• Call: +62 858-5656-9150
  • E-mail: [email protected]
Education Blog
  • Home
  • Artikel
    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Trending Tags

    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami
No Result
View All Result
Kampus Desa Indonesia
No Result
View All Result
Home Opini

Takut Mati Karena Berjabat Tangan

Muhammad N. Hassan by Muhammad N. Hassan
March 30, 2022
in Opini
191 10
0
Takut Mati Karena Berjabat Tangan
Share on FacebookShare on Twitter

Kampusdesa.or.id-Di negara asalnya. Kabarnya pandemi sudah mereda. Walaupun trauma karena virus itu jelas masih tampak. Namun, di negara kita. Tampaknya korban yang terinfeksi terus meningkat. Bahkan, hari-hari ini angka infeksi di atas 1000 per hari. Mungkin karena penanganan yang kurang baik. Tidak seperti di negara asalnya.

Soal baik atau buruknya penanganan. Saya tidak ingin bicara lebih jauh lagi soal itu. Itu urusan orang-orang yang punya otoritas. Bukan urusan orang seperti saya ini. Lebih asik bicara soal sikap orang-orang tentang ini. Ada pelajaran yang bisa diambil.

Ya. Virus itu belum juga mereda. Bahkan, hingga di pelosok-pelosok desa. Virus itu semakin dikenal. Sebagai benda yang menakutkan. Sebagai benda yang paling mematikan. Yang bisa menyebabkan mereka mati dalam hitungan hari.

Kebanyakan, orang merasa mereka paling steril. Seakan dirinya tidak atau belum terinfeksi. Dan orang lain jelas terinfeksi. Sehingga mereka harus menghindari kontak fisik dengan cara apapun. Takut bukan kepayang. Seakan orang lain yang mendekat itu adalah virusnya. Atau paling tidak dia membawa virus. Sudah terinfeksi.

Apa lagi jika tau seseorang itu baru saja dari luar kota. Atau berasal dari daerah dengan tingkat infeksi tinggi. Mereka sangat menjaga jarak. Mereka menjaga kontak fisik walau sekedar berjabat tangan. Seakan orang tersebut sudah terinfeksi. Dan dia manusia paling steril di muka bumi.

Adapun jika terpaksa harus kontak fisik. Atau mungkin karena tidak sengaja bersentuhan. Mereka cepat-cepat membersihkan tangan mereka.  Padahal, belum pasti juga orang itu terinfeksi. Memang. Menjaga kontak fisik itu dianjurkan. Tapi ekspresi mereka itu yang tampak lucu. Betapa takut mereka dengan kematian.

Pada kondisi seperti itu, tampak sifat aslinya. Takut mati. Betapa mereka tidak bisa merelakan kehidupan dunia ini. Betapa mereka tidak bisa merelakan segala sesuatu yang mereka kumpulkan di dunia ini.

Saya mesti acungkan dua jempol untuk orang-orang yang sudah siap dengan kematian. Terbukti dengan sangat akurat. Betapa tebalnya iman mereka. Apa yang mereka katakan? “Saya tidak perlu pakai masker atau menjaga agar tidak berjabat tangan. Jika saya mati. Itu sudah takdir saya. Bukan karena virus. Atau karena berjabat tangan.”

Orang-orang seperti ini menawarkan diri ketika bertemu. Apakah yang mereka temui itu akan berjabat tangan dengannya atau tidak. Jika tidak. Tidak masalah. Jika iya. Mereka tidak keberatan untuk berjabat tangan. Tanpa harus menyinggung orang lain. Dengan berkata dalam hati, “Anda terinfeksi virus. Karena itu saya tidak mau berjabat tangan dengan Anda. Saya takut mati.” Betapa menyakitkan ucapan ini. Walau hanya diucapkan dalam hati.

Memang. Mereka ini sudah siap. Jika sewaktu-waktu mereka harus meninggalkan dunia yang menurut sebagian orang nyaman ini. Mereka sudah siap untuk berpisah dengan harta yang mereka miliki. Bukan pasrah. Tapi sikap kesatria. Berani mati jika takdir memanggil.

Orang-orang seperti ini memang orang-orang pilihan. Orang-orang yang tegas. Bersikukuh dengan iman mereka. Terbukti dalam kehidupan nyata. Bahkan, jika memang waktunya tiba, itu yang terbaik bagi mereka.

Jadi bagaimana? Berjabat tangan atau tidak? Atau cukup mengganti jabat tangan dengan gerakan-gerakan yang dicontohkan itu? Membungkuk sambil tersenyum, adu sikut, membungkuk, atau menempelkan kedua tangan di depan dada sambil tersenyum?  Atau gerakan-gerakan lain yang bisa menggantikan jabat tangan?

Alangkah baiknya di tengah pandemi ini, jika tetap menjaga jarak. Dan tidak bersentuhan dengan yang lain. Untuk kebaikan bersama. Untuk antisipasi. Meminimalisir penyebaran virus. Tanpa menyinggung perasaan orang lain. Tanpa menganggap dirinya manusia paling steril di planet ini. Dan orang lain paling terinfeksi.

Tags: coronajabat tanganPandemi
Previous Post

Kreatif dan Kritis dalam Proses Menulis

Next Post

Ketika Facebook di Ujung Tanduk

Muhammad N. Hassan

Muhammad N. Hassan

RelatedPosts

Era Berperilaku Baik dalam Dunia Pendidikan
Opini

Era Berperilaku Baik dalam Dunia Pendidikan

by Astatik Bestari
November 24, 2022
0
24

Kampusdesa.or.id -- Pernahkan kita mendengar larangan begini, "jangan sering absen mengajar, nanti diiri guru yang lain!" Larangan ini sering  diperdengarkan...

Read more
Kawula muda  bijaklah dalam bermelodi, karena musik itu sugesti
Opini

Kawula muda bijaklah dalam bermelodi, karena musik itu sugesti

by Maulana Arif Muhibbin
March 30, 2022
0
212

Ini tentang musik, sifatnya yang universal terkadang mereduksi pemikiran rasional. Lantas bagaimana dengan hal yang bersifat emosional? Bisa dibilang musik...

Read more
Apakah Olimpiade Tokyo 2020 Paling Ramah Gender ? Simak Fakta Berikut
Lifestyle

Apakah Olimpiade Tokyo 2020 Paling Ramah Gender ? Simak Fakta Berikut

by Nur Aisyah Maullidah
March 25, 2022
0
204

SOBAT! YUK FLASHBACK SEJENAK KE GELARAN OLIMPIADE OLAHRAGA DUNIA TAHUN 2020. PADA MOMENT ITU TOKYO MENJADI TUAN RUMAH YANG MENYELENGGARAKAN...

Read more

Discussion about this post

Archive Artikel

Most commented

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Waspadai Kandungan Boraks atau Garam Kuning

Balewiyata dan Gus Dur; Situs Toleransi Malang yang Perlu Dirawat

Rembug Komunitas; Gusdurian Malang Tawarkan Peluang Menjadi Aktifis Penggerak

Metode Pemberdayaan Imamah; Mengubah dari Sense of Budgeting ke Sense of Benefit

Kampus Desa Indonesia

Kampus Desa Indonesia

Jl. Raya Candi VI-C Gang Pukesmas No. 4 RT 09 RW 06 Karangbesuki, Sukun, Kota Malang

SK Menkumham No. AHU-01356.AH.02.01 Tahun 2016

Tags

Agenda (36) Aktual (7) Desa Giat (2) Desa Unggul (3) Dokter Rakyat (45) Gubuk Sastra (10) Hari ini (3) Indonesia Menulis COVID 19 (82) Kearifan Lokal (8) Kelas Ekoprinting (3) Kelas Motivasi (1) Kita Belajar Menulis (66) Kopipedia (5) Kuliah Desa (10) kuliah hari ini (2) Kuliah Terbuka (133) Layanan (9) Lifestyle (1) Magang (1) Ngaji Tani (18) Opini (317) Pendidikan Hari Ini (73) Produk (27) Psikologi Hari Ini (126) Refleksi (27) Sepak Bola (6) Uncategorized (147) Wacana (1) World (1)

Recent News

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

April 24, 2023
Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

March 8, 2023

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

No Result
View All Result
  • Home
  • Artikel
    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
sex vedio kannada hotindianporn.mobi www tamil nadu sex com servant video beegporn.mobi indian hot girls xxx سكس راهبات مترجم video6tubes.com افلام اجنبي فيها سكس pornky pornozavr.net indian village porn movies new malayalam sex indianpornxvideos.net sex tamil videos download
orc-musume wa ikemen ga o-suki hothentai.net hentai mommy متناكه hdpornofilmler.biz افلام سكس في المنزل movie malayalam pornfactory.info xxindia free sex chat india joysporn.mobi sex between young couple indian sxe vidoes justindianpornx.com india ka sexy video
www thamil sex com 2beeg.me south indian new sex six xnxx pakistanipornx.net nepali news today video juicy porn tubebond.mobi sunnyleone sexy videos bis hq cumporntrends.com playboy hunter super sex indian donfreeporn.mobi bhavana rao