• Call: +62 858-5656-9150
  • E-mail: [email protected]
Education Blog
  • Home
  • Artikel
    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Trending Tags

    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami
No Result
View All Result
Kampus Desa Indonesia
No Result
View All Result
Home Opini

Kawula muda bijaklah dalam bermelodi, karena musik itu sugesti

Maulana Arif Muhibbin by Maulana Arif Muhibbin
March 30, 2022
in Opini, Psikologi Hari Ini
210 2
0
Kawula muda  bijaklah dalam bermelodi, karena musik itu sugesti
Share on FacebookShare on Twitter

Ini tentang musik, sifatnya yang universal terkadang mereduksi pemikiran rasional. Lantas bagaimana dengan hal yang bersifat emosional? Bisa dibilang musik akan memperbudak emosi. Hanya dia yang bijak akan mampu mengendalikan kekuatan ilusi Nada dan suara.

Kampusdesa.or.id-Ada kalanya manusia butuh keheningan, menguatkan hati, meratapi apa yang telah terjadi atau menimang nimang kesibukan esok hari. Sedih, susah, lelah, galau, macam macam mood sesorang adalah bukti bahwa hati manusia itu rapuh. Sebagian mereka memilih musik sebagai obat penenang bak ekstasi.

Anda semua pasti pernah, memutar ulang lagi dan lagi sebuah musik sendu sesuai dengan suasana hati anda yang sedang mendung. Ketika tak berhasil mendekati pujaan hati, disitu ada ” kangen band “. Ketika anda putus dengan gebetan, ” lapang dada ” So7 atau ” Perpisahan termanis ” lovarian bisa menjadi pilihan. Beda lagi dengan western style, anda pasti akan memutar “she’s gone” milik steelheart. Ketika mood anda jatuh dalam kegalauan, Irama lagu adalah satu satunya yang mengafirmasi perasaan anda. Tanpa sadar melodi telah mematikan akal, anda terfokus dengan dunia anda sendiri, tidak ada orang lain. Hanya ada kisah kusut antara anda dan dia yang selalu terfikirkan, lucunya anda sangat menikmati kegalauan itu. Apa ini bukan ilusi?

Tanpa sadar melodi telah mematikan akal, anda terfokus dengan dunia anda sendiri, tidak ada orang lain. Hanya ada kisah kusut antara anda dan dia yang selalu terfikirkan, lucunya anda sangat menikmati kegalauan itu.

Jika tidak begitu, Ada saatnya manusia butuh keramaian, menikmati indahnya hidup. Pagi secerah mentari, malam seterang rembulan. Bahagia, sumringah, damai dan santai adalah dalil bahwa uniknya hati dalam mensyukuri hidup. Banyak dari mereka memutar musik sebagai wasilah menuju kesenangan. Iya itulah sugesti musik.

Coba perhatikan saat konser musik, pesta ulang tahun, atau dangdutan di kampung. Adakah yang susah gelisah disana?. Semua duka lara terhapus seketika oleh genjrengan gitar. Penat, lelah, terhemaskan oleh suara bass. Gegap gempita penonton sejenak melupakan manusia dari dunia realita, Mata terpejam , kepala menganggguk angguk ke atas dan ke bawah,  semua mengalir seirama dengan lagu “ Senorita ” yang didendangkan.  Alunan bunyi mampu menutup mata, telinga dan hati dengan cara yang santun. Melenakan dengan asyiknya irama, membuai oleh penguatan imajinasi. Namun ketika musik itu distop, kita akan tersadar kembali dan merasa sepi.

Alunan bunyi mampu menutup mata, telinga dan hati dengan cara yang santun. Melenakan dengan asyiknya irama, membuai oleh penguatan imajinasi.

Musik merupakan seni menyusun nada, memadukan irama dan lagu menjadi sebuah keharmonisan. Menggunakan alat alat yang berbunyi sehingga terbentuklah gagasan “ rasa “ di dalamnya. Tinggi rendahnya nada dikomposisikan dengan indah kata kata sengaja dibuat untuk memantik emosi pendengar. Setiap karakter musik memiliki kekuatan hipnotis yang khas, memanipulasi kepribadian muda mudi untuk tergerus dalam gagasan “ rasa “. Tak heran seperti contoh diatas, mood individu akan sangat mudah terombang ambing dengan irama musik. Seperti itulah kira kira daya pikat sebuah seni suara.

Jelas sudah, ini bukan tentang khilafiah haramnya musik dan halalnya Shalawatan. Tapi bagaimana memanfaatkan musik dengan bijak, menelaah baik dan buruk kapan musik itu tepat untuk dimainkan dan pada waktu apa bermelodi itu sebaiknya ditinggalkan. Sekali lagi kekuatan sugesti musik sangat kuat sekali!.

Contohnya ketika menonton film horor atau thriller, perasaan was was anda akan menjadi jadi dengan iringan instrumental mistis, apalagi jika ada nyanyian lirih “ lingsir wingi ” akan membuat bulu kuduk anda berdiri. Tarik napas.. mute televisi anda, maka apa yang terjadi? Seketika semua normal tidak ada efek menakutkan dalam film tersebut bukan?.

Anda mungkin masih bisa baper oleh manisnya kata kata gombal film india atau drama korea, semenit kemudian anda akan menari dengan sendirinya, terpana dan memeluk erat bantal ketika backsound rebana dimainkan. Tayangan romansa yang sempurna! Musik telah menyusup dalam relung hati anda.

Kesimpulannya, irama bunyi memiliki dua sifat, melenakan atau menyadarkan. Musik menarik keluar  jiwa jiwa yang terkurung , menyadarkan bahwa hidup itu terlalu indah untuk disesali. Namun kita harus jujur bahwa musik juga bisa menumpulkan akal budi, yaitu ketika manusia telah didominasi oleh hasrat “ rasa” melupakan waktu dan kewajibannya serta melakukan hal hal yang tak seharusnya oleh sebab rangsangan musik yang mempermainkan hati. Wahai sahabat, sedikit banyaklah merenung dan mulailah bijak dalam bermelodi.

Tags: cerita kehidupangenerasi millenialkebahagiaankesehatanliterasipsikologi
Previous Post

Sebongkah Batu (2) Literasi Lintas Generasi

Next Post

Kupas Tuntas Perlindungan dan Strategi Pemberdayaan Petani

Maulana Arif Muhibbin

Maulana Arif Muhibbin

RelatedPosts

Era Berperilaku Baik dalam Dunia Pendidikan
Opini

Era Berperilaku Baik dalam Dunia Pendidikan

by Astatik Bestari
November 24, 2022
0
24

Kampusdesa.or.id -- Pernahkan kita mendengar larangan begini, "jangan sering absen mengajar, nanti diiri guru yang lain!" Larangan ini sering  diperdengarkan...

Read more
Gulat dengan Sang Profesor
Kuliah Desa

Gulat dengan Sang Profesor

by Mohammad Mahpur
October 1, 2022
0
169

KAMPUSDESA.OR.ID--Gulat dengan sang profesor kecil menjadi pengalaman bermain menarik waktu itu di sepah (sampah tebu hasil penggilingan). Masa kecil yang...

Read more
Keluar dari Efek Lampu Sorot
Psikologi Hari Ini

Keluar dari Efek Lampu Sorot

by Redaksi
April 8, 2022
0
98

Jiwa sosial itu layaknya sudah menjadi keterampilan “bertahan hidup” tingkat dasar yang perlu dilatih sebagai modal bagi manusia untuk disebut...

Read more

Discussion about this post

Archive Artikel

Most commented

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Waspadai Kandungan Boraks atau Garam Kuning

Balewiyata dan Gus Dur; Situs Toleransi Malang yang Perlu Dirawat

Rembug Komunitas; Gusdurian Malang Tawarkan Peluang Menjadi Aktifis Penggerak

Metode Pemberdayaan Imamah; Mengubah dari Sense of Budgeting ke Sense of Benefit

Kampus Desa Indonesia

Kampus Desa Indonesia

Jl. Raya Candi VI-C Gang Pukesmas No. 4 RT 09 RW 06 Karangbesuki, Sukun, Kota Malang

SK Menkumham No. AHU-01356.AH.02.01 Tahun 2016

Tags

Agenda (36) Aktual (7) Desa Giat (2) Desa Unggul (3) Dokter Rakyat (45) Gubuk Sastra (10) Hari ini (3) Indonesia Menulis COVID 19 (82) Kearifan Lokal (8) Kelas Ekoprinting (3) Kelas Motivasi (1) Kita Belajar Menulis (66) Kopipedia (5) Kuliah Desa (10) kuliah hari ini (2) Kuliah Terbuka (133) Layanan (9) Lifestyle (1) Magang (1) Ngaji Tani (18) Opini (317) Pendidikan Hari Ini (73) Produk (27) Psikologi Hari Ini (126) Refleksi (27) Sepak Bola (6) Uncategorized (147) Wacana (1) World (1)

Recent News

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

March 27, 2023
Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

March 8, 2023

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

No Result
View All Result
  • Home
  • Artikel
    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In