• Call: +62 858-5656-9150
  • E-mail: [email protected]
Education Blog
  • Home
  • Artikel
    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Trending Tags

    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami
No Result
View All Result
Kampus Desa Indonesia
No Result
View All Result
Home Opini

Diaspora Muda: Generasi Emas Untuk Indonesia Emas 2045 (2)

Muhammad N. Hassan by Muhammad N. Hassan
March 30, 2022
in Opini
205 15
0
Diaspora Muda: Generasi Emas Untuk Indonesia Emas 2045 (2)
Share on FacebookShare on Twitter

Bonus demografi adalah ledakan penduduk usia produktif yang akan mendominasi jumlah orang Indonesia. Ledakan ini terjadi melintasi tahun 2045, 27 tahun ke depan. Tidak terlalu lama. Bagaimana kesiapan calon penduduk di tahun tersebut. Anak-anak yang hari ini ada di jenjang SD, SMP dan SMA, merekalah yang akan mengisi ruang 2045? Ketika mereka tidak produktif dan mampu menguasai dengan profesional Indonesia, bisa dipastikan Indonesia tahun 2045 dalam bencana, yakni menanggung usia produktif yang tidak produktif.

Meskipun para ahli dan futurolog memperkirakan tahun 2045 merupakan puncak dari kehidupan berbangsa di Indonesia, akan tetapi usia satu abad Indonesia pada 17 Agustus 2045 tidak bisa dibilang masih lama, terutama jika menyangkut sumber daya manusia. Berbagai tantangan dari sekarang hingga tahun 2045 hingga pasca 100 tahun Indonesia sangat dinamis, terutama terkait ancaman nasional, regional dan global.

Para diapora muda sebagai generasi emas menjadi salah satu kunci kekuatan negara yang harus disiapkan sejak dini sehingga mampu bersama-sama dengan negara untuk mendeteksi dini, mencegah dini, dan menghadapi tantangan dan ancaman negara. Untuk menyiapkan Indonesia emas 2045 diperlukan usaha dan kinerja yang sinergis antara semua pihak. Seiring berjalan bersama pemerintah, dalam hal ini diaspora muda memiliki tiga peran penting yaitu meningkatkan daya saing Sumber Daya manusia (SDM), memiliki karakter yang baik, dan komitmen menjaga ideologi bangsa Indonesia.

Peran dalam menguasai dan mengembangkan diri dalam bidang keilmuan ini menjadi penting, selain untuk memikul tanggung jawab intelektualnya juga dikarenakan mereka akan menjadi dinamisator perubahan masyarakat menuju perkembangan yang lebih baik dan kontrol terhadap perubahan sosial yang sedang berlangsung. Di samping itu, karena diaspora muda merupakan dinamisator perubahan masyarakat menuju perkembangan yang lebih baik (agen perubahan).

Bidang ilmu yang harus dikuasai sebagai modal bersaing di tingkat regional dan global harus mampu menjawab kebutuhan pasar.

Selanjutnya, tidak dipungkiri kecerdasan merupakan salah satu faktor untuk meningkatkan kualitas dan daya saing generasi muda. Kurangnya budaya membaca dan/atau mencari informasi sebanyak banyaknya merupakan salah satu penyebab kurangnya kualitas dan daya saing SDM di Indonesia. Bidang ilmu yang harus dikuasai sebagai modal bersaing di tingkat regional dan global harus mampu menjawab kebutuhan pasar. Berbagai bidang yang diperkirakan akan menjadi fokus usaha pada masa menuju Indonesia emas seperti energi terbarukan, teknologi informasi, infrastruktur dan transportasi, bioteknologi, dan disiplin ilmu lainnya termasuk hubungan internasional akan lebih mudah diserap pasar daripada ilmu-ilmu yang selama ini menjadi trend di Indonesia.

Selain itu, penguasaan keterampilan juga sangat diperlukan pada abad ke-21. Masyarakat masa depan ditandai dengan masyarakat yang berilmu pengetahuan (knowledge-based society). Salah satu ketrampilan yang dibutuhkan adalah penguasaan teknologi informasi dan komunikasi dalam berbagai segi kehidupan manusia. Dewasa ini sebagian tenaga kerja Indonesia hanya memiliki ketrampilan sederhana yang pasti tidak akan laku di masa depan.

Bahasa Inggris harus dikuasai tanpa mengurangi pentingnya bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional sebagaimana bunyi sumpah pemuda. Karena jika dua skills tersebut tidak dimiliki, maka generasi muda tidak akan sanggup bersaing dengan tenaga kerja asing yang akan membanjiri Indonesia.

Diperlukan juga lingua franca dunia masa depan, yaitu bahasa Inggris harus dikuasai tanpa mengurangi pentingnya bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional sebagaimana bunyi sumpah pemuda. Karena jika dua skills tersebut tidak dimiliki, maka generasi muda tidak akan sanggup bersaing dengan tenaga kerja asing yang akan membanjiri Indonesia. Di era globalisasi ini pun mencari informasi sangatlah mudah. Adanya internet dan teknologi canggih sangat memudahkan kita untuk menggali ilmu dan informasi. Maka dengan meningkatkan kecerdasan, kualitas dan daya saing generasi muda pun meningkat. Melalui pendidikan yang baik sebagai pondasi utama untuk membentuk pemuda dengan wawasan yang luas, cerdas dan inovatif, sehingga mampu membuat karya nyata serta mandiri.

Di samping kecerdasan intelektual, moral dan karakter pun merupakan faktor untuk meningkatkan kualitas dan daya saing generasi muda. Kecerdasan tanpa moral dan etika itu tak ada gunanya. Maka diaspora muda harus menjadi generasi Indonesia emas 2045 yang berkarakter, dengan cara mengikuti bimbingan dan pembinaan karakter melalui kegiatan non akademik untuk membentuk generasi muda yang lebih baik.

Hal yang tidak kalah penting lainnya adalah membekali generasi muda adalah memberikan keteladanan. Keteladanan dari para pemimpin negara dan elit politik sangat penting dalam rangka menyiapkan generasi muda sebagai generasi penerus pada Indonesia Emas 2045. Jika para pemimpin negara dan elit politik menunjukkan perilaku dan kinerja yang baik, jujur, dan mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan pribadi atau golongannya, maka hal tersebut akan menjadi inspirasi dan keteladanan bagi generasi muda yang akan menjadi pemimpin berikutnya.

Adapun sebaliknya, maka diaspora muda enggan kembali ke Indonesia ketika banyak terjadi kasus dimana-mana dan dirasa menjadi pilihan yang tidak kondusif. Sehingga mereka akan cenderung mencari aman dengan berada di luar negeri saja. Rasa optimis dan keyakinan para pemuda akan bangsa ini pun lambat laun semakin luntur. Oleh karena itu, saatnya para pemuda diberi kesempatan serta dibina untuk mampu bertanggung jawab atas berbagai persoalan kebangsaan yang ada.

Selain pendidikan atau keterampilan dan karakter, diaspora muda Indonesia harus menjadi pemuda yang bukan biasa-biasa saja, tetapi pemuda hebat seperti harapan tinggi yang tertuang di dalam Deklarasi Diaspora Indonesia di Los Angeles pada 8 Juli 2012 lalu. Dengan cara disiapkan mental ideologinya agar selaras dengan ideologi negara. Jangan sampai terjadi ketika tinggal sebagai waga negara asing, ideologi para diaspora muda terbawa arus dan tergerus. Nilai-nilai luhur Pancasila, cinta tanah air dan sikap nasionalisme harus tetap terpupuk dan tumbuh pada diaspora muda.

Pemerintah harus mengawal dan memastikan bahwa diaspora muda yang dididiknya tetap terjaga mental ideologinya. Kesetiaan pada Pancasila dan UUD 45 menjadi syarat mutlak bagi diaspora muda sebagai dasar negara menuju Indonesia Emas.

Pemerintah harus mengawal dan memastikan bahwa diaspora muda yang dididiknya tetap terjaga mental ideologinya. Kesetiaan pada Pancasila dan UUD 45 menjadi syarat mutlak bagi diaspora muda sebagai dasar negara menuju Indonesia Emas. Maka pembinaan terkait dengan visi kebangsaan yang menjadi cita-cita para pendiri bangsa juga wajib diberikan untuk menjaga ideologi mereka tetap kokoh.

Dengan modal pendidikan berkualitas, keterampilan matang, berkarakter dan memiliki mental ideologi serta sikap nasionalisme, maka generasi muda saat ini diharapkan mampu menjadi pemimpin dan penggerak roda negara yang berkualitas. Negara Indonesia pada 2045 diharapkan dapat menjadi negara unggul di tingkat regional dan terpandang di tingkat global. Sehingga masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera pada usia Indonesia Emas nanti bukan hanya impian belaka. Dengan konsep inilah para diaspora muda semestinya bergerak dan menyadari dirinya.

Lebih dari itu, mereka harus berjanji untuk bergerak bersama rakyat dan pemerintah untuk membangun bangsa dan negara tercinta. Oleh karena itu, senatiasa merenung dan selalu berintrospeksi diri sebagai seorang “diaspora muda” agar senantiasa berkomitmen “hijrah”. Hijrah dari kemalasan menuju kerja keras, hijrah dari sikap pesimis menuju sikap optimis, berani keluar dari zona nyaman menempuh kesulitan, peduli dan tanggap terhadap permasalahan umat. Sehingga akhirnya diaspora muda mampu mewujudkan cita-cita dan harapan bangsa ini. Menyongsong Indonesia emas 2045 sebagai negara yang cerdas, maju makmur, modern dan berkarakter. []

Salam Diaspora Muda! Salam Generasi Emas Bangsa!

Tags: Bonus DemografidiasporaIdeologi PancasilaIndonesia emas
Previous Post

Diaspora Muda: Generasi Emas Untuk Indonesia Emas 2045 (1)

Next Post

Media Massa dan Kebobrokan Bangsa

Muhammad N. Hassan

Muhammad N. Hassan

RelatedPosts

Era Berperilaku Baik dalam Dunia Pendidikan
Opini

Era Berperilaku Baik dalam Dunia Pendidikan

by Astatik Bestari
November 24, 2022
0
24

Kampusdesa.or.id -- Pernahkan kita mendengar larangan begini, "jangan sering absen mengajar, nanti diiri guru yang lain!" Larangan ini sering  diperdengarkan...

Read more
Kawula muda  bijaklah dalam bermelodi, karena musik itu sugesti
Opini

Kawula muda bijaklah dalam bermelodi, karena musik itu sugesti

by Maulana Arif Muhibbin
March 30, 2022
0
212

Ini tentang musik, sifatnya yang universal terkadang mereduksi pemikiran rasional. Lantas bagaimana dengan hal yang bersifat emosional? Bisa dibilang musik...

Read more
Apakah Olimpiade Tokyo 2020 Paling Ramah Gender ? Simak Fakta Berikut
Lifestyle

Apakah Olimpiade Tokyo 2020 Paling Ramah Gender ? Simak Fakta Berikut

by Nur Aisyah Maullidah
March 25, 2022
0
204

SOBAT! YUK FLASHBACK SEJENAK KE GELARAN OLIMPIADE OLAHRAGA DUNIA TAHUN 2020. PADA MOMENT ITU TOKYO MENJADI TUAN RUMAH YANG MENYELENGGARAKAN...

Read more

Discussion about this post

Archive Artikel

Most commented

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Waspadai Kandungan Boraks atau Garam Kuning

Balewiyata dan Gus Dur; Situs Toleransi Malang yang Perlu Dirawat

Rembug Komunitas; Gusdurian Malang Tawarkan Peluang Menjadi Aktifis Penggerak

Metode Pemberdayaan Imamah; Mengubah dari Sense of Budgeting ke Sense of Benefit

Kampus Desa Indonesia

Kampus Desa Indonesia

Jl. Raya Candi VI-C Gang Pukesmas No. 4 RT 09 RW 06 Karangbesuki, Sukun, Kota Malang

SK Menkumham No. AHU-01356.AH.02.01 Tahun 2016

Tags

Agenda (36) Aktual (7) Desa Giat (2) Desa Unggul (3) Dokter Rakyat (45) Gubuk Sastra (10) Hari ini (3) Indonesia Menulis COVID 19 (82) Kearifan Lokal (8) Kelas Ekoprinting (3) Kelas Motivasi (1) Kita Belajar Menulis (66) Kopipedia (5) Kuliah Desa (10) kuliah hari ini (2) Kuliah Terbuka (133) Layanan (9) Lifestyle (1) Magang (1) Ngaji Tani (18) Opini (317) Pendidikan Hari Ini (73) Produk (27) Psikologi Hari Ini (126) Refleksi (27) Sepak Bola (6) Uncategorized (147) Wacana (1) World (1)

Recent News

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

March 27, 2023
Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

March 8, 2023

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

No Result
View All Result
  • Home
  • Artikel
    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In