• Call: +62 858-5656-9150
  • E-mail: [email protected]
Education Blog
  • Home
  • Artikel
    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Trending Tags

    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami
No Result
View All Result
Kampus Desa Indonesia
No Result
View All Result
Home Psikologi Hari Ini

Menikah Atau Lanjut S2?

Tiassan Wulandari by Tiassan Wulandari
March 28, 2022
in Psikologi Hari Ini
206 9
0
Menikah Atau Lanjut S2?
Share on FacebookShare on Twitter

Saat menjelang lulus sarjana strata-1, pilihan hidup semakin realistic dan setiap orang akan membangun berbagai keputusan penting. Bagi yang ingin tetap melanjutkan studinya dan merasa terus berkembang keilmuannya, melanjutkan studi S-2 adalah prestisius. Tetapi, menikah atau melanjutkan S2, kadang membikin hidup dilematis juga ?

Menikah dan S2 boleh jadi uji nyali bahwa kita bisa disebut sosok mandiri. Secara finansial, keduanya tidak bisa ditawar mesti dipenuhi oleh setiap orang. Menunda keduanya atau menyegerakan keduanya juga mempunyai peluang beresiko. Bagaimana sebaiknya membuat keputusan tersebut ?

Menjalani kehidupan memang selalu berurusan dengan bagaimana kita memilih diantara dua pilihan. Pilihan yang akan membawa kita pada tujuan-tujuan hidup kita selanjutnya. Tidak jarang mengarah pada dua pilihan yang berat bagi kita, yang seringkali membuat kebingungan dan juga stress sehingga memikirkan keduanya malah sering membuat kegiatan yang seharusnya segera dilaksanakan menjadi terbengkalai. Contohnya saja kita masih harus menyelesaikan skripsi tapi terlalu ambil pusing akan dua pilihan tersebut.

Belum lagi adanya tuntutan dari orangtua yang menyuruh segera menikah atau lanjut S2 yang membuat derita mahasiswa semester akhir semakin kompleks. Nah, dilema pada dua pilihan juga membuat kesehatan kita bermasalah seperti berkurangnya nafsu makan atau nafsu makan yang berlebih.

Sejatinya memilih dua pilihan bukanlah suatu hal yang mudah, akan tetapi butuh persiapan dan keputusan yang tepat supaya kita yang menjalaninya juga tidak merasa terbebani akan hal baru. Setiap orang memilih menikah dulu atau S2 merupakan pilihan yang sah sah saja, akan tetapi sekali lagi bahwa pilihlah salah satunya berdasarkan segala pertimbangan yang matang baik secara pribadi maupun dengan orangtua Anda.

Berbicara mengenai fakta bahwa kedua pilihan tersebut sama-sama membutuhkan finansial yang cukup besar serta keduanya juga terdapat resiko masing-masing yang perlu dipertanggungjwabkan secara bijak. Oleh sebab itu bagi Anda yang menginginkan pilihan salah satu dari kedua tersebut berfipirlah dan putuskan dengan tepat supaya tidak salah pilih yang mengakibatkan masalah baru dikehidupan kita.

Fenomena 3 tahun belakangan ini banyak sekali yang memilih menikah muda karena berbagai alasan bagi masing-masing individu yang memilihnya. Bukan hal yang luar biasa jika terdapat mahasiswa memilih menikah disaat sedang menempuh kuliah. Banyak pula yang memilih untuk menyelesaiakn kuliah S1 kemudian setelah lulus menikah, atau sambil kerja melanjutkan S2 karena kesukaannya untuk terus melaksanakan pendidikan hingga jenjang tertinggi serta adanya dukungan psikis maupun finansial dari orangtua. Adapula yang berpikir memilih S2 dulu supaya setelah lulus S1 tidak langsung menganggur. Jadi apapun pilihannya setiap individu berhak untuk mendapatkan yang terbaik sesuai dengan keinginannya. Adapula yang kekeh ingin S2 terlebih dahulu

Jika Anda atau pasangan Anda masih terbilang belum mampu mengontrol emosi atau ego masing-masing maka perlu sekali untuk mengendalikan hal tersebut, banyak fakta pernikahan yang terlalu tinggi emosi dan egonya sangat rentan sekali untuk terjadi perceraian.

Bagi Anda yang menginginkan menikah setelah lulus S1 maka persiapkan mental yang matang, sebab menikah bukan suatu hal yang semua isinya bahagia saja akan tetapi dalam sebuah pernikahan akan muncul yang namanya permasalahan baru. Jika Anda atau pasangan Anda masih terbilang belum mampu mengontrol emosi atau ego masing-masing maka perlu sekali untuk mengendalikan hal tersebut, banyak fakta pernikahan yang terlalu tinggi emosi dan egonya sangat rentan sekali untuk terjadi perceraian. Tentunya Anda tidak menginginkan hal tersebut yang mana belajar mengendalikan emosi dan juga ego adalah hal penting untuk menuju rumah tangga yang harmonis. Selain itu, kemampuan finansial juga sangat diperlukan pasca menikah karena akan banyak sekali kebutuhan Anda bersama pasangan untuk melanjutkan hidup secara sehat. Janganlah menikah karena banyak teman anda yang menikah. Sejatinya menikah bukanlah ajang perlombaan tapi membentuk sebuah kesiapan dalam menata hidup baru dengan pasangan.

Orangtua akan sangat senang dan juga bangga melihat anaknya melanjutkan pendidikannya hinga ke jenjang tertinggi, namun kebahagiaan orangtua akan semakin lengkap jika Anda bisa membiayai separuh atau berapapun untuk kuliah Anda S2 serta ditambah Anda sudah memiliki pekerjaan

Bagi Anda yang memilih melanjutkan S2, tentunya menjadi hal yang bagus pula untuk memperdalam keilmuan Anda. Namun, sekali lagi bahwa biaya S2 bukan perkara murah sehingga Anda juga mempertimbangkan tersebut dengan orangtua. Atau setelah Anda lulus S1 alangkah lebih baiknya mencari pekerjaan dulu supaya bisa membiayai kuliah S2 Anda tanpa membebani orangtu secara keseluruhan. Orangtua akan sangat senang dan juga bangga melihat anaknya melanjutkan pendidikannya hinga ke jenjang tertinggi, namun kebahagiaan orangtua akan semakin lengkap jika Anda bisa membiayai separuh atau berapapun untuk kuliah Anda S2 serta ditambah Anda sudah memiliki pekerjaan.

Teman-teman semua bahwasannya dua pilihan di atas merupakan pilihan yang sama-sama baik. Pilihlah pilihan Anda dengan memohon ridho Sang Maha Pemberi Segalanya maka segala hal yang ingin Anda raih akan dipilahkan yang terbaik dari yang terbaik. Berusahalah dan terus berdoa maka Allah akan berikan jalan atas segala keinginan terbaik Anda.

Tags: keluargaKuliahmenikahpsikologi
Previous Post

Pengapesan, Waspada Saat Di Atas Angin Kekuatan

Next Post

Keberhasilan yang Tertunda, Guru MI-pun Bisa

Tiassan Wulandari

Tiassan Wulandari

RelatedPosts

Gulat dengan Sang Profesor
Kuliah Desa

Gulat dengan Sang Profesor

by Mohammad Mahpur
October 1, 2022
0
169

KAMPUSDESA.OR.ID--Gulat dengan sang profesor kecil menjadi pengalaman bermain menarik waktu itu di sepah (sampah tebu hasil penggilingan). Masa kecil yang...

Read more
Keluar dari Efek Lampu Sorot
Psikologi Hari Ini

Keluar dari Efek Lampu Sorot

by Redaksi
April 8, 2022
0
98

Jiwa sosial itu layaknya sudah menjadi keterampilan “bertahan hidup” tingkat dasar yang perlu dilatih sebagai modal bagi manusia untuk disebut...

Read more
Kawula muda  bijaklah dalam bermelodi, karena musik itu sugesti
Opini

Kawula muda bijaklah dalam bermelodi, karena musik itu sugesti

by Maulana Arif Muhibbin
March 30, 2022
0
212

Ini tentang musik, sifatnya yang universal terkadang mereduksi pemikiran rasional. Lantas bagaimana dengan hal yang bersifat emosional? Bisa dibilang musik...

Read more

Discussion about this post

Archive Artikel

Most commented

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Waspadai Kandungan Boraks atau Garam Kuning

Balewiyata dan Gus Dur; Situs Toleransi Malang yang Perlu Dirawat

Rembug Komunitas; Gusdurian Malang Tawarkan Peluang Menjadi Aktifis Penggerak

Metode Pemberdayaan Imamah; Mengubah dari Sense of Budgeting ke Sense of Benefit

Kampus Desa Indonesia

Kampus Desa Indonesia

Jl. Raya Candi VI-C Gang Pukesmas No. 4 RT 09 RW 06 Karangbesuki, Sukun, Kota Malang

SK Menkumham No. AHU-01356.AH.02.01 Tahun 2016

Tags

Agenda (36) Aktual (7) Desa Giat (2) Desa Unggul (3) Dokter Rakyat (45) Gubuk Sastra (10) Hari ini (3) Indonesia Menulis COVID 19 (82) Kearifan Lokal (8) Kelas Ekoprinting (3) Kelas Motivasi (1) Kita Belajar Menulis (66) Kopipedia (5) Kuliah Desa (10) kuliah hari ini (2) Kuliah Terbuka (133) Layanan (9) Lifestyle (1) Magang (1) Ngaji Tani (18) Opini (317) Pendidikan Hari Ini (73) Produk (27) Psikologi Hari Ini (126) Refleksi (27) Sepak Bola (6) Uncategorized (147) Wacana (1) World (1)

Recent News

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

March 27, 2023
Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

March 8, 2023

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

No Result
View All Result
  • Home
  • Artikel
    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In