• About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
Kampus Desa Indonesia
Advertisement
  • Home
    • Home – Layout 1
    • Home – Layout 2
    • Home – Layout 3
    • Home – Layout 4
    • Home – Layout 5
    • Home – Layout 6
  • News
    • All
    • Business
    • Politics
    • Science
    • World

    Hillary Clinton in white pantsuit for Trump inauguration

    Amazon has 143 billion reasons to keep adding more perks to Prime

    Shooting More than 40 Years of New York’s Halloween Parade

    These Are the 5 Big Tech Stories to Watch in 2017

    Why Millennials Need to Save Twice as Much as Boomers Did

    Doctors take inspiration from online dating to build organ transplant AI

    Trending Tags

    • Trump Inauguration
    • United Stated
    • White House
    • Market Stories
    • Election Results
  • Tech
    • All
    • Apps
    • Gadget
    • Mobile
    • Startup

    The Legend of Zelda: Breath of the Wild gameplay on the Nintendo Switch

    Shadow Tactics: Blades of the Shogun Review

    macOS Sierra review: Mac users get a modest update this year

    Hands on: Samsung Galaxy A5 2017 review

    The Last Guardian Playstation 4 Game review

    These Are the 5 Big Tech Stories to Watch in 2017

    Trending Tags

    • Nintendo Switch
    • CES 2017
    • Playstation 4 Pro
    • Mark Zuckerberg
  • Entertainment
    • All
    • Gaming
    • Movie
    • Music
    • Sports

    The Legend of Zelda: Breath of the Wild gameplay on the Nintendo Switch

    macOS Sierra review: Mac users get a modest update this year

    Hands on: Samsung Galaxy A5 2017 review

    Heroes of the Storm Global Championship 2017 starts tomorrow, here’s what you need to know

    Harnessing the power of VR with Power Rangers and Snapdragon 835

    So you want to be a startup investor? Here are things you should know

  • Lifestyle
    • All
    • Fashion
    • Food
    • Health
    • Travel

    Shooting More than 40 Years of New York’s Halloween Parade

    Heroes of the Storm Global Championship 2017 starts tomorrow, here’s what you need to know

    Why Millennials Need to Save Twice as Much as Boomers Did

    Doctors take inspiration from online dating to build organ transplant AI

    How couples can solve lighting disagreements for good

    Ducati launch: Lorenzo and Dovizioso’s Desmosedici

    Trending Tags

    • Golden Globes
    • Game of Thrones
    • MotoGP 2017
    • eSports
    • Fashion Week
  • Review

    The Legend of Zelda: Breath of the Wild gameplay on the Nintendo Switch

    Shadow Tactics: Blades of the Shogun Review

    macOS Sierra review: Mac users get a modest update this year

    Hands on: Samsung Galaxy A5 2017 review

    The Last Guardian Playstation 4 Game review

    Intel Core i7-7700K ‘Kaby Lake’ review

No Result
View All Result
  • Home
    • Home – Layout 1
    • Home – Layout 2
    • Home – Layout 3
    • Home – Layout 4
    • Home – Layout 5
    • Home – Layout 6
  • News
    • All
    • Business
    • Politics
    • Science
    • World

    Hillary Clinton in white pantsuit for Trump inauguration

    Amazon has 143 billion reasons to keep adding more perks to Prime

    Shooting More than 40 Years of New York’s Halloween Parade

    These Are the 5 Big Tech Stories to Watch in 2017

    Why Millennials Need to Save Twice as Much as Boomers Did

    Doctors take inspiration from online dating to build organ transplant AI

    Trending Tags

    • Trump Inauguration
    • United Stated
    • White House
    • Market Stories
    • Election Results
  • Tech
    • All
    • Apps
    • Gadget
    • Mobile
    • Startup

    The Legend of Zelda: Breath of the Wild gameplay on the Nintendo Switch

    Shadow Tactics: Blades of the Shogun Review

    macOS Sierra review: Mac users get a modest update this year

    Hands on: Samsung Galaxy A5 2017 review

    The Last Guardian Playstation 4 Game review

    These Are the 5 Big Tech Stories to Watch in 2017

    Trending Tags

    • Nintendo Switch
    • CES 2017
    • Playstation 4 Pro
    • Mark Zuckerberg
  • Entertainment
    • All
    • Gaming
    • Movie
    • Music
    • Sports

    The Legend of Zelda: Breath of the Wild gameplay on the Nintendo Switch

    macOS Sierra review: Mac users get a modest update this year

    Hands on: Samsung Galaxy A5 2017 review

    Heroes of the Storm Global Championship 2017 starts tomorrow, here’s what you need to know

    Harnessing the power of VR with Power Rangers and Snapdragon 835

    So you want to be a startup investor? Here are things you should know

  • Lifestyle
    • All
    • Fashion
    • Food
    • Health
    • Travel

    Shooting More than 40 Years of New York’s Halloween Parade

    Heroes of the Storm Global Championship 2017 starts tomorrow, here’s what you need to know

    Why Millennials Need to Save Twice as Much as Boomers Did

    Doctors take inspiration from online dating to build organ transplant AI

    How couples can solve lighting disagreements for good

    Ducati launch: Lorenzo and Dovizioso’s Desmosedici

    Trending Tags

    • Golden Globes
    • Game of Thrones
    • MotoGP 2017
    • eSports
    • Fashion Week
  • Review

    The Legend of Zelda: Breath of the Wild gameplay on the Nintendo Switch

    Shadow Tactics: Blades of the Shogun Review

    macOS Sierra review: Mac users get a modest update this year

    Hands on: Samsung Galaxy A5 2017 review

    The Last Guardian Playstation 4 Game review

    Intel Core i7-7700K ‘Kaby Lake’ review

No Result
View All Result
Kampus Desa Indonesia
No Result
View All Result
Home News

Buya Syafii: Sosok Negarawan Kosmopolitan

Sigit Priatmoko by Sigit Priatmoko
03/06/2020
in News
0 0
0
Buya Syafii: Sosok Negarawan Kosmopolitan

Buya Syafi'i (Sumber: https://www.suratkabar.id)

0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

0Shares
0

Buya Syafii merupakan sosok negarawan yang otentik, produktif, dan langka. Buya menjadi contoh bagi generasi muda bagaimana menjaga pandangan kosmopolitan dan konsistensi antara ucapan dan tindakan. Kritiknya yang blak-blakan, pedas, dan tajam kerap membuat telinga pihak yang tersinggung kepanasan. Meski begitu, ia tetap kukuh di jalan kebenaran yang ia yakini. Di usianya yang ke-85 tahun ini, Buya tetap konsisten kritis dan produktif melahirkan gagasan-gagasan jernih. Sikap inilah yang harus diteledani generasi masa kini.

Kampusdesa.or.id-Nama Ahmad Syafii Maarif tentu tidak asing di telinga bangsa Indonesia, khususnya umat Islam, terutama warga persyarikatan Muhammadiyah. Mantan ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah periode 1998-2005 ini merupakan sosok negarawan yang selalu ditunggu buah pikirannya. Sosoknya yang sederhana, namun begitu lugas saat melancarkan kritik terhadap fenomena sosial kebangsaan, mencerminkan kedalaman sekaligus keluasan pengetahuannya. Bahkan tak jarang kelugasan kritiknya yang seolah tanpa beban, kerap membuat panas telinga beberapa kalangan. Meski begitu, Buya Syafii─begitu sapaan karibnya─tetap konsisten dengan sikap kritisnya.

“Konsistensinya dalam bersikap kritis itulah yang justru menempatkan Buya Syafi’i di atas menara mercusuar, sehingga bisa mengamati berbagai persoalan dengan utuh, kemudian merenungkannya untuk mencari solusi pemecahannya.”

Konsistensinya dalam bersikap kritis itulah yang justru menempatkan Buya Syafii di atas menara mercusuar, sehingga bisa memandang berbagai persoalan dengan utuh, kemudian merenungkannya untuk mencari solusi pemecahannya. Buya sering juga tidak ragu mengambil sikap yang tidak populer. Bahkan, cenderung kontroversial. Misalnya pada 2016 silam saat ia menyatakan pembelaannya kepada Ahok yang kala itu divonis menistakan agama Islam berdasarkan fatwa MUI. Berikut pernyataannya:

“Sekiranya saya telah membaca secara utuh pernyataan Ahok di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu yang menghebohkan itu, dalam fatwa itu jelas dituduhkan bahwa Ahok telah menghina al-Qur’an dan menghina ulama sehingga harus diproses hukum, semua berdasarkan Fatwa MUI yang tidak teliti itu, semestinya MUI sebagai lembaga menjaga martabatnya melalui fatwa-fatwa yang benar-benar dipertimbangkan secara jernih, cerdas, dan bertanggungjawab, fatwa atau pandangan agama itu benar, shahih, jelas atau sama seperti apa yang disampaikan ahli agama, jadi jangan percaya sama orang.”

Ia lalu mengutip penggalan pidato Ahok, “Kan bisa aja dalam hati kecil Bapak dan Ibu ga bisa milih saya, karena dibohongin pakai Surat al-Maidah aat 51 macem-macem itu. Itu hak Bapak/Ibu ya.” Menurut Buya Syafi’i, hanya otak sakit saja yang berkesimpulan bahwa pernyataan ini mengandung penghinaan terhadap al-Qur’an. Menurutnya, yang dikritik Ahok adalah mereka yang menggunakan ayat itu untuk membohongi masyarakat agar tidak memilih dirinya.

Baca Juga:

Salafi Merajalela, Di Mana NU dan Muhammadiyah?

Akibat kritik pedasnya ini, beragam kritik bahkan hujatan pun ia tuai dari berbagai kalangan, bahkan tokoh-tokoh Islam sendiri. Meski demikian, Buya bergeming, ia tetap konsisten dengan sikapnya. Misalnya lagi, kritik pedasnya terhadap puisi Neno Warisma di awal 2019 lalu yang disebutnya biadab, kritik terhadap mekanisme perubahan UU KPK, dan juga kritik terhadap MUI Jawa Timur yang mengimbau masyarakat supaya tidak mengucapkan salam pembuka agama lain dalam forum resmi.

Dari konsistensi atas sikapnya yang kritis dan tanpa tedeng aling-aling itu, kita bisa melihat bahwa Buya Syafii telah menanam dalam-dalam ego sektoralnya. Ia tak lagi takut dihujat atua tidak populer. Baginya urusan dirinya telah selesai, yang terpenting adalah bangsa dan negara. Menurutnya hal demikian ini belum banyak dimiliki oleh politisi tanah air. Kebanyakan dari mereka, menurut Buya, belum lulus menjadi negarawan. Sehingga, yang dipentingkan hanya urusan diri dan kelompok mereka sendiri.

“Gagasan-gagasannya tak lagi terbelenggu pada sekat-sekat identitas agama, suku, ras, dan golongan. Memang demikianlah seharusnya cara pandang dan cara berpikir seorang negarawan.”

Kritik-kritik Buya tak lahir dari ruang hampa, tapi dari hasil analisis dan sintesis serta perenungan mendalam berlandaskan pengetahuannya yang dalam dan luas. Pengalamannya yang panjang telah mengantarkan ia pada sikap beragama, berbangsa, dan bernegara yang kosmopolitan. Gagasan-gagasannya tak lagi terbelenggu pada sekat-sekat identitas agama, suku, ras, dan golongan. Memang demikianlah seharusnya cara pandang dan cara berpikir seorang negarawan.

Keutuhan bangsa dan negara ini akan tetap lestari manakala semua anak bangsa memiliki pengetahuan yang luas dan mampu berpandangan kosmopolitan. Pandangan ini tak lagi mendiskriminasi dan mengkotak-kotakkan manusia atau dalam hal ini warga negara berdasarkan identitas kulturalnya. Ia memposisikan semua warga negara sama terlepas apapun suku, agama, ras, dan golongannya. Orang dengan pandangan demikian ini, tak ragu untuk membela kaum minoritas, sekalipun ia akan menuai kecaman dari kaum minoritas.

Gus Dur dapat kita jadikan contoh yang baik dalam hal ini. Gus Dur dalam catatan sejarah perjuangannya telah berhasil memandang manusia sebagai manusia. Ia tidak ragu membela siapa saja yang menjadi korban ketidakadilan, sekalipun itu kelompok minoritas, bahkan orang yang memusuhinya. Lihat saja bagaimana Gus Dur membela etnis Tionghoa ketika mendaptkan persekusi, Inul Daratista ketika wal kemunculannya dikritik tajam oleh banyak kalangan. Pembelaan Gus Dur terhadap mereka melitasi sekat-sekat sosial kultural yang kerap membelenggu kita.

Kini, Buya telah menginjak usia 85 tahun. Sebuah usia yang tentu tak lagi muda. Namun demikian, gagasan-gagasan segar lagi jernih masih produktif keluar darinya. Generasi muda bangsa ini harus belajar banyak kepadanya. Terutama dalam hal produktivitas berkarya dan membangun cara pandang serta berpikir yang kosmopolitan. Generasi muda harus tumbuh menjadi manusia yang berpengatahuan luas, tidak kagetan, dan mampu berpikir jernih di tengah situasi yang karut marut sekalipun.

Sanah hilwah Buya, semoga panjang umur, sehat, dan tetap istikamah momong bangsa kita ini.

Tags: buya syafi'iMuhammadiyah
Previous Post

Mengenal Filosofi Ketupat Lebaran dari Si Mbah

Next Post

Menuju New Normal: Siapkah Anak ke Sekolah?

Sigit Priatmoko

Sigit Priatmoko

Penulis buku dan aktivis penggerak literasi Kita Belajar Menulis (KBM) Bojonegoro. Relawan penggerak masjid yang saat ini sedang merintis pengembangan keberdayaan kaum muda melalui kegiatan menulis. Dosen PGMI UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Anggota Lakpesdam PCNU Lamongan masa khidmat 2018-2023.

Next Post
Menuju New Normal: Siapkah Anak ke Sekolah?

Menuju New Normal: Siapkah Anak ke Sekolah?

Stay Connected test

  • 832 Followers
  • 79 Followers
  • 22.9k Followers
  • 99 Subscribers
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Empat Pertanyaan Kunci Menulis Artikel Ilmiah

Empat Pertanyaan Kunci Menulis Artikel Ilmiah

20/06/2020
Modernisasi dan Kearifan Lokal, Bisakah Beriringan?

Modernisasi dan Kearifan Lokal, Bisakah Beriringan?

15/02/2019

Ducati launch: Lorenzo and Dovizioso’s Desmosedici

08/12/2020

Hands on: Samsung Galaxy A5 2017 review

18/12/2020
Kompetensi Tenaga Pendidik dalam Menghadapi Era Pendidikan 4.0

Kompetensi Tenaga Pendidik dalam Menghadapi Era Pendidikan 4.0

6
Surjan, Memaknai Jawa untuk Merayakan Indonesia

Surjan, Memaknai Jawa untuk Merayakan Indonesia

5
Rasionalitas dan Harapan Penerapan Dana Desa

Rasionalitas dan Harapan Penerapan Dana Desa

4
Seri Bisnis 1: MEMBANGUN ASET, Menyiapkan Menjadi Kaya dengan Pemasukan Pasif

Seri Bisnis 1: MEMBANGUN ASET, Menyiapkan Menjadi Kaya dengan Pemasukan Pasif

4
12 Ciri Anak dengan Autism yang Wajib Anda Ketahui

12 Ciri Anak dengan Autism yang Wajib Anda Ketahui

30/12/2020

The Legend of Zelda: Breath of the Wild gameplay on the Nintendo Switch

21/12/2020

Shadow Tactics: Blades of the Shogun Review

20/12/2020

macOS Sierra review: Mac users get a modest update this year

19/12/2020

Recent News

12 Ciri Anak dengan Autism yang Wajib Anda Ketahui

12 Ciri Anak dengan Autism yang Wajib Anda Ketahui

30/12/2020

The Legend of Zelda: Breath of the Wild gameplay on the Nintendo Switch

Shadow Tactics: Blades of the Shogun Review

macOS Sierra review: Mac users get a modest update this year

Kampus Desa Indonesia

We bring you the best Premium WordPress Themes that perfect for news, magazine, personal blog, etc. Check our landing page for details.

Follow Us

Browse by Category

  • Agenda
  • Apps
  • Business
  • Dokter Rakyat
  • Entertainment
  • Fashion
  • Food
  • Gadget
  • Gaming
  • Gubuk Sastra
  • Health
  • Indonesia Menulis COVID 19
  • Kita Belajar Menulis
  • Kopipedia
  • Kuliah Terbuka
  • Layanan
  • Lifestyle
  • Mobile
  • Movie
  • Music
  • News
  • News
  • Ngaji Tani
  • Opini
  • Pendidikan Hari Ini
  • Politics
  • Produk
  • Psikologi Hari Ini
  • Refleksi
  • Review
  • Science
  • Sepak bola
  • Sports
  • Startup
  • Tech
  • Travel
  • World

Recent News

12 Ciri Anak dengan Autism yang Wajib Anda Ketahui

12 Ciri Anak dengan Autism yang Wajib Anda Ketahui

30/12/2020

The Legend of Zelda: Breath of the Wild gameplay on the Nintendo Switch

21/12/2020
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

© 2021 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result

© 2021 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • WELCOME BACK

    Already a member? Sign in with your username.

    Remember Me

    I FORGOT MY PASSWORD

    FORGOT PASSWORD

    Enter your username or email to reset your password.

    SIGN IN

Go to mobile version