• Call: +62 858-5656-9150
  • E-mail: [email protected]
Education Blog
  • Home
  • Artikel
    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Trending Tags

    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami
No Result
View All Result
Kampus Desa Indonesia
No Result
View All Result
Home Opini

Cinta Mendalam, Air Mata Menghujan

Ahmad Z. El-Hamdi by Ahmad Z. El-Hamdi
March 25, 2022
in Opini
199 10
0
Cinta Mendalam, Air Mata Menghujan
Share on FacebookShare on Twitter

Seorang paeditrician, K.K. Choudhary, pernah mengatakan “Too much love, too much pain, too much sacrifice makes you cry like rain”. Artinya kurang lebih seperti ini “Terlalu cinta, terlalu duka, telalu berkorban akan membuatmu menangis sederas hujan”. Quote ini mungkin barangkali bisa menggabarkan kedukaan hati Virginia saat ini.

Kampusdesa.or.id- Seperti kebanyakan kanak-kanak yang jatuh cinta pada binatang piaraan, Virginia kecil tergila-gila dengan anak anjing. Hari-harinya dipenuhi mimpi bermain dengan anak anjing yang lucu atau berjalan menyusuri jalanan kompleks perumahan dengan anak anjing yang mengejarnya atau memutari kaki-kai kecilnya. Karena tradisi keluarga besar kami, mimpi itu tak mungkin kami penuhi.

Dia semakin tumbuh dan mengerti mengapa mimpi indah memiliki anak anjing lucu tak bisa terwujud. Tapi cintanya kepada binatang peliharaan tak pernah mati. Dia menawar. “Berikan aku seekor anak kucing,” rengeknya. Bahkan memiliki seekor anak kucing di rumah pun tak semudah itu memenuhinya. Istriku bersikeras tak mau karena pasti dialah yang akan mengurusnya. Aku memahaminya. Tapi, Virginia?

Hingga suatu hari, ada seekor anak kucing liar-kampung yang terlunta-lunta di halaman rumah. Kami semua iba. Virginia melonjak kegirangan. Dia akan punya teman. Mimpi indahnya jadi kenyataan. Kami memungutnya. Memeliharanya. Membersihkannya. Menyayanginya. Menvaksinnya.

meski si kucing berkelamin betina. Kami semua memanggilnya Xavier. Saat kami terlalu sayang atau jengkel karena kenakalan-kenakalannya, kami akan memanggilnya “Sapi’i”.

Virginia menamainya Xavier, meski si kucing berkelamin betina. Kami semua memanggilnya Xavier. Saat kami terlalu sayang atau jengkel karena kenakalan-kenakalannya, kami akan memanggilnya “Sapi’i” (tentu saja dengan suara yang melengking girang). Xavier/Sapi’i telah menjadi bagian dari kebahagiaan kami. Virginia memiliki teman manis yang menemaninya saat dia pulang sekolah, ketika rumah tak ada siapa-siapa.

Dua minggu lalu, ada lagi seekor anak kucing kurus, terseok-seok, buluk, dan matanya berair, yang masuk ke halaman rumah.  Jelas, dia sedang sakit. Virginia jatuh iba sekaligus jatuh cinta. Dia bersikeras untuk memungutnya. Kami ogah. Dia terus memaksa. Akhirnya, malam-malam, saya dan istri mencarinya, dan ketemu. Sebagai doa dan harapan, kami menamainya Slamet Jaya Sakti, tapi panggilannya Metti karena ia kucing betina. Tapi dua hari kemudian, si Metti mati di klinik dokter hewan. Karena kematian ini, Virginia perlu waktu empat hari untuk mengeringkan matanya dari air mata kedukaan.

Lalu, tiga hari lalu, ada lagi seekor kucing betina yang melahirkan di ruang kerjaku yang tak sengaja terbuka. Si induk kucing ini begitu saja meninggalkan seekor orok kucing sebesar genggaman tangan Virginia. Tentu saja kami panik. Virginia terlanjur mencintainya. Akhirnya, kami bertekad merawatnya, apapun yang terjadi. Istriku dan Virginia bergantian meminuminya susu.

Virginia memberinya nama Nugget. Kemarin sore, pulang dari sekolah, tanpa melepas baju seragamnya, Virginia meminumi si Nugget susu. Tampak jelas si Nugget kecil sedang sakaratul maut. Virginia tahu itu, tapi dia tidak bisa menerima kenyataan. Dia tekan-tekan dada si Nugget seperti aktivis PMR yang sedang melakukan resusitasi jantung.

Menjelang maghrib, tepat sebelum masuk les, datang telepon dari rumah, memberi kabar duka: Nugget pergi menghadap Ilahi. Seketika jatuh air mata membasahi pipi Virginia. Tapi dia tetap harus masuk KUMON. Butuh waktu tiga jam untuk menyelesaikan soal-soal KUMON yang biasanya hanya butuh waktu satu sampai satu setengah jam.

Dia tahu dia tak lagi punya waktu. Tapi KUMON tak mungkin ditinggalkannya. Saat dia pulang pada pukul 20.30, si Nugget sudah dikubur. Tumpah ruah air matanya. Suara tangisnya melolong-lolong karena kehilangan cintanya.

Saya tahu , dia ingin segera pulang menemui si Nugget untuk terahir kali. Dia tahu dia tak lagi punya waktu. Tapi KUMON tak mungkin ditinggalkannya. Saat dia pulang pada pukul 20.30, si Nugget sudah dikubur. Tumpah ruah air matanya. Suara tangisnya melolong-lolong karena kehilangan cintanya. Bumi yang dipijaknya goyah, langit terasa runtuh. Dia tumpahkan air matanya di bantal. Hingga saat dia kelelahan dan tertidur menjelang tengah malam, dadanya masih naik turun menahan sisa-sisa tangis karena duka kehilangan cinta.

Bagi Virginia, Xavier, Metti, dan Nugget bukan sekedar kucing. Mereka adalah hidupnya, hatinya, cintanya, dunianya, yang akan diperjuangkan dengan seluruh pengorbanan yang ia bisa berikan. Kehilangan mereka berarti kedukaan yang mengucurkan air mata sederas hujan.

Tags: cintakeresahanmata menghujam
Previous Post

Sang Begawan Hematologi, Prof. dr. Abdul Salam M. Sofro Ph.D

Next Post

Tips Membuang Sedih Saat Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Ahmad Z. El-Hamdi

Ahmad Z. El-Hamdi

RelatedPosts

Era Berperilaku Baik dalam Dunia Pendidikan
Opini

Era Berperilaku Baik dalam Dunia Pendidikan

by Astatik Bestari
November 24, 2022
0
24

Kampusdesa.or.id -- Pernahkan kita mendengar larangan begini, "jangan sering absen mengajar, nanti diiri guru yang lain!" Larangan ini sering  diperdengarkan...

Read more
Kawula muda  bijaklah dalam bermelodi, karena musik itu sugesti
Opini

Kawula muda bijaklah dalam bermelodi, karena musik itu sugesti

by Maulana Arif Muhibbin
March 30, 2022
0
212

Ini tentang musik, sifatnya yang universal terkadang mereduksi pemikiran rasional. Lantas bagaimana dengan hal yang bersifat emosional? Bisa dibilang musik...

Read more
Apakah Olimpiade Tokyo 2020 Paling Ramah Gender ? Simak Fakta Berikut
Lifestyle

Apakah Olimpiade Tokyo 2020 Paling Ramah Gender ? Simak Fakta Berikut

by Nur Aisyah Maullidah
March 25, 2022
0
204

SOBAT! YUK FLASHBACK SEJENAK KE GELARAN OLIMPIADE OLAHRAGA DUNIA TAHUN 2020. PADA MOMENT ITU TOKYO MENJADI TUAN RUMAH YANG MENYELENGGARAKAN...

Read more

Discussion about this post

Archive Artikel

Most commented

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Waspadai Kandungan Boraks atau Garam Kuning

Balewiyata dan Gus Dur; Situs Toleransi Malang yang Perlu Dirawat

Rembug Komunitas; Gusdurian Malang Tawarkan Peluang Menjadi Aktifis Penggerak

Metode Pemberdayaan Imamah; Mengubah dari Sense of Budgeting ke Sense of Benefit

Kampus Desa Indonesia

Kampus Desa Indonesia

Jl. Raya Candi VI-C Gang Pukesmas No. 4 RT 09 RW 06 Karangbesuki, Sukun, Kota Malang

SK Menkumham No. AHU-01356.AH.02.01 Tahun 2016

Tags

Agenda (36) Aktual (7) Desa Giat (2) Desa Unggul (3) Dokter Rakyat (45) Gubuk Sastra (10) Hari ini (3) Indonesia Menulis COVID 19 (82) Kearifan Lokal (8) Kelas Ekoprinting (3) Kelas Motivasi (1) Kita Belajar Menulis (66) Kopipedia (5) Kuliah Desa (10) kuliah hari ini (2) Kuliah Terbuka (133) Layanan (9) Lifestyle (1) Magang (1) Ngaji Tani (18) Opini (317) Pendidikan Hari Ini (73) Produk (27) Psikologi Hari Ini (126) Refleksi (27) Sepak Bola (6) Uncategorized (147) Wacana (1) World (1)

Recent News

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

April 24, 2023
Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

March 8, 2023

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

No Result
View All Result
  • Home
  • Artikel
    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
sex vedio kannada hotindianporn.mobi www tamil nadu sex com servant video beegporn.mobi indian hot girls xxx سكس راهبات مترجم video6tubes.com افلام اجنبي فيها سكس pornky pornozavr.net indian village porn movies new malayalam sex indianpornxvideos.net sex tamil videos download
orc-musume wa ikemen ga o-suki hothentai.net hentai mommy متناكه hdpornofilmler.biz افلام سكس في المنزل movie malayalam pornfactory.info xxindia free sex chat india joysporn.mobi sex between young couple indian sxe vidoes justindianpornx.com india ka sexy video
www thamil sex com 2beeg.me south indian new sex six xnxx pakistanipornx.net nepali news today video juicy porn tubebond.mobi sunnyleone sexy videos bis hq cumporntrends.com playboy hunter super sex indian donfreeporn.mobi bhavana rao