• Call: +62 858-5656-9150
  • E-mail: [email protected]
Education Blog
  • Home
  • Artikel
    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Trending Tags

    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami
No Result
View All Result
Kampus Desa Indonesia
No Result
View All Result
Home Uncategorized

An Overview: Beijing +25 Women, Peace, and Security – Youth, Peace, and Security Action Coalition

Nur Aisyah Maullidah by Nur Aisyah Maullidah
March 25, 2022
in Uncategorized
192 10
0
An Overview: Beijing +25 Women, Peace, and Security – Youth, Peace, and Security Action Coalition
Share on FacebookShare on Twitter

Bukan tanpa alasan pula kemudian pertemuan ini dilaksanakan pada Desember 2019, tepat sebelum memasuki tahun 2020. Memperingati sekaligus lahirnya dua bentuk resolusi PBB yaitu UNSCR (United Nations Security Council Resolution) 1325 yang ke-dua puluh tahun dan UNSCR 2250 yang ke-lima tahun membuat urgensi atau keharusan dilaksanakannya pertemuan yang membahas sejauh mana tiga dokumen utama ini bekerja begitu penting untuk segera dilaksanakan. Kembali pada paragraf pertama, tidak banyak dari kita yang mengetahui deklarasi penting ini. Kita, anak muda dan perempuan yang menjadi elemen utama mengapa kemudian deklarasi ini dibuat. Itu adalah masalah yang terbilang sepele tapi tidak sederhana.

Kampusdesa.or.id–New York (20/12), enam hari dengan lima kali meeting untuk Deklarasi Beijing dan kelanjutannya. Tapi sebentar, sebelum bicara ngalor ngidul mengenai Deklarasi Beijing. Sudah pernah dengar apa itu Deklarasi Beijing? Berani bilang, 90% dari pembaca tulisan ini pasti belum pernah mendengar apa itu Deklarasi Beijing? Karena alasan itulah kenapa meeting launch sampai dengan billateral meeting perlu dilaksanakan bersama para stakeholders. Sebab memasuki usianya yang ke 25 tahun 2020 ke depan, Deklarasi Beijing yang memegang peran begitu penting dalam terciptanya kebijakan yang mengangkat kesetaraan partisipasi gender dan generasi dibuat belum begitu banyak dikenal bahkan oleh anak muda dan perempuan dari seluruh dunia. Penguatan platform pada partisipasi anak muda dan perempuan muda adalah poin yang dilingkari untuk menjadi alasan dibuatnya pertemuan-pertemuan ini.

Akses informasi masa kini menjadi begitu mudah untuk dijangkau. Namun tersedianya kemudahan ini tidak menjamin terjangkaunya pengetahuan secara merata. Bisa jadi banyak hal-hal penting terlewat untuk diketahui, dan sebagian orang jauh lebih mengetahui hal-hal yang sifatnya sekunder. Dalam contohnya adalah Deklarasi Beijing ini. Pendek sejarah, Deklarasi Beijing lahir dari duduknya 30.000 aktivis dari 189 negara dalam bidang gender dan kepemudaan dalam advokasi yang diselenggarakan di Beijing selama dua minggu pada September 1995. Waktu yang lama, tenaga, dan pikiran yang dicurahkan oleh sekian banyak aktivis tentu telah melahirkan sebuah deklarasi yang tak hanya bernilai historis tinggi tapi juga sangat penting bagi perempuan dan anak muda di seluruh dunia.

Kenapa Deklarasi Beijing begitu penting? The Beijing Declaration and Platform for Action atau Deklarasi dan Landasan Aksi Beijing punya arti penting karena didalamnya memuat dokumen strategis dan kerangka aksi pemberdayaan dan kemajuan perempuan, penegakan hak asasi manusia dan keterlibatan dalam pembangunan. Terdapat 12 bidang kritis beserta langkah strategis dan indikatornya yang perlu diketahui dan harus menjadi pusat perhatian dan sasaran strategis bagi pemerintah, masyarakat dalam cakupan nasional, regional, maupun internasional serta LSM dan sektor swasta agar penerapan Deklarasi Beijing dan Landasan Aksi ini dapat dilakukan.

Keduabelas bidang kritis tersebut adalah perempuan dan kemiskinan, pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi perempuan, perempuan dan kesehatan, kekerasan terhadap perempuan, perempuan-perempuan dan konflik senjata, perempuan dan ekonomi, perempuan dalam kedudukan kekuasaan dan proses pengambilan keputusan, mekanisme-mekanisme institusional untuk kemajuan perempuan, hak-hak asasi perempuan, perempuan dan media massa, perempuan dan lingkungan, serta anak-anak perempuan.

Bukan tanpa alasan pula kemudian pertemuan ini dilaksanakan pada Desember 2019, tepat sebelum memasuki tahun 2020. Memperingati sekaligus lahirnya dua bentuk resolusi PBB yaitu UNSCR (United Nations Security Council Resolution) 1325 yang ke-dua puluh tahun dan UNSCR 2250 yang ke-lima tahun membuat urgensi atau keharusan dilaksanakannya pertemuan yang membahas sejauh mana tiga dokumen utama ini bekerja begitu penting untuk segera dilaksanakan. Kembali pada paragraf pertama, tidak banyak dari kita yang mengetahui deklarasi penting ini. Kita, anak muda dan perempuan yang menjadi elemen utama mengapa kemudian deklarasi ini dibuat. Itu adalah masalah yang terbilang sepele tapi tidak sederhana.

Lebih mudah dipahami kemudian, bagaimana suatu deklarasi yang mengandung poin-poin penting mengenai kesetaraan gender dan generasi diterapkan jika elemen utama pelaksanaanya saja tidak mengerti atau tidak mengetahui keberadaannya? Atau dalam langkah paling dasarnya saja, bagaimana kepekaan terhadap poin-poin tersebut dibangun jika para elemen pelaksana utama tidak mengetahuinya?

Lanjut ke tulisan A Report: Beijing +25 Women, Peace, and Security – Youth, Peace, and Security Action Coalition

Previous Post

Menembus Batas Cakrawala New York

Next Post

A Report: Beijing +25 Women, Peace, and Security – Youth, Peace, and Security Action Coalition

Nur Aisyah Maullidah

Nur Aisyah Maullidah

Berasal dari Lamongan, Aisy merupakan mahasiswi yang menempuh pendidikan S1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Ilmu Hubungan Internasional. Minatnya yang besar terhadap isu gender dan keamanan telah membawanya aktif di beberapa organisasi dengan berbagai fokus seperti perempuan, perdamaian, dan keamanan yaitu GA4P Indonesia, Pengembangan Pemuda yaitu DYPLO, Kepemudaan yaitu Diaspora Muda Lamongan, Grup Aktivisme HAM yaitu Amnesty International Indonesia Chapter UIN Jakarta, Hubungan Internasional yaitu FPCI UIN Jakarta, dan Komunitas pemuda berbasis program PBB yaitu UNA Indonesia. Aisy dapat dihubungi melalui email [email protected]

RelatedPosts

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah
Uncategorized

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

by Sigit Priatmoko
March 27, 2023
0
204

Pemberian tugas menulis makalah kepada mahasiswa, apalagi dengan berkelompok, sepertinya harus dipikir ulang oleh dosen. Berdasarkan penelusuran saya di beberapa...

Read more
Kuliah Pakar, Kajian al-Qur’an dan Neurosains
Kuliah Terbuka

Kuliah Pakar, Kajian al-Qur’an dan Neurosains

by Kampus Desa Indonesia
September 22, 2022
0
224

Kampusdesa.or.id – Senin (1/8) telah hadir dilaksanakan Kuliah Pakar: Kajian Al-Qur’an dan Neurosains. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Universitas Al-Azhar Indonesia...

Read more
Perdamaian pun Bisa Dimulai dari Perempuan Muda
Uncategorized

Perdamaian pun Bisa Dimulai dari Perempuan Muda

by Nur Aisyah Maullidah
March 25, 2022
0
308

Apa jadinya jikalau perempuan angkat tangan dan kaki menjadi agen perdamaian untuk mencegah lahirnya generasi teroris dan radikal? Ya, tentu...

Read more

Discussion about this post

Archive Artikel

Most commented

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Waspadai Kandungan Boraks atau Garam Kuning

Balewiyata dan Gus Dur; Situs Toleransi Malang yang Perlu Dirawat

Rembug Komunitas; Gusdurian Malang Tawarkan Peluang Menjadi Aktifis Penggerak

Metode Pemberdayaan Imamah; Mengubah dari Sense of Budgeting ke Sense of Benefit

Kampus Desa Indonesia

Kampus Desa Indonesia

Jl. Raya Candi VI-C Gang Pukesmas No. 4 RT 09 RW 06 Karangbesuki, Sukun, Kota Malang

SK Menkumham No. AHU-01356.AH.02.01 Tahun 2016

Tags

Agenda (36) Aktual (7) Desa Giat (2) Desa Unggul (3) Dokter Rakyat (45) Gubuk Sastra (10) Hari ini (3) Indonesia Menulis COVID 19 (82) Kearifan Lokal (8) Kelas Ekoprinting (3) Kelas Motivasi (1) Kita Belajar Menulis (66) Kopipedia (5) Kuliah Desa (10) kuliah hari ini (2) Kuliah Terbuka (133) Layanan (9) Lifestyle (1) Magang (1) Ngaji Tani (18) Opini (317) Pendidikan Hari Ini (73) Produk (27) Psikologi Hari Ini (126) Refleksi (27) Sepak Bola (6) Uncategorized (147) Wacana (1) World (1)

Recent News

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

March 27, 2023
Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

March 8, 2023

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

No Result
View All Result
  • Home
  • Artikel
    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In