Pengobatan HIV-AIDS dengan Nano-Teknologi

331
SHARES
2.5k
VIEWS

Kampusdesa.or.id – Minggu (25/09) Generasi Peneliti melaksanakan seminar nasional secara virtual. Kali ini bertemakan The Art of Nano-immuno-biotechno-medicine 5.0 in HIV-AIDS Management. Webinar ini dilaksanakan secara virtual atau daring melalui aplikasi Zoom meeting dengan jumlah partisipan 110 orang yang ditujukan untuk akademisi, dokter, pengamat, masyarakat umum, dan orang-orang dari semua lapisan masyarakat. Di awal sesi, webinar ini dipimpin langsung oleh moderator dan terdapat beberapa sambutan pakar yang ditayangkan melalui youtube, yaitu: sambutan oleh Prof. dr Taruna Ikrar, M.Biomed., Ph.D. (Director members at Large International Association of Medical Regulatory Authorities (IAMRA), Dr. Jakir Hossain Bhuiyan Masud, M.Sc, M.PH (WHO Digital Health expert), dan dr. Agus Ujianto, M.Si, MED., Sp.B. (Ketua Pimpinan Pusat PREDIGTI), serta Dr. dr Taufik Jamaan SpOG(K) (Ketua Asosiasi Wisata Medis Indonesia/AWMI).

Kegiatan ini diisi oleh narasumber yang luar biasa yaitu dr. Dito Anurogo, M.Sc. yang merupakan Dosen di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah Makassar yang saat ini sedang menjalani studi Ph.D. di Taipei Medical University (TMU), Taiwan. Adapun topik yang akan dibahas oleh beliau yaitu Bagaimana pengobatan HIV-AIDS saat ini yang dipengaruhi oleh Nano-immuno-biotechno-medicine di era digital? Dimana kemajuan teknologi telah mengubah terapi, khususnya pengelolaan pada HIV/AIDS? Mari kita simak penjelasan lebih lanjut.

RelatedPosts

Pada tahun ke tahun kejadian HIV semakin meningkat, perbedaan antara HIV dan AIDS yaitu jika HIV,  merupakan virus yang menyebabkan infeksi HIV dan merusak penururnan kekebalan tubuh dengan membunuh sel sel CD4 sedangkan AIDS merupakan stadium atau tahapan akhir dari infkesi HIV.

Afrika Sub-Sahara sejauh ini masih menjadi wilayah yang terkena dampak terburuk di dunia, dengan 22,4 juta kasus menderita HIV pada tahun 2008.

Pada tahun 2008 diperkirakan 33,4 juta orang menderita HIV dan 2,7 juta orang diantaranya tertular HIV. Pada tahun 2008: AIDS membunuh 2,0 juta orang. Jumlah orang yang menderita HIV terus meningkat di setiap wilayah, dengan peningkatan tertinggi terjadi di Asia Timur, Asia Tengah dan di Eropa Timur yang mencerminkan efek gabungan dari tingkat infeksi HIV baru yang terus tinggi. Afrika Sub-Sahara sejauh ini masih menjadi wilayah yang terkena dampak terburuk di dunia, dengan 22,4 juta kasus menderita HIV pada tahun 2008.

Bagaiamana virus-virus itu dapat menyerang tubuh manusia?

Adapun tanda atau gejala dari HIV yaitu demam, menggigil, sakit kepala, berkeringat di malam hari tanpa melakukan aktivitas, tenggorokan sakit atau tidak nyaman, nyeri otot, nyeri sendi, lemah letih lesu, pembengkakan kelenjar limfa, luka dimulut yang mirip sariawan. Namun, beberapa pasien hanya merasakan beberapa gejala bahkan tidak merasakan gejala apapun.

Secara umum, struktur tempat tinggal virus setelah infeksi meliputi: makrofag, sumsum tulang, kelenjar getah bening, limpa, paru-paru, dan sistem saraf pusat (SSP). Hal ini merupakan reservoir HIV dalam tubuh manusia. Ketika  terdapat virus dalam SSP makan akan menyebabkan kerusakan saraf yang signifikan terkait HIV. Dengan tidak adanya pengobatan, infeksi HIV dapat menyebabkan kematian dalam waktu 5 – 10 tahun.

Dengan tidak adanya pengobatan, infeksi HIV dapat menyebabkan kematian dalam waktu 5 – 10 tahun.

Infeksi virus HIV dapat mengakibatkan imunosupresi yang bertanggung jawab untuk sebagian besar gambaran klinis AIDS. Virus ini merusak sistem kekebalan tubuh karena target utamanya adalah T4 limfosit, yang merupakan komponen kunci untuk menghasilkan dan mengatur respon imun. Reseptor seluler untuk HIV, yaitu membran glikoprotein CD4, ditemukan terutama pada permukaan protein utama ini subpopulasi limfosit T dan juga pada banyak jenis sel lain seperti: dari seri monosit/makrofag. HIV dapat menghancurkan sel CD4 dengan sitotoksisitas virus langsung dan secara tidak langsung melalui respon host terhadap sel yang terinfeksi HIV atau sel target-gp120. Sel-sel dari garis keturunan makrofag umumnya tidak dihancurkan tetapi berfungsi sebagai reservoir virus. HIV juga menyebabkan gangguan fungsional pada sel T, sel B dan monosit. Virus  tersebut bisa bermanifestasi menjadi akut atau kronis.

Bagaimana pengobatan berbasis nanoteknologi itu?

Sistem berbasis nanoteknologi untuk pengobatan HIV-AIDS meliputi Liposomes, Dendrimers, Polymeric Micelles, Niosomes dan Partikel nano. Keuntungan menggunakan nanoteknologi ini yaitu: Peningkatan bioavailabilitas, pelepasan terkendali, perlindungan obat, penurunan resistensi obat, mengatasi hambatan sel dan penargetan spesifik lokasi.

Hasil positif dari perspektif kesehatan masyarakat tentunya sangat jelas, keuntungannya yaitu memberikan lebih banyak alasan nanoteknologi harus maju dalam bidang pengiriman obat. Pada tahun 2007, pengiriman obat berbasis nano senilai 3,4 miliar USD. Dalam laporan Oktober 2020 dari 2027, pasar global akan melonjak ke nilai 152 miliar USD. Perusahaan bioteknologi besar telah membuka pintu ke bidang penelitian dan aplikasi yang luas mengenai nanoteknologi.

Bagaimana nanoteknologi dapat digunakan untuk membantu mengobati penyakit HIV?

Nanoteknologi bisa meningkatkan terapi antivirus melalui berbagai cara, yaitu: (1) Nanopartikel : secara khusus dapat melindungi virus atau sel yang terinfeksi memberikan terapeutik dan meningkatkan bioavailabilitas; (2) Beberapa bahan nano memiliki sifat virucidal yang memungkinkan virus tersebut untuk mengganggu dan mengubah struktur virus; (3) Nanodecoy: dapat berinteraksi langsung dengan virus untuk menetralisir infektivitasnya, atau dapat digunakan untuk menyerap sitokin inflamasi dan mengurangi hiperinflamasi.

Nanovaksin biomimetik termasuk pembawa biomimetik yang dimuat dengan: molekul terapeutik yang dirancang untuk dikirim ke situs target menunjukkan bahwa berbagai jenis NP biomimetik melibatkan liposom, protein NP, NP yang Nanovaksin biomimetik termasuk pembawa biomimetik yang dimuat dengan: molekul terapeutik yang dirancang untuk dikirim ke situs target. Sosok itu menunjukkan bahwa berbagai jenis NP biomimetik melibatkan liposom, protein NP, NP yang didekorasi dengan membran sel, dan VLP dengan membran sel, dan VLP.

Keuntungan dari nanovaccines biomimetik yaitu: a) Nanovaksin biomimetik mempertahankan pusat germinal dan sel B di dalam tubuh, yang bertanggung jawab untuk melepaskan antibodi penetral antivirus terhadap virus. b) Biomimetik nanovaccines memperkuat respon imun humoral dengan menginduksi pematangan DC yang lebih tinggi dan merangsang sel T sitotoksik untuk membunuh sel kanker, c) Nanovaksin biomimetik dapat menargetkan sel darah yang terinfeksi, dan menginduksi respon imun yang kuat di dalam tubuh kita, dan d) Biomimetic nanovaccine adalah cocok untuk membawa antigen, adjuvant, dan molekul terapeutik. 

Bagaiamana cara mencegah terjadinya HIV sejak dini?

Cara untuk mengurangi risiko tertular HIV yaitu dengan: Menggunakan kondom saat melakukan hubungan seksual, memastikan bahwa pasangan yang menderita HIV sedang menjalani pengobatan, menggunakan PrEP untuk mencegah penularan HIV jika  memiliki risiko berkelanjutan termasuk selama kehamilan, menggunakan jarum dan spoit steril untuk semua injeksi dan melakukan tes dan perawatan untuk infeksi menular seksual.

Untuk mencegah penularan HIV jika  memiliki risiko berkelanjutan termasuk selama kehamilan, menggunakan jarum dan spoit steril untuk semua injeksi dan melakukan tes dan perawatan untuk infeksi menular seksual.

Webinar ini diawali dan juga diakhiri dengan pelaksanaan pre dan post test untuk mengukur kemampuan peserta webinar dalam memahami topik yang disajikan. Beberapa pertanyaan dari peserta yang dilontarkan juga pertanda bahwa topik tersebut sangat menarik untuk dibahas. Beberapa testimonial peserta juga mengatakan webinarnya sangat bermanfaat, seru, dan menarik. Ada juga yang mengatakan bahwa “mantap tetarik kolaborasi, materi up to date, Acara yang sangat bagus menambah wawasan ilmu, Luar biasa materinya dan It’s awesome, great”. Semoga kedepannya generasi peneliti bisa melaksanakan kembali keguatan atau event yang seperti ini.

*Tullisan ini disupervisi dr. Dito Anurogo, M. Sc

Picture of Redaksi

Redaksi

Sejumlah artikel pilihan yang dikirim secara temporer oleh penyumbang tulisan yang berhasil dipilih oleh redaksi. Tulisan ini didedikasikan sebagai bahan terbuka bagi literasi publik pembaca Kampus Desa Indonesia

Arsip Terpilih

Related Posts

Welcome Back!

Login to your account below

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.