• Call: +62 858-5656-9150
  • E-mail: [email protected]
Education Blog
  • Home
  • Artikel
    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Trending Tags

    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami
No Result
View All Result
Kampus Desa Indonesia
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Bothok, Geneman, dan Hasanah Kuliner Pedesaan

Nurani Soyomukti by Nurani Soyomukti
March 27, 2022
in Uncategorized
227 15
0
Bothok, Geneman, dan Hasanah Kuliner Pedesaan
Share on FacebookShare on Twitter

Produk desa dalam bentuk masakan, ada yang sudah punah, ada juga yang masih bertahan. Bahkan pertahanannya telah mampu mengambil posisi penting dalam rak-rak kuliner di kota. Produk itu bernama, bothok, geneman, dan lain kota lain pula namanya. Nyatanya Trenggalek masih juga menyimpan bhotok, geneman sebagai salah satu simbol yang wajib ada dalam berbagai menu upacara hajatan/selametan.

Trenggalek-KampusDesa. Masih seputar kuliner. Di Trenggalek (nama Kabupaten sini) saja, untuk benda dan kegiatan mengolah kuliner itu saja beda. Di daerah Prigi, Kecamatan Watulimo, tempat saya lahir dan besar dulu, ada nama dan sebutan Bothok. Ternyata, nama dan istilah ini digunakan secara berbeda oleh Kecamatan lain, termasuk kota lain untuk menyebut suatu makanan secara berbeda.

Yang dimaksud Bothok di Prigi itu adalah olahan ikan laut yang dibuat agak “buthuk” atau agak membusuk, lalu diolah dengan bumbu. Biasanya yang sering saya jumpai, karena sering dimasak oleh (alm.) Mbok saya, adalah ikan Layur. Ikan itu dibiarkan selama sehari semalam tanpa pendinginan, agar agak membusuk, lalu diolah dengan bumbu, dan kemudian dicampur kelapa muda. Dibungkus dengan daun pisang atau istilahnya “Digenemi”. Dan bungkusan itu namanya “Geneman”.

Nah, Geneman inilah yang oleh kecamatan lain atau daerah lain dinamakan Bothok. Maksudnya, setiap olahan yang digenemi, di daerah luar Prigi-Watulimo, ya namanya Bothok. Jadi, daerah lain akan mengenal Bothok dengan aneka jenis masakan (olahan), seperti Bothok Tawon, Bothok Lele, Bothok Iwak Kali, Bothok Tempe, Bothok Teri, Bothok Jeroan, dll.

Sedangkan yang dimaksud Bothok di daerah Prigi, padanannya dengan itu, adalah “Geneman”. Jadi di Prigi, namanya adalah Geneman Luntas, Geneman Tempe, Geneman Iwak, Geneman Mlanding (lamtoro), Geneman Tempe Bosok, Geneman Tawon, Geneman Sembukan, dan lain-lain. Sedangkan istilah “Bothok” seingat saya ya hanya mengacu pada ikan laut yang diolah setelah agak dibusukkan karena aromanya memang lebih berasa itu tadi. Bukan hanya ikan  Layur, seingat saya juga ikan Tracah—mungkin  nama ikan ini juga asing untuk daerah lain.

Jadi ketika saya agak lama tinggal di luar daerah asal saya, awalnya saya kaget bahwa nama dan sebutan Bothok itu kok berbeda. Tapi lama-lama terbiasa. Namun  ketika saya berjunjung ke daerah asal saya, ya masih beda. Meskipun orang-orang di daerah Prigi mulai kenal istilah Bothok untuk mengganti istilah Geneman. Terutama yang memang pernah tinggal di luar Prigi dan kembali, misal pernah kos di luar kota.

Yang aneh lagi, terjadi ketika saya pindah domisili di kecamatan Karangan, kecamatan lain di Trenggalek yang agak dekat dengan kecamatan kota. Ternyata kami dari daerah Prigi, khususnya Margomulyo, punya olahan kuliner yang tak dijumpai di Karangan dan daerah-daerah lain. Ada olahan namanya Geneman Iwak Pitik (Ayam Kampung). Ketika saya ceritakan tentang olahan itu, keluarga Karangan malah kaget. “Pitik kok digenemi? Gek piye rasane?”

Di daerah saya, Desa Margomulyo, Kecamatan Watulimo, Geneman ayam ini adalah kuliner khas acara genduren yang disebut “Nyambung Tuwuh”, terbiasa ada di acara genduren yang dilakukan siang hari, mulai acara megengan, berdoa saat ada anggota keluarga yang akan kerja ke luar kota (merantau), doa keselamatan (slametan), dll. Selain nasi, urap-urap, dan sajian tradisional sebagaimana acara slametan, lauknya ya Geneman Ayam itu tadi. Jadi, ayamnya tidak diingkung dengan bumbu Lodho. Tapi digenemi atau dibungkus daun pisang.

Saya belum menemui kuliner sejenis ini di manapun sependek pindah-pindahnya hidup saya di beberapa tempat. Karena saya belum “ngiyak” semua daerah di Indonesia, mungkin saja ada tapi belum menemui atau belum tahu.

Itu salah satu khasanah kuliner pedesaan yang kaya dan variatif. Banyak kuliner tradisional lain yang layak untuk dibahas. Banyak yang sepakat kuliner tradisional itu sehat. Ya, kalau dulu memang sehatnya dijamin. Wong Mbok saya masaknya pakai kayu bakar, bungkusnya daun pisang, belum ada racun-racun kimia di berbagai bahan makanan dan tumbuh-tumbuhan. Ayamnya juga ayam kampung, belum dikasih makan pakan pabrikan.[]

Tulisan ini direpost untuk disebarluaskan guna menambah ensiklopedi makanan desa dari facebook Nurani Soyomukti. Silahkan jika mau mengikuti linimasa beliau yang sangat produktif menulis.

Tags: bothokgenemanKuliner TrenggalekMakanan Tradisional
Previous Post

Muhasabah Diri Di Bulan yang Suci

Next Post

Cerdas Otak, Cerdas Hati dan Cerdas Religi

Nurani Soyomukti

Nurani Soyomukti

RelatedPosts

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah
Uncategorized

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

by Sigit Priatmoko
March 27, 2023
0
204

Pemberian tugas menulis makalah kepada mahasiswa, apalagi dengan berkelompok, sepertinya harus dipikir ulang oleh dosen. Berdasarkan penelusuran saya di beberapa...

Read more
Kuliah Pakar, Kajian al-Qur’an dan Neurosains
Kuliah Terbuka

Kuliah Pakar, Kajian al-Qur’an dan Neurosains

by Kampus Desa Indonesia
September 22, 2022
0
224

Kampusdesa.or.id – Senin (1/8) telah hadir dilaksanakan Kuliah Pakar: Kajian Al-Qur’an dan Neurosains. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Universitas Al-Azhar Indonesia...

Read more
Perdamaian pun Bisa Dimulai dari Perempuan Muda
Uncategorized

Perdamaian pun Bisa Dimulai dari Perempuan Muda

by Nur Aisyah Maullidah
March 25, 2022
0
308

Apa jadinya jikalau perempuan angkat tangan dan kaki menjadi agen perdamaian untuk mencegah lahirnya generasi teroris dan radikal? Ya, tentu...

Read more

Discussion about this post

Archive Artikel

Most commented

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Waspadai Kandungan Boraks atau Garam Kuning

Balewiyata dan Gus Dur; Situs Toleransi Malang yang Perlu Dirawat

Rembug Komunitas; Gusdurian Malang Tawarkan Peluang Menjadi Aktifis Penggerak

Metode Pemberdayaan Imamah; Mengubah dari Sense of Budgeting ke Sense of Benefit

Kampus Desa Indonesia

Kampus Desa Indonesia

Jl. Raya Candi VI-C Gang Pukesmas No. 4 RT 09 RW 06 Karangbesuki, Sukun, Kota Malang

SK Menkumham No. AHU-01356.AH.02.01 Tahun 2016

Tags

Agenda (36) Aktual (7) Desa Giat (2) Desa Unggul (3) Dokter Rakyat (45) Gubuk Sastra (10) Hari ini (3) Indonesia Menulis COVID 19 (82) Kearifan Lokal (8) Kelas Ekoprinting (3) Kelas Motivasi (1) Kita Belajar Menulis (66) Kopipedia (5) Kuliah Desa (10) kuliah hari ini (2) Kuliah Terbuka (133) Layanan (9) Lifestyle (1) Magang (1) Ngaji Tani (18) Opini (317) Pendidikan Hari Ini (73) Produk (27) Psikologi Hari Ini (126) Refleksi (27) Sepak Bola (6) Uncategorized (147) Wacana (1) World (1)

Recent News

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

March 27, 2023
Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

March 8, 2023

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

No Result
View All Result
  • Home
  • Artikel
    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In