Mengenal Harga Diri Rendah

326
SHARES
2.5k
VIEWS

Harga diri rendah dimaksud adalah keadaan seseorang yang menganggap dirinya tidak mampu mengatasi kekurangannya, tidak ingin melakukan sesuatu, tidak berani mengambil resiko dan takut akan kegagalan.

Harga diri rendah dapat dijelaskan sebagai proses penilaian personal pada setiap individu terhadap dirinya sendiri, keberadaannya, yang diperoleh berdasarkan atas analisa perilaku memenuhi ideal dirinya, menyesuaikan dengan standar dirinya dan bagaimana ia membandingkan dengan orang lain.

Harga diri rendah dimaksud adalah keadaan seseorang yang menganggap dirinya tidak mampu mengatasi kekurangannya, tidak ingin melakukan sesuatu, tidak berani mengambil resiko dan takut akan kegagalan.

RelatedPosts

Faktor yang mempengaruhi harga diri meliputi penolakan orang tua yang tidak realistis, kegagalan yang berulang kali, kurang mempunyai tanggung jawab personal, ketergantungan pada orang lain dan ideal diri yang tidak realistis, tuntutan peran kerja, harapan peran kultural, ketidakpercayaan orang tua, tekanan dari kelompok sebaya dan perubahan dalam struktur sosial.

Adapun mekanisme koping (penyelesaian), termasuk pertahanan koping jangka pendek dan jangka panjang serta pertahanan ego akibat harga diri rendah dapat dijabarkan sebagai berikut ;

  1. Pertahanan jangka pendek, tetapi biasanya ada yang terjebak kedalam seperti; konser musik, bekerja keras, menonton televisi secara obsesif. Ikut serta dalam aktivitas sosial, agama, klub politik, kelompok atau geng. Penyalahgunaan obat-obat terlarang. Olahraga yang kompetitif, pencapaian akademik, kontak untuk mendapatkan popularitas.
  2. Pertahanan jangka panjang, sebagai berikut; penutupan identitas, adopsi identitas prematur yang diinginkan oleh orang yang penting bagi individu tanpa memperhatikan keinginan, aspirasi dan potensi diri individu tersebut. Identitas negatif, asumsi identitas yang tidak wajar untuk dapat diterima oleh nilai dan harapan masyarakat.
  3. Pertahanan ego termasuk penggunaan fantasi, disosiasi, isolasi, proyeksi, pergeseran (displacement), peretakan (splitting), berbalik marah pada diri sendiri dan amuk.

Rentang respon (cara mencari jalan keluar) konsep diri (Keliat, 1998) terbagi menjadi dua; adaptif dan maladaptif. Respons adaptif yaitu respons dimana klien menghadapi suatu masalah yang dia sendiri dapat memecahkan masalah tersebut. Sedangkan respons maladaptif yaitu respons dimana seseorang dengan harga diri rendah ketika menghadapi masalah maka mereka dapat memecahkan masalah tersebut dan akan menjadikan masalah tersebut sebagai beban.

Siapapun yang Anda temui di lingkungan sekitar, jika didapati seperti di atas, segeralah lakukan tindakan. Bina hubungan saling percaya, perluas kesadarannya, berikan pekerjaan padanya sesuai dengan tingkat kemampuannya, bantu memaksimalkan perannya, dukung eksplorasi dirinya, bantu dirinya menerima perasaan dan segala pikirannya.

Siapapun yang Anda temui di lingkungan sekitar, jika didapati seperti di atas, segeralah lakukan tindakan. Bina hubungan saling percaya, perluas kesadarannya, berikan pekerjaan padanya sesuai dengan tingkat kemampuannya, bantu memaksimalkan perannya, dukung eksplorasi dirinya, bantu dirinya menerima perasaan dan segala pikirannya.

Bantu mengklarifikasi konsep diri dan hubungan dengan orang lain melalui keterbukaan, berikan respon empati bukan simpati dan tekankan bahwa kekuatan untuk berubah ada pada dirinya, merumuskan perencanaan yang realistis, bantu mengidentifikasi alternatif pemecahan masalah, bantu mengkonseptualkan tujuan yang realistis, berikan pujian yang wajar terhadap keberhasilannya.

DAFTAR PUSTAKA
KELIAT, B.A. 2006. PROSES KEPERAWATAN JIWA. JAKARTA: PENERBIT BUKU KEDOKTERAN EGC NURJANAH, INTANSARI. 2004. PEDOMAN PENANGANAN PADA GANGGUAN JIWA. YOGYAKARTA: MOMEDIA.

Arsip Terpilih

Related Posts

Welcome Back!

Login to your account below

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.