Rabu, April 23, 2025
Google search engine
BerandaBacaritaIsmail Hadisoebroto Dilogo, Ahli Ortopedi dan Sel Punca dari Indonesia

Ismail Hadisoebroto Dilogo, Ahli Ortopedi dan Sel Punca dari Indonesia

Dokter Ismail, begitu ia kerapkali disapa pasien dan murid-muridnya. Putra dari pasangan H Erwan Hadisoebroto Dilogo dan Saspiati ini telah menorehkan tinta emas di sepanjang sejarah dunia ortopedi dan sel punca di Indonesia. Ia pernah menjalani Ph.D exchange student di National University of Singapore tahun 2006. Peraih lebih dari 16 penghargaan dan prestasi tingkat nasional dan internasional.

Ia seorang peraih beasiswa internasional AAOS surgical skill scholarship American Academy Orthopaedic Surgery (AAOS) 1-12 Mei 2013. Kemudian berlanjut meraih AAOS – Massachusetts General Hospital, Harvard Medical School, International Emerging Leaders Scholarship Award 2015. Ismail telah sepuluh kali mengikuti fellowship dari tahun 2004 hingga 2016 di mancanegara (seperti: Singapura, Thailand, Amerika, Taipei, dsb). Ia telah lebih dari 63 kali mengikuti konggres dan seminar (di dalam dan luar negeri, seperti: Kuala Lumpur, Manila, Singapura, Iran, China, Taiwan, Denmark, Hongkong, Jerman, Inggris, Filipina, USA, India, Florida). Pemenang lebih dari 10 hibah penelitian (grant).

Saat menjabat Kepala Puskesmas Klatakan, Jember, Jawa Timur, Indonesia 1995-1998, Ismail berhasil menjadikan puskesmas itu mandiri, berpenghasilan, aman, memiliki musala, dengan cakupan imunisasi tertinggi, serta menaikkan peringkat dari 50 menjadi 24.

Pria penggemar badminton ini juga pernah menjadi bagian dari tim Kesehatan Khusus, DepkesRI untuk Nanggroe Aceh Darussalam, di RS Zainoel Abidin, Banda Aceh, Agustus-November 2003. Tim Medis Departemen Kesehatan RI untuk Bencana Tsunami Aceh di Banda Aceh, 28 Desember- 2 Januari 2005. Tim Medis RSCM untuk bencana gempa bumi Yogyakarta di RS Sardjito, Yogyakarta, Juni 2006.

Tentunya tak berlebihan bila berdasarkan pencapaian dan pengalaman, didukung prestasi, penghargaan, kinerja, serta dedikasi yang begitu tinggi kepada dunia ilmu pengetahuan serta masyarakat Indonesia selama ini membuat pria kelahiran Jember, 28 Januari 1969 ini dijuluki sebagai sang Begawan Ortopedi dan Stem Cells dari Indonesia.

Ortopedi dan Stem Sel Itu Prospektif

Di Indonesia, masih jarang dokter spesialis ortopedi yang juga memahami sel punca. Ismail adalah perkecualian. Suami dari dr.Juni Tjahjati ini merupakan salah satu pakar yang berhasil memadukan keduanya, sehingga dapat diaplikasikan langsung ke pasien.

Diharapkan dengan penggunaan stem sel ini, tatalaksana berbagai kasus ortopedi tersebut dapat dilakukan dengan, tepat cepat, dan baik, serta dapat meminimalkan komplikasi yang mungkin terjadi.

Ismail tertarik menekuni ortopedi dan sel punca, karena proses yang dialaminya saat berkuliah. Pria penyuka pecel, ikan, dan steak ini merasa senang dan menikmati ilmu ortopedi. Ilmu ortopedi dan stem sel sangatlah berkaitan, terutama dalam hal teknik jaringan, seperti bone graft dan bone transport, di mana dalam menatalaksana beberapa kasus ortopedi masih banyak terdapat keterbatasan. Beberapa kasus ortopedi tidak dapat diselesaikan dengan sempurna menggunakan metode terapi saat ini, dan terdapat banyak komplikasi. Diharapkan dengan penggunaan stem sel ini, tatalaksana berbagai kasus ortopedi tersebut dapat dilakukan dengan, tepat cepat, dan baik, serta dapat meminimalkan komplikasi yang mungkin terjadi.

Penyakit ortopedi yang selama ini dengan pengobatan konvensional belum menunjukkan hasil yang memuaskan atau bahkan belum bisa ditangani sama sekali, dapat ditangani dengan teknik stem sel

Ortopedi dan stem sel ini sangat prospektif. ”Sel punca sangat mendukung kemajuan ilmu ortopedi. Prinsip tatalaksana ortopedi yang saat ini, dalam hal regenerasi, reparasi, dan replacement, menggunakan logam atau bahan metal lainnya sehingga hanya mencakup prinsip mekanikanya saja, akan diarahkan ke tatalaksana dengan prinsip biologis menggunakan teknik stem sel. Penyakit ortopedi yang selama ini dengan pengobatan konvensional belum menunjukkan hasil yang memuaskan atau bahkan belum bisa ditangani sama sekali, dapat ditangani dengan teknik stem sel,” paparnya (bersambung).

Dito Anurogo
Dito Anurogo
Dokter literasi digital, dokter rakyat di Kampus Desa Indonesia, dosen FKIK Unismuh Makassar, penulis puluhan buku, sedang menempuh S3 di Taipei Medical University Taiwan.
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments