Liburanku Seru: Mendadak Aku Disuruh Pidato

326
SHARES
2.5k
VIEWS

Mengisi libur inspiratif merupakan pengalaman berharga. Apalagi seorang anak yang masih belum berjibaku dengan pengalaman public speaking. Nazira, berhasil menuliskan pengalaman liburan inspiratifnya berpidato dadakan dalam acara Maulid Nabi di sekolah ayahnya. Seru lo pengalamannya. Yuk simak si Penulis Cilik dan mendadak berani berpidato di hadapan anak-anak MI Miftahul Abror Karangploso Kab. Malang (Redaksi).

KampusDesa–Perkenalkan, nama lengkapku Nazira Fikriyatun Nuha Tatapangarsa Al-Qodri. Sangat panjang yaa..namaku. Hehehe. Lain kali kuceritakan asal mula namaku dan makna dari namaku itu. Saat ini aku belajar di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 3, kelas 1B dari Konsulat Malang. Aku akan menceritakan sedikit pengalamanku pada liburan 10 hari ini.

Hari pertama liburanku di rumah, aku diajak ayah dan ibuku bersilaturrahmi ke rumah tetanggaku yang baru saja pulang dari umrah. Di sana aku bertemu dengan dua teman lamaku, yang bernama Luna dan Tata. Mereka berdua adalah teman sepermainanku sejak aku kecil dan juga temanku mengaji di TPQ At-Thayyibah.

RelatedPosts

Pada hari kedua, aku berjalan-jalan bersama ayah dan ibuku serta adik-adikku ke Mall Dinoyo City (MDC) yang tidak jauh dari rumahku, sehingga cukup berjalan kaki saja menuju ke sana. Di MDC aku dibelikan ayahku peralatan sekolah, seperti buku, pensil, ballpoin, sampul buku, buku agenda, spidol dan lain-lain. Kami juga makan bakso dan berfoto di studio bersama seluruh anggota keluarga. Aku sangat bahagia sekali, karena bisa berkumpul bersama keluargaku.

Hari ketiga sangat berkesan bagiku, yaitu pada hari Senin, tanggal 19 November 2018, aku diajak oleh ayahku pergi ke sekolah tempat ayahku mengajar murid-muridnya. Kebetulan di sekolah ayahku diadakan peringatan Hari Besar Islam, yaitu Maulid Nabi Muhammad SAW. Di sana, aku disuruh guru-guru teman ayahku untuk berpidato seputar acara maulid nabi dan pengalaman di pondok Gontor.

Awalnya, aku tidak mau karena malu. Tapi, karena Ust. Suwarno pernah bilang ‘jangan malu,’ dan juga karena dipaksa, maka aku bersedia berpidato di depan anak-anak kelas 1 sampai kelas 6 MI.

Acara pun dimulai. Pembawa acara membacakan susunan acaranya. Mulai dari pembukaan sampai dengan penutupan. Untungnya, aku tampil terakhir sebelum penutupan. Jadi, masih ada waktu untuk belajar.

Dengan sedikit takut dan ragu-ragu, aku maju dan berpidato dengan seenaknya. Aku mengucapkan kata-kata yang sengaja terlintas di otakku.

Akhirnya, tibalah saatku untuk maju ke depan panggung. Dengan sedikit takut dan ragu-ragu, aku maju dan berpidato dengan seenaknya. Aku mengucapkan kata-kata yang sengaja terlintas di otakku. Jadi, ada sedikit bahasa Arab yang mereka mungkin tidak paham dengan kata-kataku. Tapi, sesekali, aku mengajak mereka bercanda. Kalau tertawa keras sekali.

Ketika aku mengucapkan “Assalamualaikum,” masih sedikit yang menjawab salamku. Aku pun bercanda dengan berkata, “yang menjawab salamku aku doakan masuk surga, kalau tidak menjawab salamku, aku doakan sakit gigi,” begitu aku bilang begitu seluruh siswa kelas 1 sampai 6 beserta guru tertawa semua. Aku pun mengucapkan salam yang kedua, sontak seluruh yang hadir menjawab salamku dengan keras dan semangat, mungkin takut sakit gigi. Hehehehehe…

Alhamdulllah. Akhirnya pidatoku selesai. Seru sekali. Tapi, menurutku, lebih seru muhadoroh di pondok.

Pada akhir acara, aku dipersilahkan makan siang yang telah disediakan. Aku tidak mau makan banyak-banyak karena sudah kenyang makan roti.

Dan setelah acara selesai, aku bersilaturrahmi ke rumah teman BiMaGon (Bimbingan Masuk Gontor) yang sekarang sedang melanjutkan perjuangannya di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 2. Namanya Dea, dan teman sekelasku di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 3, namanya Aura.

Nazira dan Keluarga. Ayahnya pun seorang penulis produktif. Azis Tatapangrasa juga penulis di Kampus Desa

Pada hari Rabu, 21 November 2018, aku diajak ayahku lagi pergi ke Taman Wisata Songgoriti Batu. Disana banyak sekali permainan. Ada ayunan, kolam renang, perahu kayuh, juga ada patung dinosaurus, dan patung buah-buahan.

Di sana, aku bermain dan outbond bersama anak-anak kelas 6 MI Miftahul Abror Karangploso. Mereka adalah anak didik ayahku. Serunya bermain, bercerita dan bergurau bersama mereka.

Setelah asyik bermain, kami dipersilahkan makan siang. Aku mengambil lauk telur bali, dan tahu bali. Enak sekali. Kemudian, kami Shalat Dhuhur dan berenang. Tapi, aku tidak ikut berenang. Karena sudah besar dan aku tidak membawa baju ganti. Jadi, aku hanya melihat-lihat saja.

Akhirnya, acara wisata selesai. Aku bersiap-siap pulang. Langit sudah mulai mendung. Aku takut terjadi hujan. Tapi, sebelum pulang aku menyempatkan diri untuk membeli es krim yang ada di depan taman Songgoriti itu. Enak sekali….Hehehe…

Arsip Terpilih

Related Posts

Welcome Back!

Login to your account below

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.