• Call: +62 858-5656-9150
  • E-mail: [email protected]
Education Blog
  • Home
  • Artikel
    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Trending Tags

    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami
No Result
View All Result
Kampus Desa Indonesia
No Result
View All Result
Home Opini

Ketika Sebagai Anak Dipuja Kesuksesannya, Apa Perasaanmu?

Kampus Desa Indonesia by Kampus Desa Indonesia
March 28, 2022
in Opini, Psikologi Hari Ini
188 14
0
Ketika Sebagai Anak Dipuja Kesuksesannya, Apa Perasaanmu?
Share on FacebookShare on Twitter

Apakah Anda pernah dipuja habis-habisan oleh orang tua Anda di hadapan keluarga besar ? Ya, sebagian mungkin pernah. Kadang kita tidak nyaman atau risih mendengarnya. Bagi kita sebagai anak, sebenarnya yang paling penting bukan pujian kesuksesan tetapi jalan panjang kita mencapai sukses jauh lebih menjawab eksistensi kita dari semata sebuah hasil kini.

Setiap orang akan merasa diakui eksistensinya dengan berbagai macam bentuknya. Mungkin jarang sekali orang ingin dimaknai secara sederhana, bukan karena embel-embel apapun. Bahkan pengakuan eksistensi seseorang yang dilakukan oleh keluarga sendiri, tak ayal disampaikan secara berlebihan.

Saya ingat betul pada saat pertemuan keluarga. Hal yang jamak, di setiap sesinya selalu membahas tentang sesuatu yang berkenaan dengan prestise dan sejenisnya. Pak De atau Bu De selalu membangga-banggakan anaknya. ”Anakku sekarang bekerja di Pertamina sebagai akuntan. Gajinya selangit!” Dan bla bla bla. Atau terlontar pula pertanyaan oleh anggota keluarga besar lainnya kepada orang tua saya. “Sekarang anakmu kerja dimana?”

Pertanyaan mereka terlihat membosankan bagiku. Mereka dengan euforianya menceritakan keberhasilan anak mereka. Ucapan bombastis pun seringkali terdengar. Lucu, aneh dan menggelitik bagi saya. Mengapa pertemuan yang indah semacam itu dihiasi dengan ajang pamer..entah itu pamer kekayaan, keberhasilan anaknya dan lain-lain. Ah tapi sudahlah itu kan mereka, bukan saya yang melakukan. Hak mereka untuk berbuat hal semacam itu.

Harapan anak sebenarnya adalah sangat sederhana. Pengakuan orang tua terhadap proses dalam mencapai sesuatu itulah menurut kami lebih berarti bukan pada ajang unjuk gigi.

Sebagai anggota junior dalam keluarga besar, saya merasa aneh apabila orang tua menyampaikan keberhasilan anaknya secara berlebihan. Memang betul kebanggaan itu merupakan salah satu indikator pengukur kerja keras orang tua menjadikan anaknya untuk menuju ke “kesuksesan.” Akan tetapi penyampaian itu seakan menonjolkan keegoan diri dan bahkan obyek perbincangan difungsikan bak etalase berjalan. Harapan anak sebenarnya adalah sangat sederhana. Pengakuan orang tua terhadap proses dalam mencapai sesuatu itulah menurut kami lebih berarti bukan pada ajang unjuk gigi.

Hikmah yang dapat dipelajari dari kejadian diatas bagi penulis adalah pengakuan eksistensi anak secara utuh memberikan rasa nyaman kepada anak ketimbang anak dijadikan obyek perbincangan yang dapat mengupgrade ego diri para orang tua

Hikmah yang dapat dipelajari dari kejadian diatas bagi penulis adalah pengakuan eksistensi anak secara utuh memberikan rasa nyaman kepada anak ketimbang anak dijadikan obyek perbincangan yang dapat mengupgrade ego diri para orang tua. Penulis menjadi ingat akan tulisan Sapardi Djoko Damono “ Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu…Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada..” Walaupun tulisan ini disampaikan Djoko untuk ungkapan seseorang kepada kekasihnya akan tetapi nilai yang dapat diserap adalah ketulusan seseorang dalam mencintai termasuk didalamnya pengakuan eksistensi diri yang juga dapat diterapkan kepada anak.

Debrina Rahmawati. Alumni Pelatihan Menulis Kampus Desa dan selalu bergiat dalam upaya meningkatkan pengalaman tulis menulis. Menekuni dunia hukum

Tags: Orang tuapengasuhan anaktips pengasuhan
Previous Post

Kiprah Dosen Unismuh Mewujudkan Indonesia Jaya

Next Post

Gusdurian Malang Memperkuat Deradikalisasi Kampus

Kampus Desa Indonesia

Kampus Desa Indonesia

Platform informasi dan literasi seputar dunia ilmu pengetahuan yang dibangun dari kearifan lokal desa. Kami juga mengembangkan pendidikan dan pembelajaran terkait dengan pengembangan sumberdaya manusia untuk mandiri, berkarya, dan berilmu pengetahuan yang berperadaban

RelatedPosts

Era Berperilaku Baik dalam Dunia Pendidikan
Opini

Era Berperilaku Baik dalam Dunia Pendidikan

by Astatik Bestari
November 24, 2022
0
23

Kampusdesa.or.id -- Pernahkan kita mendengar larangan begini, "jangan sering absen mengajar, nanti diiri guru yang lain!" Larangan ini sering  diperdengarkan...

Read more
Gulat dengan Sang Profesor
Kuliah Desa

Gulat dengan Sang Profesor

by Mohammad Mahpur
October 1, 2022
0
168

KAMPUSDESA.OR.ID--Gulat dengan sang profesor kecil menjadi pengalaman bermain menarik waktu itu di sepah (sampah tebu hasil penggilingan). Masa kecil yang...

Read more
Keluar dari Efek Lampu Sorot
Psikologi Hari Ini

Keluar dari Efek Lampu Sorot

by Redaksi
April 8, 2022
0
93

Jiwa sosial itu layaknya sudah menjadi keterampilan “bertahan hidup” tingkat dasar yang perlu dilatih sebagai modal bagi manusia untuk disebut...

Read more

Discussion about this post

Archive Artikel

Most commented

Balewiyata dan Gus Dur; Situs Toleransi Malang yang Perlu Dirawat

Rembug Komunitas; Gusdurian Malang Tawarkan Peluang Menjadi Aktifis Penggerak

Metode Pemberdayaan Imamah; Mengubah dari Sense of Budgeting ke Sense of Benefit

Era Berperilaku Baik dalam Dunia Pendidikan

Sehat dengan Hemat Menggunakan VCO Buatan Sendiri

Bunga Kenanga berpadu VCO Bermanfaat untuk Kecantikan Kulit dan Rambut

Kampus Desa Indonesia

Kampus Desa Indonesia

Jl. Raya Candi VI-C Gang Pukesmas No. 4 RT 09 RW 06 Karangbesuki, Sukun, Kota Malang

SK Menkumham No. AHU-01356.AH.02.01 Tahun 2016

Tags

Agenda (36) Aktual (7) Desa Giat (2) Desa Unggul (3) Dokter Rakyat (45) Gubuk Sastra (10) Hari ini (3) Indonesia Menulis COVID 19 (82) Kearifan Lokal (7) Kelas Ekoprinting (3) Kelas Motivasi (1) Kita Belajar Menulis (66) Kopipedia (5) Kuliah Desa (9) kuliah hari ini (2) Kuliah Terbuka (131) Layanan (9) Lifestyle (1) Magang (1) Ngaji Tani (18) Opini (317) Pendidikan Hari Ini (73) Produk (27) Psikologi Hari Ini (126) Refleksi (27) Sepak Bola (6) Uncategorized (146) Wacana (1) World (1)

Recent News

Balewiyata dan Gus Dur; Situs Toleransi Malang yang Perlu Dirawat

Balewiyata dan Gus Dur; Situs Toleransi Malang yang Perlu Dirawat

January 22, 2023
Rembug Komunitas; Gusdurian Malang Tawarkan Peluang Menjadi Aktifis Penggerak

Rembug Komunitas; Gusdurian Malang Tawarkan Peluang Menjadi Aktifis Penggerak

January 9, 2023

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

No Result
View All Result
  • Home
  • Artikel
    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In