• Call: +62 858-5656-9150
  • E-mail: [email protected]
Education Blog
  • Home
  • Artikel
    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Trending Tags

    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami
No Result
View All Result
Kampus Desa Indonesia
No Result
View All Result
Home Kuliah Terbuka

Implikasi SE Mendikbud No 4 Tahun 2020 Terhadap Konten Materi Pelajaran Sekolah

Astatik Bestari by Astatik Bestari
March 25, 2022
in Kuliah Terbuka, Pendidikan Hari Ini
200 4
0
Implikasi SE Mendikbud No 4 Tahun 2020 Terhadap Konten Materi Pelajaran Sekolah
Share on FacebookShare on Twitter

Surat Edaran Mendikbud No. 4 Tahun 2020 agar sekolah diganti di rumah sebenarnya sangat fleksibel. Anak-anak tidak harus belajar tekstual sebagaimana yang sering kita lihat di beberapa informasi. Murid sebenarnya bebas melakukan kegiatan belajar di rumah, bersama orang-orang terdekatnya. Tidak juga wajib mengerjakan buku pelajar secara tekstual sebagaimana di sekolah karena penggantinya boleh belajar kecakapan hidup dan penilaiannya kualitatif. Sebenarnya memudahkan, bukan menyulitkan.

Kampusdesa.or.id–Menanggapi Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 4 Tahun 2O2O tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-1 9) point 2 yang berbunyi, proses belajar dari rumah dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:

Belajar dari Rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan;
Belajar dari Rumah dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemi Covid-19;
Aktivitas dan tugas pembelajaran Belajar dari Rumah dapat bervariasi antarsiswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/ fasilitas belajar di rumah;
Bukti atau produk aktivitas Belajar dari Rumah diberi umpan balik yang bersifat kualitatif dan berguna dari guru, tanpa diharuskan memberi skor/ nilai kuantitatif.

Maka seyogyanya para pendidik di seluruh negeri ini segera mengalihkan tujuan pembelajarannya, menyusun konten materi pelajaran yang bersesuaian dengan wawasan seputar Covid-19.

Pada mata pelajaran Bahasa Inggris misalnya bisa menyajikan procedure text bertopik how to wash your hands. Inipun bisa disajikan dalam bentuk video tutorial yang diambil dari YouTube atau membuat video sendiri. Jangan lupa tetap mempertimbangkan point 2c, video tidak terlalu memakan banyak paketan data, karena masa lockdown adalah masa sulit dalam banyak hal termasuk perolehan akses internet dari rumah tersebab dana terbatas kebutuhan jaringan internet bersamaan dalam satu keluarga.

Selain pelajaran Bahasa Inggris, pada madrasah yang pelajarannya banyak pelajaran agama dapat meyajikan materi fiqh tentang kaifiyah merawat jenazah korban Covid-19. Mata pelajaran fiqh ini juga bisa berkolaborasi dengan pelajaran geografi tentang serapan air tanah yang diharapakn tidak sampai terkontaminasi oleh cairan yang dibawah oleh jazad jenazah Covid-19 ini.ini juga menyangkut kesehatan masyarakat dan lingkungan sehingga masih memungkinkan pelajaran kesehatan masuk dan berkolaborasi bersama di tema pelajaran mengurus jenazah korban Covid-19 .

Adapun aturan tata cara pergaulan di masyarakat masa social distancing sebagai tindakan preventif menyebarnya Covid-19 ini bisa disajikan dalam pelajaran sosiologi, PKn, IPS.Kita sudah sangat paham dengan berbagai macam wawasan pengetahuan di yang bersumber dari perangkat digital kita. tak perlu kita berpusing-pusing foto buku cetakan di rumah kita atau LKS yang disediakan guru untuk dijadikan bahan belajar dalam home learning ini. kita bisa bahkan sangat bisa menuruti kemauan pemerintah untuk mengalihkan konten pelajaran sesuai kondisi kekinian yang benar-benar membutuhkan perhatian besar bangsa terkhusus dunia pendidikan juga punya peran melakukan kegiatan pembelajaran yang adaptif dengan kondisi saat ini.

Kembali pada gagasan tentang konten mata pelajaran yang harus disesuaikan dengan kondisi bangsa saat ini, istilah-istilah seputar wabah Covid-19 ini bisa saja masuk materi pelajaran Bahasa Indonesia. Apa itu social distancing, penerjemah secara kontekstual lockdown, siapa itu ODR (Orang Dalam Resiko), ODP (Orang Dalam Pengawasan) dan PDP (Pasien Dalam Pengawasan).

Materi pendidikan jasmani dan olahraga bisa menayangkan cara tepat mendapatkan vitamin D sebagai salah satu vitamin yang dapat menjaga tubuh dari Covid-19. Memang guru olah raga tidak dapat bertemu muka dengan peserta didik untuk memberi contoh dalam bentuk gerak badan, tapi sekali lagi guru tingal cari di youtube browsing di google terkait hal ini, pasti ada.

Untuk materi SBK, peserta didik dimotivasi untuk bisa membuat masker sendiri dan hasilnya bisa dipakai sendiri, dipakai keluarga dan dijual ke orang lain. Nah, selain memberi materi pelajaran, peserta didik mulai juga diajari melakukan kegiatan yang memiliki manfaat secara financial. covid-19 tidak melumpuhkan daya kreatif kita, tetap produktif!

Bagaimana dengan materi science? Tentu saja peserta didik bisa diberi penugasan membuat hand sanitizer yang terlebih dahulu disajikan video tutorial membuatnya.Andai video tutorial ini memakan banyak paketan data internet, baiklah dibuat saja catatan seputar pembuatan produk ini. kita tak perlu mengetik materi ini dalam bentuk words kemudian diubah ke bentuk PDF, terlalu rumit dan tidak efektif, waktu kita terus berjalan, mari bertindak lebih peka teknologi. Coba kita cari sumber bacaan di google, di situ pasti banyak link bacaan yang bisa kita share di kelas online peserta didik. Jika masih ada yang keberatan buka link tersebut, kalau mungkin di copy dan paste lalu disebutkan sumber adopsinya dari mana, amankan? beres sudah, materi tersampaikan kepada peserta didik nampak keren dan peka teknologi.

Baca juga: Memerbanyak hand sanitizer untuk cegah Covid 19

Materi ekonomi juga harus bekerja keras bagaimana pelajaran ini berkontribusi baik dalam memperhatikan dampak wabah Covid-19 ini. Diketahui dalam pemberitaan di media bahwa wabah Covid-19 ini telah membuat nilai tukar rupiah terhadap dollar anjlok. Disinyalir persis jaman krisis moneter tahun 1998, di mana masyakarat melakukan belanja borongan untuk membuat stock kebutuhan hidup tidak tergulung oleh harga yang semakin melonjak naik. Pengetahuan ini tentunya bisa masuk dalam materi pelajaran ekonomi. Jadi di sini peserta didik diajak berpikir holistik berbagai dampak wabah Covid-19 ini begitu luas, istilah kawan-kAwan kita di sosial media ambyar.

Konon, guru itu dalang yang tak kehabisan skenario, maka dalam masa seperti ini ditambah juga himbauan pemerintah agar penyajian materi pelajaran bersesuaian dengan wabah Covid-19, kita optimis bahwa para pendidik bisa melaksanakan harapan pemerintah ini. Meskipun guru bukan bagian dari generasi Z , tapi guru juga hidup di generasi Z juga sedikit banyak melalui aktivitas-aktivitas para generasi Z. Kalau cuma googling, menengok youtube laluu menyalin link untuk disampaikan kepada kelas online peserta didik, memakan waktu berapa lama, sebentar sekali. beda dengan mengetik ulang pelajaran lalu diposting di kelas online, bikin jari jemari kriting pula, karena capek. Atau sebaliknya peserta didik hanya diberi tugas dan tugas dengan konten perintah itu-itu saja, wow betapa tak berwarnanya kelas online mereka di saat Covid-19 sudah mejadi beban masalah yang menakutkan! Kondisi mental peserta didik meskipun tidak memikirkan pendapatan keluarga yang mungkin menurun, mereka juga tetap manusia yang berpikir bahwa suasana saat ini tidak nyaman, masa iya ditambah lagi ketidaknyamanannya dengan menyajikan materi pelajaran yang manfaatnya belum bisa digunakan hari ini,dalam bentuk perintah mengerjakan tugas ini itu. Mari move on, saya juga berikhtiar ke arah ini.

Jika semua materi pelajaran seputar kecakapan hidup bertema menghadapi Covid-19, lalu peserta didik bosan, maka pelajaran seni budaya ini tentunya memiliki cara menetralisir kebosanan. Tidak menutup kemungkinan semua mata pelajaranpun bisa membuat ice breaking dalam belajar onlinenya.Dunia sudah panik dengan covid-19, maka kelas online sekolah kita seyogyanya bisa mengesampingkan suasana ini dengan guru mata pelajaran membuat ice breaking di sesi belajar onlinenya.

Wabah Covid-19 ini tak layak menjadikan kita berhenti beraktivitas di segala bidang kehidupan. Terus bergerak produkrif, termasuk para guru agar membuat materi pelajaran yang menyumbang partisipasi besar dalam mengatasi wabah Covid-19.

Mari menikmati merdeka berkarya!

Tags: COVID-19Pendidikanvirus coronawork from home
Previous Post

Mengapa Belajar di Rumah Malah Menimbulkan Masalah?

Next Post

I’M COVID-19 (Indonesia Menulis COVID-19): Membasmi Pandemi Melalui Publikasi

Astatik Bestari

Astatik Bestari

RelatedPosts

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang
Kearifan Lokal

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

by Mohammad Mahpur
March 8, 2023
0
230

Kampusdesa.or.id--Kebutuhan mengkaji Islam untuk menguatkan pemahaman lintas agama pada studi Islamologi menghubungkan Balewiyata dengan Pesantren Ainul Yakin Unisma Malang. Tak...

Read more
Sumber photo: https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/aparat-polsek-citeureup-mengamankan-bakso-daging-babi-_150201220228-436.jpg
Kuliah Desa

Waspadai Kandungan Boraks atau Garam Kuning

by Redaksi
February 15, 2023
0
335

Kampusdesa.or.id--Borax itu adalah garam bleng atau juga cetitet dalam dunia industri. Boraks menjadi bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu, antiseptik...

Read more
Mengenal Lebih Dekat Teman Tuli
Kuliah Terbuka

Mengenal Lebih Dekat Teman Tuli

by Siti Fatimah
November 25, 2022
0
103

Kampusdesa.or.id-- Kata tuna umum dipakai untuk menunjukkan keadaan disabilitas atau difabel seseorang. Orang yang tidak bisa melihat disebut tuna netra,...

Read more

Discussion about this post

Archive Artikel

Most commented

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Waspadai Kandungan Boraks atau Garam Kuning

Balewiyata dan Gus Dur; Situs Toleransi Malang yang Perlu Dirawat

Rembug Komunitas; Gusdurian Malang Tawarkan Peluang Menjadi Aktifis Penggerak

Metode Pemberdayaan Imamah; Mengubah dari Sense of Budgeting ke Sense of Benefit

Era Berperilaku Baik dalam Dunia Pendidikan

Kampus Desa Indonesia

Kampus Desa Indonesia

Jl. Raya Candi VI-C Gang Pukesmas No. 4 RT 09 RW 06 Karangbesuki, Sukun, Kota Malang

SK Menkumham No. AHU-01356.AH.02.01 Tahun 2016

Tags

Agenda (36) Aktual (7) Desa Giat (2) Desa Unggul (3) Dokter Rakyat (45) Gubuk Sastra (10) Hari ini (3) Indonesia Menulis COVID 19 (82) Kearifan Lokal (8) Kelas Ekoprinting (3) Kelas Motivasi (1) Kita Belajar Menulis (66) Kopipedia (5) Kuliah Desa (10) kuliah hari ini (2) Kuliah Terbuka (133) Layanan (9) Lifestyle (1) Magang (1) Ngaji Tani (18) Opini (317) Pendidikan Hari Ini (73) Produk (27) Psikologi Hari Ini (126) Refleksi (27) Sepak Bola (6) Uncategorized (146) Wacana (1) World (1)

Recent News

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

March 8, 2023
Sumber photo: https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/aparat-polsek-citeureup-mengamankan-bakso-daging-babi-_150201220228-436.jpg

Waspadai Kandungan Boraks atau Garam Kuning

February 15, 2023

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

No Result
View All Result
  • Home
  • Artikel
    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In