• Call: +62 858-5656-9150
  • E-mail: [email protected]
Education Blog
  • Home
  • Artikel
    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    6 Jenis Konsentrasi yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Anak

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Semua Orang Adalah Guru Bagi Siswa Merdeka Belajar

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Media Sosial dalam Pembelajaran: Masih Relevankah Penolakan?

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Mental Passenger, Problem Laten Dunia Pendidikan Kita

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Pandemi COVID-19 Mampu Membangun Percaya Diri dalam Melaksanakan Belajar Dari Rumah

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Korupsi Merajalela, Pendidikan Harus Bagaimana?

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Peran Pemuda dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Menanya Ulang Tujuan Pendidikan Modern

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Mengenali Emotional Burnout dan Tips Untuk Mengatasinya

    Trending Tags

    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami
No Result
View All Result
Kampus Desa Indonesia
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Opsi Pinjaman Untuk Mahasiswa, Bisakah Mengatasi UKT Mahal?

Hanif Nanda Zakaria by Hanif Nanda Zakaria
March 27, 2022
in Uncategorized
199 2
0
Opsi Pinjaman Untuk Mahasiswa, Bisakah Mengatasi UKT Mahal?
Share on FacebookShare on Twitter

Bulan Agustus ini sepertinya jadi bulan yang cukup ramai. Tidak hanya soal peringatan kemerdekaan negara, hal lain yang bikin ramai adalah soal pendidikan tinggi. Khususnya soal besaran biaya kuliah. Istilah yang dipakai sekarang adalah UKT.  Kenapa soal UKT jadi ramai saat ini?

Kampusdesa.or.id- Soal UKT menjadi polemik karena banyak pihak menganggap besarannya semakin tinggi. Sebagian pihak orang tua mahasiswa merasa terbebani. Banyak pihak merasa besaran UKT yang wajib dibayar tak sesuai dengan penghasilan yang diperoleh. Apalagi beberapa kampus belum menerapkan proses wawancara dan survei langsung ke rumah mahasiswa bersangkutan.

Nampaknya ide itu kurang lebih sama dengan program yang ada di beberapa negara seperti Amerika Serikat dan daratan Eropa. Bahkan negara tetangga seperti Singapura punya program seperti itu. Merry Riana adalah contohnya.

Melihat gelagat yang demikian ramai, ada usulan menarik dari presiden Jokowi. Tahun kemarin, presiden mencoba untuk memberi ide pinjaman kepada mahasiswa. Beberapa media massa juga mengabarkan bahwa presiden mulai menghubungi pihak perbankan yang ada untuk mengkaji ide itu. Nampaknya ide itu kurang lebih sama dengan program yang ada di beberapa negara seperti Amerika Serikat dan daratan Eropa. Bahkan negara tetangga seperti Singapura punya program seperti itu. Merry Riana adalah contohnya.

Program pinjaman ini, biasa disebut student loan, sepertinya bukan pertama kali ada di Indonesia. Keterangan dari dosen saya, beliau pernah mempunyai teman yang meminjam untuk keperluan perkuliahan. Pinjaman itu didapatkan pada masa Order Baru yang mempunyai nama program Kredit Mahasiswa Indonesia (KMI). Mahasiswa bisa mencairkan pinjaman itu, dengan ganti ijazah ditahan begitu mereka selesai kuliah. Ijazah bisa diambil saat pinjaman mereka telah lunas.

Namun, program ini bukannya tak mempunyai kekurangan. Pasalnya, banyak peminjam yang belum bisa mengembalikan pinjamannya. Ada yang pekerjaannya belum cukup untuk melunasi pinjamannya. Ada pula yang sudah lama belum mempunyai pekerjaan. Hasilnya, pelunasan peminjaman menjadi semakin lama.

Program pinjaman seperti ini sebenarnya cukup bagus untuk mengatasi UKT yang semakin mahal. Mahasiswa bisa melatih diri bagaimana bertanggung jawab terhadap dana perkuliahan.

Program pinjaman seperti ini sebenarnya cukup bagus untuk mengatasi UKT yang semakin mahal. Mahasiswa bisa melatih diri bagaimana bertanggung jawab terhadap dana perkuliahan. Selain itu, mahasiwa bisa terlatih bagaimana cara bertahan hidup di tempat mereka belajar. Tentu mereka harus bertanggung jawab karena mendapat pinjaman.

Namun banyak pihak juga sepenuhnya menolak program ini. Alasannya, program ini adalah bentuk privatisasi pendidikan. Selain itu membuat mahasiwa jadi sapi perah. Mereka diperah sedemikian rupa demi berusaha mengembalikan pinjaman.

Perlu kajian mendalam soal program ini. Butuh sistem dan mekanisme yang jelas dan terarah. Banyak yang harus dilibatkan agar kedepannya tidak terjadi hal-hal yang buruk. Apalagi menyangkut nasib sekian banyak mahasiswa.

Tapi, dengan adanya program ini, setidaknya mahasiwa bisa mengelak dari pertanyaan kapan nikah. Boro-boro nikah dan punya rumah. Lulus kuliah saja masih berusaha lunasi utang di kampus.

Editor: Fathan Faris Saputro

Tags: pendidikan indonesiapendidikan tinggiukt mahal
Previous Post

Sarana Pendidikan yang Megah atau Nyaman untuk Anak?

Next Post

Jadi Penulis itu Mudah, Tips Jitu Dr. Ngainun Naim

Hanif Nanda Zakaria

Hanif Nanda Zakaria

RelatedPosts

Kuliah Pakar, Kajian al-Qur’an dan Neurosains
Kuliah Terbuka

Kuliah Pakar, Kajian al-Qur’an dan Neurosains

by Kampus Desa Indonesia
September 22, 2022
0
224

Kampusdesa.or.id – Senin (1/8) telah hadir dilaksanakan Kuliah Pakar: Kajian Al-Qur’an dan Neurosains. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Universitas Al-Azhar Indonesia...

Read more
Perdamaian pun Bisa Dimulai dari Perempuan Muda
Uncategorized

Perdamaian pun Bisa Dimulai dari Perempuan Muda

by Nur Aisyah Maullidah
March 25, 2022
0
308

Apa jadinya jikalau perempuan angkat tangan dan kaki menjadi agen perdamaian untuk mencegah lahirnya generasi teroris dan radikal? Ya, tentu...

Read more
ISTRI  “NGLUNJAK” KARENA SUDAH MANDIRI FINANSIAL?
Opini

ISTRI “NGLUNJAK” KARENA SUDAH MANDIRI FINANSIAL?

by Nurani Soyomukti
March 25, 2022
0
205

Jika seorang perempuan sudah mandiri—punya pekerjaan dan penghasilan—dan dalam hak pemenuhan ekonomi tak tergantung pada laki-laki, bagaimanakah ketika ia menikah?...

Read more

Discussion about this post

Archive Artikel

Most commented

Balewiyata dan Gus Dur; Situs Toleransi Malang yang Perlu Dirawat

Rembug Komunitas; Gusdurian Malang Tawarkan Peluang Menjadi Aktifis Penggerak

Metode Pemberdayaan Imamah; Mengubah dari Sense of Budgeting ke Sense of Benefit

Era Berperilaku Baik dalam Dunia Pendidikan

Sehat dengan Hemat Menggunakan VCO Buatan Sendiri

Bunga Kenanga berpadu VCO Bermanfaat untuk Kecantikan Kulit dan Rambut

Kampus Desa Indonesia

Kampus Desa Indonesia

Jl. Raya Candi VI-C Gang Pukesmas No. 4 RT 09 RW 06 Karangbesuki, Sukun, Kota Malang

SK Menkumham No. AHU-01356.AH.02.01 Tahun 2016

Tags

Agenda (36) Aktual (7) Desa Giat (2) Desa Unggul (3) Dokter Rakyat (45) Gubuk Sastra (10) Hari ini (3) Indonesia Menulis COVID 19 (82) Kearifan Lokal (7) Kelas Ekoprinting (3) Kelas Motivasi (1) Kita Belajar Menulis (66) Kopipedia (5) Kuliah Desa (9) kuliah hari ini (2) Kuliah Terbuka (131) Layanan (9) Lifestyle (1) Magang (1) Ngaji Tani (18) Opini (317) Pendidikan Hari Ini (73) Produk (27) Psikologi Hari Ini (126) Refleksi (27) Sepak Bola (6) Uncategorized (146) Wacana (1) World (1)

Recent News

Balewiyata dan Gus Dur; Situs Toleransi Malang yang Perlu Dirawat

Balewiyata dan Gus Dur; Situs Toleransi Malang yang Perlu Dirawat

January 22, 2023
Rembug Komunitas; Gusdurian Malang Tawarkan Peluang Menjadi Aktifis Penggerak

Rembug Komunitas; Gusdurian Malang Tawarkan Peluang Menjadi Aktifis Penggerak

January 9, 2023

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

No Result
View All Result
  • Home
  • Artikel
    • Opini
      • Psikologi Hari Ini
      • Pendidikan Hari Ini
      • Refleksi
      • Gubuk Sastra
      • Sepak Bola
  • Agenda
  • Hari ini
  • Profil Kami

© 2022 Kampusdesa.or.id - Designed with 💕 RuangBit.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In