• Call: +62 858-5656-9150
  • E-mail: [email protected]
Education Blog
  • Home
  • Artikel
    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Trending Tags

    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami
No Result
View All Result
Kampus Desa Indonesia
No Result
View All Result
Home Opini

Muhasabah Diri Di Bulan yang Suci

Faatihatul Ghaybiyyah by Faatihatul Ghaybiyyah
March 25, 2022
in Opini, Psikologi Hari Ini
224 14
0
Muhasabah Diri Di Bulan yang Suci
Share on FacebookShare on Twitter

Alhamdulillah, tidak terasa kita sudah melewati sepuluh hari pertama bulan Ramadan, tepatnya sudah memasuki separuh bulan Ramadan tahun ini. Hari demi hari tentunya kita lalui dengan berusaha untuk senantiasa mengantongi sedikit demi sedikit butiran cinta dari-Nya. Sudah selayaknya menjadi sebuah keharusan bagi kita untuk memaksimalkan ibadah kita di bulan suci nan berkah ini. Akankah kita melewatkan ladang amal yang begitu lapang atau akan menanam seribu kebajikan dengan sebanyak-banyaknya. Semua pilihan ada di tangan kita.

Akan sangat disayangkan sekali jika kita tidak bisa bermuhasabah diri di bulan yang mulia ini. Muhasabah ialah introspeksi, mawas, atau meneliti diri. Yakni menghitung-hitung perbuatan pada tiap tahun, tiap bulan, tiap hari, bahkan setiap saat. Oleh karena itu muhasabah tidak harus dilakukan pada akhir tahun atau akhir bulan. Namun perlu juga dilakukan setiap hari, bahkan setiap saat (Syukur, 2006). Pada intinya, muhasabah diri adalah bagaimana cara kita menelaah diri kita sendiri terhadap segala yang kita lakukan selama ini.

Seringkali kita berfikir orang lain lebih rendah dari kita padahal kita tidak pernah tahu bagaimana kedudukannya di hadapan Tuhan

Instropeksi diri tentunya bukanlah hal yang mudah, apalagi jika ‘ego’ dalam diri masih sepenuhnya berkuasa. Dengan mudahnya, kita bisa menilai orang lain tidak baik, orang lain lebih rendah daripada kita, padahal kita tidak pernah tahu bagaimana posisi kita sendiri di hadapan Sang Maha Pemilik Hati.

Menjelang hari-hari terakhir di bulan penuh berkah ini, tidak ada salahnya jika kita memaksimalkan ibadah kita yang hanya bisa kita lakukan pada bulan ini. Selain itu, di bulan suci ini tentunya Allah membuka pintu maaf seluas-luasnya. Alangkah baiknya jika kita bisa bernaung di dalamnya tanpa ada rasa gundah. Muhasabah diri tentunya memiliki banyak sekali manfaat. Diantaranya adalah kembalinya seluruh jiwa dan raga pada satu titik yaitu Tuhan. Jika kita sudah berada pada satu titik itu, maka tiada lagi yang perlu kita banggakan, karena kita hanyalah sebuah debu di padang pasir.

“Tanda taubat adalah bersedih dengan maksiat yang pernah dilakukan, khawatir terjerumus dalam dosa yang sama lagi, menjauhi teman yang buruk dan bergaul dengan teman yang baik.” ( Syaqiq Al-Balkhiy )

Apalah arti diri ini di hadapan Dzat Semesta Alam? Apalah daya diri ini di hadapan dengan Dzat Yang Maha Segalanya? Lalu masih pantaskah kita berjalan di muka bumi ini dengan keadaan sombong? Semua kembali pada diri kita sendiri. Namun akankah kita harus menunggu waktu taubat pupus hingga nestapa hati menjadi sirna? Tidak bukan? Karenanya, di bulan suci penuh berkah ini, marilah kita bermuhasabah diri dengan memohon keselamatan, keberkahan, dan kebahagiaan dunia akhirat. Amin.

Saatnya kita menghapus perlahan segala gejala yang mungkin bisa menjadi penyakit hati bagi kita semua. Candra Malik, dalam salah satu taujihnya menjelaskan bahwa tujuan berpuasa dalam Surat Al-Baqarah adalah la’allakum tattaqun, agar kamu bertaqwa. Lantas selama ini sudah berapa kali kita melewati bulan Ramadhan? Sudahkah kita mencapainya? Siapa yang paling tahu jawabannya melainkan diri kita sendiri? Wallahu a’lam bisshowab.

Tags: Introspeksi DirimuhasabahPuasa Ramadhan
Previous Post

Profesor Unhas dan Dosen Unismuh Menyapa Masyarakat Ini Dia Kegiatannya!

Next Post

Bothok, Geneman, dan Hasanah Kuliner Pedesaan

Faatihatul Ghaybiyyah

Faatihatul Ghaybiyyah

RelatedPosts

Era Berperilaku Baik dalam Dunia Pendidikan
Opini

Era Berperilaku Baik dalam Dunia Pendidikan

by Astatik Bestari
November 24, 2022
0
23

Kampusdesa.or.id -- Pernahkan kita mendengar larangan begini, "jangan sering absen mengajar, nanti diiri guru yang lain!" Larangan ini sering  diperdengarkan...

Read more
Gulat dengan Sang Profesor
Kuliah Desa

Gulat dengan Sang Profesor

by Mohammad Mahpur
October 1, 2022
0
168

KAMPUSDESA.OR.ID--Gulat dengan sang profesor kecil menjadi pengalaman bermain menarik waktu itu di sepah (sampah tebu hasil penggilingan). Masa kecil yang...

Read more
Keluar dari Efek Lampu Sorot
Psikologi Hari Ini

Keluar dari Efek Lampu Sorot

by Redaksi
April 8, 2022
0
93

Jiwa sosial itu layaknya sudah menjadi keterampilan “bertahan hidup” tingkat dasar yang perlu dilatih sebagai modal bagi manusia untuk disebut...

Read more

Discussion about this post

Archive Artikel

Most commented

Balewiyata dan Gus Dur; Situs Toleransi Malang yang Perlu Dirawat

Rembug Komunitas; Gusdurian Malang Tawarkan Peluang Menjadi Aktifis Penggerak

Metode Pemberdayaan Imamah; Mengubah dari Sense of Budgeting ke Sense of Benefit

Era Berperilaku Baik dalam Dunia Pendidikan

Sehat dengan Hemat Menggunakan VCO Buatan Sendiri

Bunga Kenanga berpadu VCO Bermanfaat untuk Kecantikan Kulit dan Rambut

Kampus Desa Indonesia

Kampus Desa Indonesia

Jl. Raya Candi VI-C Gang Pukesmas No. 4 RT 09 RW 06 Karangbesuki, Sukun, Kota Malang

SK Menkumham No. AHU-01356.AH.02.01 Tahun 2016

Tags

Agenda (36) Aktual (7) Desa Giat (2) Desa Unggul (3) Dokter Rakyat (45) Gubuk Sastra (10) Hari ini (3) Indonesia Menulis COVID 19 (82) Kearifan Lokal (7) Kelas Ekoprinting (3) Kelas Motivasi (1) Kita Belajar Menulis (66) Kopipedia (5) Kuliah Desa (9) kuliah hari ini (2) Kuliah Terbuka (131) Layanan (9) Lifestyle (1) Magang (1) Ngaji Tani (18) Opini (317) Pendidikan Hari Ini (73) Produk (27) Psikologi Hari Ini (126) Refleksi (27) Sepak Bola (6) Uncategorized (146) Wacana (1) World (1)

Recent News

Balewiyata dan Gus Dur; Situs Toleransi Malang yang Perlu Dirawat

Balewiyata dan Gus Dur; Situs Toleransi Malang yang Perlu Dirawat

January 22, 2023
Rembug Komunitas; Gusdurian Malang Tawarkan Peluang Menjadi Aktifis Penggerak

Rembug Komunitas; Gusdurian Malang Tawarkan Peluang Menjadi Aktifis Penggerak

January 9, 2023

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

No Result
View All Result
  • Home
  • Artikel
    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In