Diaspora Mengabdi di Tengah Pandemi

325
SHARES
2.5k
VIEWS

Kampusdesa.or.id–Lamongan (29/11). Awal pandemi Covid-19 masuk ke Lamongan, memaksa anak-anak belajar dari rumah. Agar mengurangi rasa jenuh dan tetap memupuk rasa semangat, Diaspora Muda Lamongan mengadakan kegiatan pengabdian bertema “Membangun Asa, Menggapai Pelita”. Selain itu pengabdian yang dilaksanakan di Dsn. Pamotan, Ds. Pamotan, Kec. Sambeng, Kab. Lamongan juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pentingnya berpendidikan terhadap anak sejak usia dini demi memajukan generasi emas yang unggul dan berkualitas.

Kegiatan Diaspora Mengabdi (DM) dibuka dengan berkumpul bersama dan doa bersama seluruh panitia dan peserta. Acara kedua dilanjutkan dengan memberikan beberapa permainan tradisional, di antaranya adalah Maraton Sarung dan Permainan Gerobak Sodor. Dua permainan tersebut dianggap akan memberikan ide menarik bagi anak-anak.

RelatedPosts

Dua jenis permainan ini adalah jenis permainan yang memadukan antara kerjasama tim dan ketangkasan individu. Sebagai contoh Gerobak Sodor, siswa dirangsang untuk melatih berlari dalam menjaga posisinya agar lawan tidak bisa masuk, begitupun regu penyerang akan terlatih untuk menghindari dari regu penjaga. Jadi permainan ini sangatlah recommended untuk anak-anak di zaman sekarang untuk tidak terpaku dan mengurangi intensitas permainan menggunakan gadget saja.

Sedangkan untuk permainan Maraton Sarung, ini juga permainan yang edukatif, dimana menitikberatkan pada kerjasama untuk bisa mengoper sarung dari anak satu ke anak yang lain dengan cara tetap berpegangan tangan dan tidak boleh melepaskan tangan saat mengoper sarungnya. Di situlah kerjasama tim akan terbangun dari individual menjadi tim regu.

Acara ketiga berupa Kelas Motivasi. Dibagi menjadi 3 kelompok, dan masing-masing kelompok diberikan materi yang berbeda-beda.

Pada kelompok pertama, diisi oleh Kak Wawik Adipin dari  Omah Si Dol (Sinau & Dolanan). Karena pada kelas atau kelompok ini rata-rata pesertanya adalah usia PAUD (PG dan TK), maka materi yang diberikan lebih kepada penguatan karakter anak. Pada materi tersebut, Kak Wawik mengajak kepada seluruh peserta untuk senantiasa menjaga kesehatan di masa pandemi. Anak dihimbau untuk selalu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan juga makan makanan bergizi. Lalu kelompok ini ditutup dengan bernyanyi bersama sesuai usia anak anaknya.

Kelompok kedua membahas tentang kiprah BJ. Habibie yang berhasil mengharumkan nama Indonesia dengan karyanya yakni penciptaan pesawat terbang. Anak anak dalam kelompok ini berasal dari kelas 4, 5, dan 6. Sehingga setelah selesai bercerita, maka anak anak dipandu untuk bersama-sama meneladani tokoh BJ. Habibie dengan membuat pesawat dari kertas. Setelah itu pesawat kertas tersebut diterbangkan bersama agar lebih semangat mewujudkan cita-cita.

Kelompok ketiga membicarakan tentang seorang tokoh inspiratif yang bernama Adul. Ketika mendengar nama tersebut, anak-anak dalam kelompok ini dari kelas 1, 2, dan 3 tidak langsung tahu siapa dia. Namun dengan ketidaktahuannya tersebut semakin memperhatikan sebenarnya siapa dia sampai menjadi bahan perbincangan saat itu.

Setelah anak-anak mengetahui bahwa Adul adalah anak difabel yang tidak bisa berjalan namun masih sekolah dan membantu orang tuanya dengan merangkak. Anak-anak semakin tertarik dan ingin meniru sosok Adul ini, sebab semangatnya yang pantang menyerah.

Setelah selesai bercerita, diadakan sesi tanya jawab meliputi sosok Adul. Bagi siapa saja yang bisa menjawab maka ia akan mendapatkan hadiah sebuah buku bacaan. Ternyata semua anak-anak dapat menjawab semua pertanyaan dan memperoleh semua hadiah yang telah disediakan oleh panitia.

Acara ditutup dengan pemberian hadiah untuk lomba permainan tradisional. Anak-anak terlihat gembira karena kerja tim mereka saat lomba mendapatkan hasil dan apresiasi dari kakak-kakak panitia. Setelah sesi penyerahan hadiah acara dilanjutkan dengan makan bersama menu soto asli Sambeng Lamongan.

Di akhir acara, anak-anak beserta kakak-kakak melakukan foto bersama lantas pulang sambil bernyanyi membawa bingkisan dengan tanpa salaman -diganti menggunakan toss lengan tangan. (Iin)

Arsip Terpilih

Related Posts

Welcome Back!

Login to your account below

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.