• Call: +62 858-5656-9150
  • E-mail: [email protected]
Education Blog
  • Home
  • Artikel
    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Trending Tags

    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami
No Result
View All Result
Kampus Desa Indonesia
No Result
View All Result
Home Dokter Rakyat

Imunisasi, Perlukah Menimbang Halal atau Haramnya ?

Dito Anurogo by Dito Anurogo
March 26, 2022
in Dokter Rakyat
196 12
0
Imunisasi, Perlukah Menimbang Halal atau Haramnya ?
Share on FacebookShare on Twitter

Yogyakarta [14/10/2017] – Kontroversi imunisasi di dalam perspektif Islam menemukan titik terangnya di dalam Simposium dan Workshop Imunisasi [SWIM] 2017 yang diselenggarakan di lantai 4 Grand Ballroom Eastparc Hotel Yogyakarta oleh Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia bekerjasama dengan IDI dan IMANI PROKAMI. Prof. Dr. Drs. Makhrus Munajat, SH, M.Hum. menjelaskan bahwa pada dasarnya para ulama memperbolehkan imunisasi. Hal ini berdasarkan fatwa MUI No. 4 Tahun 2016 tentang Imunisasi.

Prof. Dr. Drs. Makhrus Munajat, SH, M.Hum saat menjelaskan materi

Di dalam putusan fatwa tersebut juga dijelaskan terminologi tentang imunisasi dan vaksin. Imunisasi adalah suatu proses untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu dengan cara memasukkan vaksin. Adapun vaksin adalah produk biologi yang berisi antigen berupa mikroorganisme  yang sudah mati atau masih hidup tetapi dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, atau berupa toksin mikroorganisme yang telah diolah menjadi toksoid atau protein rekombinan, yang ditambahkan dengan zat lain, yang bila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu.

Selanjutnya, ketua komisi fatwa MUI DIY menjelaskan beberapa ketentuan hukum terkait imunisasi. Pertama, imunisasi pada dasarnya dibolehkan [mubah] sebagai bentuk ikhtiar untuk mewujudkan kekebalan tubuh [imunitas] dan mencegah terjadinya suatu penyakit tertentu. Kedua, vaksin untuk imunisasi wajib menggunakan vaksin yang halal dan suci. Ketiga, penggunaan vaksin imunisasi yang berbahan haram dan/atau najis, hukumnya haram. Keempat, imunisasi dengan vaksin yang haram dan/atau najis tidak dibolehkan kecuali digunakan pada kondisi al-dlarurat atau al-hajat, belum ditemukan bahan vaksin yang halal dan suci, adanya keterangan tenaga medis yang kompeten dan dipercaya bahwa tidak ada vaksin yang halal. Kelima, dalam hal jika seseorang yang tidak diimunisasi akan menyebabkan kematian, penyakit berat, atau kecacatan permanen yang mengancam jiwa, berdasarkan pertimbangan ahli yang kompeten dan dipercaya, maka imunisasi hukumnya wajib. Keenam, imunisasi tidak boleh dilakukan jika berdasarkan pertimbangan ahli yang kompeten dan dipercaya, menimbulkan dampak yang membahayakan [dlarar].

Guru besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tersebut mengatakan bahwa ada beberapa kaidah tentang darurat dalam pengobatan. Pertama, darurat adalah suatu keadaan terdesak untuk menerjang keharaman. Kedua, darurat itu membolehkan suatu yang dilarang. Ketiga, jika ada dua mudharat [bahaya] saling berhadapan, maka diambil yang paling ringan.

Pemaparan materi oleh dr. Piprim B. Yanuarso, SpA[K]

Kontroversi lain terkait imunisasi dibahas secara mendalam oleh dr. Piprim B. Yanuarso, SpA[K]. Beliau mengemukakan beragam miskonsepsi [kesalahpahaman] dalam imunisasi dan peran komunikasi untuk mengubah miskonsepsi. Menurut CDC-WHO tahun 1996, ada enam miskonsepsi dalam imunisasi. Pertama, penyakit infeksi sudah menurun sebelum program imunisasi karena perbaikan higiene dan sanitasi, bukan karena imunisasi. Kedua, sebagian besar pasien tetap sakit setelah mendapat imunisasi; membuktikan vaksin tidak efektif. Ketiga, ada lot tertentu vaksin yang banyak menimbulkan KIPI [Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi]. Keempat, vaksin mengakibatkan efek samping berbahaya, sakit, dan kematian. Kelima, penyakit telah tereliminasi sehingga tidak perlu program imunisasi. Keenam, beberapa vaksin bila diberikan bersamaan meningkatkan risiko KIPI berbahaya dan beban sistem imun.

Sekjen PP IDAI ini juga menjelaskan perkembangan miskonsepsi imunisasi di Indonesia. Misalnya, imunisasi tidak bermanfaat karena seusai imunisasi masih bisa tertular penyakit; kejadian penyakit jarang, tidak berbahaya cukup dengan ASI dan herbal; kekebalan karena infeksi alamiah lebih baik daripada imunisasi; banyak imunisasi justru melemahkan kekebalan tubuh; anak yang tidak diimunisasi malah jarang sakit; vaksin berbahaya karena mengakibatkan kejang, lumpuh, merusak otak, menyebabkan autisme, kecacatan, dan kematian; vaksin mengandung bahan berbahaya seperti merkuri, alumunium, formaldehid; vaksin haram karena mengandung lemak babi, terbuat dari janin abortus, darah, nanah, organ binatang dan manusia; vaksin menyebarkan virus AIDS dan hepatitis B, imunisasi cukup sampai sembilan bulan; imunisasi cukup lima dasar lengkap; imunisasi penting hanya sesuai jadwal pemerintah, di luar jadwal pemerintah tidak penting; kalau sudah lewat jadwal tidak boleh diimunisasi; batuk pilek tidak boleh diimunisasi; sakit-mati adalah cobaan Tuhan, vaksinasi  sama dengan tidak tawakal; program imunisasi adalah konspirasi Yahudi dan Amerika untuk melemahkan anak-anak muslim di seluruh dunia; penyakit sengaja disebarkan untuk kepentingan bisnis vaksin; pemerintah zalim memaksa semua bayi-balita diimunisasi; vaksin program imunisasi di Indonesia buatan Amerika untuk membuat anak muslim Indonesia bodoh; harga vaksin non-program mahal, menguntungkan konspirasi kapitalis; metode tahnik, bekam, herbal lebih murah dan efektif daripada imunisasi.

Penyebab semua miskonsepsi ini, menurut dr. Piprim B. Yanuarso, SpA[K]., ada beberapa hal. Pertama, ketidaktahuan atau kekurangan informasi terkait berbagai aspek imunisasi, seperti bahaya penyakit, manfaat imunisasi, isi vaksin, jadwal imunisasi, risiko KIPI. Kedua, pengalaman atau berita berlebihan tentang KIPI. Ketiga, informasi tidak benar yang sengaja disebarluaskan kelompok antivaksin, terapi alternatif, dan herbalis. Keempat, keyakinan agama. Untuk mengubahnya, beberapa hal perlu dilakukan. Seperti melakukan upaya komunikasi informasi edukasi secara terus-menerus, tatap-muka [individu, kelompok], media massa, jejaring sosial, bekerjasama dengan pemerintah daerah, dinas kesehatan, organisasi wanita, LPA, KPAI, dan melibatkan para tokoh agama.

Simposium yang dihadiri sekitar dua ratus peserta ini juga mendiskusikan beragam topik yang menarik dan menghadirkan para pakar di bidangnya. Seperti Dr. dr. Wikan Indrarto, Sp.A. yang menjelaskan tentang pengenalan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi; dr. Nurcholid Umam, SpA yang menguraikan tentang imunisasi apa dan mengapa; dr. Mei Neni Sitaresmi, Sp.A[K], Ph.D. yang membahas tentang jadwal imunisasi Kemenkes dan IDAI; dr. Erlina Marfianti, MSc., SpPD yang membahas tentang imunisasi tidak hanya untuk anak; dr. Yasmini Fitriyati, SpOG yang mengemukakan tentang pencegahan kelahiran cacat dengan imunisasi pada calon ibu.

‘’Tempat representatif, peserta antusias, pembicara memang pakar di bidangnya, panitia siip, makanan delicious,’’ ujar dr. Soeroyo Machfudz, MPH, SpA[K] saat dikonfirmasi melalui komunikasi pribadi. SWIM 2017 memang amat sayang untuk dilewatkan karena membahas imunisasi dari perspektif nan komprehensif. [Liputan oleh dr. Dito Anurogo, MSc.]

Salam sehat dan sukses selalu.

dr. Dito Anurogo, dokter digital/online di detik.com, penulis lebih dari 18 buku dan lebih dari 333 karya tulis terpublikasi, CEO/Founder Indonesia Literacy Fellowship dan Srikandi Forum Indonesia, S-2 IKD Biomedis FK UGM Yogyakarta. Email: [email protected]

CARA KONSULTASI : ANDA BISA KONSULTASI DENGAN MENGIRIM PERTANYAAN SEPUTAR KESEHATAN KE WA 081335729355 DENGAN CARA : KETIK DOKTERRAKYAT | TULISKAN PERTANYAAN SECARA JELAS. DIAKHIR KALIMAT TUTUP DENGAN FORMAT [KAMPUSDESA.OR.ID]

Tags: halalharamhukum imunisasiimunisasikontroversi imunisasivaksin imunisasi
Previous Post

Kuliah Singkat Hasil Jagongan Para Pakar Tentang Pendidikan Kita

Next Post

Jangan Sesekali Meremehkan Apresiasi

Dito Anurogo

Dito Anurogo

Dokter literasi digital, dokter rakyat di Kampus Desa Indonesia, dosen FKIK Unismuh Makassar, penulis puluhan buku, sedang menempuh S3 di Taipei Medical University Taiwan.

RelatedPosts

Sehat dengan Hemat Menggunakan VCO Buatan Sendiri
Dokter Rakyat

Sehat dengan Hemat Menggunakan VCO Buatan Sendiri

by Ulil Fitriyah
November 22, 2022
0
80

Kampusdesa.or.id--Tidak perlu menunggu sakit untuk hidup sehat. Pernyataan seperti ini mudah diucapkan, tetapi berat untuk dilakukan bagi sebagian orang. Bagaimana...

Read more
Bunga Kenanga berpadu VCO Bermanfaat untuk Kecantikan Kulit dan Rambut
Dokter Rakyat

Bunga Kenanga berpadu VCO Bermanfaat untuk Kecantikan Kulit dan Rambut

by Eny Yulianti
November 21, 2022
0
90

Kampusdesa.or.id--Bunga Kenanga sangat dikenal di masyarakat Indonesia. Masyarakat luas menggunakannya sebagai tabur bunga di makam atau digunakan saat tabur kematian....

Read more
Kedokteran 5.0: Perjalanan Panjang dari Sel ke Pengobatan Presisi di Era Genomik
Dokter Rakyat

Kedokteran 5.0: Perjalanan Panjang dari Sel ke Pengobatan Presisi di Era Genomik

by Kampus Desa Indonesia
November 22, 2022
0
240

Kampusdesa.or.id -- Genetika merupakan ilmu tentang keturunan yang mempelajari berbagai problematika manusia seperti kesehatannya, cacat lahirnya jasmani maupun mental, pewarisan...

Read more

Discussion about this post

Archive Artikel

Most commented

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Waspadai Kandungan Boraks atau Garam Kuning

Balewiyata dan Gus Dur; Situs Toleransi Malang yang Perlu Dirawat

Rembug Komunitas; Gusdurian Malang Tawarkan Peluang Menjadi Aktifis Penggerak

Metode Pemberdayaan Imamah; Mengubah dari Sense of Budgeting ke Sense of Benefit

Kampus Desa Indonesia

Kampus Desa Indonesia

Jl. Raya Candi VI-C Gang Pukesmas No. 4 RT 09 RW 06 Karangbesuki, Sukun, Kota Malang

SK Menkumham No. AHU-01356.AH.02.01 Tahun 2016

Tags

Agenda (36) Aktual (7) Desa Giat (2) Desa Unggul (3) Dokter Rakyat (45) Gubuk Sastra (10) Hari ini (3) Indonesia Menulis COVID 19 (82) Kearifan Lokal (8) Kelas Ekoprinting (3) Kelas Motivasi (1) Kita Belajar Menulis (66) Kopipedia (5) Kuliah Desa (10) kuliah hari ini (2) Kuliah Terbuka (133) Layanan (9) Lifestyle (1) Magang (1) Ngaji Tani (18) Opini (317) Pendidikan Hari Ini (73) Produk (27) Psikologi Hari Ini (126) Refleksi (27) Sepak Bola (6) Uncategorized (147) Wacana (1) World (1)

Recent News

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

March 27, 2023
Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

March 8, 2023

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

No Result
View All Result
  • Home
  • Artikel
    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In