• Call: +62 858-5656-9150
  • E-mail: [email protected]
Education Blog
  • Home
  • Artikel
    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Trending Tags

    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami
No Result
View All Result
Kampus Desa Indonesia
No Result
View All Result
Home Opini

Menggagas Perguruan Tinggi Alternatif Berbasis Desa

Alfin Mustikawan by Alfin Mustikawan
March 25, 2022
in Opini
194 12
0
Menggagas Perguruan Tinggi Alternatif Berbasis Desa
Share on FacebookShare on Twitter

Berbagai peristiwa yang dimuat dalam media massa akhir-akhir ini sungguh sangat membuat prihatin kita semua, berbagai masalah yang diekspos seolah tanpa ujung dan tidak bisa diselesaikan untuk diperbaiki, mulai dari korupsi yang kian merajalela, tingkat kemiskinan yang terus naik, kenakalan remaja yang tak terkendali, peredaran narkoba yang semakin dekat dengan lingkungan keluarga, penegakan hukum yang tidak serius sehingga terkesan seperti drama opera sabun, daya saing bangsa yang semakin melemah bila dibandngkan dengan negara lain salam kawasan regional maupun internasional  dan masih masih banyak lagi masalah lainnya. Salah satu pangkal yang seringkali disebut sebagai penyebab terjadinya berbagai macam masalah tersebut diatas adalah rendahnya kualitas pendidikan Indonesia dan terlebih yang sering disorot adalah kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.

Berdasarkan data yang dirilis Pusat Data dan Informasi Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti), di Indonesia saat ini terdapat  4536 perguruan tinggi dengan berbagai macam bentuk mulai dari universitas, institut hingga akademi dan memiliki 25023 Program Studi. Dengan banyaknya perguruan tingggi serta program studi tersebut amat disayangkan belum mampu menyeselesaikan berbagai macam permasalahan yang ada di Indonesia, karena manajemen perguruan tinggi yang semakin terfokus pada masalah capaian reputasi berbasis administrasi dan nihil substansi keilmuan di sana sini. Hal tersebutlah yang menjadi penyebab para lulusan perguruan tinggi gamang untuk bisa berkiprah di masyarakat maupun dunia kerja setelah lulus dari dari perguruan tinggi. Mempertimbangkan berbagai hal tersebut, menurut hemat penulis perlu dipikirkan model pendidikan tinggi alternatif yang berakar pada karakter khas Bangsa Indonesia.

Pendidikan Tinggi Alternatif

Indonesia merupakan negara yang sangat besar, hal tersebut ditunjukkan dengan jumlah penduduk yang mencapai 250 Juta, memiliki puluhan ribu suku, ribuan bahasa dan banyak agama maupun aliran kepercayaan, sehingga Indonesia bisa dikategorikan negara yang paling plural diantara negara-negara di dunia. Jumlah penduduk yang seperempat milyar tersebut menempati desa atau kelurahan di Indonesia yang berjumlah 83184 berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 56 Tahun 2015.  Mengingat banyaknya jumlah desa tersebut sangatlah memungkinkan bahwa sebagain besar permasalahan terjadi di desa dan membutuhkan penyelesaian dengan sentuhan ala pendidikan tinggi. Sehingga perlunya pendidikan alternatif yang menjadikan desa sebagai orientasi utamanya.

Perguruan tinggi pada dasarnya memiliki 3 fungsi atau yang biasa disebut sebagai Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat seperti yang diatur dalam Permenristekdikti No.44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Permenristekdikti tersebut dibuat dengan maksud untuk mendapatkan capaian yang terstandar dalam pengelolaan pendidikan tinggi, namun nalam pelaksanaannya, Permenristekdikti tersebut terkesan hanya dijadikan target capaian formal administratif secara kuantitatif maupun kualitatif, sehingga hasil luaran implementasinya masih jauh panggang daripada api serta mengahsilkan lulusan yang bukan bisa untuk menyelesaikan permasalahan bangsa akan tetapi menambah masalah bangsa.

Rancangan Pendidikan Tinggi Berbasis Desa

Setiap desa memiliki potensi dan karakter uniknya masing-masing, oleh karena dalam merancang desain pendidikan tinggi alternatif berbasis desa wajib mempertimbangkan hal tersebut, sehingga secara kelembagaan desa diposisikan seperti program studi, sehingga semua business process terpusat di desa dengan mengedepankan prinsip dari desa, oleh desa dan untuk pengembangan desa.

Sebagai Pendidikan alternatif, tentu hal yang harus atau perlu ada pun tentu tidak serumit dengan pendidikan formal, proses perkuliahan akan dilaksanakan seperti penggunakan sistem blok, filosofi dari sistem blok ini adalah “apa yang dikatakan, langsung dikerjakan/dipraktekkan”, maksudnya adalah sistem ini harus tuntas dari mulai pembelajaran teori hingga dipraktekan secara tuntas. Sistem blok tidak mengenal teori saja tetapi teori tersebut harus diaplikasikan dalam praktik di lapangan. Model evaluasi dilakukan secara langsung ketika proses pembelajaran atau lebih diikenal istilah autentic assessment.

Tenaga pendidik atau mentor dalam perkuliahan direkrut berdasarkan keahlian yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan para peserta perkuliahan, syarat utama sebagai tenaga pendidik dalam perkuliahan haruslah orang yang ahli dalam pekerjaannya atau bidangnya, misalnya guru, Ustadz,  pemilik bengkel, petani, pedagang, tukang cat atau keahlian lainnya, dan tidak terdapat syarat wajib telah menempuh jenjang pendidikan tertentu. Apabila di desa belum tersedia tenaga pendidik yang dibutuhkan bisa dilakukan perekrutan relawan yang bersedia untuk mengajar sesuai dengan target pembelajaran yang telah ditetap.

Sebagai penciri bahwa perguruan tinggi alternatif berbasis desa memenuhi kualifikasi jenjang pendidikan tinggi, maka harus dipastikan bahwa dalam menentukan capaian pembelajaran telah sesuai minimal dengan level 6 kerangka kualifikasi nasional indonesia (KKNI). Dan akhirnya gagasan dilaksanakan perguruan tinggi alternatif berbasis desa merupakan tawaran solutif untuk membantu menyelesaikan kompleksnya permasalahan yang ada di negeri yang kita cintai ini melalui pendidikan tinggi alternatif yang sesuai dengan kearifan lokal dan mempersiapkan generasi bangsa berkiprah di kancah nasional dan internasional. Wallahua’lam Bisshowab

*Dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Inisiator kampus desa Indonesia

Tags: Pendidikan AlternatifPerguruan Tinggi
Previous Post

Kata Itu Senjata; Kekuatan Dahsyat Tulisan

Next Post

Kurikulum Pendidikan, Kemerdekaan Guru dan Anak Menjadi Utama

Alfin Mustikawan

Alfin Mustikawan

RelatedPosts

Era Berperilaku Baik dalam Dunia Pendidikan
Opini

Era Berperilaku Baik dalam Dunia Pendidikan

by Astatik Bestari
November 24, 2022
0
23

Kampusdesa.or.id -- Pernahkan kita mendengar larangan begini, "jangan sering absen mengajar, nanti diiri guru yang lain!" Larangan ini sering  diperdengarkan...

Read more
Kawula muda  bijaklah dalam bermelodi, karena musik itu sugesti
Opini

Kawula muda bijaklah dalam bermelodi, karena musik itu sugesti

by Maulana Arif Muhibbin
March 30, 2022
0
212

Ini tentang musik, sifatnya yang universal terkadang mereduksi pemikiran rasional. Lantas bagaimana dengan hal yang bersifat emosional? Bisa dibilang musik...

Read more
Apakah Olimpiade Tokyo 2020 Paling Ramah Gender ? Simak Fakta Berikut
Lifestyle

Apakah Olimpiade Tokyo 2020 Paling Ramah Gender ? Simak Fakta Berikut

by Nur Aisyah Maullidah
March 25, 2022
0
204

SOBAT! YUK FLASHBACK SEJENAK KE GELARAN OLIMPIADE OLAHRAGA DUNIA TAHUN 2020. PADA MOMENT ITU TOKYO MENJADI TUAN RUMAH YANG MENYELENGGARAKAN...

Read more

Discussion about this post

Archive Artikel

Most commented

Balewiyata dan Gus Dur; Situs Toleransi Malang yang Perlu Dirawat

Rembug Komunitas; Gusdurian Malang Tawarkan Peluang Menjadi Aktifis Penggerak

Metode Pemberdayaan Imamah; Mengubah dari Sense of Budgeting ke Sense of Benefit

Era Berperilaku Baik dalam Dunia Pendidikan

Sehat dengan Hemat Menggunakan VCO Buatan Sendiri

Bunga Kenanga berpadu VCO Bermanfaat untuk Kecantikan Kulit dan Rambut

Kampus Desa Indonesia

Kampus Desa Indonesia

Jl. Raya Candi VI-C Gang Pukesmas No. 4 RT 09 RW 06 Karangbesuki, Sukun, Kota Malang

SK Menkumham No. AHU-01356.AH.02.01 Tahun 2016

Tags

Agenda (36) Aktual (7) Desa Giat (2) Desa Unggul (3) Dokter Rakyat (45) Gubuk Sastra (10) Hari ini (3) Indonesia Menulis COVID 19 (82) Kearifan Lokal (7) Kelas Ekoprinting (3) Kelas Motivasi (1) Kita Belajar Menulis (66) Kopipedia (5) Kuliah Desa (9) kuliah hari ini (2) Kuliah Terbuka (131) Layanan (9) Lifestyle (1) Magang (1) Ngaji Tani (18) Opini (317) Pendidikan Hari Ini (73) Produk (27) Psikologi Hari Ini (126) Refleksi (27) Sepak Bola (6) Uncategorized (146) Wacana (1) World (1)

Recent News

Balewiyata dan Gus Dur; Situs Toleransi Malang yang Perlu Dirawat

Balewiyata dan Gus Dur; Situs Toleransi Malang yang Perlu Dirawat

January 22, 2023
Rembug Komunitas; Gusdurian Malang Tawarkan Peluang Menjadi Aktifis Penggerak

Rembug Komunitas; Gusdurian Malang Tawarkan Peluang Menjadi Aktifis Penggerak

January 9, 2023

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

No Result
View All Result
  • Home
  • Artikel
    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In