• About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
Kampus Desa Indonesia
Advertisement
  • Home
  • News
    pandemi; covid-19

    Menalar Covid-19: Ragam Gagasan Menyikapi Pandemi

    Pemuda, SDGs

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Mronjo Kian Serius Kelola Potensi Desa Wisata

    Mronjo Kian Serius Kelola Potensi Desa Wisata

    anak

    Bukan Hanya Kita, Anak Juga Butuh Untuk Didengar

    Gedung Kejaksaan Agung Dibakar, Om Jin Kembali Viral

    Gedung Kejaksaan Agung Dibakar, Om Jin Kembali Viral

    Review Singkat Karya Lengkap Nurcholish Madjid

    Review Singkat Karya Lengkap Nurcholish Madjid

    Bacon, Perintis Empirisme

    Bacon, Perintis Empirisme

    Review Buku Money – Yuval Noah Harari

    Review Buku Money – Yuval Noah Harari

    Memaknai Kemerdekaan: Problem Kebijakan Untuk Kesejahteraan Rakyat

    Kemerdekaan dan Kebebasan

  • Opini
    Girl getting bullied in high school hallway

    Bullying, Benarkah Menyisakan Trauma Seumur Hidup?

    Demokrasi di Pilkada itu Bukan Mencoblos, Tapi Memberikan Suara dan Bersuara

    Demokrasi di Pilkada itu Bukan Mencoblos, Tapi Memberikan Suara dan Bersuara

    Ilmu Bukanlah Alat untuk Mencari Kekayaan, Benarkah Intelektualitas Tidak Menjamin Kesuksesan?

    Ilmu Bukanlah Alat untuk Mencari Kekayaan, Benarkah Intelektualitas Tidak Menjamin Kesuksesan?

    hujan

    Mengeja Hujan

    Emotional Burnout

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Sejauh Mana Kita Peduli Pada Hobi Orang Tua?

    Sejauh Mana Kita Peduli Pada Hobi Orang Tua?

    Gedung Kejaksaan Agung Dibakar, Om Jin Kembali Viral

    Gedung Kejaksaan Agung Dibakar, Om Jin Kembali Viral

    Review Singkat Karya Lengkap Nurcholish Madjid

    Review Singkat Karya Lengkap Nurcholish Madjid

    Bacon, Perintis Empirisme

    Bacon, Perintis Empirisme

  • Kuliah Terbuka
    Manajemen fakir, sukses mencapai kesederhanaan meskipun dengan bekal seadanya

    Manajemen Fakir, Kiat Sukses dalam Keterbatasan

    12 Ciri Anak dengan Autism yang Wajib Anda Ketahui

    12 Ciri Anak dengan Autism yang Wajib Anda Ketahui

    Merdeka Belajar dan Mas Mendikbud, Mengapa Banyak Ditentang?

    Merdeka Belajar dan Mas Mendikbud, Mengapa Banyak Ditentang?

    proses kreatif menulis

    Kreatif dan Kritis dalam Proses Menulis

    pendidikan seks

    Pendidikan Seks Kunci Sukses Progam KB di Masa Pandemi

    pilkada 2020

    Pilkada 2020 Bukan Sekedar Pesta Demokrasi, Tetapi Harus Partisipatif

    Empat Pertanyaan Kunci Menulis Artikel Ilmiah

    Empat Pertanyaan Kunci Menulis Artikel Ilmiah

    Menulis Layaknya Naik Sepeda

    Menulis Layaknya Naik Sepeda

    Membangun Solidaritas Sosial di Tengah Situasi Pandemi COVID-19

    Membangun Solidaritas Sosial di Tengah Situasi Pandemi COVID-19

  • Dokter Rakyat
    Perawat; Dari Ancaman Paparan Corona, Pisah Ranjang, hingga Perceraian

    Senyum Perawat Indonesia di Tengah Pandemi

    New Normal, Dibalik Penularan Covid-19 Tenaga Medis

    Pereda Demam Anak Tanpa Obat dari Dokter 

    Pereda Demam Anak Tanpa Obat dari Dokter

    Suhartono Taat Putra: Begawan Psikoneuroimunologi Berjuta Prestasi dan Rendah Hati (1)

    Suhartono Taat Putra: Begawan Psikoneuroimunologi Berjuta Prestasi dan Rendah Hati (2)

    Suhartono Taat Putra: Begawan Psikoneuroimunologi Berjuta Prestasi dan Rendah Hati (1)

    Suhartono Taat Putra: Begawan Psikoneuroimunologi Berjuta Prestasi dan Rendah Hati (1)

    Benarkah Puasa Menjadikan Kita Lebih Sehat? (2)

    Benarkah Puasa Menjadikan Kita Lebih Sehat? (2)

    Homeostasis Keseimbangan Holistik

    Homeostasis Keseimbangan Holistik

    Hipokrisi dalam Penanganan Covid-19

    Hipokrisi dalam Penanganan Covid-19

    Perawat; Dari Ancaman Paparan Corona, Pisah Ranjang, hingga Perceraian

    Perawat; Dari Ancaman Paparan Corona, Pisah Ranjang, hingga Perceraian

  • Agenda
    I’M COVID-19 (Indonesia Menulis COVID-19): Membasmi Pandemi Melalui Publikasi

    I’M COVID-19 (Indonesia Menulis COVID-19): Membasmi Pandemi Melalui Publikasi

    Kenapa Anak Muda atau Mahasiswa Perlu Berinvestasi?

    Kenapa Anak Muda atau Mahasiswa Perlu Berinvestasi?

    Tutur Desa II: Menuturkan Pesantren Rakyat

    Tutur Desa II: Menuturkan Pesantren Rakyat

    Bedah Web Kampus Desa for Digital Literacy

    Bedah Web Kampus Desa for Digital Literacy

    Manajemen Lembaga WOW, Oleh-oleh Konvensi

    Manajemen Lembaga WOW, Oleh-oleh Konvensi

    Konvensi Pendidikan VIII: Dalam Keberbedaan Merajut Kebersamaan Melalui Pendidikan

    Konvensi Pendidikan VIII: Dalam Keberbedaan Merajut Kebersamaan Melalui Pendidikan

    Turba Literasi, Seri Jitu Merensi Buku

    Turba Literasi, Seri Jitu Merensi Buku

    Indonesia Menulis Online Bersama Kampus Desa

    Program Magang 6 Bulan Sebagai Web Content Kampus Desa

    Program Magang 6 Bulan Sebagai Web Content Kampus Desa

  • Produk
    Interaksionisme Simbolik; Antara Lonte dan Merdeka Belajar

    Interaksionisme Simbolik; Antara Lonte dan Merdeka Belajar

    pandemi; covid-19

    Menalar Covid-19: Ragam Gagasan Menyikapi Pandemi

    Open PO Buku Kumpulan Cerpen “Bukan Kehilangan” Buruan Sebelum Kehabisan!

    Open PO Buku Kumpulan Cerpen “Bukan Kehilangan” Buruan Sebelum Kehabisan!

    Proyek Nulis Buku Bareng Diaspora Muda Lamongan

    Proyek Nulis Buku Bareng Diaspora Muda Lamongan

    Ojol, Buku Ojol, Buku Murah

    Bang Ojol Menulis

    Islam Jalan Hidup, Bukan Gaya Hidup

    Islam Jalan Hidup, Bukan Gaya Hidup

    Pendidikan yang Membebaskan Ternyata Ada di Indonesia

    Pendidikan yang Membebaskan Ternyata Ada di Indonesia

    Mengapa Jadi Sales Marketing Lebih Menarik daripada Jadi Guru?

    Mengapa Jadi Sales Marketing Lebih Menarik daripada Jadi Guru?

    Revolusi Kecerdasan Digital, Meningkatkan Branding Ala Kampus Desa

    Revolusi Kecerdasan Digital, Meningkatkan Branding Ala Kampus Desa

  • Layanan
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    pandemi; covid-19

    Menalar Covid-19: Ragam Gagasan Menyikapi Pandemi

    Pemuda, SDGs

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Mronjo Kian Serius Kelola Potensi Desa Wisata

    Mronjo Kian Serius Kelola Potensi Desa Wisata

    anak

    Bukan Hanya Kita, Anak Juga Butuh Untuk Didengar

    Gedung Kejaksaan Agung Dibakar, Om Jin Kembali Viral

    Gedung Kejaksaan Agung Dibakar, Om Jin Kembali Viral

    Review Singkat Karya Lengkap Nurcholish Madjid

    Review Singkat Karya Lengkap Nurcholish Madjid

    Bacon, Perintis Empirisme

    Bacon, Perintis Empirisme

    Review Buku Money – Yuval Noah Harari

    Review Buku Money – Yuval Noah Harari

    Memaknai Kemerdekaan: Problem Kebijakan Untuk Kesejahteraan Rakyat

    Kemerdekaan dan Kebebasan

  • Opini
    Girl getting bullied in high school hallway

    Bullying, Benarkah Menyisakan Trauma Seumur Hidup?

    Demokrasi di Pilkada itu Bukan Mencoblos, Tapi Memberikan Suara dan Bersuara

    Demokrasi di Pilkada itu Bukan Mencoblos, Tapi Memberikan Suara dan Bersuara

    Ilmu Bukanlah Alat untuk Mencari Kekayaan, Benarkah Intelektualitas Tidak Menjamin Kesuksesan?

    Ilmu Bukanlah Alat untuk Mencari Kekayaan, Benarkah Intelektualitas Tidak Menjamin Kesuksesan?

    hujan

    Mengeja Hujan

    Emotional Burnout

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Sejauh Mana Kita Peduli Pada Hobi Orang Tua?

    Sejauh Mana Kita Peduli Pada Hobi Orang Tua?

    Gedung Kejaksaan Agung Dibakar, Om Jin Kembali Viral

    Gedung Kejaksaan Agung Dibakar, Om Jin Kembali Viral

    Review Singkat Karya Lengkap Nurcholish Madjid

    Review Singkat Karya Lengkap Nurcholish Madjid

    Bacon, Perintis Empirisme

    Bacon, Perintis Empirisme

  • Kuliah Terbuka
    Manajemen fakir, sukses mencapai kesederhanaan meskipun dengan bekal seadanya

    Manajemen Fakir, Kiat Sukses dalam Keterbatasan

    12 Ciri Anak dengan Autism yang Wajib Anda Ketahui

    12 Ciri Anak dengan Autism yang Wajib Anda Ketahui

    Merdeka Belajar dan Mas Mendikbud, Mengapa Banyak Ditentang?

    Merdeka Belajar dan Mas Mendikbud, Mengapa Banyak Ditentang?

    proses kreatif menulis

    Kreatif dan Kritis dalam Proses Menulis

    pendidikan seks

    Pendidikan Seks Kunci Sukses Progam KB di Masa Pandemi

    pilkada 2020

    Pilkada 2020 Bukan Sekedar Pesta Demokrasi, Tetapi Harus Partisipatif

    Empat Pertanyaan Kunci Menulis Artikel Ilmiah

    Empat Pertanyaan Kunci Menulis Artikel Ilmiah

    Menulis Layaknya Naik Sepeda

    Menulis Layaknya Naik Sepeda

    Membangun Solidaritas Sosial di Tengah Situasi Pandemi COVID-19

    Membangun Solidaritas Sosial di Tengah Situasi Pandemi COVID-19

  • Dokter Rakyat
    Perawat; Dari Ancaman Paparan Corona, Pisah Ranjang, hingga Perceraian

    Senyum Perawat Indonesia di Tengah Pandemi

    New Normal, Dibalik Penularan Covid-19 Tenaga Medis

    Pereda Demam Anak Tanpa Obat dari Dokter 

    Pereda Demam Anak Tanpa Obat dari Dokter

    Suhartono Taat Putra: Begawan Psikoneuroimunologi Berjuta Prestasi dan Rendah Hati (1)

    Suhartono Taat Putra: Begawan Psikoneuroimunologi Berjuta Prestasi dan Rendah Hati (2)

    Suhartono Taat Putra: Begawan Psikoneuroimunologi Berjuta Prestasi dan Rendah Hati (1)

    Suhartono Taat Putra: Begawan Psikoneuroimunologi Berjuta Prestasi dan Rendah Hati (1)

    Benarkah Puasa Menjadikan Kita Lebih Sehat? (2)

    Benarkah Puasa Menjadikan Kita Lebih Sehat? (2)

    Homeostasis Keseimbangan Holistik

    Homeostasis Keseimbangan Holistik

    Hipokrisi dalam Penanganan Covid-19

    Hipokrisi dalam Penanganan Covid-19

    Perawat; Dari Ancaman Paparan Corona, Pisah Ranjang, hingga Perceraian

    Perawat; Dari Ancaman Paparan Corona, Pisah Ranjang, hingga Perceraian

  • Agenda
    I’M COVID-19 (Indonesia Menulis COVID-19): Membasmi Pandemi Melalui Publikasi

    I’M COVID-19 (Indonesia Menulis COVID-19): Membasmi Pandemi Melalui Publikasi

    Kenapa Anak Muda atau Mahasiswa Perlu Berinvestasi?

    Kenapa Anak Muda atau Mahasiswa Perlu Berinvestasi?

    Tutur Desa II: Menuturkan Pesantren Rakyat

    Tutur Desa II: Menuturkan Pesantren Rakyat

    Bedah Web Kampus Desa for Digital Literacy

    Bedah Web Kampus Desa for Digital Literacy

    Manajemen Lembaga WOW, Oleh-oleh Konvensi

    Manajemen Lembaga WOW, Oleh-oleh Konvensi

    Konvensi Pendidikan VIII: Dalam Keberbedaan Merajut Kebersamaan Melalui Pendidikan

    Konvensi Pendidikan VIII: Dalam Keberbedaan Merajut Kebersamaan Melalui Pendidikan

    Turba Literasi, Seri Jitu Merensi Buku

    Turba Literasi, Seri Jitu Merensi Buku

    Indonesia Menulis Online Bersama Kampus Desa

    Program Magang 6 Bulan Sebagai Web Content Kampus Desa

    Program Magang 6 Bulan Sebagai Web Content Kampus Desa

  • Produk
    Interaksionisme Simbolik; Antara Lonte dan Merdeka Belajar

    Interaksionisme Simbolik; Antara Lonte dan Merdeka Belajar

    pandemi; covid-19

    Menalar Covid-19: Ragam Gagasan Menyikapi Pandemi

    Open PO Buku Kumpulan Cerpen “Bukan Kehilangan” Buruan Sebelum Kehabisan!

    Open PO Buku Kumpulan Cerpen “Bukan Kehilangan” Buruan Sebelum Kehabisan!

    Proyek Nulis Buku Bareng Diaspora Muda Lamongan

    Proyek Nulis Buku Bareng Diaspora Muda Lamongan

    Ojol, Buku Ojol, Buku Murah

    Bang Ojol Menulis

    Islam Jalan Hidup, Bukan Gaya Hidup

    Islam Jalan Hidup, Bukan Gaya Hidup

    Pendidikan yang Membebaskan Ternyata Ada di Indonesia

    Pendidikan yang Membebaskan Ternyata Ada di Indonesia

    Mengapa Jadi Sales Marketing Lebih Menarik daripada Jadi Guru?

    Mengapa Jadi Sales Marketing Lebih Menarik daripada Jadi Guru?

    Revolusi Kecerdasan Digital, Meningkatkan Branding Ala Kampus Desa

    Revolusi Kecerdasan Digital, Meningkatkan Branding Ala Kampus Desa

  • Layanan
No Result
View All Result
Kampus Desa Indonesia
No Result
View All Result
Home News

Hati-Hati, Jangan Karena Alasan Mendisiplinkan Anak, Sekolah Menjadi Tak Ramah Anak

Astatik Bestari by Astatik Bestari
11/07/2019
in News, Pendidikan Hari Ini
0 0
0
Hati-Hati, Jangan Karena Alasan Mendisiplinkan Anak, Sekolah Menjadi Tak Ramah Anak
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

0Shares
0

Sekolah dan disiplin menjadi salah kaprah ketika menjadikan anak berjarak dengan kemanusiaannya. Dia berubah menjadi mesin. Hati-hati, proses pendisiplinan akan berubah menjadi sistem hegemonik yang menjadikan anakbakrobot. Rasa senangnya terabaikan dan pergi ke sekolah karena tuntutan orang lain. Begitu juga ekstra-kulikuler yang diwajibkan, tak lagi menjadi pilihan merdeka, tetapi berubah menjadi kewajiban yang tidak memberi saluran potensi.

kampusdesa.or.id–Ada fenomena sekolah yang membuat poin-poin penilaian (sistem point) kepada peserta didik dari sisi negatif semisal anak terlambat mendapat poin 10, anak berkelahi dapat poin 15 hingga anak mendapat poin sekian angka yang menjadi sebab ia dikembalikan kepada orang tuanya. Dengan konsep sekolah ramah anak, sebaiknya ada perubahan sistem poin tersebut yang sering terjadi di sekolah-sekolah terutama di tingkat SMP/ MTs dan SMA/MAN. Anak-anak yang awalnya dinilai dari hal-hal negatifnya, diubah dan dinilai dari hal-hal yang positif yang anak-anak lakukan.

Terkait dengan poin-poinnya apa saja, itu berdasarkan poin-poin yang sudah ada sebelumnya, hanya diubah menjadi bahasa positif. Contoh awalnya, anak datang terlambat dapat poin 10 diubah anak datang tepat waktu poin 10.

Pembahasan sistem poin ini ada di obrolan santai yang disampaikan kawan saya Ibu Bekti saat makan siang hari pertama dalam Konvensi Pendidikan VIII di Nganjuk 6 Juli 2019 lalu. Obrolan santai di cafe Sekolah Rakyat Wisata Petung Ulung tentang Sekolah Ramah Anak (SAR) ini mirip sekali dengan keluhan saya di sosial media soal sanksi sekolah kepada anak yang tak hadir di kegiatan ekstrakurikuler.

Anak itu memiliki minat dan bakat yang berbeda. Kalau kegiatan ekstra kurikuler yang dipatok sekolah adalah kegiatan yang tidak mereka minati, apa bisa mereka menjalani kegiatan dengan bahagia dan bersemangat? Ketidakhadirannya di sekolah janganlah keburu dianggap sebagai ketidakpatuhan sehingga harus dihukum di waktu lainnya.

Sedih juga menyaksikan peserta didik yang menjalani sanksi akibat tidak ikut kegiatan ekstra kurikuler di sekolah yang tidak mereka minati. Ekstra kurikuler yang saya pahami untuk mengembangkan potensi minat dan bakat peserta didik bukanlah kegiatan pantes-pantesan saja, menggugurkan label sebagai sekolah tidak punya aktivitas. Kegiatan ini mestinya membuat anak semakin berkarakter baik karena bakat dan minatnya diakomodasi. Anak itu memiliki minat dan bakat yang berbeda. Kalau kegiatan ekstra kurikuler yang dipatok sekolah adalah kegiatan yang tidak mereka minati, apa bisa mereka menjalani kegiatan dengan bahagia dan bersemangat? Ketidakhadirannya di sekolah janganlah keburu dianggap sebagai ketidakpatuhan sehingga harus dihukum di waktu lainnya.
Saatnya sekolah mendata minat dan bakat peserta didik yang serius. Tidaklah mungkin ada ratusan peserta didik yang memiliki minat dan bakat yang sama dari aktivitas ekstra kurikuler yang jumlahnya tidak lebih dari 3 kegiatan.
Janganlah dikit-dikit sanksi, dikit-dikit sanksi, evaluasilah apa yang tak tepat dalam program sekolah.
Sungguh saya sedih kalau menyaksikan anak berlarian mengikuti kegiatan sekolah karena mereka takut dihukum. Dampak dari hukuman itu meski tak menyakiti fisiknya, nyatanya kemungkinan menyakiti mentalnya. Dipermalukan di depan kawan-kawannya, dikapokkan dengan cara-cara yang sejatinya guru tersebut juga tidak mau jalani andai beliau di masa-masa menjadi peserta didik di sekolah.
Kapan sekolah menjadi institusi yang paling berjasa dalam membentuk karakter baik dan mengembangkan minat dan bakat peserta didik hingga menjadi prestasi yang melejit dan membanggakan?

Status facebook yang saya tulis 31 Mei 2019 ini mendapat tanggapan positif dari akun atas nama Hindin Wahid,

Saya sepakat dengan ini,Bu. Ekstra kurikuler di sekolah ada untuk mengakomodasi minat peserta didik. Sayangnya pemerintah malah mengadakan ekstra kurikuler wajib. Wajib berarti harus dilaksanakan oleh sekolah dan diikuti semua peserta didik tanpa kecuali. Bahkan nilainya menjadi syarat kenaikan kelas. Pendidikan karakter juga menjadi alasan diwajibkannya ekstra kurikuler ini. Entah karakter yang mana.

Saya tanggapi begini,

Seperti misalnya prwamuka sebagai ektrakueikuler wajib, kemasan kegiatan adalah kepramukaan tapi kegiatannya kan bisa lebih kekinian gih, Pak?
Masak iya, jaman saya sampai jaman anak saya Pramuka itu hanya kemah, bikin drakbar, aneka macam tepuk dan nyanyian, dan permainan sandi .
Jaman sekarang anak-anak berkategori generasi Z, semua serba internet, pastilah sangat mungkin aneka kegiatan bisa dielaborasi dan kombinasi dengan eranya ini. Pramuka bersinergi dg industri 4.0 misalnya. Anggota Pramuka yang peka teknologi tidak hanya sebagai pengguna tapi juga menjadi pencipta produk-produk yang bermanfaat untuk dia dan temannya.

Teman facebook saya dengan nama akun Indriyati Rodjan menambahkan macam-macam kegiatan Pramuka yang sesuai dengan perkembangan jaman.

Astatik Bestari, pembinanya musti kreatif mendesain kemasan kegiatan ekstrakurikuler wajib. Pramuka juga bisa diarahkan bikin poster tentang pelestarian lingkungan, jadi mengakomodasi anak-anak yang punya talenta melukis (kayak anak saya), Pramuka bisa mengakomodir kegiatan teater atau parade puisi cinta tanah air atau apalah apalah, jadi mengakomodir anak-anak yang suka teater, Pramuka bisa mengakomodir anak anak yang punya talenta di bidang musik juga. Pramuka juga bisa mengakomodir anak- anak yang punya talenta menari. Bukankah pas Jambore nasional ada ajang pertukaran seni budaya antar propinsi? itu kata abang dan adik saya yang dulu ikut Jambore…hehehehe.

Ada pula yang tidak sepaham dengan status saya, dan bekomentar seperti memberi klarifikasi atau penjelasan mengapa sekolah memberi sanksi kepada peserta didik yang tidak ikut ekstrakurikuler. Berikut ini komentar sanggahannya.

Setiap sekolah memang punya aturan tersendiri untuk menerapkan kegiatan ekstrakulikuler. Berdasarkan pengalaman kegiatan yang diwajibkan saja banyak siswa yang tidak mengikuti, apalagi kalau kegitan tersebut tidak diwajibkan. Dihukum mulai tingkat rendah sampai tingkat tinggi tetap saja melanggar.

Contoh kecil dalam Pramuka, kegiatannya tidak hanya nyanyi dan tepuk tangan saja, akan tetapi sekarang kegiatan Pramuka lebih kreatif lagi. Seperti yang sering diikuti oleh anak-anak kami dalam event lomba tingkat kabupaten. Contoh lomba membuat kreasi-kreasi yang berhubungan dengan kebudayaan lokal. Misalnya membuat miniatur Ringin Contong, desain baju dari bahan alam, poster, menyalin teks ke dalam tulisan aksara Jawa dan masih banyak yang lain

Rata-rata mereka yang tidak mengikuti kegiatan di sekolah disebabkan pengaruh pergaulan yang tidak baik di lingkungannya sekitar seperti nongkrong tidak jelas atau yang lain. Oleh karena itu pihak sekolah menerapkan kebijakan yang telah diprogramkan oleh pemerintah dengan harapan mereka bisa menyalurkn minat dan bakatnya. Contoh kecil dalam Pramuka, kegiatannya tidak hanya nyanyi dan tepuk tangan saja, akan tetapi sekarang kegiatan Pramuka lebih kreatif lagi. Seperti yang sering diikuti oleh anak-anak kami dalam event lomba tingkat kabupaten. Contoh lomba membuat kreasi-kreasi yang berhubungan dengan kebudayaan lokal. Misalnya membuat miniatur Ringin Contong, desain baju dari bahan alam, poster, menyalin teks ke dalam tulisan aksara Jawa dan masih banyak yang lain. dan Alhamdulillah anak-anak Pramuka memiliki bakat-bakat yang bisa dikembangkan. Alhasil mereka berhasil menggondol juara tingkat kabupaten.

Tentang Sekolah Ramah Anak (SRA) saya cuplikan penjelasan Bu Bekti dari akun facebooknya yang ditulis pada 24 Mei 2019 sebagai berikut.

SRA adalah sekolah ramah anak yang secara definisi adalah sekolah yg aman, nyaman, sehat, asri, indah, inklusi tanpa kekerasan untuk menciptakan generasi yang tangguh berakhlak mulia
Konsep SRA adalah hijrah hati, mengubah pola pikir dan cara pandang seseorang dalam mendidik dan membimbing anak. Sesuai dengan Konvensi Hak Anak
Dimana di dalamnya sekolah wajib adanya pemenuhan atas hak anak, hak hidup, hak tumbuh kembang, hak perlindungan dan hak pertisipasi
Hak hidup, setiap sekolah bekerjasama dengan orang tua wajib memenuhi hak hidup atas anak. Hidup selamat di jalan, hidup atas makanan sehat, hidup atas aman bencana dan pengaruh baik narkoba maupun asap rokok serta informasi yang tidak layak.
Hak tumbuh kembang, setiap orang dewasa disatukan pendidikan wajib memahami dan memenuhi hak tumbuh kembang anak. Dimana didalamnya kita harus bisa menerima bahwa setiap anak mempunyai kecerdasan yang berbeda sesuai dengan 9 kecerdasan, anak punya gaya belajar yang berbeda dan anak punya kemampuan ketuntasa motorik sensorik yg berbeda yg bisa pengaruh pada tingkat konsentrasinya.
Hak perlindungan, setiap orang dewasa di satuan pendidikan berhak untuk melindungi anak dari segala macam ancaman dan bahaya baik secara fisik maupun mental
Hak partisipasi, setiap kita harus memberikan ruang dan waktu agar anak selalu ikut berpartisipasi untuk pengembangan kreativitas dan kritik atas apapun yang ada di sekitarnya.
SRA bukan membuat bangunan baru, tetapi lebih kepada ruh didalam penyelenggaraan pendidikan.

O ya, Bu Bekti adalah Fasilitator Nasional SRA dari KPPPA (Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak).

Tags: Konvensi Pendidikanpendidikan karakterPendidikan MemanusiakanRamah Anak
Previous Post

Kudapan Ilmu di Hamparan Sungai Petung Ulung

Next Post

Perempuan di Balik Sekolah Rakyat dan Wisata Desa Petung Ulung Nganjuk

Astatik Bestari

Astatik Bestari

Aktif di komunitas penulis LISSAN (lingkar Studi Santri). Founder PKBM BESTARI Jombang. Sempat meraih juara tiga tingkat propinsi Jawa Timur dalam Jambore PNF tahun 2008 bidang lomba karya tulis tutor Paket B. Ketua bidang penelitian dan pengembangan HIMPAUDI Kecamatan Mojowarno Jombang.. Sehari-hari penulis berprofesi sebaga Guru MTs Darul Faizin Assalafiyah di Jombang.

Next Post
Perempuan di Balik Sekolah Rakyat dan Wisata Desa Petung Ulung Nganjuk

Perempuan di Balik Sekolah Rakyat dan Wisata Desa Petung Ulung Nganjuk

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Stay Connected test

  • 832 Followers
  • 79 Followers
  • 22.9k Followers
  • 99 Subscribers
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Manajemen fakir, sukses mencapai kesederhanaan meskipun dengan bekal seadanya

Manajemen Fakir, Kiat Sukses dalam Keterbatasan

23/01/2021
Empat Pertanyaan Kunci Menulis Artikel Ilmiah

Empat Pertanyaan Kunci Menulis Artikel Ilmiah

20/06/2020
Rasionalitas dan Harapan Penerapan Dana Desa

Peran BUMDes Sebagai Sarana Kemandirian Ekonomi Desa

24/08/2018
Inhalasi Rumahan; Mengatasi Sesak Nafas secara Mandiri

Inhalasi Rumahan; Mengatasi Sesak Nafas secara Mandiri

27/07/2018
Kompetensi Tenaga Pendidik dalam Menghadapi Era Pendidikan 4.0

Kompetensi Tenaga Pendidik dalam Menghadapi Era Pendidikan 4.0

6
Surjan, Memaknai Jawa untuk Merayakan Indonesia

Surjan, Memaknai Jawa untuk Merayakan Indonesia

5
Rasionalitas dan Harapan Penerapan Dana Desa

Rasionalitas dan Harapan Penerapan Dana Desa

4
Seri Bisnis 1: MEMBANGUN ASET, Menyiapkan Menjadi Kaya dengan Pemasukan Pasif

Seri Bisnis 1: MEMBANGUN ASET, Menyiapkan Menjadi Kaya dengan Pemasukan Pasif

4
Manajemen fakir, sukses mencapai kesederhanaan meskipun dengan bekal seadanya

Manajemen Fakir, Kiat Sukses dalam Keterbatasan

23/01/2021
Interaksionisme Simbolik; Antara Lonte dan Merdeka Belajar

Interaksionisme Simbolik; Antara Lonte dan Merdeka Belajar

22/01/2021
12 Ciri Anak dengan Autism yang Wajib Anda Ketahui

12 Ciri Anak dengan Autism yang Wajib Anda Ketahui

30/12/2020
Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

11/12/2020

Recent News

Manajemen fakir, sukses mencapai kesederhanaan meskipun dengan bekal seadanya

Manajemen Fakir, Kiat Sukses dalam Keterbatasan

23/01/2021
Interaksionisme Simbolik; Antara Lonte dan Merdeka Belajar

Interaksionisme Simbolik; Antara Lonte dan Merdeka Belajar

22/01/2021
12 Ciri Anak dengan Autism yang Wajib Anda Ketahui

12 Ciri Anak dengan Autism yang Wajib Anda Ketahui

30/12/2020
Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

11/12/2020
Kampus Desa Indonesia

We bring you the best Premium WordPress Themes that perfect for news, magazine, personal blog, etc. Check our landing page for details.

Follow Us

Browse by Category

  • Agenda
  • Dokter Rakyat
  • Gubuk Sastra
  • Indonesia Menulis COVID 19
  • Kita Belajar Menulis
  • Kopipedia
  • Kuliah Terbuka
  • Layanan
  • News
  • Ngaji Tani
  • Opini
  • Pendidikan Hari Ini
  • Produk
  • Psikologi Hari Ini
  • Refleksi
  • Sepak bola

Recent News

Manajemen fakir, sukses mencapai kesederhanaan meskipun dengan bekal seadanya

Manajemen Fakir, Kiat Sukses dalam Keterbatasan

23/01/2021
Interaksionisme Simbolik; Antara Lonte dan Merdeka Belajar

Interaksionisme Simbolik; Antara Lonte dan Merdeka Belajar

22/01/2021
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

© 2021 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result

© 2021 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Go to mobile version