• Call: +62 858-5656-9150
  • E-mail: [email protected]
Education Blog
  • Home
  • Artikel
    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Trending Tags

    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami
No Result
View All Result
Kampus Desa Indonesia
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Festival Permainan Tradisional dan Gerakan Kendari Mengajar

Yuli Yuli by Yuli Yuli
March 28, 2022
in Uncategorized
190 14
0
Festival Permainan Tradisional dan Gerakan Kendari Mengajar
Share on FacebookShare on Twitter

Usaha melestarikan permainan tradisional selalu banyak cara. Meski perubahan teknologi dan informasi semakin mengubah perilaku bermain dari fisik ke virtual, para pegiat Gerakan Kendari Mengajar (GKM) merasa terpanggil untuk memecah aktifitas online non-fisik menggunakan gelar permainan tradisional di Taman Kota Kendari. Waktu mereka dicuri untuk ditukar dengan kegembiraan fisik di tengah zaman virtual.

KampusDesa, Kendari — Kita pasti pernah melihat gedung megah nan menjulang tinggi entah secara langsung maupun tidak. Apa yang terlintas dibenak kita ketika melihat gedung tersebut? Pemodal besar? Arsitektur hebat? Desain yang luar biasa? Dan sederet pemikiran lainnya.

Ya, memang benar mereka semua turut andil. Tapi jarang yang berpikir tentang pekerja kasar yang bekerja siang dan malam hingga fisik bangunan yang dulunya hanya sebuah khayalan kini terlihat nyata di depan mata. Bangunan semegah itu tentu dapat berdiri tidak terlepas dari kontribusi-kontribusi kecil yang seringkali terlupakan oleh banyak orang.

Di sana ada penambang pasir, sopir yang mengangkut bahan baku, perusahaan penyedia bahan baku yang didalamnya terdapat karyawan-karyawan kecil dan masih banyak lagi pihak lainnya yang terlibat.

Berbicara mengenai kontribusi, setiap orang mungkin saja memiliki versi masing-masing. Namun, satu hal yang pasti bahwa setiap kontribusi sekecil apapun itu akan selalu memberikan pengaruh, disadari ataupun tidak. Begitupula yang dilakukan oleh Gerakan Kendari Mengajar (GKM), sebuah organisasi relawan yang memfokuskan kegiatannya pada bidang pendidikan.

Organisasi ini terletak di provinsi Sulawesi Tenggara tepatnya di kota Kendari. Mungkin tak banyak yang tahu keberadaannya, tapi para kontributor yang terlibat didalamnya akan tetap berkarya demi memberikan sebuah arti dari berbagi. Kini usia GKM telah memasuki tahun ke-5. Tidak sedikit kontribusi yang telah diberikan dan bukan hal yang mudah untuk menjaga agar organisasi ini tetap ada. Semua itu tidak terlepas dari andil para pemercaya tulus didalamnya sebagaimana yang selalu diungkapkan oleh koordinator GKM, kak Asni.

Tarik Tambang

Tepat pada tanggal 15 Juli 2018, dalam rangka apresiasi 5 tahun GKM berkarya, organisasi ini kembali memberikan berbagai kontribusi positif salah satunya adalah dengan menggelar festival permainan tradisional.

Hal ini dilakukan bukan tanpa alasan. Kemajuan teknologi walaupun memberikan banyak kemudahan bagi masyarakat, namun tidak sedikit pula dampak negatif yang ditimbulkannya. Kehadiran gadget seringkali menyita sebagian besar porsi waktu kita untuk dihabiskan dengan aktivitas yang kurang bermanfaat.

Game online dan media sosial telah melahirkan individu-individu yang aktif di dunia maya namun pasif didunia nyata. Jadi tidak mengherankan jika kita sering menjumpai orang-orang yang individual dan cenderung anti sosial. Akses media sosial yang semakin mudah menjadikan penggunanya bebas berekspresi, namun sangat disayangkan ketika kebebasan berkespresi ini tidak diimbangi dengan pemahaman yang baik.

Beberapa waktu yang lalu kita sempat dikagetkan dengan kabar anak SD yang sudah menjalin hubungan asmara, padahal di usia seperti itu adalah saat dimana seharusnya mereka belajar dan bermain. Maraknya kasus bullying antar sesama pelajar dan yang sangat memprihatinkan ketika mereka tanpa segan merekam dan membagikannya seolah-olah itu bukanlah aib bagi pelakunya.

Aksi saling menghujat sesama netizen yang kerap ditemui di kolom komentar di berbagai postingan. Dan masih banyak lagi kasus penggunaan media sosial yang salah kaprah. Belum lagi kehadiran berbagai aplikasi yang sangat tidak mendidik. Padahal, dulu masa kanak-kanak lebih banyak dihabiskan dengan bermain, berbeda dengan generasi saat ini.

Oleh karena itu, GKM berinisiatif menyuguhkan permainan tradisional yang telah tergerus arus teknologi. Festival permainan tradisional ini dimaksudkan untuk mempopulerkan kembali permainan tradisional yang kaya akan budaya. Permainan tradisional juga merupakan identitas dan kekayaan bangsa yang harus dijaga.

Nilai yang terkandung didalamnya, antara lain nilai kekeluargaan, semangat kebersamaan, persahabatan, dan menumbuhkan keceriaan

Ada banyak nilai yang terkandung didalamnya, antara lain nilai kekeluargaan, semangat kebersamaan, persahabatan, dan menumbuhkan keceriaan. Selain itu, permainan tradisional juga dapat melatih emosi, seperti toleransi, sportifitas, dan empati.

Bakiak Kelompok

Kegiatan ini digelar beberapa waktu lalu di Taman Kota Kendari dan menarik perhatian hampir setiap orang yang melihatnya. Ada berbagai kalangan yang tertarik ikut serta, tua dan muda, pria maupun wanita. Adapun jenis permainan yang disuguhkan antara lain egrang, sodokoro, tarik tambang, bakiak, gasing, masuke, ketapel tangan, lompat tali, kalego, balap karung, dan panahan.

Semua jenis permainan ini dulu sangat popular diprovinsi Sulawesi Tenggara dan mungkin juga didaerah lain yang ada di Indonesia. Selama kegiatan berlangsung, terlihat keceriaan di wajah para peserta. Ini menandakan bahwa permainan seperti ini sebenarnya disukai oleh setiap kalangan. Kini adalah tugas kita untuk mempopulerkannya kembali.

Kegiatan tersebut mungkin tidak akan menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi oleh generasi kita saat ini, namun harapannya adalah hal tersebut mampu membawa perubahan positif sekecil apapun itu. Sebagaimana GKM telah memberikan kontribusinya, Anda juga bisa memberikan kontribusi terbaik sesuai versi masing-masing. Selama itu positif, maka selalu ada yang akan menanti karya-karya tersebut. Salam hangat GKM, mengajar, mendidik, dan menginspirasi.

Kendari, Juli 2018

Tags: Gerakan Kendari MengajarNilaiPermainan Tradisional
Previous Post

Kompetensi Tenaga Pendidik dalam Menghadapi Era Pendidikan 4.0

Next Post

Kampoeng Dolanan Goes to School

Yuli Yuli

Yuli Yuli

RelatedPosts

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah
Uncategorized

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

by Sigit Priatmoko
March 27, 2023
0
204

Pemberian tugas menulis makalah kepada mahasiswa, apalagi dengan berkelompok, sepertinya harus dipikir ulang oleh dosen. Berdasarkan penelusuran saya di beberapa...

Read more
Kuliah Pakar, Kajian al-Qur’an dan Neurosains
Kuliah Terbuka

Kuliah Pakar, Kajian al-Qur’an dan Neurosains

by Kampus Desa Indonesia
September 22, 2022
0
224

Kampusdesa.or.id – Senin (1/8) telah hadir dilaksanakan Kuliah Pakar: Kajian Al-Qur’an dan Neurosains. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Universitas Al-Azhar Indonesia...

Read more
Perdamaian pun Bisa Dimulai dari Perempuan Muda
Uncategorized

Perdamaian pun Bisa Dimulai dari Perempuan Muda

by Nur Aisyah Maullidah
March 25, 2022
0
308

Apa jadinya jikalau perempuan angkat tangan dan kaki menjadi agen perdamaian untuk mencegah lahirnya generasi teroris dan radikal? Ya, tentu...

Read more

Discussion about this post

Archive Artikel

Most commented

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Waspadai Kandungan Boraks atau Garam Kuning

Balewiyata dan Gus Dur; Situs Toleransi Malang yang Perlu Dirawat

Rembug Komunitas; Gusdurian Malang Tawarkan Peluang Menjadi Aktifis Penggerak

Metode Pemberdayaan Imamah; Mengubah dari Sense of Budgeting ke Sense of Benefit

Kampus Desa Indonesia

Kampus Desa Indonesia

Jl. Raya Candi VI-C Gang Pukesmas No. 4 RT 09 RW 06 Karangbesuki, Sukun, Kota Malang

SK Menkumham No. AHU-01356.AH.02.01 Tahun 2016

Tags

Agenda (36) Aktual (7) Desa Giat (2) Desa Unggul (3) Dokter Rakyat (45) Gubuk Sastra (10) Hari ini (3) Indonesia Menulis COVID 19 (82) Kearifan Lokal (8) Kelas Ekoprinting (3) Kelas Motivasi (1) Kita Belajar Menulis (66) Kopipedia (5) Kuliah Desa (10) kuliah hari ini (2) Kuliah Terbuka (133) Layanan (9) Lifestyle (1) Magang (1) Ngaji Tani (18) Opini (317) Pendidikan Hari Ini (73) Produk (27) Psikologi Hari Ini (126) Refleksi (27) Sepak Bola (6) Uncategorized (147) Wacana (1) World (1)

Recent News

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

March 27, 2023
Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

March 8, 2023

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

No Result
View All Result
  • Home
  • Artikel
    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In