• Call: +62 858-5656-9150
  • E-mail: [email protected]
Education Blog
  • Home
  • Artikel
    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Trending Tags

    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami
No Result
View All Result
Kampus Desa Indonesia
No Result
View All Result
Home Ngaji Tani

Mangga Milenial, Mungkinkah untuk Petani Gurem ?

Abdus Salim by Abdus Salim
March 25, 2022
in Ngaji Tani
194 12
0
Mangga Milenial, Mungkinkah untuk Petani Gurem ?
Share on FacebookShare on Twitter

Banyak varietas yang telah dilepas pada komoditas hortikultura sering ditemukan tidak Peka Pasar (belum sesuai permintaan pasar atau bahkan tidak diminati pasar). Oleh karenanya rakitan varietas unggul baru harus berorientasi selera atau preferensi pasar dengan mengembangkan–dalam istilah kerennya–participatory breeding. Beruntung, adanya UU Hortikultura tentang aspek sumberdaya genetik (SDG) dan pengembangan perbenihan bisa menjadi payung hukum yang jelas dalam menciptakan rakitan varietas unggul baru.

Saat ini lalu lintas pertukaran SDG masih menjadi permasalahan yang pelik karena di satu sisi Indonesia memiliki ragam genetika yang banyak. Di sisi lain galur-galur murni belum banyak ditemukan. Galur hasil introdusir lebih cepat tersedia dan introduksi varietas unggul baru lebih praktis dari pada melakukan sendiri pemuliaan tanaman yang membutuhkan waktu panjang. Dalam arti kata, boleh jadi lebih efisien impor benih/bibit varietas baru yang peka pasar daripada melakukan perakitan sendiri yang ternyata lebih lama dan mahal.

Dalam dunia bisnis hal semacam ini, sah saja terjadi. Meski mungkin saja pilihan semacam ini bisa dituduh tidak nasionalis. Tapi itulah faktanya di era liberalisasi pertanian. Bagi negara yang tidak mau dan tidak mampu mempersiapkan diri cenderung pada akhirnya akan memberi tekanan yang tidak menguntungkan dan memarjinalkan petani-petani kecil/rakyatnya dikarenakan tidak memiliki kemampuan untuk menangkap dan memanfaatkan peluang yang tersedia.

Bertolak dari momentum “Gelar SDG Mangga” yang diselenggarakan di kebun percobaan Cukurgondang Pasuruan dibawah naungan Puslitbang Horti Kementan ini, melalui launching varietas baru Mangga “Agri Gardina46” sebagaimana deskripsi pada (gambar) diharapkan ke depan bisa membidik segmen dan memenuhi selera pasar masyarakat urban/perkotaan. Kendati pada faktanya, seringkali kita dalam beberapa langkah pengembangannya masih tertinggal jauh dibanding dengan negara lainnya seperti. China, Thailand, Taiwan dan India. Tak hanya keseriusan/political will negaranya tapi juga karakter kemandirian warga/petaninya dalam mengembangkan tanaman buah seperti hal-nya mangga ini kita masih lemah.

Banyak petani gurem/kecil yang dibantu bibit tanaman (misal, mangga) oleh pemerintah tetapi mereka tidak memiliki orientasi berkebun secara intensif. Kalaupun ada, mereka masih banyak yang tertinggal dari segi penerapan teknologi budidayanya sehingga komoditas yang dihasilkan tidak memiliki daya saing di pasar.

Baca juga ;

Pak Aji Tan, cuma singkong dan pisang yang bisa ditunai
Dicari, orang yang ingin kaya sebagai petani
Ngaji Tani 1 : hilangkan rasa malas petani, ayo membuat pupuk sendiri !

Pengusaha yang melalukan investasi di sektor hulu (dengan kepemilikan kebun intensif) keberadaannya juga sangat minim dibanding negara-negara tersebut. Lebih banyak pelaku dihilir (off farm) dari pada yang bermain hulu (on farm) pada skala kebun intensif/komersil. Wajar jika ada disparitas supply dan demand buah-buahan tak terkecuali mangga. Ini menjadikannya susah untuk bersaing baik kuantitas maupun kualitasnya dengan negara-negara lain yang memiliki banyak kebun-kebun intensif dalam skala besar, akibatnya kran impor terpaksa dibuka.

Lantas, bagaimana bentuk terobosannya?

Inilah yang saat ini sedang kita tunggu dan harus diupayakan secara bersama-sama dengan melibatkan stakeholder yang ada. Pihak Swasta, Pemerintah, Asosiasi dan Komunitas Petani dudah saatnya saling berkolaborasi untuk mendorong sektor pertanian khususnya hortikuktura agar menjadi lebih baik. Adapun kondisi ideal yang diinginkan sebenarnya sederhana saja. Setidaknya bisa dimulai dari hasil rakitan varietas yang dilepas di era milenial ini, seperti halnya Mangga Agri Gardina 46 ini (~sebut saja “Mangga Pisang” atau “Banana Mango”).

Senyampang belum terlambat, segeralah terobosan program pengembangannya dimulai dari sekarang dengan tetap melibatkan petani gurem sebagai sasaran. Sebab, jika tidak demikian, maka nantinya akan menjadi sebuah keniscayaan bahwa beragam varietas mangga milenial dari luar negeri (impor) akan memborbardir pasar domestik, tanpa ada perlawanan.

Bagi anda yang paham dan peduli dengan dunia pertanian khususnya “per-MANGGA-an, mari kita berkolaborasi dengan Komunitas #NgajiTani ! Cukurgondang, Pasuruan (4/11).

A
bdus Salim. Founder Komunitas #NgajiTani, Inisiator dan Pembakti Kampung Cabe di Dusun Daleman, Kadur, Kabupaten Pamekasan. Selalu berusaha mengajak para petani untuk mandiri. Alumni Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang

Tags: Agri Gardina46HortikulturalNgaji TaniPemberdayaan Tani
Previous Post

Agility dan Bonus Demografi

Next Post

Guru Pemberani, Guru yang Memanusiakan

Abdus Salim

Abdus Salim

RelatedPosts

Metode Pemberdayaan Imamah; Mengubah dari Sense of Budgeting ke Sense of Benefit
Kearifan Lokal

Metode Pemberdayaan Imamah; Mengubah dari Sense of Budgeting ke Sense of Benefit

by Mohammad Mahpur
December 29, 2022
0
1k

Kampusdesa.or.id--Siti Nur Imamah menjadi katalisator penghijauan kelor (moringa oleifera) Nganjuk. Saat pemerintah Nganjuk mengalami beberapa kendala melakukan penghijauan dengan anggaran...

Read more
Pupuk Organik Cair dari Daun Kelor
Ngaji Tani

Pupuk Organik Cair dari Daun Kelor

by Redaksi
September 28, 2022
0
120

Kampusdesa.or.id--Tren pertanian hijau membutuhkan kreasi pupuk organik cair. Sudah banyak sekali dikembangkan secara mandiri atau sebagai produk usaha. Salah satu...

Read more
petani milenial penggerak ekonomi desa
Ngaji Tani

Belajar dari Petani Milenial, Penggerak Ekonomi Pedesaan

by Muhammad N. Hassan
April 28, 2022
0
58

Benu Nuharto, salah satu contoh konkrit pemuda Lamongan yang mau terjun di bidang pertanian. Meski komoditas yang dipilih tidak umum...

Read more

Discussion about this post

Archive Artikel

Most commented

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Waspadai Kandungan Boraks atau Garam Kuning

Balewiyata dan Gus Dur; Situs Toleransi Malang yang Perlu Dirawat

Rembug Komunitas; Gusdurian Malang Tawarkan Peluang Menjadi Aktifis Penggerak

Metode Pemberdayaan Imamah; Mengubah dari Sense of Budgeting ke Sense of Benefit

Era Berperilaku Baik dalam Dunia Pendidikan

Kampus Desa Indonesia

Kampus Desa Indonesia

Jl. Raya Candi VI-C Gang Pukesmas No. 4 RT 09 RW 06 Karangbesuki, Sukun, Kota Malang

SK Menkumham No. AHU-01356.AH.02.01 Tahun 2016

Tags

Agenda (36) Aktual (7) Desa Giat (2) Desa Unggul (3) Dokter Rakyat (45) Gubuk Sastra (10) Hari ini (3) Indonesia Menulis COVID 19 (82) Kearifan Lokal (8) Kelas Ekoprinting (3) Kelas Motivasi (1) Kita Belajar Menulis (66) Kopipedia (5) Kuliah Desa (10) kuliah hari ini (2) Kuliah Terbuka (133) Layanan (9) Lifestyle (1) Magang (1) Ngaji Tani (18) Opini (317) Pendidikan Hari Ini (73) Produk (27) Psikologi Hari Ini (126) Refleksi (27) Sepak Bola (6) Uncategorized (146) Wacana (1) World (1)

Recent News

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

March 8, 2023
Sumber photo: https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/aparat-polsek-citeureup-mengamankan-bakso-daging-babi-_150201220228-436.jpg

Waspadai Kandungan Boraks atau Garam Kuning

February 15, 2023

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

No Result
View All Result
  • Home
  • Artikel
    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In