• Call: +62 858-5656-9150
  • E-mail: [email protected]
Education Blog
  • Home
  • Artikel
    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Trending Tags

    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami
No Result
View All Result
Kampus Desa Indonesia
No Result
View All Result
Home Indonesia Menulis COVID 19

Sebuah Pesan untuk Pahlawan Tanpa Tanda Jasa ‘Masa Kini’

Sigit Priatmoko by Sigit Priatmoko
March 27, 2022
in Indonesia Menulis COVID 19, Kita Belajar Menulis, Kuliah Terbuka, Opini, Psikologi Hari Ini
199 2
0
Sebuah Pesan untuk Pahlawan Tanpa Tanda Jasa ‘Masa Kini’
Share on FacebookShare on Twitter

Istilah guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa kini telah beralih untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah. Seiring dengan berkembangnya zaman, makna dari seorang guru seolah tidak lagi sesakral dahulu kala. Kian lama makna keikhlasan seorang ‘guru’ telah terkikis oleh waktu. Fenomena dekadensi moral pun tidak bisa dipungkiri telah menjamur di berbagai sudut kota. Lalu, benarkah jika hal ini terus berlarut-larut?

KampusDesa–Coretan berikut ini tidak bermaksud menyudutkan apalagi mendiskreditkan pendidik atau guru. Coretan ini hanya bertujuan sebagai bahan introspeksi diri saja. Agar sebagai agent of change, guru dapat terus meningkatkan kualitasnya.

Kerap kali terucap bahwa hasil pendidikan karakter generasi lampau lebih baik dibandingkan dengan hari ini.

Setiap pembicaraan mengenai pendidikan karakter, hampir selalu ada pembandingan antar-output pendidikan lintas generasi. Hasilnya, kerap kali terucap bahwa hasil pendidikan karakter generasi lampau lebih baik dibandingkan dengan hari ini. Padahal dari segi modernitas, kalah jauh.

Mengamini pendapat ini, muncullah gagasan untuk mengembalikan paradigma pendidikan ke masa lampau. Karena memang sudah terbukti dan teruji mampu menghasilkan manusia-manusia yang berkarakter kuat, memiliki skill matang, dan mampu berperan dalam kehidupan di masyarakat.

Pada titik ekstrimnya, ada yang mengatakan sistem pendidikan kita telah gagal. Semakin modern tatanan sistem pendidikan nasional, ternyata tidak cukup efektif menghasilkan output sebagaimana pendidikan masa lampau. Hal ini lalu dikaitkan dengan fenomena dekadensi moral yang menjangkiti generasi muda saat ini.

Benarkah anggapan demikian bisa diterima?

Tentu untuk membuktikannya dibutuhkan kajian mendalam dan menyeluruh. Namun sebenarnya secara sederhana dapat kita telisik mengapa para pendidik generasi lalu sukses dalam menanamkan karakter kepada murid-muridnya.

Tidak hanya mendo’akan, seorang guru juga melakukan tirakat untuk murid-muridnya.

Ada beberapa faktor yang saling berresonansi mewujudkan hal tersebut, satu di antaranya adalah keikhlasan pendidik untuk mendo’akan muridnya. Bahkan tidak hanya mendo’akan, mereka juga melakukan tirakat untuk murid-muridnya. Mereka menyadari sepenuhnya bahwa do’alah yang akan menjadi washilah turunnya ridlo Allah SWT. Sehingga apa yang dipelajari oleh para murid dapat menjadi ilmu yang bermanfaat.

Barangkali hal sederhana inilah yang luput dari pengamatan kita. Seiring berkembangnya zaman, banyak orientasi hidup yang telah bergeser. Termasuk orientasi dalam mendidik. Dijadikannya guru sebagai profesi dengan berbagai derivasi kebijakan yang menyertainya di satu sisi ternyata melahirkan masalah baru. Keikhlasan dan ketulusan guru dalam mendidik menjadi terdegradasi.

Berbeda dengan zaman dahulu, kini tujuan utama menjadi guru telah bergeser untuk mendapatkan penghasilan.

Tujuan utama menjadi guru tidak lagi semata-mata untuk mengamalkan ilmu dan mendidik manusia. Namun telah bergeser untuk mendapatkan penghasilan. Sungguh pun hal ini sah-sah saja, mengingat konstitusi dan sistem pendidikan nasional juga mengamini. Namun ternyata telah menimbulkan dampak yang tidak sederhana.

Orientasi yang demikian akan menggiring guru melupakan tugas esensialnya sebagai pendidik. Mereka akan disibukkan oleh hal-hal administratif yang menjadi syarat utama kenaikan pangkat dan peningkatan kesejahteraan. Akibatnya, pembelajaran menjadi sambilan. Murid tidak terpenuhi hak-haknya.

Mirisnya, jika terjadi kenakalan atau perilaku menyimpang dari murid, semua sibuk mencari kambing hitam. Termasuk mengkambinghitamkan murid sendiri. Meski tidak menampik bahwa individu murid juga menjadi faktor terjadinya kenakalan dan perilaku menyimpang. Namun guru sebagai role model bagi murid tetap akan menjadi pihak yang paling disudutkan.

Akhirnya, mewujudkan generasi yang berkarakter kuat dan berbudi luhur tidaklah cukup hanya dengan konsep dan sistem pendidikan yang modern. Aspek spiritual berupa keikhlasan dan do’a dari para pendidik juga sangat diperlukan.

Omahe Mbah Alim, 02 Februari 2019

Editor : Faatihatul Ghaybiyyah

Tags: agent of changeguruMuridpendidikPendidikanskillzaman now
Previous Post

Rahasia Menghadapi Sesuatu Di luar Dugaan

Next Post

Membangkitkan Kesadaran Sains Sejak Dini

Sigit Priatmoko

Sigit Priatmoko

RelatedPosts

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang
Kearifan Lokal

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

by Mohammad Mahpur
March 8, 2023
0
230

Kampusdesa.or.id--Kebutuhan mengkaji Islam untuk menguatkan pemahaman lintas agama pada studi Islamologi menghubungkan Balewiyata dengan Pesantren Ainul Yakin Unisma Malang. Tak...

Read more
Sumber photo: https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/aparat-polsek-citeureup-mengamankan-bakso-daging-babi-_150201220228-436.jpg
Kuliah Desa

Waspadai Kandungan Boraks atau Garam Kuning

by Redaksi
February 15, 2023
0
336

Kampusdesa.or.id--Borax itu adalah garam bleng atau juga cetitet dalam dunia industri. Boraks menjadi bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu, antiseptik...

Read more
Era Berperilaku Baik dalam Dunia Pendidikan
Opini

Era Berperilaku Baik dalam Dunia Pendidikan

by Astatik Bestari
November 24, 2022
0
24

Kampusdesa.or.id -- Pernahkan kita mendengar larangan begini, "jangan sering absen mengajar, nanti diiri guru yang lain!" Larangan ini sering  diperdengarkan...

Read more

Discussion about this post

Archive Artikel

Most commented

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Waspadai Kandungan Boraks atau Garam Kuning

Balewiyata dan Gus Dur; Situs Toleransi Malang yang Perlu Dirawat

Rembug Komunitas; Gusdurian Malang Tawarkan Peluang Menjadi Aktifis Penggerak

Metode Pemberdayaan Imamah; Mengubah dari Sense of Budgeting ke Sense of Benefit

Kampus Desa Indonesia

Kampus Desa Indonesia

Jl. Raya Candi VI-C Gang Pukesmas No. 4 RT 09 RW 06 Karangbesuki, Sukun, Kota Malang

SK Menkumham No. AHU-01356.AH.02.01 Tahun 2016

Tags

Agenda (36) Aktual (7) Desa Giat (2) Desa Unggul (3) Dokter Rakyat (45) Gubuk Sastra (10) Hari ini (3) Indonesia Menulis COVID 19 (82) Kearifan Lokal (8) Kelas Ekoprinting (3) Kelas Motivasi (1) Kita Belajar Menulis (66) Kopipedia (5) Kuliah Desa (10) kuliah hari ini (2) Kuliah Terbuka (133) Layanan (9) Lifestyle (1) Magang (1) Ngaji Tani (18) Opini (317) Pendidikan Hari Ini (73) Produk (27) Psikologi Hari Ini (126) Refleksi (27) Sepak Bola (6) Uncategorized (147) Wacana (1) World (1)

Recent News

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

Gagalnya Makalah sebagai Tugas Kuliah

March 27, 2023
Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

Balewiyata-Unisma; Situs Toleransi Gereja-Pesantren di Malang

March 8, 2023

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

No Result
View All Result
  • Home
  • Artikel
    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In