• Call: +62 858-5656-9150
  • E-mail: [email protected]
Education Blog
  • Home
  • Artikel
    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Trending Tags

    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami
No Result
View All Result
Kampus Desa Indonesia
No Result
View All Result
Home Uncategorized

PNS dan Dunia Tenaga Kerja Kita

Luthfi Hamdani by Luthfi Hamdani
March 29, 2022
in Uncategorized
189 12
0
PNS dan Dunia Tenaga Kerja Kita
Share on FacebookShare on Twitter

Menjadi Pegawai Negeri Sipil adalah impian banyak orang Indonesia. Setiap pembukaan rekruitmen, ribuan orang akan berduyun-duyun mengikuti. Bak sebuah mitos, enak menjadi PNS karena pensiun dijamin, bulanan pasti, meskipun produktifitas dan nilai kekayaannya tidak akan sebanding dengan kerja di sektor lain atau berwirausaha. Meski tidak seideal itu, sepertinya sebagian kenyamanan menjadi PNS adalah daya tarik dan prestise yang terus diburu.

KampusDesa–Beberapa hari yang lalu saya mengikuti tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS 2018 di Surabaya. Tes yang berlangsung di daerah Blauran itu dihadiri ribuan orang. Mulai jam setengah tujuh pagi pria-wanita berbusana putih-hitam sudah mulai melakukan check-in, mulai dari registrasi kartu ujian sampai penggeledahan, sebab panitia melarang membawa apapun kecuali kartu ujian dan KTP.

Saya masuk ruangan ujian sekitar pukul 8 kurang sedikit. Di ruangan dengan laptop berjajar panjang, sudah sangat banyak peserta lain masuk dan bersiap mengerjakan soal berbasis Computer Assisted Test (CAT) tersebut. Tes berbasis komputer dan internet ini tentu bertujuan positif, selain lebih efisien dalam proses juga diharapkan menghapus budaya negatif Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang sejak dulu identik dengan proses penerimaan kerja oleh pemerintah.

Harus menyelesaikan 100 soal dalam waktu 90 menit tentu bukan perkara mudah. Berdasar testimoni banyak pendaftar CPNS di media sosial, yang paling dikeluhkan adalah soal-soal pada Tes Karakteristik Pribadi (TKP). Sebab berisi narasi-narasi panjang yang membuang banyak waktu dan dianggap menjebak dengan perintah untuk menjawab secara subjektif, meskipun belum tentu benar sesuai jawaban.

Menarik untuk diamati, jumlah pendaftar CPNS 2018 ini sangat banyak. Berdasar berita di media online Kompas.com, jumlah pendaftar ada pada kisaran 5 juta orang. Meski lowongan (formasi) yang tersedia jauh lebih kecil dari jumlah tersebut. Lima juta tentu bukan sedikit. Ambil contoh pada formasi saya di Pengelola Pengadaan Barang dan Jasa di sebuah kampus Islam negeri, hanya ada 1 lowongan yang diperebutkan 93 kandidat yang telah lolos seleksi administrasi.

Jika dilihat datanya, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia per Februari 2018 berjumlah 6,87 juta orang atau 5,13%. Tentu tidak semua yang mendaftar CPNS masih berstatus menganggur. Banyak dari mereka telah bekerja di sektor swasta, informal dan sebagainya. Namun banyak yang masih mencoba peruntungan menjadi PNS, tentu dengan harapan memperoleh kehidupan (keuangan, karir dan status sosial) yang lebih mantap.

PNS: Masih Jadi Pekerjaan Diminati

Sampai saat ini negara masih dianggap sebagai pemberi kerja terbaik. Ibarat perusahaan, selama negara masih tegak berdiri, pegawainya (yaitu PNS) tidak perlu khawatir pada kondisi pasar dan perampingan pekerja. Sekali diterima, menjadi PNS akan berlangsung sampai tua, bahkan uang pensiuan sampai meninggal. Kecuali jika melanggar kode etik tentunya.

Masih lekat dengan budaya feodal yang menganggap menjadi aparatur negara bisa seenaknya pun ongkang-ongkan kaki, dengan kerja santai dan kebiasaan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).

Banyak kritik terhadap kerja sebagai PNS. Misalnya masih lekat dengan budaya feodal yang menganggap menjadi aparatur negara bisa seenaknya pun ongkang-ongkan kaki, dengan kerja santai dan kebiasaan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Apapun citra negatifnya, menjadi PNS tentu tetap memberikan banyak keuntungan, misalnya:

Pertama. Terlibat langsung dalam mengelola negara, bukan hanya kritik, walaupun dalam lingkup yang kecil.

Kedua. Jaminan status pegawai dan karir.

Ketiga. Gaji, tunjangan dan uang pensiun yang pasti dan menjanjikan.

Dan Keempat. Status sosial di tengah masyarakat. Terutama di pedesaan.

PNS dan Masa Depan Dunia Ketenagakerjaan

Teknologi dan internet mengubah dengan drastis wajah industri dan ekonomi kita hari ini, serta pada masa yang akan datang. Banyak pekerjaan yang sudah dan diprediksi akan segera tersisih sebab bisa digantikan oleh komputer, internet, kecerdasan buatan (AI) dan robot. Fenomena ini akrab kita sebut Revolusi Industri 4.0.

Beberapa pekerjaan yang menurun itu di antaranya adalah manajer administrasi, sopir, tukang cetak, pengantar surat, resepsionis, agen perjalanan, operator mesin, juru masak makanan cepat saji, dan ahli las.

Dikutip dari laman Kompas.com (2018), berdasarkan data Barenbang Kemenaker yang dirilis tahun ini, ada beberapa pekerjaan yang menurun dalam tiga periode Revolusi Industri 4.0 sejak 2018 hingga 2030 mendatang. Beberapa pekerjaan yang menurun itu di antaranya adalah manajer administrasi, sopir, tukang cetak, pengantar surat, resepsionis, agen perjalanan, operator mesin, juru masak makanan cepat saji, dan ahli las.

Dari hitung-hitungan ekonomi, investasi pada teknologi robot dan otomatisasi tentu lebih murah dan mudah daripada dialokasikan pada Sumberdaya Manusia. Dengan segala potensi curang dan protesnya. Meskipun tentu tidak semua pekerjaan akan terganti oleh mesin.

Kita mungkin masih lama menantikan hadirnya sistem ketika untuk membuat KTP, mengurus pajak kendaraan bermotor dan hal-hal sejenis akan semudah belanja di minimarket tanpa kasir bernama ‘Amazon Go.’ Dimana anda tinggal menginstal aplikasi, datang ke toko mengambil barang yang dibutuhkan, lalu pergi. Tanpa antre kasir, tanpa membawa uang tunai. Sebab sistem akan merekam semua belanjaan dan pembayaran langsung melalui pengurangan saldo pada aplikasi.

Sebelum jauh melangkah pada teknologi dan internet, ditengah semakin banyak perusahaan yang bervisi global, salah satau kelemahan tenaga kerja kita terutama kemampuan bahasa asing. Hal ini sesuai pengalaman interview kerja saya dan rilis dari emerhub.com.

Tantangan (threat) berupa perampingan formasi sudah nyata terjadi, dan akan terus berlangsung. Bukan hanya pada sektor swasta, tapi tentu pada formasi PNS. Ditengah keterbukaan informasi, dimana hal-hal sepele bisa jadi viral, PNS tentu kedepan bukan pekerjaan mudah. Perlu bekerja keras bersaing dengan tuntutan masyarakat, perlu transparan, lebih responsif dan berintegritas.

Tags: rekruitmen CPNSwirausaha
Previous Post

Apa Artikel yang Anda Butuhkan ?

Next Post

Belajar di Tengah Alam Cemorokandang Malang

Luthfi Hamdani

Luthfi Hamdani

RelatedPosts

Kuliah Pakar, Kajian al-Qur’an dan Neurosains
Kuliah Terbuka

Kuliah Pakar, Kajian al-Qur’an dan Neurosains

by Kampus Desa Indonesia
September 22, 2022
0
224

Kampusdesa.or.id – Senin (1/8) telah hadir dilaksanakan Kuliah Pakar: Kajian Al-Qur’an dan Neurosains. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Universitas Al-Azhar Indonesia...

Read more
Perdamaian pun Bisa Dimulai dari Perempuan Muda
Uncategorized

Perdamaian pun Bisa Dimulai dari Perempuan Muda

by Nur Aisyah Maullidah
March 25, 2022
0
308

Apa jadinya jikalau perempuan angkat tangan dan kaki menjadi agen perdamaian untuk mencegah lahirnya generasi teroris dan radikal? Ya, tentu...

Read more
ISTRI  “NGLUNJAK” KARENA SUDAH MANDIRI FINANSIAL?
Opini

ISTRI “NGLUNJAK” KARENA SUDAH MANDIRI FINANSIAL?

by Nurani Soyomukti
March 25, 2022
0
205

Jika seorang perempuan sudah mandiri—punya pekerjaan dan penghasilan—dan dalam hak pemenuhan ekonomi tak tergantung pada laki-laki, bagaimanakah ketika ia menikah?...

Read more

Discussion about this post

Archive Artikel

Most commented

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Waspadai Kandungan Boraks atau Garam Kuning

Balewiyata dan Gus Dur; Situs Toleransi Malang yang Perlu Dirawat

Rembug Komunitas; Gusdurian Malang Tawarkan Peluang Menjadi Aktifis Penggerak

Metode Pemberdayaan Imamah; Mengubah dari Sense of Budgeting ke Sense of Benefit

Era Berperilaku Baik dalam Dunia Pendidikan

Kampus Desa Indonesia

Kampus Desa Indonesia

Jl. Raya Candi VI-C Gang Pukesmas No. 4 RT 09 RW 06 Karangbesuki, Sukun, Kota Malang

SK Menkumham No. AHU-01356.AH.02.01 Tahun 2016

Tags

Agenda (36) Aktual (7) Desa Giat (2) Desa Unggul (3) Dokter Rakyat (45) Gubuk Sastra (10) Hari ini (3) Indonesia Menulis COVID 19 (82) Kearifan Lokal (8) Kelas Ekoprinting (3) Kelas Motivasi (1) Kita Belajar Menulis (66) Kopipedia (5) Kuliah Desa (10) kuliah hari ini (2) Kuliah Terbuka (133) Layanan (9) Lifestyle (1) Magang (1) Ngaji Tani (18) Opini (317) Pendidikan Hari Ini (73) Produk (27) Psikologi Hari Ini (126) Refleksi (27) Sepak Bola (6) Uncategorized (146) Wacana (1) World (1)

Recent News

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

March 8, 2023
Sumber photo: https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/aparat-polsek-citeureup-mengamankan-bakso-daging-babi-_150201220228-436.jpg

Waspadai Kandungan Boraks atau Garam Kuning

February 15, 2023

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

No Result
View All Result
  • Home
  • Artikel
    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In