• Call: +62 858-5656-9150
  • E-mail: [email protected]
Education Blog
  • Home
  • Artikel
    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Trending Tags

    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami
No Result
View All Result
Kampus Desa Indonesia
No Result
View All Result
Home Kuliah Terbuka

Berkata Positif Pada Anak

Nurul Aini by Nurul Aini
March 29, 2022
in Kuliah Terbuka, Psikologi Hari Ini
193 8
0
Berkata Positif Pada Anak
Share on FacebookShare on Twitter

Menyusun kalimat positif menjadi senjata pengasuhan anak akan menjadi kebiasaan jika kita menyadari bahwa kata-kata negatif telah menciptakan jejak mental yang tidak baik pada anak. Namun, kata negatif itu seperti tak banyak direfleksikan sebagai bahaya karena kita menganggap baik ketika diukur dari kepentingan orang tua. Nah, kata positif hanya dapat menjadi tabungan masa depan jika orang tua sadar diri, bahwa kata negatif yang dianggap baik, telah melahirkan kepatuhan tetapi meninggalkan luka. Bagaimana dengan Anda.

kampusdesa.or.id–Siapa bilang jadi orang tua itu susah? Di dunia ini tidak ada yang sulit jika dijalani dengan ikhlas begitu pun dalam hal mewujudkan keluarga hebat. Keluarga hebat? Seperti apa sih?

Beberapa keluarga, khususnya kepala keluarga atau sosok ayah, ada yang hanya memiliki pemikiran, “yang penting bisa memenuhi kebutuhan anak istri dan orang tua.” Namun tidak sedikit orang tua yang berpikir,“ anakku harus lebih hebat dariku, harus lebih sukses.”

Kecenderungan yang ke dua lebih kental ada di kehidupan masyarakat modern dan asing. Bagaimana bisa?

Perhatikan hal-hal remeh berikut:

“Nak, kok nilai matematika kamu enam puluh. Jangan kalah dong sama bla bla bla …,”

“Ayo main mobil-mobilan, masa’ kalah sama anak itu, dia kecil loh …,”

“Jangan mainan itu ya, nanti baju kamu kotor semua …,”

Saya curiga, ukuran “normal” hanya sebagai standar yang diciptakan manusia atas asas mayoritas.

Tidakkah para orang tua sering kecewa dan berkata demikian kepada anak-anaknya? Padahal tiap anak memiliki kemampuan yang berbeda, hobi yang berbeda, keinginan yang berbeda, tidak berdasarkan ukuran normalnya atau wajarnya. Saya curiga, ukuran “normal” hanya sebagai standar yang diciptakan manusia atas asas mayoritas. Baiklah, mungkin ini PR besar untuk orang tua agar tidak menanggap anak tidak normal ketika tidak melakukan hal seperti anak-anak lainnya.

Jika demikian, hal seperti apa yang seharusnya diucapkan kepada anak? Sangat mungkin bagi orang tua mengganti beberapa kalimat di atas dengan kalimat yang memberi penghargaan kepada anak.

“Nanti belajar lagi ya, pasti bisa. Adik kan cerdas. Oke, Sayang?”

“Mau main mobil-mobilan? Adik kan pemberani, nanti ayah temani ya?”

“Suka mainan ini ya? Setelah main dibersihkan ya, Adik kan bertanggung jawab.”

Nah, para orang tua yang sangat saya banggakan. Tidak mudah memang berlaku demikian. Tetapi itulah konsekuensi sebagai orang tua. Bukan men-judge anak, tetapi memotivasi anak.

Bandingkan kalimat di atas dengan seksama dan pikirkan respon anak. Tiga kalimat pertama memberikan respon negatif kepada anak. Dia akan berpikir “yah, aku dimarahin, aku dibanding-bandingin, aku dibatasin.” Ini adalah salah satu penghambat tumbuh kembang psikologis anak.

Namun, di tiga kalimat berikutnya, respon anak pasti positif. “Ya, kata ayah aku cerdas, aku kan pemberani, aku kan bertanggung jawab, aku pasti bisa.”

Jika memang ingin meluruskan kesalahan anak, biarkan ia tenang terlebih dahulu, baru bicara baik, sampaikan hal positif apa-apa yang seharusnya tidak dilakukan.

Saya mengamati beberapa orang tua yang sedang di tempat umum bersama anaknya. Terkadang orang tua akan marah ketika anaknya tidak mau menurut. Ini tidak sedikit terjadi. Salah satu kebiasaan orang tua adalah menasihati anaknya setelah memarahinya. Ini benar, tetapi jangan menitikberatkan pada amarah. Sebagian besar anak tampaknya akan mendengar nasihat orang tua. Tetapi sebenarnya ia hanya takut karena dimarahi. Jika memang ingin meluruskan kesalahan anak, biarkan ia tenang terlebih dahulu, baru bicara baik, sampaikan hal positif apa-apa yang seharusnya tidak dilakukan.

Pada dasarnya hubungan orang tua dan anak harus interaktif dan hangat. Salah satu penyebab buruknya hubungan anak dengan orang tua ketika dewasa adalah orang tua yang sejak kecil suka membandingkan anak-anaknya dengan saudara sendiri atau bahkan orang lain. Jadi, selalu berkata positif pada anak sejak dini menjadi hal yang penting.

Tags: Orang tuapengasuhan anak
Previous Post

Suara Seorang Mahasiswi Baru UNAIR Surabaya tentang “Gemetaran Memandang Salib”

Next Post

Pasukan Gus Dur Jaga Keamanan Asrama Mahasiswa

Nurul Aini

Nurul Aini

RelatedPosts

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang
Kearifan Lokal

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

by Mohammad Mahpur
March 8, 2023
0
230

Kampusdesa.or.id--Kebutuhan mengkaji Islam untuk menguatkan pemahaman lintas agama pada studi Islamologi menghubungkan Balewiyata dengan Pesantren Ainul Yakin Unisma Malang. Tak...

Read more
Sumber photo: https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/aparat-polsek-citeureup-mengamankan-bakso-daging-babi-_150201220228-436.jpg
Kuliah Desa

Waspadai Kandungan Boraks atau Garam Kuning

by Redaksi
February 15, 2023
0
336

Kampusdesa.or.id--Borax itu adalah garam bleng atau juga cetitet dalam dunia industri. Boraks menjadi bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu, antiseptik...

Read more
Mengenal Lebih Dekat Teman Tuli
Kuliah Terbuka

Mengenal Lebih Dekat Teman Tuli

by Siti Fatimah
November 25, 2022
0
103

Kampusdesa.or.id-- Kata tuna umum dipakai untuk menunjukkan keadaan disabilitas atau difabel seseorang. Orang yang tidak bisa melihat disebut tuna netra,...

Read more

Discussion about this post

Archive Artikel

Most commented

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Waspadai Kandungan Boraks atau Garam Kuning

Balewiyata dan Gus Dur; Situs Toleransi Malang yang Perlu Dirawat

Rembug Komunitas; Gusdurian Malang Tawarkan Peluang Menjadi Aktifis Penggerak

Metode Pemberdayaan Imamah; Mengubah dari Sense of Budgeting ke Sense of Benefit

Kampus Desa Indonesia

Kampus Desa Indonesia

Jl. Raya Candi VI-C Gang Pukesmas No. 4 RT 09 RW 06 Karangbesuki, Sukun, Kota Malang

SK Menkumham No. AHU-01356.AH.02.01 Tahun 2016

Tags

Agenda (36) Aktual (7) Desa Giat (2) Desa Unggul (3) Dokter Rakyat (45) Gubuk Sastra (10) Hari ini (3) Indonesia Menulis COVID 19 (82) Kearifan Lokal (8) Kelas Ekoprinting (3) Kelas Motivasi (1) Kita Belajar Menulis (66) Kopipedia (5) Kuliah Desa (10) kuliah hari ini (2) Kuliah Terbuka (133) Layanan (9) Lifestyle (1) Magang (1) Ngaji Tani (18) Opini (317) Pendidikan Hari Ini (73) Produk (27) Psikologi Hari Ini (126) Refleksi (27) Sepak Bola (6) Uncategorized (147) Wacana (1) World (1)

Recent News

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

March 27, 2023
Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

March 8, 2023

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

No Result
View All Result
  • Home
  • Artikel
    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In