• Call: +62 858-5656-9150
  • E-mail: [email protected]
Education Blog
  • Home
  • Artikel
    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Trending Tags

    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami
No Result
View All Result
Kampus Desa Indonesia
No Result
View All Result
Home Opini

Hidupku adalah Membersamai Virus dan Kuman

Nurani Soyomukti by Nurani Soyomukti
March 25, 2022
in Opini, Uncategorized
191 12
0
Hidupku adalah Membersamai Virus dan Kuman
Share on FacebookShare on Twitter

Setiap orang bisa menjadikan virus sebagai teman hidup atau bahkan merasuki tubuh dan pikirannya. Tentu yang sedang aku bicarakan ini bukan Virus Covid-19 yang sekarang sedang membuat masyarakat panik, tapi sejarah singkat tentang pengalaman hidupku dalam berjuang melawan virus yang pernah singgah dalam tubuhku. Tidak mudah memang menghadapinya, namun aku selalu yakin Tuhan selalu mencintai lebih dari yang ku tahu.

Kampusdesa.or.id–Hidup sebagai kalangan bawah seperti saya, tentu kuman dan virus adalah makhluk yang selalu membersamai. Masa kecil tinggal di rumah berlantai tanah. Bermain di lumpur dan air, di sungai dan sawah. Bahkan bermain di samping rumah dan belakang rumah, kadang juga kaki terperosok di peceren.

Situasi kamar kos yang akan selalu aku ingat, yang dari perspektif kesehatan amat tak layak.

Hingga masa kuliah, kostpun juga hanya bisa tinggal di kamar yang murah. Bahkan pernah satu tahun saat ekonomi sedang sulit dan sumbangan dari kakak-kakak sempat macet, tinggal di kamar kos super sempit. Kamar itu amat lembab, karena belakang tembok adalah sumur dan kamar mandi. Saat hujan, air merembes dan lantai basah. Situasi kamar kos yang akan selalu aku ingat, yang dari perspektif kesehatan amat tak layak.

Virus ganas juga menyerang di pertengahan kuliah. Hingga aku harus ‘ngamar’ di pusat kesehatan masyarakat selama sebelas hari. Habis 9 infus. Keluar dari opnamepun masih belum bisa berdiri. Kaki lumpuh, tubuh masih lemas. Rambut rontok. Tubuh kering. Tidak masuk kuliah selama hampir satu semester. Lalu belajar berdiri dan berjalan hingga bisa agak normal. Konsekuensinya nilai satu semester E semua untuk semua mata kuliah yang telah kususun di KRS.

Ya jelas saja aku mengalami isolasi. Ya karena hanya bisa terbaring dan lalu hanya latihan berjalan di sekitar rumah. Selama lima bulan tak bertemu teman-teman kuliah dan teman-teman organisasi. Toh mereka di Jember (tempat kuliahku), dan aku di Trenggalek. Waktu itu belum ada media sosial. Tidak bisa komunikasi lewat WA, belum ada. FB juga belum ada. Tahun 2000, yang bahkan HP “cekitet” pun masih satu dua mahasiswa yang punya.

Kepercayaan diri bahwa bisa sembuh adalah modal yang besar dan energi yang kuat.

Isolasi dan “social distancing” berlaku otomatis karena saat sakit itu aku tak bisa ke mana-mana. Hanya orang dalam rumah dan tetangga atau saudara yang berkunjung saja yang bisa dijumpai. Hiburan-hiburan adalah buku dan motivasi ibu dan saudara bahwa sakit itu pasti sembuh. Kepercayaan diri bahwa bisa sembuh adalah modal yang besar dan energi yang kuat.

Selama hampir satu semester, praktis hiburanku yang paling menarik adalah buku.

Selebihnya adalah adaptasi dengan keadaan. Pikiran dan keinginan mencari sandaran, yaitu BUKU. Pada fase inilah aku membersamai dan virus yang ada di tubuh dengan banyak membaca buku. Seorang teman yang baik hati dari Jember mengirimi buku-buku. Buku-buku tergolong berat yang aku bawa pulang juga membersamai. Di momen inilah aku terkena VIRUS yang ganas, virus yang menggerakkanku membaca buku. Selama hampir satu semester, praktis hiburanku yang paling menarik adalah buku.

Virus yang merasuki tubuh dan pikiranku inilah yang ternyata banyak membentuk diriku di masa berikutnya. Penyakit yang dibawanya inilah yang membuatku masih belum bisa sembuh hingga sekarang—mungkin sedang pada tahap penyembuhan.

Sejak kembali ke kampus, omonganku adalah omongan buku. Inilah yang membuat sebagian orang bahkan tidak suka pada penyakitku ini. Seorang mahasiswi yang ku-PDKT bahkan lari dariku karena saat aku mendekatinya, yang kuomongkan adalah bahasa-bahasa buku. Bukannya diajak nonton dan belanja, malah diajak diskusi bahasa-bahasa buku.

Bukannya diajak rekreasi sebagaimana mahasiswa-mahasiswi lainnya, malah diajak diskusi. Bahkan seorang memberitahuku bahwa pernah ada mahasiswi yang pernah bergosip tentang aku dengan berkata: “Hati-hati lho didekati sama Mas itu, nanti kamu dipropaganda teori yang berat-berat!”.

Mahasiswa-mahasiswi yang bersenang-senang dengan budaya hedon mulai ku serang.

Bahkan beberapa teman sekelas juga tampaknya jijik sama aku yang membawa virus. Aku dikenal mulai menyebarkan virus secara agresif. Mahasiswa-mahasiswi yang bersenang-senang dengan budaya hedon mulai ku serang. Mahasiswa dan mahasiswi yang tak mau ikut aksi ku serang bersama teman-teman yang membawa virus sejenisku. Bahkan pada suatu aksi menolak kenaikan BBM kami membubarkan perkuliahan. Aku orasi masuk kelas dan kuajak yang kuliah untuk ikut terjun ke lapangan kampus bikin pernyataan sikap.

Akhirnya pada puncaknya, aku dan teman-temanku yang ketularan virus itu mulai diawasi oleh pihak tertentu yang menganggap dirinya mengamankan situasi negara. Belasan dan puluhan mahasiswa mungkin juga sudah terkena virus yang kubawa. Sebagian yang tidak kena memang sudah waspada. Biasanya kami datang ke kosnya. Membawakan buku dan bacaan yang sering dianggap penyakit—atau “bacaan terlarang”.

Tentu saja aku dan teman-temanku mendiskusikan sudah memahami apakah virus ini negatif atau positif bagi pikiran dan tubuh kami. Kami berkesimpulan bahwa ini adalah virus yang positif tetap juga bisa membawa kami bisa berbuat negatif—termasuk ketika ada gejala kesurupan.

Yang penting kita harus tetap waspada dan sadar akan bahaya virus yang bisa menghancurkan peradaban.

Setiap orang bisa menjadikan virus sebagai teman hidup atau bahkan merasuki tubuh dan pikirannya. Tentu yang sedang aku bicarakan ini bukan Virus Covid-19 yang sekarang sedang membuat masyarakat panik. Virus di dunia ini memang berlaksa jumlahnya. Tubuh kita tetap punya anti-bodi yang bisa menghadapi virus yang masuk. Yang penting kita harus tetap waspada dan sadar akan bahaya virus yang bisa menghancurkan peradaban. Selain virus Corona adalah Virus KEBODOHAN!***

Trenggalek, 24 Maret 2020

Editor: Faatihatul Ghaybiyyah

Tags: coronahidupindonesiakampus desavirus corona
Previous Post

Santai Saja Kalo UMM Terima Maba Lewat Jalur Influencer

Next Post

Humor, Cara Tetap Bahagia di Tengah Virus Corona

Nurani Soyomukti

Nurani Soyomukti

RelatedPosts

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah
Uncategorized

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

by Sigit Priatmoko
March 27, 2023
0
204

Pemberian tugas menulis makalah kepada mahasiswa, apalagi dengan berkelompok, sepertinya harus dipikir ulang oleh dosen. Berdasarkan penelusuran saya di beberapa...

Read more
Era Berperilaku Baik dalam Dunia Pendidikan
Opini

Era Berperilaku Baik dalam Dunia Pendidikan

by Astatik Bestari
November 24, 2022
0
24

Kampusdesa.or.id -- Pernahkan kita mendengar larangan begini, "jangan sering absen mengajar, nanti diiri guru yang lain!" Larangan ini sering  diperdengarkan...

Read more
Kuliah Pakar, Kajian al-Qur’an dan Neurosains
Kuliah Terbuka

Kuliah Pakar, Kajian al-Qur’an dan Neurosains

by Kampus Desa Indonesia
September 22, 2022
0
224

Kampusdesa.or.id – Senin (1/8) telah hadir dilaksanakan Kuliah Pakar: Kajian Al-Qur’an dan Neurosains. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Universitas Al-Azhar Indonesia...

Read more

Discussion about this post

Archive Artikel

Most commented

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Waspadai Kandungan Boraks atau Garam Kuning

Balewiyata dan Gus Dur; Situs Toleransi Malang yang Perlu Dirawat

Rembug Komunitas; Gusdurian Malang Tawarkan Peluang Menjadi Aktifis Penggerak

Metode Pemberdayaan Imamah; Mengubah dari Sense of Budgeting ke Sense of Benefit

Kampus Desa Indonesia

Kampus Desa Indonesia

Jl. Raya Candi VI-C Gang Pukesmas No. 4 RT 09 RW 06 Karangbesuki, Sukun, Kota Malang

SK Menkumham No. AHU-01356.AH.02.01 Tahun 2016

Tags

Agenda (36) Aktual (7) Desa Giat (2) Desa Unggul (3) Dokter Rakyat (45) Gubuk Sastra (10) Hari ini (3) Indonesia Menulis COVID 19 (82) Kearifan Lokal (8) Kelas Ekoprinting (3) Kelas Motivasi (1) Kita Belajar Menulis (66) Kopipedia (5) Kuliah Desa (10) kuliah hari ini (2) Kuliah Terbuka (133) Layanan (9) Lifestyle (1) Magang (1) Ngaji Tani (18) Opini (317) Pendidikan Hari Ini (73) Produk (27) Psikologi Hari Ini (126) Refleksi (27) Sepak Bola (6) Uncategorized (147) Wacana (1) World (1)

Recent News

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

March 27, 2023
Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

March 8, 2023

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

No Result
View All Result
  • Home
  • Artikel
    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In