• Call: +62 858-5656-9150
  • E-mail: [email protected]
Education Blog
  • Home
  • Artikel
    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Trending Tags

    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami
No Result
View All Result
Kampus Desa Indonesia
No Result
View All Result
Home Indonesia Menulis COVID 19

Perempuan Antar Umat Beragama Bicara Islam Nusantara

Mohammad Mahpur by Mohammad Mahpur
March 28, 2022
in Indonesia Menulis COVID 19
190 14
0
Perempuan Antar Umat Beragama Bicara Islam Nusantara
Share on FacebookShare on Twitter

Viral media sosial yang pro dan kontra Islam nusantara nampaknya membikin kebingungan para anggota perempuan antarumat beragama di Malang. Kekhawatiran ini disinyalir dari beberapa pertanyaan dan ketakutan, jangan-jangan Islam nusantara ini bagian dari Islam yang garang, atau Islam jenis apa lagi ini? PAUB kemudian memperjelas posisi Islam nusantara di Unisma agar tidak terjadi kekhawatiran dan kesalahpahaman bagi umat di luar Islam.

KampusDesa, Malang–Perempuan Antarumat Beragama menyapa UNISMA dan berbicara Islam Nusantara, padahal mereka tidak seiman. Itulah kenyataannya ternyata PAUB peduli terhadap kebingungan dari umat di luar Islam yang melihat kok ramainya pertentangan di media sosial antara yang menolak dan menggagas Islam nusantara. Nah dari kalangan umat di luar Islam pada akhirnya ingin belajar mendengar sudut pandang Islam nusantara. Di sinilah akhirnya pada Jumat, 3 Agustus 2018, Unisma memfasilitasi forum ini dan sekaligus langsung disambut dengan MoU antara PAUB dan UNISMA dengan tajuk Seminar Perempuan Lintas Agama melalui tema “Memahami Islam Nusantara : memperkokoh sikap inklusivisme perempuan umat beragama dalam bingkai NKRI” di ruang Syaikhona Kholil gedung Utsman Bin Affan.

Kreatifitas Orang Islam

Maskuri, Rektor UNISMA yang sekaligus menjadi narasumber memaparkan sudut pandang mengenai Islam nusantara. Menurutnya, Islam nusantara adalah kreatifitas yang dibutuhkan sebagai ikhtiar membumikan Islam. Seluruh ajarannya juga sama. Suasana Islam nusantara merupakan bagian dari semangat damai untuk kepentingan bangsa ini. Suatu contoh adalah halal bi halal yang digagas oleh KH. Wahab Chasbullah, ketika diminta Soekarno mendamaikam sesama umat Islam yang sedang konflik maka KH. Wahab mengusulkan kegiatan halal bil halal untuk menumbuhkan semangat islah. Inilah kreatifitas yang dimiliki oleh bangsa ini khususnya sebagai bagian dari pengembangan kearifan lokal.

Semenfara itu ada pandangan lain bagi seorang rektor yang mendeklarasikan bahwa Unisma adalah kampus multikulturalisme, terkait dengan tema inklusivisme perempuan dalam bingkai NKRI. Laki-laki dan perempuan mempunyai hak yang sama. Al Ahzab ayat 35. Dijelaskan Posisi laki dan perempuan itu sama di hadapan Allah SWT. Al Hujurat 13. Yang membedakan masalah ketaqwaan di sisi Allah. Jadi laki-laki dan perempuan memiloki konstribusi yang sama dalam megembangkan peradaban dan kebudayaan. Jadi laki-laki dan perempuan memiliki peran yang sama. Kecuali hanya wanota yang bisa melakukan maka di sinilah yang membedakan dan tidak bisa mengelak.

Dalam bidang muamalah seperti pendidikan atau yang lainnya maka perempuan juga wajib memiliki peran yang sama.

Sayyidah Yulaikho’ sering menolak permintaan nabi Yusuf. Dia begitu cinta kehidupan dunia. Termasuk menolak hubungan biologis. Maka istri tersebut ditegur Allah. Maka ini tidak bisa digantikan. Maka perempuan harus menuruti laki-laki. Tetapi kalau dalam bidang muamalah seperti pendidikan atau yang lainnya maka perempuan juga wajib memiliki peran yang sama. Oleh karena itu kalau perempuan berperan juga, tidak hanya sebagai konco wingking saja akan menjadikan bangsa ini lebih kokoh. Maka yang terjadi adalah fastabikhul kboirat. Maka tidak ada yang saling salip-menyalip untuk mengunggulkan. Jadi semua memiliki kesempatan yang sama dalam fastabikhul khoirat. Jadi satu sama yang lain harus saling membantu.

Menurut Maskuri, UNISMA berkomitmen sebagai perguruan tinggi yang inklusif. Ini bukan sekedar jargon saja. Semangat ini dibuktikan Unisma sebagai kampus multikulturalisme. Suatu contoh kalau ada baiat wisuda, maka para tokoh agama selain Islam diberi kesempatan untuk membaiat para wisudawan yang agamanya di luar Islam. Begitu uraian Maskuri mengakhiri pembicaraan mengenai Islam nusantara, peran perempuan dan kontribusi Unisma dalam menciptakan perguruan tinggi multikulturalisme.

Islam Nusantara dan Perempuan Lintas Agama

Sajian lain mengenai sudut pandang Islam nusantara dipaparkan oleh Mufidah. Sosok yang turut melahirkan PAUB dan tidak lama lagi akan menyandang Guru Besar bidag sosiologi hukum Islam, ini menguraikan agak rinci mengenai Islam nusantara dan sinerginya dengan peran-peran perempuan antar-umat beragama.

Hasil naskah penandatanganan MoU Unisma – PAUB sebagai wujud pengembangan Perguruan Tinggi Multikulturalisme

Meski ada ritual di luar ibadah inti, maka ibadah itu tidak lantas menggeser atau menggantikan ibadah inti. Islam nusantara menempatkan proses ritual yang tercipta dari berbagai budaya atau tradisi semata-mata hanya menyesuaikan dengan kehidupan masyarakat secara lunak dengan batasan tidak bertubrukan dengan inti keimanan.

Islam nusantara itu tidak sedang menggantikan ibadah inti Islam. Meski ada ritual di luar ibadah inti, maka ibadah itu tidak lantas menggeser atau menggantikan ibadah inti. Islam nusantara menempatkan proses ritual yang tercipta dari berbagai budaya atau tradisi semata-mata hanya menyesuaikan dengan kehidupan masyarakat secara lunak dengan batasan tidak bertubrukan dengan inti keimanan.

Mufidah menyampaikan, Islam nusantara memiliki tiga karakteristik, berdasarkan waktunya sebagai islam rahmatan lil alamien, berdassrkan ruangnya menunjukkan keanekaragaman budaya dan secara gerakan lebih mengutamakan semangat bermuamalah (terbuka). Suatu contoh adanya ibadah sosial sebagai bagian yang turut menyertai ibadah utama, seperti slametan, iring-iringan ibadah haji atau sekaten. Ritual tersebut tidak akan menggantikan ibadah inti. Islam nusantara itu tidak sedang menggantikan ibadah inti Islam. Meski ada ritual di luar ibadah inti, maka ibadah itu tidak lantas menggeser atau menggantikan ibadah inti. Islam nusantara menempatkan proses ritual yang tercipta dari berbagai budaya atau tradisi semata-mata hanya menyesuaikan dengan kehidupan masyarakat secara lunak dengan batasan tidak bertubrukan dengan inti keimanan.

Islam nusantara itu mencerminkan kekuatan agama, kekuatan cinta tanah air yang menyatu kedalam praktik Islam nusantara. Tujuannya tidak lain adalah membangun peradaban Indonesia. Oleh karena itu, meskipun tidak secara eksplisit tetapi secara praktik sudah dilakukan. Selain itu, pada prinsipnya praktik Islam nusantara membangun prinsip kebinekaan, menjaga bangsa ini sebagai kekuatan yang bisa diambil dari semangat praktis Islam nusantara.

Perempuan Antarumat Beragama di Malang memiliki potensi sumberdaya yang dapat menopang peran kebangsaan

Prinsip lain Islam nusantara juga menumbuhkan spirit kemajemukan, mengutamakan budi pekerti, persaudaraan nasional, menjaga kebebasan beragama sesuai dengan ketentuan UU, termasuk tidak mengganggu agama lain dan menghormati perbedaan agama. Islam nusantara terbuka dengan keanekaragaman. Bukan sebuah agama gado-gado, tetapi pelakunya menyadari bahwa kehidupan di nusantara memang dihidupi oleh berbagai suku dan agama dengan konsekuensi pada beranekaragamnya praktik-praktik beragama dan berbudaya. Islam nusantara adalah bukti historis sebagai sebuah hasil kemampuan bersinggungan dengan keanekaragaman tersebut secara produktif bukan reaktif dan penuh kekerasan/keberagamaan yang memaksa.

Beberapa dasar pemahaman Islam nusantara inilah yang juga memberikan peluang dirterimanya PAUB di negeri ini. PAUB kemudian memiliki peran dalam membangun kemajemukan, multikulturalisme dan tokoh agama memiliki peran dalam menciptakan budaya ramah pada perbedaan.

Beberapa dasar pemahaman Islam nusantara inilah yang juga memberikan peluang dirterimanya PAUB di negeri ini. PAUB kemudian memiliki peran dalam membangun kemajemukan, multikulturalisme dan tokoh agama memiliki peran dalam menciptakan budaya ramah pada perbedaan. Untuk itu peran perempuan lintas agama antara lain untuk mengawal nilai agama dan budaya untuk membangun peradaban umat beragama di Nusantara, dan mengimplementasikan kesetaraan dan keadilan gender dalam kehidupan keluarga dan masyarakat. Begitulah kiranya PAUB menguatkan salah satu semangat jargon “Sehati dalam Keberbedaan.”

Tags: islam moderatIslam NusantaraLintas AgamaPerempuan Antar umat BeragamaUnisma
Previous Post

Ingin Tahu Bangunan Laboratorium Masa Depan ? Ini Lo Miniaturnya

Next Post

Bencana Alam: Faktor Pembangunan yang Diabaikan

Mohammad Mahpur

Mohammad Mahpur

Ilmuan Psikologi Sosial, Peace Activist and Gusdurian Advisor, Writer, Pemberdaya Masyarakat dan Komunitas. Founder Kampus Desa Indonesia. Memberikan beberapa pelatihan gender, moderasi beragama, dan metodologi penelitian kualitatif, khusus pendekatan PAR

RelatedPosts

Pandemi: Dari Global Menuju Lokal
Indonesia Menulis COVID 19

Pandemi: Dari Global Menuju Lokal

by Kampus Desa Indonesia
March 28, 2022
0
211

Merebaknya wabah sehingga berkembang menjadi pandemi berawal mula dari globalisasi, oleh karena itu kita harus mengurangi aktivitas global kita dan...

Read more
Merawat Kesehatan Mental Ibu Rumah Tangga di Tengah Pandemi
Indonesia Menulis COVID 19

Merawat Kesehatan Mental Ibu Rumah Tangga di Tengah Pandemi

by Maulana Arif Muhibbin
March 30, 2022
0
201

Masa Pandemi Covid-19 hingga transisi New Normal membawa perubahan pada dinamika rumah tangga. Ibu rumah tangga memiliki tanggung jawab yang...

Read more
Derita dan Asa Pendidikan Kita
Indonesia Menulis COVID 19

Derita dan Asa Pendidikan Kita

by Kampus Desa Indonesia
March 28, 2022
0
203

Padahal, tercatat bahwa kurikulum pendidikan telah berganti sebanyak 11 kali, mulai Rentjana Pelajaran 1947, Rentjana Pelajaran Terurai 1952, Rentjana Pendidikan...

Read more

Discussion about this post

Archive Artikel

Most commented

Balewiyata dan Gus Dur; Situs Toleransi Malang yang Perlu Dirawat

Rembug Komunitas; Gusdurian Malang Tawarkan Peluang Menjadi Aktifis Penggerak

Metode Pemberdayaan Imamah; Mengubah dari Sense of Budgeting ke Sense of Benefit

Era Berperilaku Baik dalam Dunia Pendidikan

Sehat dengan Hemat Menggunakan VCO Buatan Sendiri

Bunga Kenanga berpadu VCO Bermanfaat untuk Kecantikan Kulit dan Rambut

Kampus Desa Indonesia

Kampus Desa Indonesia

Jl. Raya Candi VI-C Gang Pukesmas No. 4 RT 09 RW 06 Karangbesuki, Sukun, Kota Malang

SK Menkumham No. AHU-01356.AH.02.01 Tahun 2016

Tags

Agenda (36) Aktual (7) Desa Giat (2) Desa Unggul (3) Dokter Rakyat (45) Gubuk Sastra (10) Hari ini (3) Indonesia Menulis COVID 19 (82) Kearifan Lokal (7) Kelas Ekoprinting (3) Kelas Motivasi (1) Kita Belajar Menulis (66) Kopipedia (5) Kuliah Desa (9) kuliah hari ini (2) Kuliah Terbuka (131) Layanan (9) Lifestyle (1) Magang (1) Ngaji Tani (18) Opini (317) Pendidikan Hari Ini (73) Produk (27) Psikologi Hari Ini (126) Refleksi (27) Sepak Bola (6) Uncategorized (146) Wacana (1) World (1)

Recent News

Balewiyata dan Gus Dur; Situs Toleransi Malang yang Perlu Dirawat

Balewiyata dan Gus Dur; Situs Toleransi Malang yang Perlu Dirawat

January 22, 2023
Rembug Komunitas; Gusdurian Malang Tawarkan Peluang Menjadi Aktifis Penggerak

Rembug Komunitas; Gusdurian Malang Tawarkan Peluang Menjadi Aktifis Penggerak

January 9, 2023

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

No Result
View All Result
  • Home
  • Artikel
    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In