ekoprinting (3) Kelas Motivasi (1) Kita Belajar Menulis (66) Kopipedia (5) Kuliah Desa (10) kuliah hari ini (2) Kuliah Terbuka (133) Layanan (9) Lifestyle (1) Magang (1) Ngaji Tani (18) Opini (317) Pendidikan Hari Ini (73) Produk (27) Psikologi Hari Ini (126) Refleksi (27) Sepak Bola (6) Uncategorized (147) Wacana (1) World (1)

Recent News

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

March 27, 2023
Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

March 8, 2023

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

No Result
View All Result
  • Home
  • Artikel
    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In