• Call: +62 858-5656-9150
  • E-mail: [email protected]
Education Blog
  • Home
  • Artikel
    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Trending Tags

    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami
No Result
View All Result
Kampus Desa Indonesia
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Pak Aji Tan, Cuma Singkong dan Pisang yang Bisa Ditunai

Abdus Salim by Abdus Salim
March 25, 2022
in Uncategorized
200 4
0
Pak Aji Tan, Cuma Singkong dan Pisang yang Bisa Ditunai
Share on FacebookShare on Twitter

Sebut saja, Pak Aji Tan (nama samaran) seorang petani tua yang hidup di desa pinggir hutan berdekatan dengan laut dan pantai di Malang Selatan. Berkenalan dengan beliau bagiku merupakan sebuah anugerah dan juga panggilan Tuhan. Sudah barang tentu bukan semata sebuah kebetulan. Sebab tak ada hal apapun di dunia ini yang tak berjalan dalam koridor takdir dan iradat-Nya.

Setelah sonjo ke rumah beliau dan dihidangi gorengan pisang dan kopi tubruk ala ndeso, Aku diajaknya berkeliling mengunjungi lahan garapannya. Luasnya kurang lebih 2ha, itupun bukan miliknya. Pak Aji Tan hanya di percaya untuk mengelolanya oleh seorang Tuan yang domisilinya di kota jauh di sana. Yang sesekali si Tuan bisa datang mengunjungi lahannya serta menanyakan bagi hasil pertaniannya. Meski tidak ikut memberi modal apa-apa. Enak ya?

Apa lacur, setelah kucoba menyelami agak dalam komoditas yang ditanam dan tatakelola bertani Pak Aji Tan selama ini, sepertinya ia masih berada seolah-olah di jaman purba, yakni bertani dengan tradisi nomaden (berpindah-pindah tempat).

Padahal sekarang ini, katanya sudah era digital dan melenial lho. Betapa tidak, pilihan menanam komoditas pisang itu karena lebih mudah dan gampang menjualnya (meski harga tidak sepantasnya). Singkong pun dipilihnya karena tinggal tancap saja tumbuh tanpa perlakuan apapun hingga panen tiba, meski harganya pun tidak sepantasnya sehingga ketika tiba saatnya merekap hasil usaha taninya seolah hanya seperti angin lalu saja. Tak cukup untuk memenuhi kebutuhan dapurnya, apalagi berpikir meningkatkan kesejahteraannya.

Bayangkan harga pisang kepok 1 tandan Rp.15 ribu dan singkong Rp. 200,-/kg. Sangat tidak pantas dan tidak menarik. Meski Pak Aji Tan dan juga dari Tuannya tak pernah melakukan investasi unsur hara di lahan yang digarapnya, tetapi setiap tahun dan periode tanam, mereka terus berharap agar alam dan lahan tetap memberikan kebaikannya sehingga ia bisa memanen tanamannya.

Abdus Salim (kanan) berbincang seputar hasil pertanian dengan pak Aji Tan 

Begitulah seterusnya Pak Aji Tan menjalani hidup sehari-harinya dan menggeluti kerja-kerja pertanian dengan caranya sendiri tanpa ada yang menemani.

Tentu masih banyak sosok lain spt Pak Aji Tan yang juga masih menjalani kerasnya hidup dari bertani di sekitar desa ini. Bahkan di berbagai pelosok negeri. Jika kenyataan ini masih terus dibiarkan, maka jangan disalahkan kalau di negeri yang—katanya–gemah ripah loh jinawi, generasinya kelak lebih gemar menanam beton-beton berurat besi. Salam #NgajiTani.

Malang, Jalur Lintas Selatan 2/11/2017

Abdus Salim. Founder Komunitas #NgajiTani, Inisiator dan Pembakti Kampung Cabe di Dusun Daleman, Kadur, Kabupaten Pamekasan. Selalu berusaha mengajak para petani untuk mandiri. Alumni Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang.

Tags: BertaniKampung CabeMalang SelatanNgaji Tanipetani indonesia
Previous Post

Menggugat Jejak Tentara Santri yang Dibuang

Next Post

Jangan Takut atau Merasa Lucu Membuat Impian Besar, Ini Buktinya !

Abdus Salim

Abdus Salim

RelatedPosts

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah
Uncategorized

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

by Sigit Priatmoko
March 27, 2023
0
204

Pemberian tugas menulis makalah kepada mahasiswa, apalagi dengan berkelompok, sepertinya harus dipikir ulang oleh dosen. Berdasarkan penelusuran saya di beberapa...

Read more
Kuliah Pakar, Kajian al-Qur’an dan Neurosains
Kuliah Terbuka

Kuliah Pakar, Kajian al-Qur’an dan Neurosains

by Kampus Desa Indonesia
September 22, 2022
0
224

Kampusdesa.or.id – Senin (1/8) telah hadir dilaksanakan Kuliah Pakar: Kajian Al-Qur’an dan Neurosains. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Universitas Al-Azhar Indonesia...

Read more
Perdamaian pun Bisa Dimulai dari Perempuan Muda
Uncategorized

Perdamaian pun Bisa Dimulai dari Perempuan Muda

by Nur Aisyah Maullidah
March 25, 2022
0
308

Apa jadinya jikalau perempuan angkat tangan dan kaki menjadi agen perdamaian untuk mencegah lahirnya generasi teroris dan radikal? Ya, tentu...

Read more

Discussion about this post

Archive Artikel

Most commented

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Waspadai Kandungan Boraks atau Garam Kuning

Balewiyata dan Gus Dur; Situs Toleransi Malang yang Perlu Dirawat

Rembug Komunitas; Gusdurian Malang Tawarkan Peluang Menjadi Aktifis Penggerak

Metode Pemberdayaan Imamah; Mengubah dari Sense of Budgeting ke Sense of Benefit

Kampus Desa Indonesia

Kampus Desa Indonesia

Jl. Raya Candi VI-C Gang Pukesmas No. 4 RT 09 RW 06 Karangbesuki, Sukun, Kota Malang

SK Menkumham No. AHU-01356.AH.02.01 Tahun 2016

Tags

Agenda (36) Aktual (7) Desa Giat (2) Desa Unggul (3) Dokter Rakyat (45) Gubuk Sastra (10) Hari ini (3) Indonesia Menulis COVID 19 (82) Kearifan Lokal (8) Kelas Ekoprinting (3) Kelas Motivasi (1) Kita Belajar Menulis (66) Kopipedia (5) Kuliah Desa (10) kuliah hari ini (2) Kuliah Terbuka (133) Layanan (9) Lifestyle (1) Magang (1) Ngaji Tani (18) Opini (317) Pendidikan Hari Ini (73) Produk (27) Psikologi Hari Ini (126) Refleksi (27) Sepak Bola (6) Uncategorized (147) Wacana (1) World (1)

Recent News

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

March 27, 2023
Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

March 8, 2023

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

No Result
View All Result
  • Home
  • Artikel
    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In